Anda di halaman 1dari 10

http://aguskrisnoblog.wordpress.

com/2012/07/13/beberapa-dampak-positif-mikroba-dalam-
bidang-lingkungan-pertanian-dan-perternakan/
BEBERAPA DAMPAT POSITIF MIKROBA DALAM BIDANG LINGKUNGAN,
PERTANIAN, DAN PETERNAKAN
(SOME POSITIVE IMPACT OF MICROBES IN THE FIELD OF ENVIRONMENT, AGRICULTURE,
AND LIVESTOCK)

M. Agus Krisno, Aditian Huda Ikhsani


Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Tlogomas 246 Malang Telp 464318

ABSTRAK
Mikroba memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Tanpa kehadiran mereka, dunia penuh
dengan limbah, sampah atau kotoran. Berkembangnya ilmu pengetahuan telah membuka wawasan
bahwa ternyata peran mikroba tidak hanya mampu mengubah limbah menjadi mineral yang
dibutuhkan oleh tanaman, mikroba ada juga yang berperan dalam bidang pertanian, peternakan, dan
masih banyak peran lainnya. Berdasarkan peranannya, mikroba dapat dibagi menjadi dua golongan
dan dapat dilihat dari bakteriologi, mikologi, virologi, dan mikroganisme yang berperan didalamnya.
Itu semuanya telah dijelaskan oleh Allah SWT didalam Al quran.
Peranan mikroba dalam pengolahan lingkungan. Psedumonas putida dapat dikembangkan menjadi
mikroganisme yang mampu mencerna minyak bumi oleh pengeboran minyak lepas pantai atau
kecelakaan kapal pengangkut minyak lepas pantai. Bacillus subtillis dapat dikembangkan sebagai
mikroganisme yang mempunyai kemampuan mengimobulasi logam berat.
Peran mikroba dalam bidang pertanian, mikroba diperlukan untuk menjaga ketersediaan tiga unsur
hara yang penting bagi tanaman antara lain, Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalim (K). Kurang lebih 74%
kandungan udara adalah N. Namun, N udara tersebut harus ditambat oleh mikroba dan diubah
bentuknya terlebih dahulu agar bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman.
Peran mikroba dalam bidang perternakan, mikroorganisme mampu mensintesa sebagian besar asam-
asam amino dan zat-zat vitamin yang dibutuhkan dalam metabolisme yang optimum bagi
hewan.
Kata kunci: wawasan, mikroba, peranan.

ABSTRACT
Microbes have a key role in human life. Without their presence, the world is full of waste, trash or
debris. As science has opened up horizons that was the role of microbes are not only able to convert
waste into a mineral needed by plants, microbes have also played a role in agriculture, livestock, and
many other roles. Based on its role, the microbes can be divided into two groups and can be viewed
from bacteriology, mycology, virology, and mikroganisme who played in it. Thats all been described
by Allah in Al Quran.
The role of microbes in the processing environment. Psedumonas putida can be developed into
mikroganisme that can digest oil by offshore oil drilling or tanker accident off the coast. Bacillus
subtillis can be developed as mikroganisme who have the ability mengimobulasi heavy metals.
The role of microbes in agriculture, microbes necessary to maintain the availability of three essential
nutrients for plants, among others, Nitrogen (N), phosphate (P), and Kalim (K). Approximately 74%
air content is N. However, N must be tethered by air microbes and transformed first to be directly
utilized by plants.
Role of microbes in the field of animal husbandry, microorganisms are able to synthesize most of the
amino acids and vitamins are substances required in the optimum metabolism for animals.
Key words: insight, microbes, role.

PENDAHULUAN

Latar Belakang.

