Anda di halaman 1dari 6

Kebutuhan Protein untuk Bayi dan Anak-anak :

Pertumbuhan Selama Masa Pemulihan dari Kekurangan Gizi

George G. Graham, MD; William C. Maclean, Jr, MD*; Kenneth H. Brown, MD; Enrique
Morales, MD; Jorge Lembcke, MD; dan Arturo Gastanaduy, MD

Jumlah minimun dari protein kualitas tinggi yang diperlukan oleh bayi dan balita untuk
pertumbuhan normal tetap merupakan subyek kontroversi. Rekomendasi dari
FAO/WHO/UNU Committee1 dipertanyakan sebagai rendah2 atau tinggi3. Selama masa-
masa awal bayi, kebutuhan protein berasal dari ASI,1 berdasarkan uji-penimbangan
sebelum dan setelah setiap kali pemberian makan pada atau sepanjang siang dan malam,
dan terhadap analisis sampel susu.4
Beaton dan Chery5 menghitung bahwa protein (nitrogen [N] x 6.25) pada ASI
selama usia 3 4 bulan adalah 6.4 0.77 standar deviasi (SD)% dari energi dan kebutuhan
(adekuat untuk 95% darinya) tidak lebih dari 4.86%, 2 SD dibawah nilai mean. Jika lebih
tinggi, 30% akan dianggap sebagai defisiensi protein.
Intak dari formula susu sapi yang diberikan pada bayi dapat memenuhi kebutuhan
protein secara memuaskan6,7; batasannya yang lebih rendah telah diuji pada bayi dengan
kelainan metabolisme asam amino sejak lahir8 atau insufisiensi renal kronis.9
Berbagai kriteria adekuasi digunakan. Profil asam amino plasma yang membedakan
dari mereka yang diberi ASI, seperti taurin 10 atau triptophan yang lebih rendah,11,12 atau
theronin yang lebih tinggi,13,14 dipikirkan sebagai defisiensi, kelebihan atau
ketidakseimbangan. Pada intake marginal, keseimbangan N dapat mengidentifikasikan
perbedaan pada kualitas antara protein15; mereka tidak dapat digunakan untuk
membandingkan perbedaan konsentrasi protein pada diet.16
Pada penelitian yang dilaporkan disini, tingkat pertumbuhan linear, jumlah energi
dari pertambahan berat badan, dan pengukuran komposisi tubuh digunakan untuk menguji

Page | 1
adekuasi dari rasio protein terhadap energi yang direkomendasikan pada bayi dan balita
yang sembuh dari penyakit kurang gizi.
Walaupun terdapat penurunan dari waktu ke waktu pada konsentrasi rata-rata
protein dalam ASI, hal ini merupakan minor setelah minggu-minggu pertama 17,18; peneliti
tidak merubah konsentrasi (wt/kkal) dari protein (dan nutrisi esensial) pada setiap formula
anak-anak selama penelitiannya. Pada saat pendaftaran, aviditas untuk N non protein
harusnya baik, perkembangan mekanisme hormonal sebaiknya normal,19 dan kebutuhan
protein, sebagai fraksi energi, mungkin tidak lebih tinggi dari bayi normal dengan umur
biologis yang diperbandingkan.

