1, November 2009 33
pancar perangkat pemancar, dan kekuatan terhadap sel lain, dan sel lain misalnya C2
gain antena yang digunakan. Daya pancar juga menggunakan frekuensi yang sama
setiap BTS adalah 43 dBm atau sama F1.
dengan 25 Watt. Daya pancar ini secara
normal dapat memberikan sinyal dengan jari- Dengan digunakannya pengulangan
jari sejauh 5 Km. Sedangkan setiap ponsel frekuensi ini, maka pemakai yang berada
mempunyai daya pancar sebesar 33 dBm di sel lain dapat secara simultan
sama dengan 2 Watt. Daya tangkap menggunakan frekuensi yang sama.
minimum dari BTS dan ponsel adalah 102 Dengan penggunaan pengulangan
dBm. frekuensi maka dapat ditingkatkan
efisiensi penggunaan spektrum frekuensi,
akan tetapi bila sistem tidak dirancang
3.2. Frekuensi kerja secara sempurna maka dapat berakibat
timbulnya interferensi kanal bersama (co-
Sesuai dengan rekomendasi ETSI (European channel interference).
Telecommunication Standards Institute),
frekuensi kerja dari sistem GSM adalah Jarak minimum antara sel kanal sama
sebagai berikut: yang diperbolehkan dalam pengulangan
1. Frekuensi terima (uplink) : 890 MHz frekuensi dipengaruhi oleh beberapa
915 MHz faktor yaitu jumlah sel kanal sama yang
2. Frekuensi kirim (downlink) : 935 MHz berdekatan dengan pusat sel, bentuk
960 MHz geografi, tinggi antena, dan besarnya
daya pancar masing-masing sel.
Untuk keperluan pembicaraan timbal balik
(full duplex), maka dalam satu kanal radio Jarak pengulangan frekuensi dirumuskan
BTS biasanya digunakan satu pasang sebagai (Boucher Neil, 1995) :
frekuensi yaitu frekuensi terima (uplink) dari
ponsel ke BTS dan frekuensi kirim (downlink) D = R (3k )
dari BTS ke ponsel.
dengan:
Dengan spektrum per kanalnya adalah 200 D = jarak pengulangan frekuensi
KHz maka total kanal yang disediakan oleh R = jari-jari sel
sistem GSM adalah 25,000 / 2000 = 125 K = pola pengulangan frekuensi
kanal.
Dimana kanal nomor 1 mempunyai Bila daya pancar sama untuk seluruh sel,
alokasi frekuensi : nilai K dinaikkan, maka jarak pengulangan
1. Terima (Uplink) : 890,0 MHz 890,2 MHz frekuensi D menjadi naik, sehingga
2. Kirim (Downlink) : 935,0 MHz 935,2 interferens kanal sama berkurang. Bila
MHz nilai K besar dengan jumlah kanal yang
dialokasikan tetap, maka jumlah kanal
Dan demikian seterusnya untuk kanal nomor dalam K sel menjadi kecil, sehingga akan
2 sampai dengan nomor 125. Frekuensi kerja terjadi efisiensi spektrum.
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Pada sistem digital, sistem modulasinya
Sistem komunikasi bergerak selular juga dapat bekerja dengan signal to noise ratio
dirancang menggunakan pengulangan yang rendah, sehingga untuk kualitas
frekuensi (frequency reuse) untuk yang sama, jarak pengulangan frekuensi
mengefektifkan terbatasnya kapasitas karena dapat diperkecil dan efisiensi spektrum
lebar pita frekuensi yang ada. Pengulangan dapat naik. Hal ini adalah salah satu
frekuensi ini dilakukan dengan cara keuntungan yang diberikan selular digital
pemanfaatan suatu frekuensi yang sama dibandingkan dengan selular analog.
pada lokasi area yang berbeda. Misalnya,
kanal frekuensi F1 digunakan untuk sel C1
dengan jari-jari cakupan R serta berjarak D
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 1, No. 1, November 2009 37
3.3.1 Interferensi kanal yang sama (co- Dengan = tunda sebaran (delay
channel interference) spread)
Rerugi lintasan perambatan sinyal besarnya a (h2 ) = (1.1 log 900 0.7) 1.6
berbeda-beda sesuai dengan kontur (1.56 log 900 0.8) = 0.3
daerahnya. Rerugi ini secara umum (Boucher
Neil, 1995) dibagi dua yaitu :
Sehingga Rerugi Lintasan Sinyal pada
daerah tersebut adalah
PL = 69.55 + 26.16 log 900 13.82 log 55
3.4.1 Rerugi pada ruang bebas 0.3 + (44.9 6.55 log 55) log 2
hambatan = 132,56 dB
Perambatan sinyal pada daerah yang berada Rerugi perambatan sinyal antara ponsel
di bebas hambatan yaitu antara ponsel dan dan BTS dapat juga terjadi karena sinyal
BTS dapat diberikan sebagai berikut : tersebut melalui beberapa lintasan yang
berbeda (multipath).
