Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ROSYAADAH HASAN

NIM : PO714241141039

KELAS : DIV FISIOTERAPI TK. III

MATA KULIAH

ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN

A. DEFINISI MALPRAKTEK

Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum sifatnya dan tidak selalu berkonotasi
yuridis. Secara harfiah mal mempunyai arti salah sedangkan praktek mempunyai arti
pelaksanaan atau tindakan, sehingga malpraktek berarti pelaksanaan atau tindakan yang
salah. Meskipun arti harfiahnya demikian tetapi kebanyakan istilah tersebut dipergunakan
untuk menyatakan adanya tindakan yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu profesi.

Sedangkan Henry campell black memberikan definisi malpraktek adalah kesalahan dalam
menjalankan profesi sebagai dokter, dokter gigi, dokter hewan. Malpraktek adalah akibat dari
sikap tidak peduli, kelalaian, atau kurang keterampilan, kurang hati-hati dalam melaksanakan
tugas profesi, berupa pelanggaran yang disengaja, pelanggaran hukum atau pelanggaran
etika.

Veronica Komalawati menyebutkan malpraktek pada hakekatnya adalah kesalahan dalam


menjalankan profesi yang timbul akibat adanya kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan
dokter. Selanjutnya Herman Hediati Koeswadji menjelaskan bahwa malpraktek secara hafiah
diartikan sebagai bad practice atau praktik buruk yang berkaitan dengan penerapan ilmu dan
teknologi medik dalam menjalankan profesi medik yang mengandunf ciri-ciri khusus.

Pasal 11 UU 6 /1963 tentang kesehatan menyatakan: dengan tidak mengurangi ketentuan


dalam KUHP dan UU lain terhadap tenaga kesehatan dapat dilakukan tindakan administrasi
dalam hal sebagai berikut:

a. Melalaikan kewajiban
b. Melakukan suatu hal yang tidak boleh diperbuat oleh seorang tenaga kerja
kesehatan mengingat sumpah jabatan maupun mengingat sumpah sebagai tenaga
kesehatan
c. Melanggar ketentuan menurut undang-undang ini.
B. JENIS-JENIS MALPRAKTEK

Berpijak pada hakekat malpraktek adalan praktik yang buruk atau tidak sesuai dengan
standar profesi yang telah ditetepkan, maka ada bermacam-macam malpraktek yang dapat
dipiah dengan mendasarkan pada ketentuan hukum yang dilanggar, walaupun kadang kala
sebutan malpraktek secara langsung bisa mencakup dua atau lebih jenis malpraktek. Secara
garis besar malprakltek dibagi dalam dua golongan besar yaitu mal praktik medik
(medical malpractice) yang biasanya juga meliputi malpraktik etik (etichal malpractice) dan
malpraktek yuridik (yuridical malpractice).

Sedangkan malpraktik yurudik dibagi menjadi tiga yaitu malpraktik perdata


(civil malpractice), malpraktik pidana (criminal malpractice) dan malpraktek administrasi
Negara (administrative malpractice).

1. Malpraktik Medik

John.D.Blum merumuskan: Medical malpractice is a form of professional negligence in


whice miserable injury occurs to a plaintiff patient as the direct result of an act or omission
by defendant practitioner.

Malpraktik medik merupakan bentuk kelalaian professional yang menyebabkan terjadinya


luka berat pada pasien / penggugat sebagai akibat langsung dari perbuatan ataupun pembiaran
oleh dokter/terguguat.

Sedangkan rumusan yang berlaku di dunia kedokteran adalah; professional misconduct or


lack of ordinary skill in the performance of professional act, a practitioner is liable for
demage or injuries caused by malpractice.

Malpraktek adalah perbuatan yang tidak benar dari suatu profesi atau kurangnya
kemampuan dasar dalam melaksanakan pekerjaan. Seorang dokter bertanggung jawab atas
terjadinya kerugian atau luka yang disebabkan karena malpraktik, sedangkan junus hanafiah
merumuskan malpraktik medik adalah kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan
tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam mengobati
pasien atau orang yang terluka menurut lingkungan yang sama.

2. Malpraktik Etik

Malpraktik etik adalah tindakan dokter yang bertentangan dengan etika kedokteran,
sebagaimana yang diatur dalam kode etik kedokteran Indonesia yang merupakan seperangkat
standar etika, prinsip, aturan, norma yang berlaku untuk dokter.
3. Malpraktik Yuridis

Malpraktik yuridik adalah pelanggaran ataupun kelalaian dalam pelaksanaan profesi


kedokteran yang melanggar ketentuan hukum positif yang berlaku. Malpraktik Yuridik
meliputi:

Malpraktik Perdata

Malpraktik perdata terjadi jika dokter tidak melakukan kewajiban (ingkar janji) yaitu tidak
memberikan prestasinya sebagaimana yang telah disepakati. Tindakan dokter yang dapat
dikatagorikan sebagai melpraktik perdata antara lain :

a. Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatan wajib dilakukan

b. Melakukan apa yang disepakati dilakukan tapi tidak sempurna

c. Melakukan apa yang disepakati tetapi terlambat

d. Melakukan apa yang menurut kesepakatan tidak seharusnya dilakukan

Malpraktik Pidana

Malpraktik pidana terjadi, jika perbuatan yang dilakukan maupun tidak dilakukan
memenuhi rumusan undang-undang hukum pidana. Perbuatan tersebut dapat berupa
perbuatan positif (melakukan sesuatu) maupun negative (tidak melakukan sesuatu) yang
merupakan perbuatan tercela (actus reus), dilakukan dengan sikap batin yang slah (mens rea)
berupa kesengajaan atau kelalauian. Contoh malpraktik pidana dengan sengaja adalah :

a. Melakukan aborsi tanpa tindakan medik

b. Mengungkapkan rahasia kedokteran dengan sengaja

c. Tidak memberikan pertolongan kepada seseorang yang dalam keadaan darurat

d. Membuat surat keterangan dokter yang isinya tidak benar

e. Membuat visum et repertum tidak benar

f. Memberikan keterangan yang tidak benar di pengadilan dalan kapasitasnya sebagai ahli

Contoh malpraktik pidana karena kelalaian:

a. Kurang hati-hati sehingga menyebabkan gunting tertinggal diperut

b. Kurang hati-hati sehingga menyebabkan pasien luka berat atau meninggal


Malpraktik Administrasi Negara

Malpraktik administrasi terjadi jika dokter menjalankan profesinya tidak mengindahkan


ketentuan-ketentuan hukum administrasi Negara. Misalnya:

a. Menjalankan praktik kedokteran tanpa ijin

b. Menjalankan praktik kedokteran tidak sesuai dengan kewenangannya

c. Melakukan praktik kedokteran dengan ijin yang sudah kadalwarsa.

d. Tidak membuat rekam medik.

C. ATURAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA YANG BERKAITAN DENGAN


MALPRAKTIK

1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

2. Pasal 359 360 KUHP Pidana

> Pasal 359 KUHP

Barang siapa karena kesalahan (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun

> Pasal 360 KUHP

(1) Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun.

(2) Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa
sehingga timbul penyakit atau halangan menjadikan pekerjaan jabatan atau pencarian selama
waktu tertemtu, diancam dengan pidana penjara paling lama Sembilan bulan atau denda
paling tinggi tiga ratus rupiah.

3. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai