Anda di halaman 1dari 14

UTS

Perubahan Sosial dan Pembangunan

Dosen : Dr. Imran, M.Kes

Di kerjakan oleh :

RIRIN SUMARNI (F55021031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2014
1. Sebutkan Beberapa Definisi Dibawah Ini Menurut Para Pakar!
b. Pengertian Perubahan Sosial

Definisi Perubahan

Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika dan dinamika


masyarakat social meskipun perubahan kita terpusat pada aspek statika
masyarakat, tetapi dalam kehidupan sehari hari kita telah menyentuh
perubahan.
Adapun definisi perubahan sosial menurut beberapa tokoh:
1. Prof. Selo Soemardjan

Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga


kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem
sosialnya.

2. Robert M.I Lawang

Perubahan sosial adalah proses ketika dalam suatu sistem sosial terdapat
perbedaan-perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam suatu kurun
waktu tertentu.

3. Gillin dan Gillin

(John Luwis Gillin dan John Philip Gillin) Perubahan sosial adalah
perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah
diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-
penemuan baru dalam masyarakat.

4. Bruce J. Cohen
Perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dalam organisasi
sosial sehingga syarat dalam perubahan itu adalah sistem sosial, perubahan
hidup dalam nilai sosial dan budaya masyarakat

(http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/12/18-pengertian-perubahan-
sosial-menurut.html ).

b. Pengertian Perubahan Siklus


Teori siklus melihat perubahan merupakan sesuatu yang berulang ulang,
tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu. Tidak ada proses
perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas antara pola hidup primitif,
tradisional dan modern tidak jelas Menurut beberapa ahli:
Oswald Spengler, Jerman (1880 1936) : setiap peradaban besar
mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan Pitirim Sorokinn:
semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan (kebudayaan
ideasional, idealistis dan sensasi) yang berputar tanpa akhir.
Arnold Toynbee: sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran
dan pertumbuhan, namun setiap peradaban memiliki kemampuan meminjam
kebudayaan lain dan belajar dari kesalahan untuk mencapai peradaban yang
lebih tinggi
Ibnu Kaldun: perubahan msayarakat diwarnai dengan pertumbuhan dan
penaklukan kebudayaan. Hal ini akibat konflik antara orang menetap dan orang
nomaden.

c. Pengertian Perubahan Linear


Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang menuju titik
tertentu, dapat direncanakan atau diarahkan
Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier yaitu:
Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke
solidaritas organic.
Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang
diliputi oleh pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju masyarakat yang
rasional
Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa orang orang
yang cakap yang akan memenangkan perjuangan hidup.
Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap masyarakat
berkembang melaui tahapan yang pasti.

d. Pengertian Perubahan Revolusi Dan Evolusi


1. Teori Revolusi
Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya
berlangsung secara drastic atau cepat yang mengarah pada sendi utama
kehidupan masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan). Karl Marx
berpendapat bahwa masyarakat berkembang secara linier dan bersifat
revolusioner, dari yang bercorak feodal lalu berubah revolusioner menjadi
masyarakat kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat sosialis komunis
yang merupakan puncak perkembangan masyarakat.
suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan
(revolt rebellion). Adapun syarat revolusi adalah :
a. Ada keinginan umum mengadakan suatu perubahan
b. Adanya kelompok yang dianggap mampu memimpin masyarakat
c. Pemimpin harus mampu manampung keinginan masyarakat
d. Pemimpin menunjukkan suatu tujuan yang konkret dan dapat dilihat
masyarakat
e. Adanya momentum untuk revolusi

2. Teori evolusi
Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat dalam jangka waktu
lama. Perubahan sosial budaya dari masyarakat primitif, tardisional dan
bersahaja menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju secara bertahap
Comte mengemukakan perkembangan masyarakat mengikuti perkembangan
cara berfikir masyarakat tersebut yaitu tahap teologi (khayalan), tahap metafisis
(abstraksi) dan tahap ilmiah (positif), Sedangkan Lenski berpendapat bahwa
masyarakat berubah dari pra industri, industri dan pasca industri

Beberapa teori Evolusi :

a) Teori Evolusi Unilinear

Masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu,


berawal dari bentuk sederhana, komplek hingga sempurna. Tokohnya antara
lain, Comte, Spencer. Suatu Variasi dari teori ini adalah Cylical theories dari
Vilfredo Pareto

b) Teori Evolusi Universal

Perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahapan tertentu tetapi


mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Misal dari kelompok homogen ke
kelompok yang heterogen sifat dan susunannya (Herbert Spencer)

c) Teori Evolusi Multilinear

Teori ini menekankan penelitian terhadap tahap perkembangan yang


tertentu dalam evolusi masyarakat, misal penelitian pengaruh sistem perubahan
sistem mata pencaharian dari berburu ke sistem pertanian atau terhadap sistem
kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan.

