Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

Nama : Ramona Apriyanti


NIM : 1611437576
Pertemuan ke : Minggu ke-I (Pertama) pertemuan 1-3
Tanggal : 26-28 Desember 2016

A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Murwani, 2007). Keluarga merupakan tempat paling
utama bagi pembentukan gabungan dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian di
dalam keluarga tersebut, sedangkan proses asuhan keperawatan keluarga itu adalah suatu
proses kompleks dengan pendekatan yang sistematis berdasarkan konsep keperawatan
keluarga untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga
(Duvall & Miller, 1985).
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, digunakan pendekatan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi dan implementasi serta
evaluasi. Pengkajian merupakan tahap utama yang kritikal di mana pada tahap ini seorang
perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibina.
Pengkajian keluarga melibatkan upaya menetapkan kemampuan keluarga berfungsi secara
efektif dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Pengkajian yang tajam
merupakan tahap utama yang harus dilakukan, dimana pada tahap ini mahasiswa menggali
dan mengambil informasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat
dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga, lalu ditegakkan diagnosa,
merancang intervensi keperawatan, melakukan implementasi serta melakukan evaluasi
(Friedman, 2003). Tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah memandirikan anggota
keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan keluarga
secara suka rela atau tanpa paksaan.
Pada minggu pertama ini, keluarga yang akan dibina oleh mahasiswa yaitu keluarga
dengan lansia. Lansia merupakan seseorang yang memiliki batasan usia yaitu di atas 55
tahun berdasarkan usia pensiun (Murwani, 2007). Tugas perkembangan keluarga dengan
lansia dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal.
Proses lansia dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai
stressor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Stressor tersebut adalah
berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai hubungan sosial, kehilangan pekerjaan,
serta perasaan menurunnya produktifitas dan fungsi kesehatan. Adapun tugas keluarga
dengan usia lanjut menurut Murwani (2007), yaitu mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan, adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan, mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat,
mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat, melakukan life review.
Menurut Romziah (2002) lansia dapat menekan timbulnya berbagai permasalahan
jika lanjut usia mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari keluarga dan masyarakat
untuk menjalankan kehidupan yang produktif dan mengambil keputusan pada
permasalahan-permasalahan penting. Pemberian asuhan keperawatan bagi lansia tersebut
bertujuan untuk memenuhi harapan-harapan yang diinginkan oleh lansia yaitu memiliki
kualitas hidup yang lebih baik dan produktif dalam tiga dimensi yaitu fisik, fungsional, dan
kognitif. Dengan aplikasi asuhan keperawatan keluarga yang tepat pada lansia diharapkan
lansia dapat mampu meningkatkan kemampuannya dalam pemenuhan kesehatan dalam
ketiga dimensi tersebut.

2. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Data awal yang perlu dikaji atau dikenal pada tahap penjajakan yang pertama terdiri
meliputi :
a. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telephone,
komposisi keluarga dan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat keluarga
inti, dan riwayat keluarga sebelumnya.
c. Lingkungan terdiri dari karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas RW,
mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat,
serta sistem pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya anggota keluarga.
e. Fungsi keluarga terdiri atas fungsi efektif, sosialisasi, dan fungsi perawatan keluarga.
f. Stres dan koping keluarga terdiri dari stresor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan, dan
strategi adaptasi disfungsional.
g. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
h. Pemeriksaa fisik pada semua anggota keluarga secara head to toe.
Adapun penjajakan kedua mengkaji kemampuan keluarga menjalankan 5 fungsi
perawatan kesehatan keluarga terhadap masalah kesehatan spesifik. Di mana keluarga
mampu mengenal atau mengidentifikasi masalah, mampu mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, mampu melakukan keperawatan terhadap anggota yang sakit, mampu
memodifikasikan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, dan mampu memilih,
membawa dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.

3. Masalah Keperawatan
Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada keluarga lansia yaitu di
antaranya kurangnya promosi kesehatan khususnya dalam bidang nutrisi, latihan,
pencegahan cedera dan penggunaan obat yang aman. Masalah kesehatan fisik yang sering
muncul yaitu diantaranya gastritis, diabetes mellitus, hipertensi, asam urat, rematik, stroke
dan katarak. Masalah-masalah psikososial lainnya seperti isolasi sosial, depresi, gangguan
kognitif, dan kecemasan (Maryam, 2008).
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah
kesehatan yang ada pada keluarga. Masalah keperawatan dapat dirumuskan pada
kunjungan ke tiga pada hari Rabu tanggal 28 Desember 2016.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah dirumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan sudah dapat dirumuskan pada kujungan ke empat pada Kamis 29
Desember 2016.
2. Tujuan Umum
Tujuan khusus terakhir yang akan dicapai pada hari kunjungan, yaitu memandirikan
anggota keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
keluarga secara suka rela atau tanpa paksaan.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus harus sesuai dengan prinsip SMART, artinya Spesifik (S) yaitu
rumusan tujuan harus jelas, Measurable (M) yaitu dapat diukur, Achievable (A) yaitu dapat
dicapai, Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata, Timing (T) yaitu memiliki target
waktu.
a. Lansia menerima kunjungan mahasiswa dalam 1 x 60 menit.
b. Lansia memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan
koping keluarga, pemerikasaan fisik terkait anggota keluarga yang tinggal dalam satu
rumah dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
c. Mengidentifikasi masalah keperawatan.
d. Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga.
e. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga.
f. Melakukan implementasi kepada lansia berdasarkan rencana tindakan yang telah
dibuat, sehingga keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat.
C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
2. Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis, nursing kit, alat pemeriksaan asam
urat, gula darah dan kolesterol.
3. Waktu dan tempat : Senin, 26 Desember s/d 28 Desember 2016.
Rumah keluarga binaan RT 03, RW 15 Kelurahan Tangkerang
Utara, Kecamatan Bukit Raya.

D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP
b. Menyiapkan alat bantu atau media
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan mahasiswa mulai dari pengkajian, memprioritaskan
masalah kesehatan keluarga.
3. Kriteria Hasil
Kriteria Presentase Pencapaian
a. Didapatkan data umum dan tahap 90 %
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur
keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping
keluarga, harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan, dan pemeriksaan fisik.
b. Teridentifikasi masalah kesehatan. 90 %
c. Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan 100 %
dapat ditetapkan.
d. Rencana keperawatan keluarga dapat 90 %
dirumuskan.
e. Rencana keperawatan terlaksana 90 %
(implementasi).

Anda mungkin juga menyukai