Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat
telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan
sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu
dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai
peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui
tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja
/ prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri
karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian
meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan
(khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan
seluruh Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas
dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan
analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian
kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan
terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.
b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok puskesmas.
3). Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota
untuk tahun yang akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out come)
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi
suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap
kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota
dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi
puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap
mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat 2020.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

A. BAHAN DAN PEDOMAN


Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah
sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I.
tahun 2006.
B. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas Pituruh tahun 2016, sebagaimana
berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas
tahun 2016 ( Januari s.d Desember 2016 ) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat
dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2016.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan sebagaimana
berikut di bawah ini :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan
target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (SV )
kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
V (%) = SV
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rata rata per jenis kegiatan.
Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil 91 %
b. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 90 %
c. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok :
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai
berikut :
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-
masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan
nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 8,4
Kurang : Nilai < 5,
c. Penilaian mutu pelayanan
Cara Penilaian :
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan
ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
* Baik : Nilai rata rata > 8,5
* Cukup : Nilai 5,5 8,4
* Kurang : Nilai < 5,
BAB III
HASIL KINERJA UPT PUSKESMAS PITURUH
TAHUN 2016

Hasil Kinerja Puskesmas Pituruh Tahun 2016 berdasarkan data tahun 2016 dapat kami sajikan
sebagaimana berikut ini:
VARIABEL CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN
CAKUPAN
TARGET
PENCAPAIAN SUB
NO JENIS KEGIATAN SATUAN SASARAN VARIABEL
(H) VARIABEL
(T) (V)
(SV)
I. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP) 93.55
A. Pengobatan 98.04
1 Kunjungan rawat jalan umum Orang 17185 17334 100.87
2 Kunjungan rawat jalan gigi Orang 1746 1956 112.03
3 Kunjungan rawat inap (khusus Pusk Ranap) Orang 1602 1527 95.32
4 Jumlah resep Resep 20631 20631 100.00
5 Kontak petugas kefarmasian dengan pasien Orang 20631 20631 100.00
6 Persentase obat tersedia Persen (%) 100 80 80.00
B. Pemeriksaan Laboratorium 89.06
1 Pemeriksaan Hematologi : 94.06
a. Hemoglobin Spesimen 2000 2008 100.4
b. Hematokrit Spesimen 1000 1023 102.30
c. Hitung eritrosit Spesimen 500 446 89.20
d. Hitung jenis lekosit Spesimen 500 446 89.20
e. LED Spesimen 500 446 89.20
2 Pemeriksaan Kimia Klinik : 84.21
a. Glukosa Spesimen 750 730 97.33
b. Asam urat Spesimen 400 357 89.25
c. Trigliserida Spesimen 400 369 92.25
d. Kolesterol total Spesimen 200 116 58.00
3 Pemeriksaan Mikrobiologi & Parasitologi : 91.53
a. Sputum BTA Spesimen 150 127 84.67
