Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

“BIOTEKNOLOGI”

Kelompok 3 Offering A’16


Agrintya Indah Mawarni NIM.160341606041
Aprilia Aurely Putri F. NIM.160341606068
Dliya Amaliya NIM.160341606104

1. Bagaimana mekanisme yang terjadi saat tahapan degradasi dinding sel tanaman secara enzimatis
dalam proses pembentukan protoplasma?
Jawab:
Protoplas adalah bagian sel tanaman yang telah dihilangkan dinding selnya baik dengan
metode mekanik maupun enzimatik. Tanpa adanya dinding sel sebagai pelindung maka protoplas
menjadi sangat fragil terhadap perubahan tekanan osmotik maupun stres mekanik yang lain. Bila
protoplas dibebaskan pada lingkungan air dengan osmolaritas rendah protoplas akan pecah
karena air banyak masuk ke dalam protoplas. Adanya dinding sel menahan ekspansi protoplas
sehingga menimbulkan tekanan turgor. Pada prinsipnya isolasi protoplas secara enzimatik
didahului dengan proses plasmolisis. Isolasi secara enzimatik menggunakan enzim pendegradasi
komponen dinding sel. Kelompok enzim yang umum digunakan adalah selulase yang dihasilkan
oleh Trichoderma viride, Aspergillus niger maupun Irpex lateus, hemiselulase yang dihasilkan
oleh A. niger serta pektinase yang dihasilkan oleh baik A. niger maupun A. japonicus. Dengan
enzim isolasi protoplas bisa dilakukan dalam satu atau dua tahap. Enzim Pectinase atau
Macerozyme berfungsi untuk menghancurkan lamela tengah yang tersusun dan zat pektin,
sehingga sel satu dengan sel lainnya terpisah. Proses ini biasa disebut maserasi sel. Fungsi enzim
selulase adalah menghancurkan dan melisiskan penebalan primer dari dinding sel yang tersusun
atas zat selulosa. Perlakuan kedua enzim tersebut dapat dilakukan dengan dua tahap dan satu
tahap. Perlakuan dua tahap adalah dengan cara memasukkan bahan ke dalam larutan enzim
secara bergantian dan berurutan dari larutan enzim Macerozyme, kemudian dimasukkan lagi
enzim sellulase. Perlakuan satu tahap adalah dengan cara mencampur kedua enzim tersebut
dalam satu larutan untuk mengisolasi protoplas. Pengalaman dari beberapa percobaan
menunjukkan bahwa mencampur kedua enzim tersebut merupakan cara yang lebih efektif untuk
mengisolasi protoplas tanaman (Riyadi, 2006).
2. Mengapa membran sel dan inti sel dapat terinkorporasi melalui fusi protoplasma?
Jawab :
Membran protoplas yang bermuatan negatif menjadi saling tolak menolak yang mengakibatkan
propolas dapat berdekatan hal ini disebabkan karena adanya senyawa NaNO3, asam lemak, ion
kalsium dan PH tinggi dekstran sulfat, polipenil alcohol, NVA), polietilen glikol (PEG). Ion
Kalsium membantu perlekatan dengan menghubungakn gugus negatif PEG dan protein pada
membran plasma nduksi fusi dengan arus listrik menyebabkan terinduksinya membran
protoplasma satu dan yang lain dikarenakan aliran listrik dapat menyebabkan protoplas saling
mendekat dan membentuk struktur rantai. Karena hal tersebut, membran protoplas akan terbuka
dan terjadi fusi.
3. Apakah mungkin fusi protoplasma dilakukan antara tanaman yang berbeda family dan berbeda
jumlah kromosomnya? Jika ya, bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Fusi protoplasma dapat dilakukan pada tanaman yang berbeda family ataupun jumlah
kromosomnya dikarenakan pada fusi protoplasma ini terdapat macam hasil yang kemungkinan
akan terjadi salah satunya adalah dengan memindahkan informasi genetik dari satu spesies ke
spesies lain dengan memanfaatkan fenomena penghilangan kromosom
4. Bagaimana proses fusi protoplasma pada khamir dan bakteri ?
Jawab :
Fusi protoplas dapat dilakukan secara intraspecifik (dalam satu species), interspecifik (antar
species dalam satu genus) ataupun intergenus (antar genus). Tahap awal dan penting yang perlu
diperhatikan pada proses fusi protoplas adalah pelepasan dinding mikrobia (sel bakteri atau
khamir) dengan bantuan enzim dan membentuk suatu bangunan yang disebut protoplas.
Protoplas merupakan struktur sel lengkap tanpa dinding sel, mengandung membran sel dan
seluruh komponen intra sel serta mempunyai aktivitas kehidupan. Sebelum melakukan proses
fusi, salah satu tahapan yang sangat penting dilakukan adalah isolasi protoplas. Untuk mendapat
protoplas suatu mikroba, maka harus dilakukan pemecahan dinding sel. Pemecahan dinding sel
dapat dilakukan secara mekanik ataupun secara enzimatis. Sedangkan Isolasi protoplas yang
biasanya menggunakan enzim-enzim komersial (buatan pabrik) harganya sangat mahal dan harus
didatang dari luar negeri ( secara import) sehingga membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan
hal tersebut diatas maka perlu adanya sumber enzim litik alternatif (biolitik) yang lebih murah,
mudah di peroleh dan dapat bekerja secara efektif. Salah satu sumber enzim litik tersebut dapat
diperoleh dari bekicot ( Achatina fulica ). Bekicot merupakan golongan dari Moluska,
mengeluarkan lendir dan didalam usus bekicot mengandung senyawa aktif yaitu β
glukorononidase, endo dan beta glukanase dan arylsulphatase. Senyawa aktif ini sangat berperan
dalam proses pemecahan dinding sel. Selanjutnya proses fusi dilakukan dengan penambahan
senyawa kimia tertentu misal Polyethylene glycol (PEG) yang akan merangsang penggabungan
2
protoplas sel. Proses penggabungan ini dapat berasal dari sel yang sama ataupun berbeda species,
sehingga akan membentuk suatu fusan yang baru dengan gen yang baru pula .

3
DAFTAR RUJUKAN

Riyadi, I. 2006. Isolasi Protoplas Tanaman Kacang Panjang secara Enzimatis. Buletin Plasma
Nutfah, 12 (2).
Wijanarka , Soetarto E. S., Dewi D., Indrianto A,. 2015. Biolitik Enzim Bekicot (Achatina fulica)
Sebagai Agen Fusi Protoplas Pichia manshurica Intraspecifik. Lab. Mikrobiologi_FSM
(MIPA) Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia.
https://media.neliti.com/media/publications/169561-ID-biolitik-enzim-bekicot-achatina-
fulica-s.pdf (diunduh 8 Oktober 2018)

Anda mungkin juga menyukai