2. Uraikan Pertanyaan Dibawah Ini:


a. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Faktor dari dalam selain hal tersebut diatas juga terdapat faktor internal lain:
1. perpecahan dari masyarakat tersebut
2. individu yang kreatif yang memiliki inisiatif baru
3. munculnya kelompok sosial yang inovatif dan kreatif
4. pemimpin yang progresif

Adapun menurut Soerjono Soekanto faktor eksternal (diluar masyarakat


tersebut) penyebab perubahan sosial adalah :

1. sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana
alam
2. peperangan
3. Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi dan asimilasi.
Adapun yang termasuk proses akulturasi adalah;
a. Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur
kebudayaan baru yang lebih berdaya guna
b. Sinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan budaya baru
sehingga membentuk sistem baru
c. Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan kepada unsur
lama yang masih berlaku
d. Dekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang
e. Originasi, yaitu masuknya unsur unsur budaya yang sama sekali baru
sehingga membawa perubahan yang sangat besar.

b. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat


1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Kontak dengan kebudayaan lain
b. difusi intra masyarakat
c. difusi antar masyarakat
d. Sistem pendidikan formal yang maju
e. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginanuntuk maju.
f. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang dan bukan
merupakan delik
g. Sistem lapisan masyarakat terbuka
h. Penduduk yang heterogen
i. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang bidang kehidupan
tertentu
j. Oreintasi ke masa depan
k. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki
hidupnya.
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
atau vested interest
e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap tertutup
g. Hambatan hambatan yang bersifat ideologis
h. Adat atau kebiasaan
i. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin
diperbaiki.

c. Hakikat Perubahan Dalam Suatu Masyarakat.


Faktor Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan Sosial Perubahan
sosial yang bersumber dari dalam masyarakat dapat terjadi melalui proses
akumulasi. Menurut Soerjono Soekanto factor internal tersebut adalah:
1. bertambah atau berkurangnya penduduk
2. penemuan penemuan baru (inovasi) baik discovery maupun invention
hal ini karena:
i. kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam kebudayaannya
ii. kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan
iii. perangsang bagi aktivitas aktivitas penciptaan dalam masyarakat
3. Pengaruh dari penemuan baru tersebut dapat bersifat memancar, menjalar
maupun beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan.
4. Konflik dalam masyarakat
5. Terjadi pemberontakan atau revolusi

Discovery adalah penemuan kebudayaan atau sesuatu yang baru dalam


masyarakat, baik berupa alat atau ide/gagasan. Jika discovery diakui dan telah
diterima bahkan sudah diterapkan maka akan menjadi invention. Invention
adalah proses dimana suatu unsur baru dihasilkan dengan mengkombinasi atau
menyusun kembali unsur-unsur lama yang telah ada dalam masyarakat.
Kemudian penemuan baru tersebut dapat menyebar (berakibat ke banyak segi
kehidupan), menjalar (mengakibatkan perubahan pada bidang yang lain) atau
beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan timbulnya satu jenis perubahan.

3. Jelaskan Bagaimana Metode Atau Konsep Anda Yang Dapat


Diimplementasikan Dalam Proses Perubahan Sosial Dan Pembangunan
(Kemajuan Masyarakat)?
Perubahan sosial dapat terjadi melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan
akomodasi.
1. Difusi

Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan (ide-ide,


keyakinan, hasil-hasil kebudayaan, dan sebagainya) dari individu kepada
individu lain, dari satu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat
atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dari pengertian tersebut dapat
dibedakan dua macam difusi, yaitu difusi intramasyarakat dan difusi
antarmasyarakat.

Difusi intramasyarakat ( intrasociety diffusion ), yaitu difusi unsur


kebudayaan antarindividu atau golongan dalam suatu masyarakat. Difusi
intramasyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
1. Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai
banyak kegunaan.
2. Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau
tidaknya unsur yang lain.
3. Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama kemungkinan besar
tidak akan diterima
4. Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu
yang baru tadi akan dengan mudah diterima atau tidak.
5. Pemimpin atau penguasa dapat membatasi proses difusi tersebut.
Difusi antarmasyarakat ( intersociety diffusion ), yaitu difusi unsur
kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Faktor-faktor yang
memengaruhi difusi antarmasyarakat adalah sebagai berikut.
1. Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
lain.
2. Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru tersebut.
3. Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
4. Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur penemuan
baru tersebut.
5. Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru tersebut.
6. Paksaan untuk menerima unsur baru tersebut.
7. Mengenai masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu masyarakat dapat
terjadi melalui perembesan secara damai, perembesan dengan kekerasan,
dan simbiotik.
a. Perembesan damai ( penetration passifique ), yaitu masuknya unsur
baru ke dalam suatu masyarakat tanpa kekerasan dan paksaan, namun justru
mengakibatkan masyarakat yang menerima semakin maju. Contohnya masuknya
internet ke sekolah-sekolah.
b. Perembesan dengan kekerasan ( penetration violente ), yaitu
masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat yang diwarnai dengan
kekerasan dan paksaan, sehingga merusak kebudayaan masyarakat penerima.
Contohnya masuknya budaya asing pada masa penjajahan kolonial Belanda.
c. Simbiotik, yaitu proses masuknya unsur-unsur kebudayaan ke atau
dari dalam masyarakat yang hidup berdampingan. Ada tiga macam proses
simbiotik, yaitu mutualistik, komensalistik, dan parasitistik.
1. Mutualistik, yaitu simbiose yang saling menguntungkan
2. Komensalistik, yaitu simbiose di mana satu pihak mendapatkan
keuntungan, tetapi pihak lain tidak untung namun juga tidak rugi.
3. Parasitistik, yaitu simbiose di mana satu pihak mendapatkan keuntungan
dan pihak lain menderita kerugian.

2. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur
kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat
laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat
khas kepribadian kebudayaan asli.
Proses akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat tergantung
persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila
masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu relatif
lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut
akan berlangsung relatif lebih cepat.
3. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat
golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam
waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi
masingmasing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan
yang baru, yang berbeda dengan aslinya.
Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan
antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan
kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses
asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda
kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terusmenerus dalam jangka
waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan
saling menyesuaikan diri.
4. Akomodasi
Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk
terciptanya keseimbangan dalam hubungan-hubungan sosial antarindividu dan
kelompok-kelompok sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk kepada
usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan-pertentangan atau usaha-
usaha untuk mencapai kestabilan interaksi sosial.
(http://hariz-dompu.blogspot.com/2012/12/hakikat-perubahan-sosial-
budaya.html )

4. Jelaskan Menurut Analasis Anda!


a. Dampak Perubahan Dalam Suatu Kehidupan Masyarakat Atau Negara

Perubahan sosial budaya dalam masyarakat menyebabkan terjadinya


perubahan perilaku masyarakat. Perubahan sosial budaya tersebut membawa
dampak positif dan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat.
1. Dampak Positif Perubahan Sosial Budaya
Dampak positif perubahan sosial budaya yaitu perubahan yang membawa
dampak menguntungkan atau memberikan kebaikan bagi kehidupan masyarakat,
antara lain :
a. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu mendorong
masyarakat hidup lebih maju, karena dengan ilmu dan teknologi tersebut
memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga
kehidupannya akan lebih baik.
b. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Perubahan sosial budaya membawa perubahan pada tata nilai dan sikap
masyarakat. Tata nilai dan sikap yang cenderung berubah yaitu dari pola pikir
irasional ( tradisional ) menjadi rasional ( modern ). Misalnya dulu masyarakat
berpandangan banyak anak banyak rejeki, sekarang pandangan tersebut telah
berubah.
c. Meningkatnya kehidupan ke yang lebih baik
Perubahan sosial budaya dapat meningkatkan kehidupan masyarakat ke
arah yang lebih baik, meliputi peningkatan pendapatan, kesehatan, pendidikan
dan lain-lain.