PL = 20 log (42 . dkm . fMHZ) dB
dimana :
PL = path loss dalam dB
dkm = jarak dalam kilometer
fkm = frekuensi dalam megahertz
sinyal yang diterima oleh ponsel dapat cukup. Kapasitas merupakan hal yang
dihitung sebagai berikut : penting dalam perancangan suatu
jaringan, sehingga perumusannya
Daya terima ponsel = daya pancar BTS (Boucher Neil, 1995) secara umum
(rerugi kabel + rerugi lintasan ) diperlihatkan pada perhitungan berikut ini:
Bila daya pancar BTS = 43 dBm, rerugi kabel
BTS = - 3 dBm, penguatan antena BTS = 17
dBm, penguatan antena ponsel = 0 dBm, Ca = Nc / Cr
rerugi kabel ponsel = 0 dBm maka Daya dengan:
Terima ponsel adalah : Ca = Kapasitas
1. Daerah bebas halangan Nc = Jumlah kanal tersedia (dalam erlang
Yang mempunyai rerugi lintasan udara = Kanal)
97,6 dBm pada jarak 2 km, Cr = Tingkat trafik (biasanya dalam mili
Daya Terima ponsel = 43 3 + 17 erlang)
97,6 dBm = - 40,6 dBm
2. Daerah dengan hambatan rumah / pohon
Yang mempunyai rerugi lintasan udara = Misalnya suatu pemancar BTS dirancang
132,56 dBm pada jarak 2 km, beroperasi dengan 4 Trx yang menurut
Daya Terima ponsel = 43 3 + 17 standar GSM 1 TRx menempati 7 kanal
132,6 dBm = - 75,6 dBm berarti ada 28 kanal yang tersedia pada
BTS tersebut, dan tingkat trafik menurut
standar di Indonesia 15 mili Erlang. Maka
3.5 Derau (noise) kapasitasnya dapat dihitung dengan cara:
Dalam komunikasi bergerak derau secara
umum ada dua macam yaitu derau yang Kanal = 28, di dalam tabel Erlang B, 28
berasal dari alam dan derau buatan manusia. kanal berarti sama dengan 17.5 Erlang
Derau alam, misalnya derau termal, derau Kanal. Tingkat trafik 15 mili Erlang artinya
angin dan derau atmosfer. Derau termal setiap sambungan pembicaraan rata-rata
disebabkan oleh gerakan-gerakan elektron adalah 0,015 x 60 menit = 0,9 menit = 54
akibat perubahan suhu yang terjadi pada detik.
setiap komponen yang mudah terpengaruh
panas, seperti transistor ataupun kabel. Sehingga kapasitas BTS yang mempunyai
Derau ini tidak dapat dihindari. Sedangkan 4 TRx dengan rata-rata percakapan
derau buatan manusia misalnya derau suara sebesar 54 detik adalah :
kendaraan bermotor atau bising mesin-mesin
listrik. Ca = Nc / Cr = 17.5 / 0,015 = 1166.7
satuan sambungan per jam
3.6 Ketersediaan kapasitas (capacity)
Untuk melayani kebutuhan percakapan
semua pelanggan maka dibutuhkan 3.7 Kegagalan Panggilan
kapasitas jaringan yang cukup. Tingkat (Unsuccess Call)
pelayanan percakapan kepada pelanggan
dispesifikasikan dengan perhitungan GOS Misalkan, Q adalah banyaknya panggilan
(Grade Out of Service) yang diukur dengan dalam satu jam, jika dalam satu jam
suatu blocking probability 0.02 (2%) untuk tertentu terdapat satu panggilan yang
pembuatan panggilan pada satu jam. Dalam gagal maka panggilan yang berhasil = Q-
kenyataannya kemungkinan terjadinya 1, sedangkan besarnya laju kegagalan
bloking pada setiap sel tidaklah sama, panggil adalah 1/Q. Laju kegagalan
misalnya pada lokasi perkotaan kemungkinan panggil harus selalu dijaga agar tetap
blokingnya lebih besar daripada daerah kecil, sebab apabila laju kegagalan
pedesaaan. Untuk mengurangi tingkat panggil tersebut besar maka kualitas
kegagalan akibat bloking tersebut harus jaringan menjadi buruk. Adapun
dilakukan sistem perencanaan kapasitas kegagalan tersebut kemungkinan bisa
yang baik dan jumlah kanal radio yang disebabkan oleh tidak cukup kuatnya
signal atau tidak cukupnya jumlah kanal
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 1, No. 1, November 2009 40
Proses pemanggilan pada telepon selular (Location Area Code), frekuensi, serta
GSM dijelaskan sebagai berikut: parameter-parameter jaringan
Tahapan Pensinyalan I (dari saat ponsel SIM Card baru == location update
mati): SIM card pernah digunakan ==
Power on ; pin code membandingkan LAC
Scanning frekuensi downlink GSM( 935
960), tuning di sinyal terkuat Tahapan pensinyalan II (saat ponsel
Sinkronisasi agar sinyal dapat diterima memang-gil):
dengan benar Idle mode == mendengarkan
Mengambil informasi-informasi dari sinyal apabila dipanggil oleh jaringan melalui
BCCH berupa : identitas operator, LAC Paging Channel.
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 1, No. 1, November 2009 41
Tahapan Pensinyalan III (saat ponsel ke jaringan yang dijawab dengan sinyal
mengakhiri pembicaraan): yang sama oleh jaringan.
Apabila pembicaraan diakhiri maka dari Dilanjutkan dengan pengiriman sinyal
ponsel dikirimkan sinyal DISCONNECT RELEASE dan RELEASE
COMPLETE dari kedua belah pihak.
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 1, No. 1, November 2009 42
5. Kesimpulan