Bahan Makalah Pengembangan SDM Pendidikan
Bahan Makalah Pengembangan SDM Pendidikan
Pengertian Motivasi
Istilah Motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin, yakni movere yang berarti
menggerakkan (to move). Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau
eksternalbagi seorang individu. Yang meyebabkan timbulnya sikap entusiasme dan persistensi
dalam hal melaksanakan kegiatan kegiatan tertentu (Gray, Dkk, 1984 : 69). Kami berpendapat
bahwa motivasi adalah satu kekuatan potensial yang ada di dalam diri `seorang manusia, yang
dapat di kembangkannya sendiri atau di kembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada
intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi
hasil kinerjanya secara positif atau secara negative, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi
yang di hadapi orang yang bersangkutan.
Motivasi di definisikan oleh Fillmore H. Standford Motivasi sebagai suatu kondisi yang
menggerakkan manusia kea rah suatu tujuan tertentu. Ernest J.McCormick mendifiniskan motivasi
kerja sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku
yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku
manusia. Motivasi ini merupakan subjek yang penting bagi manajer, karena menurut definisi
manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain.
D. Teori-Teori Motivasi
1. Teori kebutuhan
Teori motivasi Maslow, menyatakan bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu
hirarki. Tingkat yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologis dan tingkat yang paling tinggi
adalah kebutuhan perwujudan/aktualisasi diri. Dalam Hipotesisnya menyatakan bahwa setiap
manusia ada lima hirarkhi kebutuhan yaitu
a. Kebutuhan fisiologis,
Kebutuhan-kebutuhan inilah yang perlu dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Diantaranya yaitu: Oksigen, pangan, minuman, eliminasi, istirahat, aktivitas, dan pengaturan
suhu.
Kebutuhan-kebutuhan fisiologis ini memiliki sejumlah karakteristik:
1) memiliki relatif independen satu sama lainnya.
2) Dalam banyak kasus mereka dapat diidentifikasi dengan sebuah lokasi khusus di dalam
tubuh (misalnya perasaan lapar, haus, yang dapat dikaitkan dengan perut).
b. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan yang meliputi: kebutuhan akan keamanan, dan
proteksi dari gangguan fisik dan emosi. Hampir semuanya karyawan tergantung pada
organsasinya sehubung dengan ketentraman, supervisi, kepuusan-keputusan yang
berkaitan dengan pekerjaannya.
c. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan yang meliputi: kasih sayang, rasa memiliki, dan
dimiliki, penerimaan dan persahabatan.
d. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan yang meliputi: harga diri internal seperti menghormati
diri sendiri, otonomi, dan usaha untuk mencapai hasil.
e. kebutuhan akan penghargaan yaitu kebutuhan akan penghargaan diri mencakup kebutuhan
untuk mencapai kepercayaan dir, prestasi, kompetensi, pengetahuan, penghargaan diri, dan
kebebasan serta independensi ( ketidak ketergantungan).
f. Kebutuhan merealisasi diri, Yaitu Kebutuhan ini berupa kebutuhan-kebutuhan individu
untuk merealisasi potensi yang ada pada dirinya untuk mencapai pengembangan diri secara
berkelanjutan.
3. Teori X dan Y
Teori X dan Y pertama sekali dikemukakan oleh Douglas McGregor. Dalam teori akan
dikemukakan dua pandangan berbeda mengenai manusia, pada dasarnya yang satu adalah negatif
yang ditandai dengan toei X, dan yang laiinnya adalah bersifat positif yang ditandai dengan teori
Y. McGregor menyimpulkan bahwa pandangan seorang manajer mengenai sifat manusia
didasarkan pada suatu pengelompokan dengan asumsi-asumsi tertentu. Berdasarkan asumsi-
asumsi tersebut, manajer menetapkan perilakunya terhadap bawahannya.
