Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. Gunting
Pada dasarnya gunting mengkombinasikan antara aksi mengiris dan
mencukur. Mencukur membutuhkan aksi tekanan halus yang saling bertentangan
antara ibu jari dan anak jari lainnya. Gerakan mencukur ini biasanya dilakukan
oleh tangan dominan yang bersifat tidak disadari dan berdasarkan insting.
Sebaiknya gunakan ibu jari dan jari manis pada kedua lubang gunting. Hal ini
akan menyebabkan jari telunjuk menyokong instrumen pada waktu memotong
sehingga kita dapat memotong dengan tepat. Selain itu, penggunaan ibu jari dan
jari telunjuk pada lubang gunting biasanya pengontrolannya berkurang. Jenis-jenis
gunting berdasarkan objek kerjanya, yakni gunting jaringan (bedah), gunting
benang, gunting perban dan gunting iris.
a. Gunting Jaringan (bedah)
Gunting jaringan (bedah) terdiri atas dua bentuk. Pertama, berbentuk ujung
tumpul dan berbentuk ujung bengkok. Gunting dengan ujung tumpul digunakan
untuk membentuk bidang jaringan atau jaringan yang lembut, yang juga dapat
dipotong secara tajam. Gunting dengan ujung bengkok dibuat oleh ahli pada
logam datar dengan cermat. Pemotongan dengan gunting ini dilakukan pada kasus
lipoma atau kista. Biasanya dilakukan dengan cara mengusuri garis batas lesi
dengan gunting. Harus dipastikan kalau pemotongan dilakukan jangan melewati
batas lesi karena dapat menyebabkan kerusakan.
b. Gunting Benang (dressing scissors)
Gunting benang didesain untuk menggunting benang. Gunting ini berbentuk
lurus dan berujung tajam. Gunakan hanya untuk menggunting benang, tidak untuk
jaringan. Gunting ini juga digunakan saat mengangkat benang pada luka yang
sudah kering dengan tehnik selipan dan sebaiknya pemotongan benang
menggunakan bagian ujung gunting. Hati-hati dalam pemotongan jahitan. Jika
ujung gunting menonjol keluar jahitan, terdapat resiko memotong struktur
lainnya.
c. Gunting Perban
Gunting perban merupakan gunting berujung sudut dengan ujung yang tumpul.
Gunting ini memiliki kepala kecil pada ujungnya yang bermanfaat untuk
memudahkan dalam memotong perban. Jenis gunting ini terdiri atas knowles dan
lister. Bagian dasar gunting ini lebih panjang dan digunakan sangat mudah dalam
pemotongan perban. Ujung tumpulnya didesain untuk mencegah kecelakaan saat
remove perban dilakukan. Selain untuk membentuk dan memotong perban sesaat
sebelum menutup luka, gunting ini juga aman digunakan untuk memotong perban
saat perban telah ditempatkan di atas luka. (wikipedia)
d. Gunting Iris
Gunting iris merupakan gunting dengan ujung yang tajam dan berukuran kecil
sekitar 3-4 inchi. Biasanya digunakan dalam pembedahan ophtalmicus khususnya
iris. Dalam bedah minor, gunting iris digunakan untuk memotong benang oleh
karena ujungnya yang cukup kecil untuk menyelip saat remove benang dilakukan.
(dictionary online)
4. Pinset Chirurgis
Pinset Chirurgis biasanya memiliki susunan gigi 1x2 (dua gigi pada satu
bidang). Pinset bergigi ini digunakan pada jaringan; harus dengan perhitungan
tepat, oleh karena dapat merusak jaringan jika dibandingkan dengan pinset
anatomi (dapat digunakan dengan genggaman halus). Alat ini memiliki fungsi
yang sama dengan pinset anatomi yakni untuk membentuk pola jahitan,
meremove jahitan, dan fungsi-fungsi lainnya.(wikipedia)
5. Klem Jaringan
Klem jaringan berbentuk seperti penjepit dengan dua pegas yang saling
berhubungan pada ujung kakinya. Ukuran dan bentuk alat ini bervariasi, ada yang
panjang dan adapula yang pendek serta ada yang bergigi dan ada yang tidak. Alat
ini bermanfaat untuk memegang jaringan dengan tepat. Biasanya dipegang oleh
tangan dominan, sedangkan tangan yang lain melakukan pemotongan, atau
menjahit. Cara pemegangannya: klem dipegang dalam keadaan relaks seperti
memegang pulpen dengan posisi di tengah tangan. Banyak orang yang memegang
klem ini dengan salah, yang memaksa lengan dalam posisi pronasi penuh dan
menyebabkan tangan menjadi tegang. Dalam penggunaannya, hati-hati merusak
jaringan. Pegang klem selembut mungkin, usahakan genggam jaringan sedalam
batas yang seharusnya. Klem jaringan bergigi memiliki gigi kecil pada ujungnya
yang digunakan untuk memegang jaringan dengan kuat dan dengan pengontrolan
yang akurat. Hati-hati, kekikukan pada saat menggunakan alat ini dapat merusak
jaringan. Kemudian, klem tidak bergigi juga memiliki resiko merusak jaringan
jika jepitan dibiarkan terlalu lama, karena klem ini memiliki tekanan yang kuat
dalam menggenggam jaringan.