b. Malaria Spesimen 2000 1968 98.40
4 Pemeriksaan Imunologi : 83.00
a. Tes kehamilan Spesimen 500 445 89.00
b. Golongan darah Spesimen 500 426 85.20
c. Widal Spesimen 550 538 97.82
d. HbsAg Spesimen 5 3 60.00
5 Pemeriksaan Urinalisa : 92.48
a. Makroskopis (warna, kejernihan, bau, volume) Spesimen 500 436 87.20
b. pH Spesimen 500 436 87.20
c. Berat jenis Spesimen 500 436 87.20
d. Protein Spesimen 500 751 150.20
e. Glukosa Spesimen 500 438 87.60
f. Bilirubin Spesimen 500 436 87.20
g. Urobilinogen Spesimen 500 436 87.20
h. Keton Spesimen 500 436 87.20
i. Nitrit Spesimen 500 436 87.20
j. Lekosit Spesimen 500 436 87.20
k. Eritrosit Spesimen 500 436 87.20
l. Mikroskopik (sedimen) Spesimen 500 436 87.20
II. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) ESSENSIAL 88.79
A. Pelayanan Promosi Kesehatan (Termasuk UKS) 76.58
1 PHBS Pendataan : 97.88
a. PHBS RT 16 indikator Rumah 8792 8233 93.64
b. PHBS institusi pendidikan/sekolah Sekolah 34 34 100.00
c. Institusi Kesehatan Institusi 2 2 100
2 Penyuluhan Kesehatan 85
a. Penyuluhan Kelompok/Massa kali/desa 100 95 95
b. Penyuluhan Napza kali 4 3 75
3 Penjaringan kesehatan anak sekolah SD/Sederajat persentase 100 100 100 100
4 Proporsi desa/kelurahan siaga aktif Desa/Kel 25 25 100 100
5 Proporsi Posyandu Mandiri Posyandu 1 0 0 0
B. Pelayanan Kesehatan Lingkungan 89.83
1 Penyehatan Air : 91.67
a. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih Sarana 80 80 100.00
b. Pembinaan Kelompok Masyarakat/Kelompok Pemakai Air Kelompok 6 5 83.33
2 Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman 100.00
a. Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan Sarana 25 25 100.00
b. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan Sarana 25 25 100.00
3 Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah 100
a. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah Sarana 2 2 100
4 Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga 60.00
a. Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan Sarana 500 300 60.00
5 Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum 77.14
a. Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum Sarana 35 25 71.43
b. Sanitasi tempat umum memenuhi syarat Sarana 25 15 60.00
c. Pembinaan TTU Kali 35 35 100
6 Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida 100
a. Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida Sarana 2 2 100
b. Pembinaan tempat pengelolaan pestisida Sarana 2 2 100
7 Pengendalian Vektor 100.00
a. Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vektor di Lokasi
pemukiman penduduk dan sekitarnya 20 20 100
b. Pemberdayaan sasaran/kelompok/pokja potensial dalam upaya
pemberantasan tempat perindukan vektor penyakit di pemukiman Kelompok
penduduk dan sekitarnya 10 10 100
c. Desa/lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan Desa/Lokasi
vektor penyakit menular 4 4 100
C. Pelayanan KIA dan KB 96.80
1 Cakupan kunjungan ibu hamil/K4 Persentase 96 85 88.54
2 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Persentase 90 99.4 110.44
3 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Persentase 80 234 292.50
4 Cakupan pelayanan nifas Persentase 90 96.7 107.44
5 Cakupan desa yang melaksanakan kelas ibu hamil Persentase 100 56 56.00
6 Cakupan ibu hamil yang mengikuti kelas ibu Persentase 90 50 55.56
7 Jumlah Kematian Ibu Ibu 0 0 100.00
8 Cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) persentase 100 100 100.00
9 Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN Lengkap) persentase 100 99.4 99.40
10 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Kasus 51 29 56.53
11 Cakupan kunjungan bayi Persentase 90 86.7 96.33
12 Cakupan pelayanan anak balita Persentase 80 77.3 96.63
13 Cakupan kasus BBLR Persentase 10 6.6 66.00
14 Jumlah Kematian Bayi (insidentil) Bayi 5 5 100.00
15 Jumlah Kematian Balita Balita 0 0 0.00
16 Cakupan Peserta KB Aktif Persentase 70 86.4 123.43
D. Pelayanan Gizi 88.83
1 Ibu Hamil KEK Total Ibu Hamil 82 82 100.00
2 Ibu Hamil KEK Keluarga Miskin Ibu Hamil 23 23 100.00
3 Pemberian PMT Pemulihan Bumil KEK Gakin Ibu Hamil 23 10 43.48
4 Pemberian tablet besi (90 tablet) pada Ibu Hamil Ibu Hamil 341 284 83.28
5 Bayi mendapat ASI Eksklusif 0-6 bulan Bayi 133 117 87.97
6 Bayi mendapat ASI Eksklusif 6 bulan Bayi 29 25 86.21
