LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisiologi Tumbuhan
Yang dibina oleh Bapak Drs. I Wayan Sumberartha, M.Sc.
Oleh
Kelompok 5/ Offering A 2016
Agrintya Indah Mawarni 160341606041
Aprilia Aurely Putri F. 160341606068
Hikmah Buroidah 160341606047
Nur Aini 160341606069
Yanang Surya Putra H. 160341606061
2. TANGGAL PRAKTIKUM
Rabu, 15 November 2017
3. TUJUAN
Tujuan dari praktikum adalah untuk mengetahui kadar klorofil tanaman yang memiliki
umur berbeda-beda.
4. DASAR TEORI
Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat di dalam
kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang menggerakkan sintesis
molekul makanan dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan terutama dalam sel mesofil,
yaitu jaringan yang terdapat di bagian dalam daun. Karbon dioksida masuk ke dalam
daun, dan oksigen keluar, melalui pori mikroskopik yang di sebut stomata (Campbell
et al., 2002). Klorofil terdiri dari klorofil a dan b. Antara klorofil a dan klorofil b
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, dimana klorofil a di samping bias
menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bias merubah energi cahaya dan tidak bisa
merubahnya menjadi energi kimia dan energi itu akan ditransfer dari klorofil b ke
klorofil a. Klorofil b ini tidak larut dalam etanol tai dapat larut dalam ester, dan kedua
jenis klorofil ini larut dalam senyawa aseton (Devlin, 1975).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain gen, bila
gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki klorofil. Cahaya,
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya, tanaman lain
tidak memerlukan cahaya. Unsur N, Mg, Fe merupakan unsur-unsur pembentuk dan
katalis dalam sintesis klorofil. Air, bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi
klorofil (Lakitan, 2007). Klorofil adalah senyawa ester dan larut di dalam solvent
organik. Ekstraksinya dilakukan dengan menggunakan pelarut organik polar,
khususnya acetone dan alkohol. Kandungan klorofil bersifat tidak stabil dan lebih
mudah rusak bila terkena sinar, panas, asam dan basa (Abdul, 2008).
Salah satu cara untuk dapat menentukan kadar klorofil adalah dengan metoda
spektofotometri (Dwijoseputro, 1985). Spektrofotometri sesuai dengan namanya
adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer akan menghasilkan sinar
dari spektrum dengan panjang gelombang energi secara relatif. Jika energi tersebut
ditransmisikan maka akan ditangkap oleh klorofil yang terlarut tersebut. Pada
fotometer filter sinar dari panjang gelombang yang diinginkan akan diperoleh dengan
berbagai filter yang punya spesifikasi melewati banyaknya panjang gelombang
tertentu (Noggle, 1979). Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan
konsentrasi larutan di dalam kuvet (Cairns, 2009).
6. PROSEDUR KERJA
Berikut adalah cara kerja dari praktikum ini.
Saring ekstrak klorofil, masukkan dalam labu takar 100 ml, jika ekstrak
belum mencapai 100 ml tambahkan alkohol 96% sampai 100 ml.
9. PEMBAHASAN
9.1 Daun Muda
Suatu tanaman pada tiap perkembanganya dapat menghasilkan kandungan
klorofil yang berbeda, hal ini disebabkan kandungan klorofil pada daun meningkat
dengan bertambahnya umur daun (Lakitan, 2012). Umur daun dapat diketahui
berdasarkan posisi daun. Daun tanaman semakin ke arah pangkal semakin tua, oleh
sebab itu posisi daun dapat mempengaruhi kandungan klorofil pada daun.
Sumenda et al (2011) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa bahwa kandungan
klorofil daun mangga berbeda antara daun bagian pucuk, daun muda dan daun tua.
faktor lain yang berpengaruh pada pembentukan klorofil yaitu umur daun dan
tahapan fisiologis suatu tanaman (Biber, 2007).
Umur daun berkaitan dengan posisi daun, dimana umur daun dapat diketahui
dengan melihat posisi daun. Semakin mendekati posisi pangkal pada batang maka
umur daun semakin tua. Berdasarkan umur daun, kandungan klorofil daun
meningkat dengan bertambahnya umur daun. Klorofil yang terbentuk pada daun
muda atau pada posisi daun di bagian pucuk masih sedikit, namun semakin ke arah
bagian pangkal batang umur daun meningkat yang menyebabkan kandungan
klorofil pada daun juga meningkat. Hal ini ditandai dengan warna hijau pada daun
yang awalnya hijau muda kemudian berubah menjadi hijau tua (Pandey and Sinha,
1979).
10. KESIMPULAN
Banyak sedikitnya klorofil pada daun ditentukan oleh umur daun . daun muda
memiliki kadar klorofil yang lebih rendah dibandingkan daun setengah tua dan
daun tua.
DAFTAR RUJUKAN
Abdul. 2008. Ekstraksi Klorofil dari Daun Pepaya dengan Solvent 1-Butanol. Semarang:
Universitas Dipenogoro.
Biber, P. D. 2007. Evaluating a Chlorophyll Content Meter on Three Coastal Wetland
Plant Species. Journal of Agricultural, Food and Environmental Sciences. Volume
1,Issue 2.
Cairns D. 2009. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Penerjemah: Puspita Rini. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Campbell, Neil A., Jane B. Reece., Lawrence G. Mitchell. 2002. Biologi Edisi ke 5 Jilid
1. Jakarta : Erlangga.
Devlin, Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York: D. Van Nostrand.
Dwijoseputro, D. 1985. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Noggle, Ray, R dan Fritzs, J. George. 1979. Introductor Plant Physiology. New Delhi:
Mall of India Private Ilmited.
Pandey, S. N. and Sinha, B.X. 1979. Plant Physiology. New Delhi: Vikas Publishing
House FVT Ltd.