Pendahuluan
1
BAB II
Pembahasan
Syarat Khotib
2
2.2 Sistematika khotbah
1. Pendahuluan
Bagian ini berisi latar belakang teks. Pendahuluan sebuah khotbah memiliki fungsi untuk
membawa pendengar menuju pesan atau inti khotbah yang hendak disampaikan. Pendahuluan
yang disampaikan ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mengungkapkan sedikit
permasalahan.
2. Isi
Isi khotbah adalah bagian yang sentral dari struktur khotbah. Pada bagian ini, yang disampaikan
adalah Firman Tuhan atau kerygma dari sebuah teks Alkitab. Bagian ini membutuhkan waktu
yang panjang dalam mempersiapkannya. Isi sebuah khotbah harus melewati proses penafsiran.
3. Penutup
Bagian terakhir adalah penutup khotbah. Kesimpulan dari isi atau pesan dari khotbah
disampaikan pada bagian ini. Hal ini mempermudah pendengar dalam menarik pesan darinas
khotbah. Pada bagian ini, aplikasi yang menjadi penekanan. Pendengar pun dapat dengan mudah
memahami pesan yang hendak disampaikan. Bagian ini juga dapat diisi dengan sebuah ilustrasi.
Langkah-langkah menyusun khotbah
3
2.3 Metode-metode berkhotbah
Khotbah Tekstual
Khotbah Topikal (Tematik)
Khotbah Ekspositori.
Khatib jumat
Khotbah Jumat adalah pidato atau ceramah yang wajib dilaksanakan oleh seorang khatib,
sebelum salat Jumat dimulai. Agar tujuan mulia tersebut tercapai maka, hendaklah khatib
Jumat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, ini :
4
Khutbah dimulai pada waktu zuhur (sesudah matahari tergelincir).
Khutbah dilakukan dengan dua kali dengan berdiri (jika dimungkinkan).
Khatib hendaknya duduk di antara dua khotbah.
Khotbah diucapkan dengan suara yang jelas dan keras.
Dilakiukan secara berturut-turut sesuai dengan rukunnya.
Rukun Khotbah
Berdoa pada khotbah kedua agar kaum muslimin memperoleh ampunan dosa dan rahmat
Allah SWT.
5
Sunah Khotbah Jumat
Khatib hendaknya berdiri diatas mimbar atau di tempat yang lebih tinggi dan letak
mimbar berada di sebelah kanan tempat berdirinya Imam salat.
Khatib hendaknya mengawali khotbahnya dengan member salam. Setelah itu, duduk
sebentar sambil mendengarkan muazzin berazan.
Khotbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu
pendek.
Khatib, di dalam khotbahnya hendaknya menghadap kepada para jamaah salat Jumat dan
jangan berputar-putar karena yang demikian itu tidak disyariatkan.
Menertibkan tiga rukun yaitu puji-pujian, salawat, dan nasihat agar bertakwa.
Mambaxa surah Al-Ikhlas, sewaktu duduk dua khotbah.
Praktik Khotbah
1. Khotbah pertama
Berdiri diatas mimbar kemudian mengucapkan salam.
Khatib duduk sejenak sambil mendengarkan adzan.
Setelah adzan selesai, berdiri kembali dengan mengucapkan hamdalah.
Setelah membaca hamdalah, mengucapkan syahadat dan shalawat Nabi.
Berwasia takwa
Membaca salah satu ayat Al-Quran yang berkaitan dengan materi khotbah.
Menyampaikan mateti khotbah yang dapat dipahami oleh jamah dan jangan terlalu lama.
Khatib duduk di antara dua Khotbah sejenak (kira-kira membaca shalawat Nabi atau
surah Al-Ikhlas)
1. Khotbah Kedua
Khatib berdiri kembali dan membaca hamdalah.
6
Membaca shalawat Nabi dan syahadat.
Membaca doa.
Membaca penutup khotbah kemudian trun dari mimbar.
Mendengarkan Khotbah
Khotbah Jumat merupakan syarat sahnya penyelenggaraan salat Jumat. Oleh karena itu
haruslah para khotib melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, terpenuhi syarat-syaratnya,
rukun-rukunya, dan sunah-sunahnya. Ketika khatib Jumat menyampaikan khotbahnya, jamaah
Jumat wajib mendengarkan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada di antara jamah ada yang
berbicara, bercanda, mengantuk, dan membuat keributan, hal ini dikarenakan kesempurnaan salat
Jumat akan berkurang. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabdah, Barang siapa yang berbicara
pada hari Jumat diwaktu imam berkhotbah, maka ia seperti kedelai yang memikul kitab,
sedangkan yang mengingatkan orang itu dengan diam, maka tidak sempurna Jumatnya, (H.R.
Ahmad)
Jika ada seorang dari jamaah Jumat yang berbicara, yang berhak menegurnya hanyalah khatib
Jumat karena jika yang lain diberi hak untuk menegur, dikhawatirkan suasana akan bertambah
rebut dan jelas si penegur akan kehilangan konsentrasi dalam mendengarkan khotbah.
Dilihat dari akar katanya, kata Tabligh berasal dari kata kerja (fi`il) Balagha > yubalighu yang
artinya menyampaikan. Sedangkan menurut istilah tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran
Islam yang diterima dari Allah, SWT kepada ummat manusia agar dijadikan pedoman hidup
supaya memperoleh kebahagian didunia dan ahirat. Orang yang bertablig disebut mubalig (laki-
laki) dan mubaligah (perempuan).
7
Setiap ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh setiap mukmin disampaikan meskipun satu ayat.
Firman Allah dalam surat An Nahl ayat 125 yang berbunyi :
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.(Q.S. An Nahl : 125)
Maksud Hikmah pada ayat tadi ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan
antara yang hak dengan yang bathil.
Kata dakwah berasal dari bahasa arab yang merupakan kata dasar (masdar) dari kata
kerja (fi`il) Da`a Yad`u yang artinya memanggil, menyeru atau mengajak. Menurut istilah
syara dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, memanggil, atau mengajak orang untuk
beriman dan taat kepada Allah, SWT sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan orang yang
menerima seruan dakwah, sehingga menjadi orang yang briman dan taat , kepada Allah SWT,
tentu akan meraih kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Perbedaan antara dakwah dan tablig
hanya pada sebutannya saja, sedangkan pada hakikatnya sama.
Pada awalnya, kegiatan bertablig ataupun berdakwah merupakan kewajiban Nabi Muhammad
SAW sendiri. Allah SWT berfirman yang artinya: Wahai rasul sampaikanlah (bertabliglah) apa
8
yang diturunkan kepada dari Tuahanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan
itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara kam dari (gangguan)
manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang kafir. (Q.S. Al-
Maidah, 5:67)
Selanjutnya, kewajiban bertablig atau berdakwah dipikulkan kepada setiap muslim atau
muslimah sesuai dengan kemampan dan pengetahuan yang dimiliki, dari semenjak generasi
sahabat, sampai sekarang ini dan seterusnyasampai akhir zaman. Bahwa kegiatan bertablig atau
berdakwah merupakan kewajiban Muslim sesuai dengan sabdah Rasulullah, yaitu
Sampaikanlah olehmu apa yang kalian peroleh dari aku walaupun hanya satu ayat. (H.R.
Bukhari, At-Tirmizi dan Ahmad dari Ibnu Amr).
Tablig dan dakwah hendaknya dimulai dari diri mubalig dan dai itu sendiri, sebab
sebelum seorang mubalig atau daI mengajak orang lain untuk berimandan bertakwa,
maka terlebih dahulu mubalig dan atau dai menjadi orang yang beriman dan bertakwa.
Hal ini diisyaratkan dalam firman Allah SWT, yang artinya: Amat besar kebencian di
sisi Allah bahwa kamu mengatakan ap-apa yang tidak kamu kerjakan. (Q.S. As-Saff,
61:3)
Dalam bertablig atau berdakwah, mubalig, atau dai hendaknya menggunakan pola
kebijaksanaan, yaitu berbicara atau bertablig kepada manusia menurut kadar kemampuan
akal mereka. Tablig atau dakwah kepada kaum intelek yang kadar keilmuannya sudah
tinggiharus dibedakan dengan tablig atau dakwah terhadap orang kebanyakan, kadar
keilmuannya masih rendah.