Implikasi manajerial dari teori X dan Y dapat diuraikan secara sederhana dalam proses
manajemen adalah sebagai berikut:
a. Tetapkan tujuan dan susun rencana untuk mencapainya
b. Laksanakan rencana melalui kepemimpinan
c. Kendalikan dan buatlah penilaian atas hasil yang dicapai dengan membandingkannya dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Teori ERG
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Clayton Alderfer yang melanjutkan teori herarki
kebutuhan. Alderfer melanjutkan teori herarki kebutuhan yang dihubungkan secara lebih dekat
dengan hasil penelitian empiris, sehingga hasilnya mendekti pada kenyataan. Alderfer membagi 3
kelompok kebutuhan manusia antara lain: eksistensi, hubungan , dan pertumbuhan.
5. Teori keadilan
Teori ini mengemukakan bahwa orang selalu membandingkan antara masukan-masukan yang
mereka berikan pada ekerjaannya dengan hasil yang diperoleh dari pekerjaan
tersebut.masukanmasukan atau sumangan-sumbangan tersebut baik dalam bentuk pendidikan,
pengalaman, latihan, dan usaha, sedangkan hasil-hasil yang diterima dalam bentuk penghargaan.
6. Teori pengharapan
Teori pengharapan pertama kali dikemukakan oleh Victor Vroom yang mengatakan bahwa
motivasi seseorang mengarah pada suatu tindakan yang bergantung pada kekuatan pengharapan.
Tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan bergantung pada hasil seseorang tersebut.
7. Teori penguatan
Teori penguatan pertama kali dikemukakan oleh seorang hli psikologi B.F. Skinner, yang
mengatakan bahwa bagaimana tingkah laku di masa lampau mempengaruhi tindakan di masa yang
akan datang dalam proses belajar sikli. Teori penguatan berargumen pada tingkah laku
individu(respon) terhadap situasi tertentu(rangsangan) meupakan penyebab dari konsekuensi
tertentu. Teroi penguat ini berkaitan dengan pemberian hadiah. Berarti bahwa penguatan adalah
pengulagan kegiatan karena mendapatkan hadiah.
b. Motivasi Berprestasi
Seseorang yang mempunai motivasi berprestasi akan menyukai pekerjaan yang menantang.
Mereka tidak percaya kepada nasib baik dalam mencapai sesuatu, karena segaa sesuatu dapat
dicapai melalui kerja keras.
c. Motivasi Berkuasa
Sesorang akan termotivasi bila pekerjaannnya dapat memberikan kuasa atau mempengaruhi oang
lain. Mereka suka berada dalam posisi ke dalam memberikan saran dan pendapat, serta menjadikn
orang lain sebagai alat dalam mencapai tujuan organisasi.
d. Motivasi Berafiliasi
Motivasi ini tercermin pada keinginan seseorang untuk menciptakan, memelihara, dan
menghubungkan suasana kebatianan dan perasaan yang saling menyenangkan antar sesama
manusia dalam organisasi. Tujuan utama dari orang dengan motivasi berafiliasi adalah
memperoleh persahabatan dengan rekannya dalam organisasi, lebih menyukai situasi kooperatif
daripada persaingan.
9. Teori Porter-Lawler
Teori ini memperlihatkan bahwa upaya bergantung pada nilai penghargaan yang mereka terima
dengan penghargaan yang dirasakan. Sebagaimana diketahui bahwa hal-hal yang dipandang orang
sebagai penghargaan yang layak diterima akan mempengaruhi kepuasan kerja.
E. Kesejahteraan Karyawan
Menurut Malayu S.P. Hasibuan kesejahteraan adalah balas jasa lengkap (materi dan non
materi yang diberikan oleh pihak perusahaan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk
mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktifitasnya
meningkat.
Kesejahteraan dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada karyawan.
Terutama pembayarannya kepada mereka yang sakit, uang bantuan untuk tabungan karyawan,
pembagian berupa saham, asuransi, perawatan di rumah sakit, dan pensiun.
Pentingnya program kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan dalam rangka
meningkatkan disiplin kerja karyawan yang dikemukakan oleh Hasibuan adalah:
Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan
sikap loyal terhadap perusahaan sehingga labour turnoverrelative rendah.Dengan tingkat
kesejahteraan yang cukup, maka mereka akan lebih tenang dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Dengan ketenangan tersebut diharapkan para karyawan akan lebih berdisiplin.