7 Balita Gizi Buruk (BB/TB) Total Balita 1 1 100.00
8 Balita Gizi Buruk (BB/TB) Keluarga Miskin Balita 0 0 100.00
9 Pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi Buruk Gakin Balita 0 0 100.00
10 Cakupan penimbangan balita D/S persentase 1563 1240 79.33
11 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi (6-11 bulan) Bayi 352 352 100.00
Pemberian capsul vitamin A (dosis 200.000SI) pada Balita 2 Balita
12 kali/tahun 1288 1288 100.00
13 Balita naik berat badannya (N/D) Balita 1240 933 75.24
14 Balita bawah garis merah (BB/U, sangat kurang) Balita 7 6 85.71
15 Garam Yodium memenuhi syarat di tingkat rumah tangga Rumah Tangga 466 425 91.20
E. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 91.91
1 TB Paru 98.15
a. Pengobatan penderita TB Paru BTA (+)/CDR Persentase 27 26 96.30
b. Pengobatan penderita TB Paru BTA Negatif Ro Positip Persentase 2 2 100.00
2 Malaria 66.67
a. Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) pada penderita malaria klinis Persentase 100 100 100.00
b. Penderita positip malaria yang diobati sesuai standar Persentase 100 100 100.00
c. Penderita yang terdeteksi malaria berat di Puskesmas yang
dirujuk ke RS Persentase 100 0 0.00
3 Kusta 100
a. Pengobatan penderita kusta Persentase 100 1 100
b. Pemeriksaan kontak penderita Persentase 100 1 100
4 Pelayanan Imunisasi 89.79
a. Cakupan desa/kelurahan Univrsal Child Imunization (UCI) Desa 25 25 100.00
b. Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia <1 tahun
(BCG 1 kali, DPT-HB 3 kali, Polio 4 kali, Campak
1 kali). Bayi 478 400 83.68
c. HB O <7 hari Bayi 478 312 65.27
d. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD Anak 503 503 100.00
e. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 Anak 602 602 100.00
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa) Kejadian
5 yang dilakukan penyelidikan epidemiologi dalam waktu <24 jam /desa/kel 100 2 2.00
6 Diare 95.33
a. Penemuan kasus diare di puskesmas dan kader Orang 800 768 96.00
b. Kasus diare ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral
rehidrasi Persentase 100 100 100
c. Kasus diare ditangani dengan rehidrasi intravena Persentase 100 90 90
7 ISPA 85.33
a. Penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh
puskesmas dan kader Orang 50 28 56.00
b. Kasus pneumonia dan pneumonia berat ditangani Persentase 28 28 100.00
c. Kasus pneumonia berat / dengan tanda bahaya ditangani/dirujuk Persentase 5 5 100.00
8 Demam Berdarah Dengue (DBD) 100.00
a. Angka Bebas Jentik (ABJ) Persentase 90 90 100
b. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) Persentase 100 100 100
c. Penanganan Penderita DBD Persentase 100 100 100
9 Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS 100
a. Kasus PMS yang diobati/ditangani Persentase 100 100 100
b. Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS Persentase 100 100 100
III. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) PENGEMBANGAN 97.39
A. Pelayanan Kesehatan Jiwa 100
Pemberdayaan kelompok masyarakat, khusus dlm upaya
1
penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa Kelompok 1 1 100
Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan
2
jiwa, masalah Napza, dll, dari rujukan kader dan masyarakat orang 10 10 100
3 Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS/spesialis orang 27 27 100
Deteksi dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan
4 jiwa, gangguan psikosomatik, masalah napza, dll) yg datang
berobat di Puskesmas orang 27 27 100
B. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat 92.17
1 Pembinaan kesehatan gigi di posyandu Posyandu 5 5 100.00
2 Pembinaan kesehatan gigi pada TK TK 5 5 100.00
3 Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI SD/MI 23 23 100.00
4 Perawatan kesehatan gigi pada SD/MI SD/MI 23 23 100.00
5 Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi orang 429 194 45.22
6 Gigi tetap yang dicabut Gigi 277 277 100.00
7 Gigi tetap yang ditambal permanen Gigi 121 121 100.00
F. Pelayanan Kesehatan Lansia 100.00
1 Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar kelompok 35 35 100
Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia lanjut yang
2 dibina sesuai standar orang 3,825 3,825 100.00
REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN

VERIFIKASI PENILAAIN KINERJA PUSKESMAS

HASIL
NO KOMPONEN KEGIATAN
CAKUPAN (%)

I. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP) 93.55

II.A. Pelayanan Promosi Kesehatan (Termasuk UKS) 76.58

II.B. Pelayanan Kesehatan Lingkungan 89.83

II.C. Pelayanan KIA dan KB 96.80

II.D. Pelayanan Gizi 88.83

II.E. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 91.91

III. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) PENGEMBANGAN 97.39


VARIABEL MANAJEMEN PUSKESMAS

SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3 NILAI


NO JENIS VARIABEL
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10 HASIL

I. MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS


Membuat data
pencapaian/cakupan Sebagian Sebagian Semuanya
1 7
kegiatan pokok tahun (<50%) (50%-80%) (100%)
lalu
Membuat SPO Adm,
Ya, 1 Kelp Ya, 2 Kelp Ya, >3 Kelp
2 Pengobatan, dan 7
SPO SPO SPO
Pelayanan Penunjang
Menyelenggarakan
Ya, sebagian
Rekam Medis (semua Ya, sebagian Ya,
3 besar (60- 10
pasien dan semua kecil seluruhnya
80%)
unit pelayanan)
Menyusun RUK Ya,
Ya, beberapa Ya, Sebagian
melalui analisis dan seluruhnya
4 ada analisis ada analisis 7
perumusan masalah ada analisis
perumusan perumusan
berdasarkan prioritas perumusan
Menyusun RPK Ya, terinci Ya, terinci
Ya, terinci
5 secara terinci dan sebagian sebagian 7
semuanya
lengkap kecil besar
Melaksanakan mini <5 5-8 9 - 12
6 10
lokakarya bulanan kali/tahun kali/tahun kali/tahun
Melaksanakan mini
<2 2-3
7 lokakarya tribulanan 4 kali/tahun 7
kali/tahun kali/tahun
(lintas sektor)
Membuat dan
mengirimkan laporan <6 6-9 10 - 12
8 10
bulanan ke kabupaten kali/tahun kali/tahun kali/tahun
tepat waktu
Membuat data 10
<6 6-8 9 - 12
9 penyakit terbanyak 10
kali/tahun kali/tahun kali/tahun
setiap bulan
II. MANAJEMEN ALAT DAN OBAT

Membuat kartu
inventaris dan 61 - 80% 81 - 100%
1 < 60% ruang 10
menempatkan di ruang ruang
masing-masing ruang
Melaksanakan up
<3 4-6
2 dating daftar tiap bulan 7
kali/tahun kali/tahun
inventaris alat
Mencatat penerimaan
Ya, sebagian
dan pengeluaran obat Ya, beberapa Ya,
3 besar (60- 10
di setiap unit unit (<60%) seluruhnya
80%)
pelayanan
Membuat kartu stok Ya, sebagian
Ya, beberapa Ya, seluruh
4 untuk setiap jenis besar (60- 10
item (<60%) item
obat 80%)
Ya, sebagian
Menerapkan sistem Ya, beberapa Ya, seluruh
5 besar (60- 10
FIFO dan FEFO item (<60%) item
80%)
Membuat Standar
Ya, minimal Ya, 2 - 3
6 Prosedur Operasional Ya, > 4 SPO 10
1 SPO SPO
(SPO)
Ya, minimal Ya, 2 - 3
7 Menerapkan SPO Ya, > 4 SPO 10
1 SPO SPO
Ya, Surat Ya, Surat
Terdapat uraian tugas
Ya, minimal Tugas dan Tugas, Surat
8 pelayanan 10
surat tugas Surat Keputusan
kefarmasian
Keputusan dan Struktur
III. MANAJEMEN
KEUANGAN