DISKUSI
Hal ini menghasilkan asumsi mengenai kebutuhan protein dari bayi dan balita usia
5.3 hingga 34.6 bulan yang sembuh sebagian dari kurang gizi dan yang tidak mengalami
infeksi bermakna. N non protein ekstraseluler dan intraseluler mungkin telah kembali
penuh, namun tidak demikian dengan defisit mineral dan protein intraseluler yang tersisa. 35-
37
Pertumbuhan, dengan kesesuaian panjang untuk anak usia yang lebih muda (2.5 hingga
17.9 bulan) dan menambahkan defisit pada berat, masih sekitar 85% hingga 90% dari LA
yang diharapkan, adalah hal yang penting. Pada tahap pemulihan tersebut, sebagian besar
dari N yang tertahan telah digunakan untuk sintesis protein, sebagaimana pada anak-anak
normal dari umur biologis yang dapat diperbandingkan. Untuk menutupi defisit pada massa
lemak dan penampang tubuh, kebutuhan energi dan protein, perunit berat badan, sebaiknya
lebih tinggi, daripada mereka dengan umur biologis yang serupa.
Pada pasien peneliti adalah memungkinkan untuk membandingkan tingkat dan
kealamian pertumbuhan, dibawah kondisi yang dikendalikan secara cermat, saat
mengkonsumsi protein kualitas tinggi dalam satu dari tiga konsentrasi. Yang terendah
didapatkan dari kadar aman yang dianjurkan.1 Yang intermediat serupa terhadap nilai rata-
rata dari ASI pada basis konten N.5 Mereka merespon terhadap rasio terendah yang diuji
oleh Fomon dkk6 tanpa menemukan indikasi dari inadekuasi dan mereka berada dibawah
dimana peneliti telah menemukan lebih awal bukti dari inadekuasi tersebut.30 Pada
penelitian tersebut, intak energi (dalam kal.kg-1.d-1) dijaga tetap konstan untuk setiap anak

Page | 2
(dengan menambahkan minyak sayur dan gula tebu) saat rasio protein terhadap energi yang
berbeda diberikan secara acak untuk setiap 15 hari.30
Sasaran berat badan yang ingin dicapai dalam 90 hari berdasarkan asumsi bahwa
lebih cepat pertambahan berat badan mungkin tidak mendukung pemulihan yang tepat
dalam massa lemak tubuh.36,38
Mean perolehan berat badan adalah 29 hingga 30 g/hari untuk bayi dan 23 hingga
27 g/hari untuk balita. Perolehan 3 bulan yang didapat secara kasar hingga perolehan
median dilaporkan oleh Roche dkk39 untuk bayi antara 1.1 dan 4.1 bulan dan antara umur
1.6 dan 4.6 bulan. Mereka memberikan hingga tingkat untuk bayi yang diberi ASI dalam
penelitian DARLING.7 Nilai mean pertumbuhan 3 bulan dari 4.7 hingga 5.3 cm pada bayi
dan 3.7 hingga 4.1 pada balita dapat diperbandingkan hingga perolehan median antara usia
5 dan 8 bulan dan antara 9 dan 12 bulan.7,39
Bayi memiliki mean intak energi 116 hingga 126, dan balita, 103 hingga 107
kkal.kg-1.d-1 untuk tiga sel yang berbeda, dibandingkan dengan 1.47 g.kg -1.d-1 yang
dianjurkan sebagai nilai aman untuk 97.5% untuk bayi usia 3 hingga 4 bulan. 1 Tidak
terdapat perbedaan yang bermakna pada pertumbuhan yang didukung oleh tiga konsentrasi
berbeda. Dua SD dibawah mean 5.5% sel, atau 1.5 g.kg -1.d-1 (sangat dekat dengan anjuran)
yang kemudian dianggap aman. Jika intak dikoreksi dari 125 hingga turun menjadi 103
g.kg-1.d-1 yang dianjurkan untuk bayi normal pada kelompok usia yang sama, mean intak
protein ( SD) sebaiknya 1.4 0.1 g.kg-1.d-1, dengan -2 SD menjadi 1.2 g.kg-1.d-1. Koreksi
tersebut mengasumsikan bahwa dalam pemulihan bayi kurang gizi, kebutuhan energi dan
protein meningkat secara paralel. bayi peneliti memperoleh penambahan berat badan
berlebih dalam bentuk lemak; intak energi mungkin telah lebih dari cukup untuk
memperoleh massa lemak tubuh yang mungkin untuk mereka memasuki tahap pemulihan.
Untuk balita, mean intak protein 1.3 0.1, 1.6 0.2 dan 0.2 0.1, dengan tidak ada
perbedaan pertumbuhan, dibandingkan dengan anjuran yang aman 1.15 g.kg-1.d-1 untuk bayi
9 hingga 12 bulan.1 Dua SD dibawah mean untuk 4.7 % sel adalah 1.1 g.kg -1.d-1+, intak
aman yang sangat dekat dengan nilai yang dianjurkan. Jika peneliti mengkoreksi 107
menjadi 99 kkal.kg-1.d-1, 1.3 menjadi 1.2 g.kg-1.d-1 dan intak keamanan 1.0 g.kg-1.d-1.

