Anda di halaman 1dari 1

Praktikum kali ini telah dilakukan kalibrasi terhadap instumen pengukur level.

Titik
pengukuran yang digunakan dalam kalibrasi adalah 10,20,30,40,50,60,70,80,90, dan 100
(dalam %) dengan pengukuran naik dan turun dengan variasi laju alir pada 30, 50, dan 70.
Pada pengendalian level prinsip yang digunakan adalah berdasarkan tekanan
hidrostatik yang diukur oleh sensor kemudian akan diubah oleh transmitter dari sinyal
pneumatik menjadi sinyal listrik, sinyal pengukuran kemudian akan dibandingkan dengan
nilai set point, jika terjadi error maka unit kendali.
Pada percobaan ini, dilakukan perhitungan ketidakpastian pengukuran tipe-A
(ditentukan dengan analisis statistika dari deretan pengamatan) dan tipe-B (ditentukan
berdasarkan pertimbangan saintifik memakai informasi yang relevan).
Pada laju alir 30 didapat nilai ketidakpastian tipe-A adalah 0,24 dan nilai
ketidakpastian tipe-B adalah 6,1 dengan nilai akurasi 6,1, nilai presisi 0,4, dan nilai
histerisis sebesar 0,6.
Pada laju alir 50 didapat nilai ketidakpastian tipe-A adalah 0,42 dan nilai
ketidakpastian tipe-B adalah 6,2 dengan nilai akurasi 6,2, nilai presisi 1,0, dan nilai
histerisis sebesar 1,0
Pada laju alir 70 didapat nilai ketidakpastian tipe-A adalah 0,27 dan nilai
ketidakpastian tipe-B adalah 5,9 dengan nilai akurasi 5,9, nilai presisi 0,6, dan nilai
histerisis sebesar 0,4.
Dalam pengendalian level, sistem prosesnya adalah tangki penampung. Variabel
pengendali adalah aliran air masuk. Gangguan sistem adalah aliran air keluar. Variabel proses
terkendali adalah level air (tinggi air). Sinyal pengukuran keluar dalam bentuk tegangan
listrik 1-5 V. Sinyal kendali berupa sinyal arus 4-20 mA.

Anda mungkin juga menyukai