Kesetimbangan ekologis dunia dipengaruhi oleh interaksi jejaring kehidupan. Berbagai formasi
simbiosis telah terbentuk di alam, sebagai manifestasi dari biodiversitas. Faktorinvisible berperan
dalam proses kesetimbangan ini. Disinilah kehidupan jasad renik (mikroba) berperan didalamnya. Di
dalam saluran pencernaan, mikroba berperan membantu proses absorbsi makanan ke dalam tubuh.
Dua spesies mikroba, yaitu E.coli danK.lactis berperan aktif dalam proses tersebut. Terjadi simbiosis
mutualistis antara manusia dengan mikroba tersebut. Mikroba adalah flora normal yang hidup di
dalam tubuh manusia. Kesetimbangan ekologis ini akan terganggu jika kuman patogen memasuki
inang. Misalnya seperti invasi kuman S.typhii penyebab typus dan kuman M.tuberculosis penyebab
TBC. Namun peranan kuman patogen ada baiknya jangan dibesar-besarkan. Dari keseluruhan
subkingdom Eubacteria, bakteri yang berperan sebagai patogen diperkirakan hanya 10 persen.
Sisanya tidak berbahaya bagi manusia. Jadi ketakutan berlebihan terhadap mikroba adalah tidak
beralasan sama sekali. Lalu, selain menjaga kesetimbangan flora normal pada manusia, apa lagi peran
mikroba non patogen dalam sistim ekologis?

Peran Penting Mikroba


Hampir disemua daerah biosfir dapat dijumpai mikroba. Di semua tempat yang dihuni
manusia dapat dijumpai mikroba yang mampu hidup dan berkembangbiak. Mikroba memiliki peran
penting dalam kehidupan manusia. Tanpa kehadiran mereka, dunia penuh dengan limbah.
Berkembangnya ilmu pengetahuan telah membuka wawasan bahwa ternyata peran mikroba tidak
hanya mampu merombak limbah menjadi mineral yang dibutuhkan oleh tanaman, tetapi masih
banyak peran lainnya. Berdasarkan peranannya, mikroba dapat dibagi menjadi tiga golongan.
Golongan pertama yaitu mikroba yang memiliki peran berguna bagi manusia, golongan kedua adalah
mikroba yang memiliki peran merugikan bagi manusia, dan golongan ketiga adalah mikroba yang
belum diketahui peranannya bagi kepeningan manusia. Mikroba jenis ketiga ini termasuk mikroba
yang peranannya kadang berguna bagi manusia, tetapi dilain waktu berperan merugikan.

Mikroba Menguntungkan

Mikroba yang memiliki peran menguntungkan bagi manusia adalah mikroba pengurai,
nitrifikasi, nitrogen, usus, dan penghasil antibiotik. Mikroba pengurai memiliki kemampuan
merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hasil perombakannya
dapat dimanfaatkan oleh mahluk hidup lainnya. Mikroba nitrifikasi memiliki kemampuan untuk
merombak senyawa amoniak menjadi nitrat yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan.
Aktivitas mikroba nitrogen sangat bermanfaat bagi tanaman. Mikroba ini mampu mengikat nitrogen
langsung dari udara dan mengubahnya menjadi komponen yang dapat diserap oleh akar. Mikroba ini
hidup diantara akar tanaman.Mikroba usus hidup di saluran pencernaan. Mikroba ini memiliki peran
dalam membusukan sisa makanan di dalam usus. Selain itu, mikroba ini juga memiliki kemampuan
untuk menghasilkan vitamin B12 dan K yang memiliki peran pening dalam proses pembekuan darah.
Peran Mikrobilogi Dalam Bidang Lingkungan.
Bakteriologi lingkungan
Beberapa bakteri sangat berperan dalam pengolahan lingkungan. Psedumonas putida dapat
dikembangkan menjadi mikroganisme yang mampu mencerna minyak bumi oleh pengboran minyak
lepas pantai atau kecelakaan kapal pengangkut minyak lepas pantai. Bacillus subtillis dapat
dikembangkan sebagai mikroganisme yang mempunyai kemampuan mengimobulasi logam berat.

Gambar basillus subtllis


Sumber : ASM.mikrrobe library.com@neal camberlain

Peranan mikroganisme dalam pengelolaan pencemaran dapat terjadi dalam tiga hal, yaitu sebagai
berikut:
Mikroganisme yang telah direkayasa dapat digunakan untuk menggantikan suatu
proses produksi sehingga menghasilkan polutan sedikit mungkin.
Beberapa contoh adalah produksi enzim, vitamin, karbohidarat dan lipida yang menggunakan
mikroganisme akan menghasilkan limbah produksi lebih sedikit jika dibandingkan produksi enzim,
vitamin karbohidrat dan lipida yang menggunakan tumbuhan. Penggunaan Bacillus
thuringiensis sebagai bioinsektisida dsn penggunaan bacillus subtilis sebagai pupuk bio-fosfor.

Gambar Basillus thuringiensis


Sumber : www.magma.ca

Mikroganisme yang telah direkayasa dapat digunakan sebagai organisme pembersih


(biocliner).
Jenis jenis polutan yang dimungkinkan dapat menghasilkan bahan yang lebih bernilai ekonomi.
Penguraian limbah dilakukan bersama sama oleh bakteri oerob dan anaerob. Bakteri pengurai
(dikomposer) memerlukan oksigen, nutrigen dan foafor untuk melakukan kegiatannya. Bahan
bahan ini diambilnya dari bahan mentah yang mengadung unsure unsure tersebut dalam berbagai
bentuk persenyawaan sperti ammonium, fosfat, dan nitrat.
Prokduksi Biomigas

Limbah limbah dari rumah tangga, pertanian, dan industri yang diuraikan bakteri kelompok
metanogen dapat meghasilkan biogas yang sebagian besar berupa metana. Biogas dapat terlasi sari
penguraian limbah organic yang mengadung protein, lemak dan karbohidrat. Penguraian ini dapat
dilakukan untuk fermentasi oleh bakteri anaerob.
Penggunaan bakteri untuk mengatasi limbah minyak bumi.

Bakteri juga di manfaatkan untuk mengatasi limbah minyak bumi didaerah kilang minyak
(terutama kilang minyak lepas pantai) atau pada kecelakaan kapal pengangkut minayak bumi.
Golongan pesdumonas, seperti pesdumonas putida mampu mengkonsumsi hidrokarbon yang
merupakan bagian utama dari mnyak bumi.
Pengunaa bakteri untuk mengatasi limbah logam berat.
Limbah pabrik yang mengadung logam berat dapat di bersihkan oleh mikroganisme yang dapat
mengunakan logam berat sebagai nutrient atau imobulsdi logam berat, mikroganisme yang dapat
digunakan aktara lain adalah Thiobascillus ferrooxidans danBacillus subtilis.

Pengunaan bakteri untuk limbah protein

Limbah limbah protein jika terdekomposisi oleh bakteri decomposer akan menghasilkan
nitrat, nitrit dan ammonia. Ketiga hasil dekomposisi ini dapat mengakibatkan masalah pada
lingkungan dan kesehatan. Untuk hal tersebut dapat digunakan bakteri devinitif yang telah
direkayasa antara lain Alcaligens faesalis, Bacillus lichemifoemis dan lain sebagainya.
Pengunaan bakteri untuk PCP
Bakteri dari kelompok coruneform dan arthobakter sp. Yang telah di aklimitasi (telah terbiasa
hidup di medium treatmen) juga telah digunakan untuk mengolah limbah yanh mengadung PCP
(parachlorophenol) dengan metode bioaugmentasi.
Mengunakan bakteri dalam produksi hydrogen

Sekarang juga telah dikembangkan penanganan limbah oleh mikroganisme yang dapat
menghasilkan hydrogen yang dapt digunakan untuk kepentingan industri sebagai bahan baker
alternative.
Mikroganisme yang telah direkayasa untuk memproaea limbah dan menghasilkan
energi.

Limbah organic potensial untuk menimbulkan perrmasalahan lingkunga dan ksejahteraan


masyarakat. Dekomposisi limbah organic akan menghasilkan beberapa gas yang dapat mencenari
udara, tanah dan air. Gas gas tersebut antara lain adlah sebagai berikut:
1. kelompok senyawa sulphur
2. kelompok senyawa nitroigen
3. kelompok senyawa karbon
Mikologi Lingkungan
Banyak kelompok jamur yang digunakan dalam bidang lingkungan, salah satunya
adalah Aspergillus niger dapat digunakan untuk metabolisme pestisida tertentu seperti
endosulfandan karbofuran. Penggunaan biopestida ini dalam budidaya pertanian sangat
menguntungkan dari segi lingkungan. Hal ini dikarenakan biopestidadapat didegradasi oleh
mikroganismetanah atau air menjadi kimiawi yang lebih sederha yang tidak lagi mempunyai efek
kepada manusia ataupun hewan.