b. Dampak Negatif Perubahan Sosial, Modernisasi Dan Pembangunan


Dampak negatif perubahan sosial budaya yaitu perubahan yang membawa
dampak merugikan atau mengganggu kehidupan masyarakat, antara lain :
a. Pola hidup konsumtif
Pola hidup konsumtif merupakan pola hidup yang boros karena suka
membelanjakan uang untuk membeli barang-barang yang sebetulnya tidak
dibutuhkan. Sikap ini semakin berkembang karena media periklanan baik cetak
maupun elektronik yang mendorong mendorong masyarakat melakukan tindakan
konsumtif.
b. Sikap Individualistik
Sikap individualistik adalah sikap yang mementingkan dirinya sendiri.
Sikap ini terjadi karena persaingan hidup yang semakin keras dan berat sehingga
membuat manusia makin tidak peduli dengan manusia yang lain, mereka hanya
mementingkan kehidupannya sendiri. Sikap tampak nyata pada masyarakat
perkotaan.
c. Munculnya kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial ini terjadi karena masyarakat yang lebih mampu atau
kaya akan memiliki kemampuan ekonomi yang lebih baik, sehingga
menimbulkan kesenjangan sosial yaitu adanya jurang pemisah antara si kaya
dengan si miskin yang semakin jauh.
d. Sikap hidup kebarat-baratan
Sikap ini adalah sikap yang meniru pola hidupnya orang barat yaitu orang
Eropa dan Amerika tanpa mengindahkan budaya timur yang seharusnya
diujnjung tinggi. Misalnya cara berpakaian dan bertingkah laku seperti orang
Barat yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.
Disintegrasi Sosial ( ketidakserasian sosial atau masyarakat ), yaitu
ketidakserasian antar anggota masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan
sosial budaya dalam masyarakat. Disintegrasi tersebut dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
a. Berdasarkan pelakunya :
1. Disintegrasi masyarakat, seperti kemiskinan, pengangguran, korupsi,
perkelahian antar kampung, dan sebagainya.
2. Disintegrasi keluarga, seperti perceraian, pertengkaran keluarga
3. Disintegrasi perorangan, seperti kenakalan remaja, pelacuran, mabuk-
mabukan, pencurian
b. Berdasarkan bentuknya :
1. Mestizo Culture, yaitu percampuran unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda-beda sehingga menimbulkan ketidakserasian sosial. Hal ini
terjadi karena seseorang meniru suatu budaya tetapi hanya luarnya saja
tanpa mengetahui makna yang sesungguhnya. Misalnya orang desa yang
membeli alat modern karena pengaruh iklan, dengan tujuan untuk
meningkatkan statusnya dan dianggap orang modern. Sedangkan
kegunaan alat itu orang tersebut kurang tahu dan sebenarnya tidak
dibutuhkannya. Akibatnya orang ini merasa tidak puas karena tidak
mendapat pengakuan masyarakat sebagai orang modern.
2. Anomie, yaitu keadaan dalam masyarakat yang tidak ada pegangan
terhadap tindakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Anomie
juga dapat diartikan keadaan masyarakat yang tanpa norma atau nilai,
yang terjadi karena norma atau yang dimilikinya telah memudar atau
luntur sedangkan norma atau nilai yang baru belum terbentuk, sehingga
masyarakat bertindak tanpa aturan atau pedoman yang mengakibatkan
menimbulkan ketidakserasian dalam masyarakat.
3. Cultural Lag, yaitu ketertinggalan unsur-unsur budaya dalam masyarakat
karena pertumbuhannya tidak sama, ada yang cepat dan ada yang lamban
sehingga menimbulkan ketidakserasian sosial pada masyarakat. Misalnya
perbedaan perkembangan teknologi antara masyarakat yang satu dengan
lainnya.
(http://hariz-dompu.blogspot.com/2012/12/hakikat-perubahan-sosial-
budaya.html )
5. Buatlah Studi Kasus Tentang Permasalahan Perubahan Sosial Dan
Pembangunan Di Indonesia!
a. Masalah Pengangguran Sebab : - Jumlah pengangguran yang banyak - PHK -
Kurangnya keterampilan Contoh - Banyaknya tindak kriminal dan kejahatan
- Kesenjangan sosial antara orang yang berpenghasilan dengan orang yang
tidak punya penghasilan.
b. Masalah pengiriman TKI ke luar negeri Sebab : - kesenjangan sosial yang
sangat tinggi antara majikan dan TKI - pengiriman T KI secara ilegal Contoh
: - kekerasan oleh majikan - upah kerja yang tidak dibayar - pelecehan
seksual
c. Lebih dari sepertiga penduduk dunia tak tercukupi kebutuhannya akan air
bersih, baik untuk air minum maupun sanitasi. WHO menetapkan jumlah
minimun air bersih yang harus tersedia untuk hidup sehat adalah 2000 m3
per orang per tahun. Sekitar 40 negara di dunia ada di bawah angka tersebut.
Wilayah Indonesia sendiri juga mengalami kondisi kekurangan air,
khususnya daerah di pulau Jawa. Data dari data Bappenas tahun 2006, pulau
jawa berada dalam kondisi kritis air. Jakarta merupakan salah satu kota yang
tidak dapat memenuhi ketersediaan air bersih untuk warganya. Dari 13
sungai yang mengalir di Jakarta, tidak ada satupun yang dapat dikonsumsi
sebagai air bersih. Satu-satunya sumber air bersih di Jakarta adalah Waduk
Jati Luhur.

Anda mungkin juga menyukai