Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan


Dari hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel IV.1.1 Dimensi Logam Cu
Run Variabel Arus Densitas Panjang Lebar Berat t1 t2
A (inch2)
Ke- (cm) (cm) (gr) (mm) (mm)
100 2.1 2.1 2.21 0.37 0.36 0.733956
200 2.4 1.7 2.10 0.38 0.37 0.542485
1 300 2.5 1.9 2.35 0.39 0.38 0.784548
400 2.5 1.9 2.21 0.40 0.37 0.784052
500 2.0 2.2 2.38 0.38 0.35 1.386785
100 2.4 2.0 2.26 0.39 0.38 0.825437
200 2.5 2.1 2.49 0.38 0.37 0.800126
2 300 2.4 2.1 2.38 0.40 0.39 0.932558
400 2.5 1.9 2.24 0.41 0.37 0.843526
500 2.2 2.1 2.45 0.40 0.36 0.99659

Tabel IV.1.2 Dimensi Logam Fe


Run Variabel Arus Densitas Panjang Lebar Berat t1 t2
A (inch2)
Ke- (cm) (cm) (gr) (mm) (mm)
100 2.4 2.0 2.97 0.11 0.22 0.63023
200 2.5 2.2 3.18 0.13 0.20 0.76043
1 300 2.5 1.7 2.62 0.14 0.30 0.69905
400 2.4 1.8 2.77 0.10 0.27 0.73837
500 2.8 2.1 3.17 0.11 0.29 1.45153
100 2.2 2.2 2.94 0.13 0.15 0.89474
200 2.5 2.1 3.23 0.12 0.14 1.04963
2 300 2.6 2.3 3.80 0.12 0.14 1.79292
400 2.3 2.1 3.24 0.11 0.18 1.64033
500 2.4 1.9 2.79 0.13 0.21 1.01302

IV-1
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

Tabel IV.1.3 Hasil Perhitungan Selisih Tebal Pada Logam Cu


Run
Variabel Arus Densitas Waktu W
Wo (mgr) Wt (mgr)
Ke- (menit) (mgr)
100 12 2.21 2.19 0.02
200 12 2.10 2.08 0.02
1 300 12 2.35 2.30 0.05
400 12 2.21 2.16 0.05
500 12 2.38 2.30 0.02
100 12 2.26 2.24 0.02
200 12 2.49 2.32 0.17
2 300 12 2.38 2.32 0.06
400 12 2.24 2.17 0.07
500 12 2.45 2.37 0.08

Tabel IV.1.4 Hasil Perhitungan Selisih Tebal Pada Logam Fe


Run
Variabel Arus Densitas Waktu W
Wo (mgr) Wt (mgr)
Ke- (menit) (mgr)
100 12 2.97 3.01 0.04
200 12 3.18 3.24 0.06
1 300 12 2.62 2.69 0.07
400 12 2.77 2.86 0.09
500 12 3.17 3.21 0.04
100 12 2.94 2.99 0.05
200 12 3.23 3.28 0.05
2 300 12 3.80 3.87 0.07
400 12 3.24 3.35 0.11
500 12 2.79 2.87 0.08

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-2
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

Tabel IV.1.5 Hasil Perhitungan Laju korosi pada Logam Cu


Run Laju Korosi
Variabel Arus Densitas A (inch2) Densitas Cu (g/cm3) W (gr)
Ke- (mpy)
100 0.745675 8.92 0.02 8156.55
1 200 0.837217 8.92 0.02 11035.4
300 0.552234 8.92 0.02 19076.4
400 0.812169 8.92 0.17 19088.5
500 0.795739 8.92 0.05 17267.4
100 0.945252 8.92 0.06 7252.58
200 0.794949 8.92 0.05 63597.1
2 300 0.854422 8.92 0.07 19258.5
400 1.39872 8.92 0.08 24839.7
500 1.008306 8.92 0.08 24028.2

IV.2 Pembahasan
Tujuan dari percobaan pengaruh arus densitas terhadap elektroplating Fe dengan Cu
adalah Untuk mengetahui arus densitas terhadap proses electroplating dan untuk mengetahui
cara menghitung tebal lapisan dan laju korosi logam Cu selama proses electroplating.
Prosedur percobaannya yaitu dengan menyiapkan sampel logam besi (Fe) dan logam
tembaga (Cu). Membersihkan permukaan logam dengan cara mengamplas logam, kemudian
merendam pada larutan HCl pekat hingga zat pengotor pada permukaan logam bersih.
Pembersihan dengan perendaman larutan HCl dilakukan karena berpengaruh terhadap hasil
pelapisan, serta untuk memperoleh kondisi fisik permukaan benda kerja yang lebih aktif.
Penggunaan konsentrasi asam yang berlebih pada proses elektroplating akan menghasilkan
pembentukan lapisan oksida yang lebih berpori serta memberikan absorbtifitas yang tinggi.
Larutan yang sering digunakan untuk proses elektroplating biasanya adalah larutan asam
klorida. Selanjutnya menimbang berat dan mengukur dimensi logam panjang (p), lebar (l),
tebal (t). Membuat larutan garam CuSO4 2,5 N. Kemudian memasukkan logam tersebut
kedalam beaker glass yang berisi larutan CuSO4 lalu hubungkan logam dengan alat
elektroplating perlakuan variabel waktu 12 menit dan arus sebesar 100 mA; 200 mA; 300
mA; 400 mA dan 500 mA.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan grafik sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-3
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

Hubungan Arus densitas dengan Selisih


Berat Elektropaling Logam Fe.
0.15

Selisih Berat (gr)


0.1
0.05 Percobaan 1
0 Percobaan 2
0 200 400 600
Arus Densitas

Grafik IV.2.1 Hubungan Arus densitas dengan Selisih Berat Elektropaling Logam Fe.
Berdasarkan Grafik IV.2.1 didapatkan hasil selisih berat logam pada percobaan 1.
Pada variable arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan waktu 12 menit berturut-
turut yaitu 0,04; 0,05; 0,07; 0,09, dan 0,04 mm.
Pada variabel arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan waktu 12 menit
menunjukkan hasil grafik pada arus 100 mA 200 mA, 300 mA, 400 mA semakin mengalami
kenaikan, pada arus 500 mA mengalami penurunan, hal ini menunjukkan bahwa hasil ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa peningkatan berat dan ketebalan lapisan ini
mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan rapat arus. Hal ini terjadi karena rapat arus
yang semakin meningkat mengakibatkan dampak terhadap peningkatan energi yang semakin
tinggi. Energi yang semakin tinggi akan mempercepat pelepasan elektron karena energinya
menjadi relatif lebih besar daripada energi ionisasi yang dibutuhkan untuk mengerakkan
elektron. Kondisi ini semakin memacu mempercepat gerakan elektron dari ion positif menuju
ke ion negatif sehingga ion yang mengendap di permukaan bahan semakin bertambah.
Pengendapan ion yang meningkat pada permukaan logam akan berdampak terhadap
ketebalan. Sebagai akibatnya permukaan logam yang dilapisi semakin ketebalan dan
konsekuensinya-pun berat bahan menjadi bertambah/meningkat (Hasa, 2007).
Berdasarkan Grafik IV.2.1 didapatkan hasil selisih berat logam pada percobaan 2.
Pada variable arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan waktu 12 menit berturut-
turut yaitu 0,05; 0,05; 0,08; 0,11, dan 0,08 mm.
Pada variabel arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan waktu 12 menit
menunjukkan hasil grafik pada arus 100 mA 200 mA, 300 mA, 400 mA semakin mengalami
kenaikan, pada arus 500 mA mengalami penurunan, hal ini menunjukkan bahwa hasil ini
sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa peningkatan berat dan ketebalan lapisan ini
mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan rapat arus. Hal ini terjadi karena rapat arus
yang semakin meningkat mengakibatkan dampak terhadap peningkatan energi yang semakin
tinggi. Energi yang semakin tinggi akan mempercepat pelepasan elektron karena energinya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-4
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

menjadi relatif lebih besar daripada energi ionisasi yang dibutuhkan untuk mengerakkan
elektron. Kondisi ini semakin memacu mempercepat gerakan elektron dari ion positif menuju
ke ion negatif sehingga ion yang mengendap di permukaan bahan semakin bertambah.
Pengendapan ion yang meningkat pada permukaan logam akan berdampak terhadap
ketebalan. Sebagai akibatnya permukaan logam yang dilapisi semakin ketebalan dan
konsekuensinya-pun berat bahan menjadi bertambah/meningkat (Hasa, 2007).