gambar Aspergillusniger
sumber : permimalang.wordpress.com
Virology lingkungan
Beberpa virus telah dikembangkan agar dapat digunakan dalam bidang lingkungan, salah
satunya adalah untuk bioifektan melalui mekanisme bakteriophage. Virus ini akan menginfekdi
bakteri yang pathogen pada tanaman dehingga akan mengurangi penggunaan bahan kimia sintetik
untuk membrantaas peanyakit tanaman. Penggunaan biuoinfektan ini dalam budidaya pertanian
sangat menguntungkan dari segi lingkungan.
Mikroganisme perairan

Salah satu cabang mikrobilogi lingkungan yuang sekarang berkembang sangat pesat adalah
mikrobiologi perairan. Mikrobiologi perairan mempelejari mikroganisme yang hidup di air. Populasi
mikroganisme dalam lingkungan air tergantung dalam bebagai factor seperti : shu, tekana hidrostatik,
cahaya saliniyas, kekeruhan, pH, bahan organik dan anorganik.

Peranan Mikroba Dalam Bidang Pertanian.

Dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi tanaman (biofertilizer), aktivitas mikroba
diperlukan untuk menjaga ketersediaan tiga unsur hara yang penting bagi tanaman antara lain,
Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalim (K). Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N
udara tersebut harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya terlebih dahulu agar bisa
langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Mikroba penambat N ada yang hidup bebas dan ada pula yang
bersimbiosis. Mikroba penambat N simbiotik antara lain : Rhizobium sp yang hidup di dalam bintil
akar tanaman kacang-kacangan ( Leguminose). Mikroba penambat N non-simbiotik
misalnya: Azospirillum sp dan Azotobacter sp. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan
untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non-simbiotik dapat digunakan
untuk semua jenis tanaman.
Mikroba tanah lain yang berperan dalam penyediaan unsur hara adalah mkroba pelarut unsur fosfat
(P) dan kalium (K). Kandungan P yang cukup tinggi (jenuh) pada tanah pertanian kita, sedikit sekali
yang dapat digunakan oleh tanaman karena terikat pada mineral liat tanah. Di sinilah peran mikroba
pelarut P yang melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak
sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara
lain: Aspergillus sp, Penicillium sp, Pseudomonas sp dan Bacillus megatherium. Mikroba yang
berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K.
Mikroba sebagai agen biokontrol. Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara
lain: Bacillus thurigiensis (BT), Bauveria bassiana , Paecilomyces fumosoroseus, danMetharizium
anisopliae . Mikroba ini mampu menyerang dan membunuh berbagai serangga hama. Mikroba yang
dapat mengendalikan penyakit tanaman misalnya: Trichoderma sp yang mampu mengendalikan
penyakit tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP (jamur akar putih), dan Phytoptora sp.
Beberapa biokontrol yang tersedia di pasaran antara lain: Greemi-G, Bio-Meteor, NirAma, Marfu-P
dan Hamago.
Gambar 1. Endomikoriza yang berperan melarutkan P
Sumber : zam87.wordpress.com

Gambar 2. Bakteri yang unggul dalam melarutkan fosfat


Sumber : Sumber : zam87.wordpress.com

Gambar 3. Jamur yang unggul dalam melarutkan fosfat


Sumber : Sumber : zam87.wordpress.com
Bakteriologi Pertanian

Beberapa bakteri yang menyebabkan penyakit pada tanaman antara lain adalahXanthomonas
citri penyebab penyakit batang jeruk, agrobakterium tumefaciens penyebab penyakit batang kopi dan
erwina trachephila penyebab busuk daun labu.
Gambar Xanthomonas citri
Sumber : apsnet.org

Gambar Xanthomonas citri pada yang ada pada jeruk


Sumber : mikrobewiki kenyon.edu

Mikologi Pertanian
Banyak jamur yang menghambat pertumbuhan dan produksi suatu tanaman, diantaranya
dalah fusarium yang sering menimbulkan penyakit pada tomat, ubi kentang, padi, buah pisang dan
tebu puccina graminis (jamur api ) yang menyebabkan poenyakit pada tebu dan jagung, Ustilago
scitaminae (jamur karat) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman tingkat tinggi.

Gambar: Puccina graminis pada tebu


Sumber : grdc.com..edu

Gambar: Puccina graminis


Sumber : apsnet.org

Virologi Pertanian

Banyak tanaman budaya yang tidak dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik akibat
serangan virus. Berikut ini adalah virus penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Virus mozoik
(Tobacco Mozaic Virus) yang menyebabkan penyakit pada daun tanaman tenbakau dan virus tungro
yang menyerang tanman padi.
Peranan Mikrobiologi Dalam Peternakan.