8. Benang Bedah
Benang bedah dapat bersifat absorbable dan non-absorbable. Benang yang
absorbable biasanya digunakan untuk jaringan lapisan dalam, mengikat pembuluh
darah dan kadang digunakan pada bedah minor. Benang non-absorbable biasanya
digunakan untuk jaringan tertentu dan harus diremove. Selain itu, benang bedah
ada juga yang bersifat alami dan sintetis. Benang tersebut dapat berupa
monofilamen (Ethilon atau prolene) atau jalinan (black silk). Umumnya luka pada
bedah minor ditutup dengan menggunakan benang non-absorbable. Namun,
jahitan subkutikuler harus menggunakan jenis benang yang absorbable.
Black silk adalah benang jalinan non-absorbable alami yang paling banyak
digunakan. Meskipun demikian, benang ini dapat menimbulkan reaksi jaringan,
dan menghasilkan luka yang agak besar. Jenis benang ini harus dihindari, karena
saat ini telah banyak benang sintetis alternatif yang memberikan hasil yang lebih
baik. Luka pada kulit kepala yang berbatas merupakan pengecualian, oleh karena
penggunaan jenis benang ini lebih memuaskan.
Benang non-abosrbable sintetis terdiri atas prolene dan ethilon (nama
dagang). Benang ini berbentuk monofilamen yang merupakan benang terbaik.
Jenis benang ini cukup halus dan luwes dan menghasilkan sedikit reaksi jaringan.
Namun, jenis benang ini lebih sulit diikat dari silk sehingga sering menyebabkan
jahitan terbuka. Masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan tehnik
khusus seperti menggulung benang saat jahitan dilakukan atau mengikat benang
dengan menambah lilitan. Prolene (monofilamen polypropylene) dapat
meningkatkan keamanan jahitan dan lebih mudah diremove dibandingkan dengan
Ethilon (monofilamen polyamide).
Catgut merupakan contoh terbaik dalam kelompok benang absorbable alami.
Jenis benang ini merupakan monofilamen biologi yang dibuat dari usus domba
dan sapi. Terdapat dua macam catgut, plain catgut dan chromic catgut. Plain
catgut memiliki kekuatan selama 7-10 hari. Sedangkan chromic catgut memiliki
kekuatan selama 28 hari. Namun, kedua jenis benang ini dapat menghasilkan
reaksi jaringan.
Benang absorbable sintetis terdiri atas vicryl (polygactin) dan Dexon
(polyclycalic acid) yang merupakan benang multifilamen. Benang ini berukuran
lebih panjang dari catgut dan memiliki sedikit reaksi jaringan. Penggunaan
utamanya adalah untuk jahitan subkutikuler yang tidak perlu diremove. Selain itu,
juga dapat digunakan untuk jahitan dalam pada penutupan luka dan mengikat
pembuluh darah (hemostasis).
Terdapat dua sistem dalam mengatur penebalan benang, yakni dengan sistem
metrik dan sistem tradisional. Penomoran sistem metrik sesuai dengan diameter
benang dalam per-sepuluh milimeter. Misalnya, benang dengan ukuran 2 berarti
memiliki diameter 0.2 mm. Sistem tradisional kurang rasional namun banyak
yang menggunakannya. Ketebalan benang disebutkan menggunakan nilai nol
misalnya 3/0, 4/0, 6/0 dan seterusnya. Paling besar nilainya, ketebalannya
semakin kecil. 6/0 merupakan nomor dengan diameter paling halus yang tebalnya
seperti rambut, digunakan pada wajah dan anak-anak. 3/0 adalah ukuran yang
paling tebal yang biasa digunakan pada sebagian besar bedah minor. Khususnya
untuk kulit yang keras (kulit bahu). 4/0 merupakan nilai pertengahan yang juga
sering digunakan.
Dalam suatu paket jahitan, terdapat semua informasi mengenai benang dan
needlenya secara lengkap di cover paketnya. Setiap paket jahitan memiliki dua
bagian luar, pertama yang terbuat dari kertas kuat yang mengikat pada cover
transaparan. Paket jahitan ini dijamin dalam keadaan steril sampai covernya
terbuka. Oleh karena itu, saat membuka paket, simpan ke dalam wadah steril.