Hubungan antara Ketebalan dengan Arus


Densitas Logam Fe.
0.4
Selisih Ketebalan

0.2
Percobaan 1
(mm)

0 Percobaan 2
0 200 400 600
Arus Densitas

Grafik IV.2.2 Hubungan antara Ketebalan dengan Arus Densitas Logam Fe.
hBerdasarkan Grafik IV.2.2 didapatkan hubungan antara densitas arus dengan selisih
ketebalan hasil proses elektroplating logam Fe dengan Cu pada percobaan 1. Pada variabel
arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan waktu 12 menit berturut-turut yaitu
0,22; 0,20; 0,30; 0,27, dan 0,29 mm.
Pada variabel arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan waktu 12 menit
menunjukkan hasil grafik pada arus 100 mA mengalami kenaikkan, pada arus 200 mA
mengalami penurunan, pada 300 mA mengalami kenaikkan, pada 400 mA mengalami
penurunan, dan pada 500 mA mengalami kenaikan, hal ini menunjukkan bahwa hasil ini
sesuai dengan hukum Faraday yang menyatakan bahwa jumlah logam yang terdekomposisi
karena elektrolisis berbanding langsung dengan jumlah arus yang melewati larutan dan
sebanding dengan berat ekuivalen kimia logam pelapis. Jadi rapat arus semakin tinggi dan
waktu pelapisan semakin lama akan menghasilkan peningkatan ketebalan lapisan (Hasa,
2007).
Berdasarkan Grafik IV.2.2 didapatkan hubungan antara densitas arus dengan selisih
ketebalan hasil proses elektroplating logam Fe dengan Cu pada percobaan 2. Pada variabel
arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan waktu 12 menit berturut-turut yaitu
0,15; 0,14; 0,14; 0,18, dan 0,21 mm.
Pada variabel arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan waktu 12 menit
menunjukkan hasil grafik pada arus 100 mA mengalami kenaikkan, pada arus 200 mA, 300
mA mengalami penurunan, dan pada 400 mA, 500 mA mengalami kenaikan, hal ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-5
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

menunjukkan bahwa hasil ini sesuai dengan hukum Faraday yang menyatakan bahwa jumlah
logam yang terdekomposisi karena elektrolisis berbanding langsung dengan jumlah arus yang
melewati larutan dan sebanding dengan berat ekuivalen kimia logam pelapis. Jadi rapat arus
semakin tinggi dan waktu pelapisan semakin lama akan menghasilkan peningkatan ketebalan
lapisan. Perbedaan hasil pengukuran tersebut terhadap ketebalan lapisan Fe hasil
electroplating dimungkinkan terjadi karena tingkat akurasi peralatan serta keterbatasan atau
kelemahan manusia dalam pengamatan pembacaan digital alat ukur (Hasa, 2007).
Hubungan antara Laju Korosi dengan Logam
Cu
100000
Laju Korosi (mpy)

50000
Percobaan 1
0 Percobaan 2
0 200 400 600
Arus Densitas

Grafik IV.2.3 Hubungan antara Laju Korosi dengan Logam Cu.


Berdasarkan Grafik IV.2.3 didapatkan hubungan antara laju korosi terhadap arus logam
Cu pada percobaan 1. Pada variabel arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan
waktu 12 menit berturut-turut yaitu 8156.55; 11035.4; 19076.4; 19088.5, dan 17267.4 mpy.
Pada variabel arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan waktu 12 menit
menunjukkan hasil grafik pada arus 100 mA, 200 mA, 300mA, mengalami kenaikkan dan
pada arus 400 mA, 500 mA mengalami penuran sedikit, hal ini menunjukkan bahwa selisih
hasil perhitungan laju korosi hasil electroplating pada logam Cu berbanding terbalik seiring
dengan semakin bertambahnya arus densitas dan waktu yang digunakan, hasil ini tidak sesuai
dengan literatur yang menyebutkan bahwa logam tembaga (Cu) mengalami laju korosi.
Semakin tinggi arus densitas yang digunakan pada larutan elektrolit maka semakin tinggi pula
laju korosi (Suwinardi, 1994).
Berdasarkan Grafik IV.2.3 didapatkan hubungan antara laju korosi terhadap arus logam
Cu pada percobaan 2. Pada variabel arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan
waktu 12 menit berturut-turut yaitu 7252.58; 63597.1; 19258.5; 24839.7, dan 24028.2 mpy.
Pada variabel arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500 mA dan waktu 12 menit
menunjukkan hasil grafik pada arus 100 mA, 200 mA mengalami kenaikkan, pada arus 300
mA mengalami penurunan yang cukup drastis, pada arus 400 mA mengalami kenaikkan, dan
pada arus 500 mA mengalami penurunan, hal ini menunjukkan bahwa selisih hasil
perhitungan laju korosi hasil pada logam Cu berbanding terbalik seiring dengan semakin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-6
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

