DBMS relasional juga dapat mengakomodasikan berbagai pandangan atas suatu fenomena
yang sama. Sebagai contoh, tabel-tabel yang menyimpan informasi mengenai aset dapat
berisi kolom-kolom yang bukan hanya berdasarkan biaya historis (historical cost), tetapi juga
biaya pergantian (replacement cost) dan nilai pasar (market value). Jadi,para manajer tidak
lagi dipaksa melihat data dalam cara yang telah ditetapkan oleh para akuntan.
Melalui cara-cara ini, DBMS relasional memiliki potensi untuk meningkatkan penggunaan
dan nilai informasi akuntansi dalam membuat keputusan yang taktis dan strategis untuk
menjalankan perusahaan. Akan tetapi, para akuntan harus memiliki pengetahuan lebih banyak
mengenai sistem database agar mereka dapat berpartisipasi dalam mendesain sistem
informasi akuntansi di masa mendatang. Partisipasi semacam ini merupakan hal yang penting
untuk memastikan bahwa terdapat pengendalian yang memadai dalam sistem tersebut untuk
menjaga keamanan data dan memastikan keandalan informasi yang dihasilkannya.