Dakwah dapat dilakukan dengan bi al-hal yaitu melalui perbuatan baik diridai oleh
Allah SWT agar diteladani orang lain.
9
Dakwah dapat dilaksanakan melalui ucapan lisan dan tulisan, baik perorangan ataupun
kepada masyarakat.
Dalam berdakwa pastinya dilakukan dengan berbagai metode dimana telah dijelaskan Allah
SWT dalam Al-Quran dalam surah An-Nahl, 16:125 yaitu :
Metode al-hikmah yang artinya penyampaian dakwah terlebih dahulu mengetahui tujuan
dan sasaran dakwahnya.
Metode al-mauizah al-hasanah yakni member kepuasan kepada orang atau masyarakat
yang menjadi sasaran dakwah dengan cara seperti ini member nasihat, pengajaran dan
teladan yang baik.
Metode mujadalah bi al-lati hiya ahsan ialah bertukar pikiran (berdiskusi) dengan cara-
cara yang terbaik. Metode ini digunakan bagi sasaran dakwah tertentu, misalnya bagi
orang-orang yang berpikir kritis dan kaum terpelajar.
Akan tetapi pada erang yang serbah canggih ini, sekarang dakwah dapat disampaikan
melalui media surat kabar, majalah, radio dan televisi.
10
harus duduk sebentar antara khotbah pertama dan kedua, sedangkan dalam dakwah seorang dai
tidak harus duduk. Pada Tabligh yang menyampaikannya jika laki-laki disebut mubaligh, dan
mubalighah jika perempuan.
5. Penyampaian
Pada Khotbah penyampaian harus ada tata cara beserta rukun dan syarat yang tetap. Pada
Tabligh dapat dilakukan secara kreatif dan inovatif, disesuaikan dengan zaman. Sedangkan
dalam dakwah fleksibel tanpa ada tata cara khusus yang mengaturnya.
11
BAB III
Penutup
5.1 Kesimpulan
1. Khotbah, tabligh dan dakwah sangat penting dilakukan oleh segenap orang utamanya
adalah orang muslim sendiri, sehingga Islam bisa tetap langgeng di tempat kita masing-
masing
2. Menurut bahasa, khutbah berarti ucapan atau pidato. Menurut istilah Islam, khutbah
berarti pidato yang diucapkan oleh seorang khatib pada situasi khusus dan merupakan
rangkaian dari ibadah
3. Dilihat dari akar katanya, kata Tabligh berasal dari kata kerja (fi`il)Balagha > yubalighu
yang artinya menyampaikan. Sedangkan menurut istilah tabligh adalah menyampaikan
ajaran-ajaran Islam yang diterima dari Allah, SWT kepada ummat manusia agar dijadikan
pedoman hidup supaya memperoleh kebahagian didunia dan ahirat
4. Kata dakwah berasal dari bahasa arab yang merupakan kata dasar (masdar) dari kata
kerja (fi`il)Da`a Yad`u yang artinya memanggil, menyeru atau mengajak. Menurut
istilah syara dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, memanggil, atau mengajak
orang untuk beriman dan taat kepada Allah, SWT sesuai dengan ajaran Islam
5.2 Saran
1. Hendaknya pembaca bisa lebih mengenal tentang khotbah, tabligh dan dakwah
2. Hendaknya pembaca harus lebih mempelajari nilai- nilai islami yang terkandung didalam
khotbah, tabligh dan dakwah
3. Hendaknya pembaca harus lebih mengetahui perbedaan antara khotbah, tabligh dan
dakwah
4. Hendaknya Pihak sekolah harus melakukan pengenalan tentang khotbah, tabligh dan
dakwah.Karena jika tidak maka generasi muda dapat mengamalkannya sehingga Islam
bisa tetap langgeng di tempat kita masing-masing.
12
Daftar Pustaka
13