Anda di halaman 1dari 2

Standar Prosedur Operasional

Pasca Perdarahan Saluran Cerna


RSKTM
Yadika Healthcare Group No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/2/Penunjang 01 1/1
Medis/Gizi
Klinik/015/Rev.01

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur
7 September 2013
Standar Prosedur

Dr. Hendrik Sulo, M.Kes, Sp. Rad


1. Pengertian Pemberian makanan enteral secara bertahap baik melalui oral
maupun nasogatrik tube (NGT) pada perdarahan akibat pecah
varises esophagus, gastritis erosifa maupun gastropati uremikum.

2. Tujuan 1. Mengistirahatkan saluran cerna.


2. Mempertahankan atau mencapai status gizi optimal
3. Mencegah perdarahan ulang.
4. Mencegah kenaikan ammonia darah

3. Kebijakan 1. Adanya standar makanan RS.


2. Tersedianya peralatan makan yang memadai.
3. Tersedianya alat penyimpanan makanan cair/enteral selama
memenuhi persyaratan sanitasi selama 12-24 jam.

4. Prosedur 1. Perawat melakukan bilas lambung melalui nasogastrik tube


(NGT) tergantung berat ringannya perdarahan.
2. Perawat menghentikan bilas lambung saat hasil bilas lambung
2 kali jernih dengan atau tanpa darah beku (stolsel).
3. Perawat melapor kepada dokter bahwa bilas lambung sudah
bersih.
4. Dokter menuliskan preskripsi diet pada catatan medik pasien.
5. Dokter/perawat memberikan informasi kepada dietisien
tentang preskripsi diet.
6. Perawat melakukan pengukuran tinggi badan.
7. Dietisien melakukan pengkajian gizi berdasarkan data
antropometri, biokimia, klinik dan riwayat makanan.
8. Dietisien menyusun kebutuhan gizi pasien berdasarkan
jumlah, jenis, jadwal makan.
9. Dietisien dapat memberikan formula kaya BCAA rendah AAA
bila diperlukan pada kasus sirosi hati dengan resiko
ensefalopati.
10. Pramusaji menyajikan makanan sampai ke meja pasien.
11. Perawat memberikan makanan baik melalui oral atau
nasogastrik tube (NGT).
12. Perawat melakukan observasi kemungkinan perdarahan ulang.
13. Perawat melapor kepada dokter tentang hasil observasi.
14. Dokter memberikan perubahan preskripsi diet bila diperlukan.
15. Dietisien akan mengubah jenis dan kepadatan makanan bila
tidak ada perdarahan dalam waktu 24 48 jam.
16. Dietisien mencatat dan melaporkan perkembangan dan asupan
diet pasien ke dalam rekam medik dengan format ADIME.
17. Perawat mencatat dan melaporkan hasil observasi perdarahan
dan jumkah asupan makan selama 24 jam.
18. Perawat melakukan penimbangan 2 kali seminggu bila pasien
bisa berdiri.

5 Unit Terkait 1. Unit Gizi Klinik


2. Instalasi Rawat Inap
3. Pramusaji

Anda mungkin juga menyukai