Laporan Keuangan
1
PAD
a. Membuat buku Ya, tidak Ya, setiap Ya, setiap
10
bantu per rekening tentu bulan hari
b. Melaporkan
Ya, tidak Ya, setiap Ya, setiap
realisasi PAD dan 10
tentu bulan hari
Penyetoran
c. Membuat Buku Ya, tidak Ya, setiap Ya, setiap
10
Kas Umum (BKU) tentu bulan hari
d. Membuat buku Ya, tidak Ya, setiap Ya, setiap
10
bantu catatan lainnya tentu bulan hari
Laporan Keuangan
2 9.4
Pengeluaran
a. Membuat buku kas Ya, kadang- Ya, setiap Ya, setiap
10
bantu kadang bulan hari
b. Membuat kendali Ya, kadang- Ya, setiap Ya, setiap
10
kegiatan kadang bulan hari
c. Membuat buku Ya, kadang- Ya, setiap Ya, setiap
7
bantu pajak kadang bulan hari
d. Membuat buku Ya, kadang- Ya, setiap Ya, setiap
10
bantu per rekening kadang bulan hari
e. Pengiriman SPJ Belum Ya, kadang- Ya, setiap
10
maksimal tanggal 10 pernah kadang bulan
Penggunaan karcis Ya,
Ya, tidak Ya, setiap
3 dan SKRD sudah seminggu 10
tentu hari
sesuai kebutuhan sekali
Tersedia SK Kepala
Ada, belum
4 Puskesmas untuk Tidak Ada Ada, benar 7
tepat
kegiatan JKN
Kepala Puskesmas
melakukan Ya, tidak Ya, setiap Ya, setiap
5 10
pemeriksaan kas tentu tiga bulan bulan
secara berkala
IV. MANAJEMEN KETENAGAAN
Ada,
Membuat Ada,
sebagian Ada, semua
1 daftar/catatan beberapa 7
besar pegawai
kepegawaian petugas pegawai
pegawai
Membuat uraian Ada, Ada,
Ada, seluruh
2 tugas dan tanggung beberapa sebagian 10
petugas
jawab setiap petugas petugas besar petugas
Membuat rencana
kerja bulanan bagi
Ada, Ada,
setiap petugas sesuai Ada, seluruh
3 beberapa sebagian 7
dengan tugas, petugas
petugas besar petugas
wewenang dan
tanggung jawab
Ada, Ada,
Membuat penilaian Ada, seluruh
4 beberapa sebagian 10
SKP tepat waktu petugas
petugas besar petugas
VARIABEL MUTU PELAYANAN KESEHATAN

SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 NILAI


NO JENIS KEGIATAN
NILAI = 10 NILAI = 7 NILAI = 4 AKHIR
1 Drop Out pelayanan ANC (K1-K4) < 10% 11-20% >20% 10

2 Persalinan oleh tenaga kesehatan > 80% 70-79% < 70% 10

3 Penanganan komplikasi obstetri/resiko tinggi > 5% 4 - 4,9% < 4% 10

4 Error Rate pemeriksaan BTA <5% 6 - 10% > 10% 10

5 Error rate pemeriksaan darah malaria < 5% 6 - 10% > 10% 10

6 Kepatuhan terhadap standar ANC 81 - 100% 51 - 80% < 50% 7

7 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru 81 - 100% 51 - 80% < 50% 7

8 Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas 81 - 100% 51 - 80% < 50% 10

NILAI AKHIR MUTU PELAYANAN


KESEHATAN : 9.3 Jml Nilai = 74
(rata-rata = jumlah nilai dibagi jml item penilaian) Jml Item = 8
Kategori : Baik (rata-rata> 8,5);
Sedang (rata-rata 5,5 - 8,4)
Kurang (rata-rata < 5,5)
A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan
1. Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )
Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP ) UPT Puskesmas
Pituruh Tahun 2016
KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN HASIL CAKUPAN TINGKAT

NO PERORANGAN (%) KINERJA KETERANGAN

1 Pengobatan 98 % Baik Baik 91 %

2 Pemeriksaan Laboratorium 89,06 % Cukup Cukup 81-90 %

93,55 % Baik
Rata-rata Kinerja

2. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) Essensial


Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) Essensial UPT
Puskesmas Pituruh Tahun 2016
KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ( HASIL CAKUPAN TINGKAT
NO UKM ) ESSESNSIAL (%) KINERJA KETERANGAN
1 PROMKES ( termasuk UKS ) 76,58% Kurang Baik 91 %
Cukup 81-90
89,83 %
2 Penyehatan Kesehatan Lingkungan Cukup %

3 Pelayanan KIA/ KB 96,80 % Baik Kurang 80%

88,83 % Cukup
4 Pelayanan Gizi

5 Playanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 91,91 % Baik

Rata-rata Kinerja 88,79% Cukup

3. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) Pengembangan


Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan UPT Puskesmas Pituruh
Tahun 2016
KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ( HASIL CAKUPAN TINGKAT
NO UKM ) ESSESNSIAL (%) KINERJA KETERANGAN
1 Pelayanan Kesehatan Jiwa 100 % Baik Baik 91 %

Cukup 81-90
92,17 %
2 Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat Baik %

3 Pelayanan Kesehatan Lansia 100 % Baik Kurang 80%

Rata-rata Kinerja 97,39% Baik


Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata rata nilai upaya kesehatan perorangan
(UKP ) , upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai
pencapaian upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi tiga.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Pituruh adalah : 93,88 % (baik)