Hal yang seringkali tidak disadari adalah peran mikroba dalam proses penyerapan zat-zat makanan
didalam tubuh hewan. Padahal kemampuan organisme uniseluller untuk mengubah sebagian besar
metabolit dari substansi organik dan anorganik sederhana, merupakan faktor yang sangat penting
dalam mencukupi kebutuhan zat-zat makanan banyak hewan. Jaringan hewan terdiri dari air,
karbohidrat, protein, lemak dan mineral. Mikroorganisme mampu mensintesa sebagian besar asam-
asam amino dan zat-zat vitamin yang dibutuhkan dalam metabolisme yang optimum bagi hewan.
Di dalam rumen ternak terdapat populasi mikroba yang cukup banyak jumlahnya.Mikroba
rumen dapat dibagi dalam tiga grup utama yaitu bakteri, protozoa dan fungi (Czerkawski, 1986).
Kehadiran fungi di dalam rumen diakui sangat bermanfaat bagi pencernaan pakan serat, karena dia
membentuk koloni padajaringan selulosa pakan. Rizoid fungi tumbuh jauh menembus dinding
seltanaman sehingga pakan lebih terbuka untuk dicerna oleh enzim bakteri rumen.
Bakteri rumen dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat utama yangdigunakan, karena sulit
mengklasifikasikan berdasarkan morfologinya.Kebalikannya protozoa diklasifikasikan berdasarkan
morfologinya sebab mudahdilihat berdasarkan penyebaran silianya. Beberapa jenis bakteri yang
dilaporkanoleh Hungate (1966) adalah : (a) bakteri pencerna selulosa
(Bakteroidessuccinogenes, Ruminococcus flavafaciens, Ruminococcus albus,
Butyrifibriofibrisolvens), (b) bakteri pencerna hemiselulosa (Butyrivibrio
fibrisolvens,Bakteroides ruminocola, Ruminococcus sp), (c) bakteri pencerna
pati(Bakteroides ammylophilus, Streptococcus bovis, Succinnimonas amylolytica, (d)
bakteri pencerna gula (Triponema bryantii, Lactobasilus ruminus), (e) bakteri
pencerna protein (Clostridium sporogenus, Bacillus licheniformis).
Bakteriologi peternakan

Beberapa baktri yang menyebabkan penyakit pada hewan diantaranya adalah:


1. Bacillus anthrakschis penyebab penyakit antrak pada sapi, kerbau, domba dan sebagainya.

Bacillus anthrakschis
Sumber :fyeahmedlab tumblr.com

1. Pasteurella mulpocida penyebab penyakit septicaemia haemorrhagica (penyakit ngorok) pada


hewan ternak yang antara lain: sapi, kerbau, domba, babi, rusa dll.
2. Haemophilus equigenitalis penyebab panyakit contigious equine metritis (CEM) pada kuda.
3. Malleomyces mallei penyebab penyakit malleus pada kuda, kelinci, dan marmut
4. Mycobacterium tubercolosis penyebab penyakit tbc. Kuman ini yerutama dapat menyerang
sapi, babi, kucing, anjing dll,serta dapat menular pada manusia (zoonosis)
5. Brucella abortus penyebab abortus pada ternak
6. g. Clostridium sp.
Bakteri aerob dan berspora yang dikelompokkan dalam genus clostredium serupa dengan morfologi
maupun sifat pewarnaanya. Pemilihan lebih terperinci terhadap clostridium patogen berdasarkan
patogenesisnya dibagi menjadi 2 kelompok pertama disebabkan oleh pmbentukan toksin yang
termasuk kelompok ini adalah dan Closteredium botulium dan kelompok yang kedua adalah
mikroganisme yang mempunyai kemampuan merusak dan berkembangbiak dengan jaringan yang
termasuk dalam kelompok ini adalah Closteredium perfingers, Closteredium haemolyticum,
Closteredium novyi, Closteredium chauvoei, danClosterdiem septicum.
Gambar Closteredium botulium
Sumber :vetnet.com