Page | 3
MEI bayi perunit dari perolehan berat badan serupa dengan median 27.8 kkal untuk
anak laki-laki dan 27.0 untuk anak perempuan yang didapat dari data Fomon40 untuk
formula normal-yang diberikan 12 hingga 16 minggu-bayi tua. Rata-rata intak bayi 41
kkal.g-1 dari perolehan berat badan adalah lebih tinggi daripada 37.0 untuk anak laki-laki
normal dan 37.6 untuk perempuan normal usia 4 hingga 5.5 bulan yang mengkonsumsi
formula susu sapi yang telah dimodifikasi plus beikost. 41 Pada kedua kelompok LA, secara
inisial status W/L yang rendah akan mengakibatkan kebutuhan basal yang lebih tinggi dari
biasanya perunit berat badan, saat massa berlebihan terletak selama periode 3 bulan yang
mungkin memiliki jumlah energi yang lebih tinggi dari perolehan berat tersebut.
Energi yang diperlukan untuk maintenan plus aktivitas diperkirakan sebagai 81.0
7.5 kkal.kg-1.d-1 untuk bayi, dan 70.8 3.8 untuk balita. Kerr dkk42 memperkirakan hal ini
sebagai 66 dan 79 kkal.kg-1.d-1 untuk 5 bayi (12 hingga 22 bulan), LA 6 hingga 13 bulan)
yang dipelajari dalam 5 hari perawatan dan tiga bulan kemudian; kurang gizi berat dapat
menurunkan kebutuhan inisial; umur dan ukuran adalah intermediat antara dua kelompok
peneliti. Fomon,6 mengasumsikan komposisi normal dari perolehan berat badan dan
mensubtraksi perhitungan jumlah energinya dari intak, memperkirakan kebutuhan menjadi
66 kkal.kg-1.d-1 untuk bayi normal usia 3 hingga 4 bulan. Saat pendaftaran, bayi peneliti
mengalami kekurangan gizi tetapi tidak secara akut yang berkepanjangan, dan saat selesai
mereka sedikit gemuk. Akurasi yang terbatas dari beberapa derivasi tidak mengijinkan
pewrnyataan katerogikal atau perbandingan dengan penelitian lainnya.
Nilai peneliti untuk jumlah energi dari jaringan lebih tinggi daripada 5.5 hingga 6.0
kkal.g-1 yang diperkirakan dalam cara berbeda oleh lainnya.33,43 Penelitian kedua43
mengasumsikan bahwa kejadian pada tingkat yang sangat cepat dari perolehan selama
pemulihan (10 hingga 15 g/kg/hari). Komposisi dari pertambahan berat badan akan terus
berlanjut menjadi ekuivalen hingga bayi tersebut sehat kembali normal. Pengukuran
peneliti secara tidak langsung terhadap komposisi tubuh, dengan menjumlahkan empat
lipatan lemak, AMAs dan AFA menyatakan bahwa baik pada kelompok LA kelebihan
lemak adalah menurun ke bawah, menjelaskan jumlah energi yang lebih tinggi dari
perolehan berat badan. Untruk empat balita, AMAs final dari sekitar 1000 mm2 masih
dibawah 1150 mm2 dilaporkan oleh Harrison dkk26 untuk bayi usia 4 bulan, yang berubah