B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPT Puskesmas Pituruh


Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen UPT Puskesmas Pituruh Tahun 2016
KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT
NO. PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA KETERANGAN
MANAJEMEN
OPERASIONAL
1 PUSKESMAS 8,3 cukup Baik 8,5
MANAJEMEN ALAT DAN Cukup 5,5
2 OBAT 9,6 baik 8,4
3 MANAJEMEN KEUANGAN 9,28 baik Kurang < 5,5
MANAJEMEN 8,5
4 KETENAGAAN baik
Rata-rata 8,94 baik
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Pituruh tahun 2016 adalah : 8,94 (Kinerja
Baik)
1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Pituruh
Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Pituruh
Tahun 2016

No JENIS KEGIATAN Cakupan Nilai Tingkat Kinerja

1 Drop Out pelayanan ANC (K1-K4) 0% 10 Baik


2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 98,97% 10 Baik
3 Penanganan komplikasi obstetri/resiko tinggi
100% 10 Baik
4 Error Rate pemeriksaan BTA 100% 10 Baik
5 Error rate pemeriksaan darah malaria
100% 10 Baik
6 Kepatuhan terhadap standar ANC
96% 10 Baik
7 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru
7 sedang
8 Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas
7 sedang
Rata-rata nilai 9,3 Baik
Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Pituruh tahun
2016 adalah 9,3 ( termasuk kinerja Baik )

1. Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPT Puskesmas Pituruh Tahun 2016


Tabel. 5. Hasil Total Kinerja Kegiatan UPT Puskesmas Pituruh Tahun 2016
No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan
1 Pelayanan Kesehatan 9,3 baik
2 Manajemen 8,94 Baik
3 Mutu 9,3 Baik
Rata-rata Kinerja 9,18 baik
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

1. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2016


Belum dapat dibandingkan karena pada tahun 2016 menggunakan penilaian kinerja
dengan CMI tool.
1. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Perorangan, Upaya Kesehatan
Wajib Dan Upaya Kesehatan Pengembangan) UPT Puskesmas Pituruh
Tahun 2016
UPAYA
KESEHATAN
PERORANGAN
(UKP)
100.00
95.00
90.00 UPAYA
85.00 KESEHATAN
WAJIB Series 1
80.00
Series 2
UPAYA
KESEHATAN
MASYARAKAT
(UKM)
PENGEMBANGA
N

Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, yang termasuk kurang
yaitu : upaya promosi kesehatan (76,58 %)
Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per kegiatan.
PHBS Pendataan :
35
30
25
20
Proporsi Posyandu 15 Penyuluhan
Mandiri 10 Kesehatan
5 Series 1
0
Series 2

Penjaringan
Proporsi
kesehatan anak
desa/kelurahan
sekolah
siaga aktif
SD/Sederajat

Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk Upaya Promosi Kesehatan mendapatkan
kegiatan proporsi Posyandu Mandiri hanya mencapai 0 %, dan kegiatan
penyuluhan napsah hanya 75 %.
Kegiatan proporsi Posyandu Mandiri yang diharapkan pada tahun 2016, minimal
1 Posyandu yang meningkat statusnya mejadi Posyandu Mandiri
Terlihat bahwa Pelayanan Kesehatan Lingkungan yang kurang adalah Penyehatan
Lingkungan dan Jamban Keluarga serta Pengawasan Sanitasi tempat-tempat
umum.

Terlihat bahwa kegiatan yang belum mencapai 100 % adalah kegiatan Penyehatan
Lingkungan dan Jamban Keluarga 60 % dan pengawasan sanitasi tempat-tempat
umum 77,14 %. Hal ini disebabkan pemeriksaan penyehatan lingkungan pada
perumahan 60% dari 500 rumah seharusnya diperiksa serta sanitasi tempat-tempat
umum yang memenuhi syarat baru 15 dari 25 berarti baru 77,14%,

Untuk kegiatan KIA dan KB, Kesehatan ibu (95 %), Kesehatan Bayi (100%),
Upaya Kesehatan bayi dan Anak Prasekolah (92 %), Upaya Kesehatan Anak Usia
Sekolah dan Remaja (100 %), Pelayanan Keluarga Berencana (94 %). Untuk
Upaya Kesehatan Bayi dan Anak Prasekolah kami belum mengadakan kegiatan
DTKB apras sehingga belum dapat dinilai.