bertambahnya arus densitas dan waktu yang digunakan, hasil ini tidak sesuai dengan literatur
yang menyebutkan electroplating bahwa logam tembaga (Cu) mengalami laju korosi.
Semakin tinggi arus densitas yang digunakan pada larutan elektrolit maka semakin tinggi pula
laju korosi (Suwinardi, 1994).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-7
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

Percobaan 1 Sebelum Proses Elektroplating

100 mA 200 mA 300 mA 400 mA 500 mA

Percobaan 1 Setelah Proses Elektroplating

100 mA
200 mA 300 mA 400 mA 500 mA
Percobaan 2 Sebelum Proses Elektroplating

100 mA 200mA 300 mA 400 mA 500 mA


Percobaan 2 Setelah Proses Elektroplating

100 mA 200mA 300mA 400mA 500mA


Gambar IV.2.1 Logam Fe sebelum dan sesudah proses elektroplating.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-8
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

Dari gambar tersebut tampak terjadi perubahan secara fisik pada logam Fe. Dari segi
warna logam Fe berubah dari warna silver dan ada warna putihnya menjadi berwarna orange
kecoklatan, meskipun perubahan warnanya ada yang terlapisi secara keseluruhan maupun ada
yang hanya terlapisi sebagian oleh logam Cu. Hal tersebut terjadi karena logam Fe yang
berhadapan langsung dengan logam Cu akan terdistribusi elektron yang dilepaskan logam Cu
secara baik, daripada logam Fe yang tidak berhadapan langsung dengan logam Cu. Logam
tembaga sebagai anoda positif akan melepaskan ion-ion positif tembaga ke dalam larutan.
Cu Cu2+ + 2 e-Ion-ion positif tembaga ini bergerak ke arah katoda negatif.
Ion-ion positif tembaga mencapai permukaan katoda dan menerima elektron dari katoda.
Elektron-elektron ini mengkonversi ion-ion tembaga yang berada dalam larutan CuSO4
menjadi atom-atom tembaga (Cu) yang mengendap pada permukaan katoda (Fe).
CuSO4 Cu2+ + SO42-
Cu2+ + 2 e- Cu
Oleh karena itu, pada permukaan logam Fe terdapat lapisan logam tembaga.
Perbandingan visual logam berdasarkan variabel arus densitas pada proses elektroplating pada
percobaan 1 sebagai berikut :
1. Berdasarkan variabel arus 100 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Fe berwarna orange kecoklatan, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang
tidak sama antar sisi-sisinya.
2. Berdasarkan variabel arus 200 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Fe berwarna orange kecoklatan, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang
tidak sama antar sisi-sisinya.
3. Bedasarkan variabel arus 300 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik logam
Fe berwarna orange kecoklatan, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang tidak
sama antar sisi-sisinya.
4. Bedasarkan variabel arus 400 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik logam
Fe berwarna coklat gelap, permukaan yang tidak halus, ketebalan yang tidak sama antar
sisi-sisinya dan hasil elektropalting yang tidak merata pada permukaan logam.
5. Bedasarkan arus 500 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik logam Fe
berwarna coklat gelap, permukaan yang tidak halus, ketebalan yang tidak sama antar
sisi-sisinya dan hasil elektropalting yang tidak merata pada permukaan logam.
Perbandingan visual logam berdasarkan variabel arus densitas pada proses
elektroplating pada percobaan 2 sebagai berikut :
1. Berdasarkan variabel arus 100 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-9
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