Page | 4
menjadi 1120 mm2 yang dicapai oleh balita yang lebih tua. AFA dari bayi usia 4 bulan
adalah 425 mm2, saat bayi maupun balita yang diteliti naik sekitar 600 mm 2. Peningkatan
yang lebih besar dan FF dan AFA bayi yang lebih besar mungkin berkaitan dengan
tingkat perolehan berat yang lebih cepat dan dengan penurunan pertumbuhan linear yang
diproyeksikan. Kelebihan representasi oleh wanita pada kedua 8% sel tampaknya tidak
memiliki efek.
Tidak terdapat manfaat hingga 8.0% di atas 6.4% atau diatas 4.7% kalori protein
susu kualitas tinggi pada pertumbuhan balita yang didukung. Kekurangan efek yang sama
tampaknya berhubungan dengan pemulihan bayi kurang gizi yang mengkonsumsi formula
dengan 8.0%, 6.7% atau 5.5% kalori protein. Dengan jumlah yang subyek yang lebih besar,
mungkin dapat menunjukkan bahwa 5.5% kalori protein merupkana batas yang borderline
untuk pertumbuhan linear, dan bahwa kadar protein ini mungkin mengijinkan tingkat yang
sejajar terhadap perolehan berat badan tetapi tidak untuk pertumbuhan tinggi, seperti yang
ditunjukkan oleh data peneliti. Kebutuhan protein pada minggu pertama kehidupan adalah
lebih dari 5.5% kalori; beberapa dari bayi yang diteliti secara klinis sangat dekat dengan
status bayi baru lahir.
Pada bayi manusia, intak protein yang adekuat dapat mendukung pertumbuhan
linear normal kontinu disamping intak energi dibawah maintenan, tetapi hanya sepanjang
cadangan lemak yang terakumulasi sebelumnya dapat dimobilisasi. 41 Intak protein, atau
sekurangnya kualitas protein, mungkin terbatas untuk pertumbuhan linier, disamping intak
energi yang adekuat,44-46 tetapi hal ini belum divalidasi oleh penelitian pertumbuhan yang
terkontrol. Pada penelitian DARLING, pertumbuhan linier dan perolehan pada penampang
massa tubuh dari bayi yang menyusui adalah sejajar dengan mereka yang diberi formula
disamping intak energi yang lebih rendah dan perolehan berat badan dan massa lemak yang
sedikit.25 Hal ini akan mengkonfirmasikan kekurangan dari beberapa manfaat untuk intak
protein yang lebih tinggi daripada ASI. Pada monyet tupai, saat diberikan intak energi yang
adekuat dengan protein yang tidak cukup, dapat mengusir kelebihan energi yang relatif dan
mempertahankan penurunan dengan pertumbuhan yang seimbang.47 Fenomena yang serupa
tampak pada beberapa bayi pada penelitian awal peneliti.30

Page | 5
Konsentrasi terendah dari protein kualitas tinggi sebaiknya aman untuk anak normal
dari umur yang dapat diperbandingkan. Untuk anak yang lebih besar, dikarakteristikan
sebagai balita, bahkan protein rendah mungkin masih aman; untuk yang lebih kecil,
dikarakteristikan sebagai bayi, mungkin sangat dekat dengan nilai minimun.
Pada masyarakat berkembang, nilai minimun ini sekarang paling penting untuk
anak-anak yang intak proteinnya harus dibatasi untuk beberapa alsan; sebagai perhatian
untuk konsekuensi diet yang terlalu banyak peningkatan zat gizi, akan menjadi penting
untuk keseluruhan. Pada wilayah yang niskin, tergantung pada protein kualitas rendah,
nilai minimun ini akan mengijinkan kita untuk menilai adekuasi protein dari diet mereka,
dari keseimbangan dan penelitian pertumbuhan,15,48 untuk dianjurkan.1

Page | 6

Anda mungkin juga menyukai