Menurut I.G. Wursanto menyatakan bahwa : Kesejahteraan sosial atau jaminan sosial bentuk
pemberian penghasil baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk non materi, yang diberikan
oleh perusahaan kepada karyawan untuk selama masa pengabdiannya ataupun setelah berhenti
karena pensiun, lanjut usia dalam usaha memenuhi kebutuhan materi maupun non materi kepada
karyawan dengan tujuan untuk memberikan semangat atau dorongan kerja kepada karyawan.
Menurut Andre. F. Sikulu menyatakan bahwa : Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa
yang diterima oleh pekerja dalam bentuk selain upah atau gaji langsung. Dalam UU 13/2003
memberikan pengertian tentang kesejahteraan pekerja, yaitu suatu pemenuhan kebutuhan dan atau
keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja,
yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam
lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Telah dikemukakan bahwa program kesejahteraan karyawan dapat diberikan secara materi
maupun nonmaterial. Kesejahteraan karyawan secara material berkaitan langsung dengan prestasi
karyawan, dan dapat diberikan berupa kompensasi, seperti uang transport, uang makan, uang
pensiun, tunjangan hari raya, uang jabatan, bonus, uang pendidikan, uang pengobatan, pakaian
dinas, uang cuti, dan uang kematian. Sedangkan kesejahteraan karyawan secara non material dapat
berupa pemberian fasilitas dan pelayan bagi keryawan seperti fasilitas yang di sediakan oleh pihak
perusahaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program kesejahteraan terdiri dari dua komponen
utama yaitu : kompensasi yang berkaitan lamgsung dengan prestasi kerja karyawan serta
kompensasi yang tidak berkaitan langsung denganprestasi kerja karyawan tetapi diberikan oleh
pihak perusahaan kepada karyawan yang dipandang sebagai penghasilan tambahan.
Pemberian kesejahteraan karyawan sangat berarti dan bermanfaat bagi perusahaan dan
karyawan. Bagi karyawan pemberian kesejahteraan bermanfaat untuk menciptakan hubungan
industrial yang harmonis antara perusahaan dengan karyawan, meningkatkan semangat kerja
karyawan, disiplin kerja, dan sikap loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Sedangkan bagi
perusahaan dapat meningkatkan produktifitas kerja, efisiensi kerja efektifitas kerja, dan
maningkatkan laba. Program kesejahteraan karyawan sangat pemting demi terwujudnya tujuan
perusahaan, namun program kesejahteraan karyawan harus disusun berdasarkan peraturan yang
ada, berdasarkan asas keadilan dan kelayakan, dan berpedoman pada kemampuan perusahaan.
Bentuk lainnya dari program kesejahteraan karyawan didalam perusahaan dapat berupa dana
bantuan pendidikan, bantuan keuangan, dan bantuan social. Seperti yang dikemukakan oleh
Sondang P. Siagian, menyebutkan bahwa : dalam usaha mendorong produktifitas serta
ketenangan kerja pada karyawannya, perusahaan memberikan jasa-jasa tertentu kepada
karaywannya pembayaran diluar upah dan gaji serta berbagai manfaat sasmpingan. Umumnya
diberikan jasa-jasa tersebut antara lain bantuan pendidikan, bantuan keuangan, dan bantuan social.
Dari uraian-uaraian diatas bahwa pemberian kesejahteraan bertujuan untuk mendorong
produktifitas serta ketenangan kerja pada perusahaan. Apabila perusahaan memiliki tenaga kerja
yang mampu dan cakap, namun jika tidak ada dorongan kepada karyawan maka semua itu tidak
ada artinya. Jadi agar para karyawan dapat meningkatkan semangatnya perlu adanya suatu
dorongan semangat kerja yang salah satunya dengan kesejahteraan bagi karyawan, dan pada
akhirnya tujuan dan harapan dari perusahaan dapat terwujud.