logam Fe berwarna orange kecoklatan, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang
tidak sama antar sisi-sisinya.
2. Berdasarkan variabel arus 200 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Fe berwarna orange kecoklatan, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang
tidak sama antar sisi-sisinya.
3. Berdasarkan variabel arus 300 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Fe berwarna orange kecoklatan, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang
tidak sama antar sisi-sisinya.
4. Berdasarkan variabel arus 400 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Fe berwarna coklat gelap, permukaan yang tidak halus, ketebalan yang tidak
sama antar sisi-sisinya dan hasil elektropalting yang tidak merata pada permukaan
logam.
5. Berdasarkan variabel arus 500 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Fe berwarna coklat gelap, permukaan yang tidak halus, ketebalan yang tidak
sama antar sisi-sisinya dan hasil elektropalting yang tidak merata pada permukaan
logam.
Logam Fe yang berhadapan langsung dengan logam Cu akan berwarna lebih kuning
kecoklatan daripada yang tidak berhadapan dengan logam Cu. Hal tersebut terjadi karena
logam Fe yang berhadapan langsung dengan logam Cu akan terdistribusi elektron yang
dilepaskan logam Cu secara baik, daripada logam Fe yang tidak berhadapan langsung dengan
logam Cu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-10
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

Percobaan 1 Sebelum Proses Elektroplating

100 mA 200 mA 300 mA 400 mA 500 mA

Percobaan 1 Setelah Proses Elektroplating

100 mA 200 mA 300 mA 400 mA 500 mA


Percobaan 2 Sebelum Proses Elektroplating

100 mA 200mA 300 mA 400 mA 500 mA


Percobaan 2 Setelah Proses Elektroplating

100 mA 200mA 300mA 400mA 500mA


Gambar IV.2.2 Logam Cu sebelum dan sesudah proses elektroplating.
Dapat dilihat perbedaan logam Cu sebelum dan sesudah mengalami proses

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-11
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

elektroplating. Dimana logam Cu mengalami korosi, sehingga mengalami perubahan warna


yang awalnya berwarna coklat muda mengkilat, permukaan yang halus dan rata dengan
ketebalan yang sama pada masing-masing pemukaan menjadi berwarna coklat gelap,
permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang tidak sama antar sisi-sisinya. Dari segi
dimensi, logam Cu mengalami penurunan nilai berat karena terkikis atau terkorosi oleh
lingkungan. Jika dibandigkan secara variabel arus 100 mA, 200 mA, 300 mA, 400 mA, 500
mA dan waktu 12 menit, proses elektroplating dengan variabel terbesar yakni pada arus 200
mA, logam Cu terlihat paling banyak berkurang daripada pada yang memiliki variabel
terendah yakni pada aruss 100 mA.
Perbandingan visual logam berdasarkan variabel arus densitas pada proses
elektroplating pada percobaan 1 sebagai berikut :
1. Berdasarkan variabel arus 100 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Cu berwarna coklat gelap, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang tidak
sama antar sisi-sisinya.
2. Berdasarkan variabel arus 200 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Cu berwarna coklat, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang tidak sama
antar sisi-sisinya.
3. Berdasarkan variabel arus 300 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Cu berwarna coklat, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang tidak sama
antar sisi-sisinya.
4. Berdasarkan variabel arus 400 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Cu berwarna coklat gelap, permukaan yang tidak halus, ketebalan yang tidak
sama antar sisi-sisinya.
5. Berdasarkan variabel arus 500 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Cu berwarna coklat gelap, permukaan yang tidak halus, ketebalan yang tidak
sama antar sisi-sisinya.
Perbandingan visual logam berdasarkan variabel arus densitas pada proses
elektroplating pada percobaan 2 sebagai berikut :
1. Berdasarkan arus 100 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik logam Cu
berwarna coklat gelap, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang tidak sama antar
sisi-sisinya.
2. Berdasarkan variabel arus 200 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Cu berwarna coklat, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang tidak sama
antar sisi-sisinya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-12
Laboratorium Ilmu Logam dan Korosi
Departemen Teknik Kimia Industri FV- ITS

3. Berdasarkan variabel arus 300 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Cu berwarna coklat, permukaan yang tidak halus dan ketebalan yang tidak sama
antar sisi-sisinya.
4. Berdasarkan variabel arus 400 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Cu berwarna coklat gelap, permukaan yang tidak halus, ketebalan yang tidak
sama antar sisi-sisinya.
5. Berdasarkan variabel arus 500 mA dan waktu 12 menit menunjukkan kondisi fisik
logam Cu berwarna coklat gelap, permukaan yang tidak halus, ketebalan yang tidak
sama antar sisi-sisinya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV-13

Anda mungkin juga menyukai