Untuk kegiatan Kesehatan Ibu, Linakes 99%, KN3 99 %, dan rujukan bumil resti 82
%.

Untuk program gizi, yang belum mencapai 100 % adalah balita yang naik berat
badannya (60%).

Kinerja P2M yang belum mencapai 100% adalah DBD 80 %, dan ISPA 0 %. Untuk DBD
dikarenakan ABJ 60 %, dan untuk ISPA tidak diketemukan kasus pneumonia.
Untuk Upaya pengobatan 95 %,dikarenakan dari 25547 penduduk, yang berkunjung dalam
tahun 2016 hanya 91 %

Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang belum mencapai 100 % adalah
Upaya kesehatan Usila 83 %, Kesehatan Jiwa 40 % dan Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Gigi 83 %. Hal ini dikarenakan tidak semua kelompok usila yang dibina, dipantau
kesehatannya oleh nakes (67 %), Pembinaan sikat gigi massal di SD/MI 31 %. Untuk keswa
dijabarkan pada grafik di bawah ini :

1. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas


Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen operasional
puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan manajemen
ketenagaan. Berikut ini gambaran pencapaian kinerja manajemen di UPT Puskesmas
Pituruh Tahun 2016.

Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), tetapi masih ada yang
sedang yaitu manejemen alat dan obat 7,6 dikarenakan tidak semua ruangan terdapat
daftar inventaris barang, dan updating data alat tidak rutin dilaksanakan.

Untuk kinerja manajemen operasional puskesmas lokmin tribulanan kurang


terlaksana, dan pengiriman laporan masih kurang cepat.

Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada masalah
inventarisasi barang : tidak terdapat daftar inventaris barang yang terpasang di
ruangan, kemudian updating data inventaris kurang rutin.
Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak ada masalah.

Untuk kinerja manjemen ketenagaan, belum semua petugas membuat rencana kerja
bulanan.
1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan
Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan semua variabel bernilai baik.
1. Hasil Kinerja UPT Puskesmas Pituruh Tahun 2016
Tabel 6. Trend Pencapaian Kinerja UPT Puskemas Pituruh
Pencapaian
NO Jenis Kegiatan Trend
Tahun 2016 Tahun 2016

1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 85,5 %

2 Manajemen Puskesmas 8,89

3 Mutu Pelayanan Kesehatan 10

Trend belum bisa ditentukan karena baru tahun 2016 pedoman penilaian
kinerja puskesmas dipergunakan.
1. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF

PEMECAHAN MASALAH
Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPT Puskesmas Pituruh tahun
2016 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:
1. Kategori Kinerja Baik
Upaya Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya Pengobatan
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
Upaya kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran
Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Kategori Kinerja Cukup
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi
3. Kategori Kinerja Kurang
Promosi Kesehatan
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Kesehatan Jiwa
Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup & kurang.
Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel :
1. Penilaian Kinerja Cukup
1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut dengan nilai 83 %
Permasalahan :
1. Penanggung jawab program sedang mengambil ijin belajar
DIII kebidanan, sehingga kegiatan posyandu lansia kurang
terpantau
2. Pendanaan khusus untuk kegiatan usila tidak ada
3. Kegiatan posyandu lansia dilakukan saat siang ataupun sore
hari, sehingga petugas usila tidak dapat rutin hadir untuk ikut
pembinaan
4. Masyarakat yang berusia lanjut, bila sehat tidak datang ke
posyandu, sehingga seakan-akan posyandu usila hanya untuk
berobat saya.
Pemecahan :
5. Kegiatan posyandu usila dilakukan di pagi hari atau saat hari
libur
6. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas,
Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
7. Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga dapat
secara mandiri melaksanakan kegiatan posyandu usila
8. Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran
posyandu usila, dan kegiatan apa saja yang ada di dalamnya
2. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi dengan nilai 83 %.
Disebabkan oleh : pembinaan dan bimbingan sikat gigi missal pada
SD/MI 31 %.
Permasalahan :
1. Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Pituruh 25 sekolah,
sedangkan petugas UKS juga bertugas di Poli Gigi Puskesmas.
2. Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat
mencakup seluruh SD/MI
3. Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga dapat
membimbing teman-temannya untuk berPHBS
Pemecahan :
4. Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan
dapat terlaksana
5. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas,
Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
6. Mengadakan Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum
dilatih dokter kecil
2. Penilaian Kinerja Kurang
1. Promosi Kesehatan dengan nilai 79 %. Disebabkan program bayi
mendapatkan ASI Eksklusif 20 %.
Permasalahan :
1. Petugas kurang mempromosikan pentingnya ASI Esklusif
2. Pemerintah kurang tegas untuk menindak produsen susu yang
mempromosikan penggunaan susu formula bagi bayi usia 0-6
bulan, maupun penyalur (petugas kesehatan) yang memberikan
susu formula pada bayi 0-6 bulan tanpa indikasi medis.
3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, kebanyakan
sekarang wanita adalah pekerja sehingga kadang pemberian
ASI eksklusif hanya sampai usia 3 bulan
Pemecahan :
4. Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk
lebih giat menginformasikan kepada masyarakat tentang
pentingnya Asi Eksklusif.
5. Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif
2. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dengan nilai
80 %. Untuk program ISPA masih 0 %, ABJ 60 %
Permasalahan ISPA :
1. Petugas dan masyarakat kurang mengerti pneumonia
2. Kebanyakan pneumonia ditemukan di RS, karena biasanya
sudah dalam kondisi buruk, tidak dibawa lewat puskesmas
3. Pendanaan program ISPA tidak ada
Pemecahan ISPA :
4. Perlunya sosialisasi pneumonia pada petugas dan masyarakat.
5. Dibuat protap diagnosis Pneumonia
6. Adanya jejaring surveilans pneumonia tingkat kabupaten
7. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas,
Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
Permasalahan ABJ :
8. Gerakan PSN hanya terlaksana situasional bila ada kasus
9. Perilaku masyarakat yang masih kurang tentang PSN
Pemecahan ABJ :
10. Menggalakkan kembali gerakan PSN
11. Sosialisasi PSN di masyarakat secara rutin
3. Kesehatan Jiwa dengan nilai 40 %
Permasalahan :
1. Pemahaman masyarakat tentang gangguan jiwa masih kurang
2. Tidak semua petugas kesehatan mengetahui tentang gangguan
jiwa
3. Pendanaan untuk Kesehatan Jiwa masih kurang.
Pemecahan :
4. Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk
lebih giat melakukan penyuluhan tentang gangguan jiwa ke
masyarakat.
5. Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan,
pelaksanaan , dan evaluasi.
6. Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi
masyarakat agar segera memeriksakan keluarganya bila ada
yang menderita gangguan jiwa
Untuk kinerja manajemen puskesmas, yang masih sedang adalah manajemen alat dan obat.
Berdasarkan sub variabel, disebabkan inventarisasi barang di ruangan belum ada, updating
barang masih kurang.
Permasalahan :
1. Kurangnya motivasi dari petugas inventaris barang untuk mendata.
2. Tenaga rangkap
Pemecahan masalah :
1. Memonitor tugas pokok dan fungsi dari pengelola barang
2. Mengusulkan tambahan tenaga administrasi barang
BAB V
PENUTUP

A.Kesimpulan
UPT Puskesmas Pituruh telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2016 dengan hasil
sebagai berikut :
1. Kinerja cakupan yankes dgn nilai 85,5 % termasuk kategori kinerja Cukup
2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai
8,89 termasuk kategori kinerja Baik
3. Kinerja mutu yankes dgn nilai 10 Termasuk kategori kinerja Baik
Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja UPT Puskesmas Pituruh tahun 2016 dapat
dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :
1. Kategori Kinerja Baik
Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya Pengobatan
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Kategori Kinerja Cukup
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
3. Kategori Kinerja Kurang
Promosi Kesehatan
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Kesehatan Jiwa
4. Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja sedang adalah manajemen alat
dan obat.
B. Saran dan Usul
Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.
Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta berbagai upaya untuk
lebih meningkatkan partisifasi masyarakat
Diharapkan untuk tahun tahun ke depan, masing masing program dapat meningkatkan
hasil kinerjanya, terutama untuk program program yang hasil pencapaian kegiatannya
masih di bawah target sasaran.
Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala dampak
pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan menghadapi masalah
masalah yang timbul.
Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya.

Anda mungkin juga menyukai