Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh jenis pelarut dan konstanta dielektrik

Pelarut polar
Kelarutan suat obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas pelarut, yaitu momen
dipol pelarut. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lain. Sesuai
dengan itu, air bercampur dengan alkohol dalam segala perbandingan dan melarutkan
gula serta senyawa polihidroksi lain. Kemampuan zat terlarut membentuk ikatan
hidrogen merupakan faktor yang jauh lebih berpengaruh dibandingkan dengan polaritas
yang direflesikan dalam moment dipol yang tinggi.
Pelarut non polar
Aksi pelarut cairan non polar seperti hidrokarbon, berbeda degan aksi pelarut zat polar.
Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik-menarik antar ion pada elektrolit
kuat dan elektrolit lemah karena konstanta dielektik pelarut yang rendah. Pelarut juga
tidak dapat memutuskan ikatan kovalen dan tidak dapat mengionisasi elektrolit lemah
karena pelarut non polar termasuk dalam golongan pelarut aprotik dan tidak dapat
membentuk jembatan hidrogen dengan non elektrolit. Oleh sebeb itu, zat terlarut ionik
dan polar tidak larut atau hanya sedikit larutan larut dalam pelarut.

Pengaruh zat asing

Penambahan suatu zat pada sistem cairan biner menghasilkan sistem terner, yaitu suatu sistem
yang mempunyai 3 komponen. Jika zat yang ditambahkan dalam hanya larut dalam salah satu
dari kedua komponen sistem cairan biner tersebut, atau jika kelarutan zat yang ditambahkan
dalam kedua larutan jelas berbeda, kelarutan timbal balik pasangan cairan akan turun. Jika
campuran binner semula mempunyai temperatur larutan kritis maksimum, temperatur akan
naik, jika campuran ini mempunyai temperatur konsolut minimum, temperatur tersebut
diturunkan oleh penambahan komponen ketiga

Pengaruh pH

Banyak obat penting termasuk dalam kelompok asam lemah dan basa lemah. Obat-obat ini
beraksi dengan asam kuat dan basa kuat; selain itu, dalam rentang pH tertentu, obat-obat ini
berada dalam bentuk ion yang biasanya larut dalam air. Walaupun asam-asam karboksilat yang
mengandung lebih dari 5 karbon relatief tidak larut dalam air, asam-asam ini beraksi dengan
natrium hidroksida, natrium karbonat, dan natrium bikarbonat encer membentuk garam yang
larut. Asam salisilat larut dalam basa dan alkohol. Gugus OH pada asam salisilat tidak dapat
memberi andil terhadap kelarutan karena gugus OH tersebut terlibat dalam ikatan hidrogen
intramolekul.

Pengaruh bentuk dan ukuran partikel

Pada metode pengamatan kelarutan hidrokarbon, alkohol, ester, keton, dan asam karboksilat
dalam air. Metode ini mencakup analisis regresi yang menghubungkan ln(kelarutan) zat terlarut
dengan luas permukaan (total surface area, TSA) zat terlarut, kecuali olefin.

Anda mungkin juga menyukai