Gambar sapi yang terkena Closteredium botulium


Sumber :suite101.com

gambar Closteredium perfingers


Sumber : suite101.com
Tabel: pengaruh suhu dan waktu inkubasi produksi sterigmatosistin pada substrat jagung oleh
aspergillus.
Stergmatositin (mg/kg medium)
Suhu (0C)
10 hari 20 hari 30 hari
20 265 932 2406
23 431 1178 3540
26 433 1516 3970
29 800 2448 4390
32 631 1102 2020
Sumber : repository.ipb.ac.id
Mikrobiologi Peternakan
Beberapa jamur yang menyebabkan penyakit pada ternak di antaranya adalah:
1. Actinomyces bovis penyebab bengkak pada rahang sapi
2. Aspergillus sp. Penyebab penyakit aspergillus pad unggas dan mamalia
3. Crytococus neoformans penyebab penyakit kriptokokkosis pada kambing.
Mikotoksin

Mikotoksin adalah racun yang dihasilkan oleh jamur. Mikotoksinini dapat meracuni hewan ternak.
Cukup banyak toksin yang dihasilkan oleh jamur, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut,
stergmatosistin, asam penisilat, trikotesena, gliseofulvin, luteoskirin, aflatoksin, patulin dan asam
penisilat.

Virologi Peternakan

Penyakit pad hewan yang disebabkan oleh virus di antarnya adalah:


1. Foot and mouth dsease, penyakit ini menyerang pada kuku dan mulut hewan ternak, seperti
sapi, kuda, kerbau, dan domba.
2. Orf (dematisis akut) pada kambing dan domba, penyebab penyakit ini adalah virus parapox.
3. Sin coryza ganggraenosa (penyakit ingusan) yang terjadi pada kerbau dan sapi.
4. Penyakit lain, diantaranya adalah new castle, penyakit saraf yang menyerang pada saraf ternak
unggas.
Kajian Religius

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk
dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda
kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. (Al Anaam 97)
Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan
sebagiannya untuk kamu makan. (Al Mumin 79).
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada
yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang
lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (An Nuur 24)

KESIMPULAN
Berkembangnya ilmu pengetahuan telah membuka wawasan bahwa ternyata peran mikroba tidak
hanya mampu merombak limbah menjadi mineral yang dibutuhkan oleh tanaman, mikroba ada juga
yang berperan dalam bidang peternatanian, peternakan, dan masih banyak peran lainnya.
Berdasarkan peranannya, mikroba dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu mikroba golongan yang
mempunyai dampat positif dan mikroba golongan yang berdampak negatif yang ditinjau dari
bakteriologi, mikologi, virologi, dan mikroganisme yang berperan didalamnya.
Banyak kelompok jamur yang digunakan dalam bidang lingkungan, salah satunya adalahAspergillus
niger dapat digunakan untuk metabolisme pestisida tertentu seperti endosulfandan karbofuran.
Mikroba yang dapat mengendalikan penyakit tanaman misalnya: Trichoderma sp yang mampu
mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP (jamur akar putih), dan
Phytoptora sp. Beberapa biokontrol yang tersedia di pasaran antara lain: Greemi-G, Bio-Meteor,
NirAma, Marfu-P dan Hamago.
Bacillus anthrakschis penyebab penyakit antrak pada sapi, kerbau, domba dan sebagainya.
Pasteurella mulpocida penyebab penyakit septicaemia haemorrhagica (penyakit ngorok) pada hewan
ternak yang antara lain: sapi, kerbau, domba, babi, rusa dll.
Itu semuanya telah dijelaskan oleh Allah SWT didalam Al quran misalnya dalam surat (Al Mumin
79). Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan
sebagiannya untuk kamu makan.
Daftar Pustaka
Anonim a. 2006. Pengantar Mikrobiologi, (Online),
(http://www.wanna_share.23s9887_apm.html, diakses tanggal 7 Februari 2008).
Anonim b. 2007. Dunia Mikroba, (Online).
(http://www.wikipedia.co.id), diakses tanggal 28 November 2008).
Budiyanto MAK, 2005. Mikrobilogi Umum. Malang: Universitas Muhammdiyah Malang Press.
Budiyanto MAK, 2002. Mikrobilogi Terapan. Malang: Universitas Muhammdiyah Malang Press.
Budiyanto MAK, 2002. Peranan Mikroganisme dalam Kehidupan Kita. Malang: Universitas
Muhammdiyah Malang Press.
Dwijoseputro, 1990. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Anda mungkin juga menyukai