Bagian kedua yakni amplop yang terbuat dari kertas perak yang dibasahi pada
satu sisinya. Basahan ini memudahkan paket jahitan dipisahkan dari kertas
tersebut. Kemudian dengan menggunakan needle-holder, angkat needle tersebut
dari lilitannya dan luruskan secara hati-hati. Kemudian, gunakan untuk tindakan
penjahitan.
Rekomendasi bahan jahitan yang dapat digunakan adalah monofilamen
prolene atau Ethilon 1,5 metrik (4/0) untuk jahitan interuptus pada semua bagian.
Monofilamen prolene atau ethilon 2 metrik (3/0) untuk jahitan subkutikuler non-
absorbable. Juga dapat digunakan untuk jahitan interuptus pada kulit yang keras
misalnya pada bahu. Vicryl 2 metrik (3/0) digunakan pada jahitan subkutikuler
yang absorbable dan jahitan dalam hemostasis. Vicryl 1,5 metrik (4/0) digunakan
untuk jahitan subkutikuler jaringan halus atau jahitan dalam. Prolene atau
Ethilon 0,7 (6/0) untuk jahitan halus pada muka dan pada anak-anak.
9. Needle bedah
Saat ini bentuk needle bedah yang digunakan oleh sebagian besar orang
adalah jenis atraumatik yang terdiri atas sebuah lubang pada ujungnya yang
merupakan tempat insersi benang. Benang akan mengikuti jalur needle tanpa
menimbulkan kerusakan jaringan (trauma). Pada needle model lama memiliki
mata dan loop pada benangnya sehingga dapat menimbulkan trauma. Needle
memiliki bagian dasar yang sama, meskipun bentuknya beragam. Setiap bagian
memiliki ujung, yakni bagian body dan bagian lubang tempat insersi benang.
Sebagian besar needle berbentuk kurva dengan ukuran , 5/8, dan 3/8
lingkaran. Hal ini menyebabkan needle memiliki range untuk bertemu dengan
jahitan lainnya yang dibutuhkan. Ada juga bentuk needle yang lurus namun jarang
digunakan pada bedah minor. Needle yang berbentuk setengah lingkaran datar
digunakan untuk memudahkan penggunaannya dengan needle holder.
SET BEDAH
A. Kelompok Tajam
Fungsi:
B. kelompok Penjepit
Pada umumnya digunakan untuk menjepit pembuluh darah, tapi terkadang digunakan
sebagai pemegang (GRASPER) atau penarik (RETRACTOR)
contoh nya :
untuk klem kelly bentuknya sama, tetapi lebih panjang. untuk khocher, pada ujung ada
giginya
(kocher)
C. kelompok pemegang
Untuk memegang jaringan, diseksi tulang, retraksi, dll
Contoh:
Tissue Forcep (Pinset)
Sponge Holsing Forcep (Pemegang Kasa)
Needle Holder (Pemegang Jarum)
neddle holder
D. kelompok penarik
Retractor Manual:
Rake Retractor
Plain Retractor (Sederhana)
(hak kulit)
(langen back)
(Balfour Retractor)
\
. Nald vooder/Needle Holder/Nald Heacting
Gunanya adalah untuk memegang jarum jahit (nald heacting) dan sebagai
penyimpul benang.
2. Gunting
Gunting ini ada dua jenis yaitu, lurus dan bengkok. Ujungnya biasanga runcing.
Terdapat dua tipe yabg sering digunakan yaitu tipe Moyo dan tipe Metzenbaum.
Gunting Benang
Adadua macam gunting benang yaitu bengkok dan lurus, kegunaannya adalah
memotong benang operasi, merapikan luka.
Gunting Pembalut/Perban
3. Pisau Bedah
Pisau bedah terdiri dari dua bagian yaitu gagang dan mata pisau
(mess/bistouri/blade). Kegunaanya adalah untuk menyayat berbagai organ atau
bagian tubuh manusia. Mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan
disayat.
4. Klem (Clamp)
Ada dua jenis yang lurus dan bengkok. Kegunaanya adalah untuk hemostatis
untuk jaringan tipis dan lunak.
Klem Kocher
Adadua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya seperti
pinset sirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan.
Klem Allis
Penggunaan klem ini adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit
tumor.
Klem Babcock
6. Pinset
Pinset Sirugis
Pinset Splinter
8. Wound Curet
10. Korentang
Penggunaanya adalah untuk menjahit luka yang dan menjahit organ yang rusak
lainnya. Untuk menjahit kulit digunakan yang berpenampang segitiga agar lebih
mudah mengiris kulit (scharpe nald). Sedangkan untuk menjahit otot dipakai yang
berpenampang bulat ( rounde nald ).
PENGENALAN INSTRUMENT