1. Pengertian Pemberian makanan enteral secara bertahap baik melalui oral maupun nasogatrik tube (NGT) pada perdarahan akibat pecah varises esophagus, gastritis erosifa maupun gastropati uremikum.
2. Tujuan 1. Mengistirahatkan saluran cerna.
2. Mempertahankan atau mencapai status gizi optimal 3. Mencegah perdarahan ulang. 4. Mencegah kenaikan ammonia darah
3. Kebijakan 1. Adanya standar makanan RS.
2. Tersedianya peralatan makan yang memadai. 3. Tersedianya alat penyimpanan makanan cair/enteral selama memenuhi persyaratan sanitasi selama 12-24 jam.
4. Prosedur 1. Perawat melakukan bilas lambung melalui nasogastrik tube
(NGT) tergantung berat ringannya perdarahan. 2. Perawat menghentikan bilas lambung saat hasil bilas lambung 2 kali jernih dengan atau tanpa darah beku (stolsel). 3. Perawat melapor kepada dokter bahwa bilas lambung sudah bersih. 4. Dokter menuliskan preskripsi diet pada catatan medik pasien. 5. Dokter/perawat memberikan informasi kepada dietisien tentang preskripsi diet. 6. Perawat melakukan pengukuran tinggi badan. 7. Dietisien melakukan pengkajian gizi berdasarkan data antropometri, biokimia, klinik dan riwayat makanan. 8. Dietisien menyusun kebutuhan gizi pasien berdasarkan jumlah, jenis, jadwal makan. 9. Dietisien dapat memberikan formula kaya BCAA rendah AAA bila diperlukan pada kasus sirosi hati dengan resiko ensefalopati. 10. Pramusaji menyajikan makanan sampai ke meja pasien. 11. Perawat memberikan makanan baik melalui oral atau nasogastrik tube (NGT). 12. Perawat melakukan observasi kemungkinan perdarahan ulang. 13. Perawat melapor kepada dokter tentang hasil observasi. 14. Dokter memberikan perubahan preskripsi diet bila diperlukan. 15. Dietisien akan mengubah jenis dan kepadatan makanan bila tidak ada perdarahan dalam waktu 24 48 jam. 16. Dietisien mencatat dan melaporkan perkembangan dan asupan diet pasien ke dalam rekam medik dengan format ADIME. 17. Perawat mencatat dan melaporkan hasil observasi perdarahan dan jumkah asupan makan selama 24 jam. 18. Perawat melakukan penimbangan 2 kali seminggu bila pasien bisa berdiri.