Anda di halaman 1dari 5

Teori anfisman

Pengertian Koagulasi darah

Koagulasi darah adalah suatu fungsi penting dari darah untuk mencegah banyaknya
darah yang hilang dari pembuluh darah yang rusak (terluka). Bagian dari darah yang sangat
berperan dalam proses koagulasi adalah trombosit atau keping darah. Trombosit berasal dari
sistem sel di sumsum tulang yaitu mengakarosit yang berkembang menjadi trombosit
(Nurcahyo, 1998).

Cahyo, Heru. 1998. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Yogyakarta : UNY.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembekuan darah antara lain :

Faktor I
Fibrinogen: sebuah faktor koagulasi yang tinggi berat molekul protein plasma dan
diubah menjadi fibrin melalui aksi trombin. Kekurangan faktor ini menyebabkan masalah
pembekuan darah afibrinogenemia atau hypofibrinogenemia.
2. Faktor II
Prothrombin: sebuah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma dan diubah
menjadi bentuk aktif trombin (faktor IIa) oleh pembelahan dengan mengaktifkan faktor X
(Xa) di jalur umum dari pembekuan. Fibrinogen trombin kemudian memotong ke bentuk
aktif fibrin. Kekurangan faktor menyebabkan hypoprothrombinemia.
3. Faktor III
Jaringan Tromboplastin: koagulasi faktor yang berasal dari beberapa sumber yang
berbeda dalam tubuh, seperti otak dan paru-paru; Jaringan Tromboplastin penting dalam
pembentukan prothrombin ekstrinsik yang mengkonversi prinsip di Jalur koagulasi
ekstrinsik. Disebut juga faktor jaringan.
4. Faktor IV
Kalsium: sebuah faktor koagulasi diperlukan dalam berbagai fase pembekuan darah.
5. Faktor V
Proaccelerin: sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan panas, yang
hadir dalam plasma, tetapi tidak dalam serum, dan fungsi baik di intrinsik dan ekstrinsik
koagulasi jalur. Proaccelerin mengkatalisis pembelahan protrombin trombin yang aktif.
Kekurangan faktor ini, sifat resesif autosomal, mengarah pada kecenderungan berdarah
yang langka yang disebut parahemophilia, dengan berbagai derajat keparahan. Disebut
juga akselerator globulin.

6. Faktor VI
Sebuah faktor koagulasi sebelumnya dianggap suatu bentuk aktif faktor V, tetapi tidak
lagi dianggap dalam skema hemostasis.
7. Faktor VII
Prokonvertin: sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan panas dan
berpartisipasi dalam Jalur koagulasi ekstrinsik. Hal ini diaktifkan oleh kontak dengan
kalsium, dan bersama dengan mengaktifkan faktor III itu faktor X. Defisiensi faktor
prokonvertin, yang mungkin herediter (autosomal resesif) atau diperoleh (yang
berhubungan dengan kekurangan vitamin K), hasil dalam kecenderungan perdarahan.
Disebut juga serum protrombin konversi faktor akselerator dan stabil.
8. Faktor VIII
Antihemophilic faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan
berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak (dalam konser dengan faktor
von Willebrand) sebagai kofaktor dalam aktivasi faktor X. Defisiensi, sebuah resesif
terkait-X sifat, penyebab hemofilia A. Disebut juga antihemophilic globulin dan faktor
antihemophilic A.
9. Faktor IX
Tromboplastin Plasma komponen, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif
stabil dan terlibat dalam jalur intrinsik dari pembekuan. Setelah aktivasi, diaktifkan
Defisiensi faktor X. hasil di hemofilia B. Disebut juga faktor Natal dan faktor
antihemophilic B.
10. Faktor X
Stuart faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan
berpartisipasi dalam baik intrinsik dan ekstrinsik jalur koagulasi, menyatukan mereka
untuk memulai jalur umum dari pembekuan. Setelah diaktifkan, membentuk kompleks
dengan kalsium, fosfolipid, dan faktor V, yang disebut prothrombinase; hal ini dapat
membelah dan mengaktifkan prothrombin untuk trombin. Kekurangan faktor ini dapat
menyebabkan gangguan koagulasi sistemik, disebut juga Prower Stuart-faktor. Bentuk
yang diaktifkan disebut juga thrombokinase.
11. Faktor XI
Tromboplastin plasma yg di atas, faktor koagulasi yang stabil yang terlibat dalam jalur
intrinsik dari koagulasi; sekali diaktifkan, itu mengaktifkan faktor IX. Lihat juga
kekurangan faktor XI. Disebut juga faktor antihemophilic C.
12. Faktor XII
Hageman faktor: faktor koagulasi yang stabil yang diaktifkan oleh kontak dengan
kaca atau permukaan asing lainnya dan memulai jalur intrinsik dari koagulasi dengan
mengaktifkan faktor XI. Kekurangan faktor ini menghasilkan kecenderungan trombosis.
13. Faktor XIII
Fibrin-faktor yang menstabilkan, sebuah faktor koagulasi yang merubah fibrin
monomer untuk polimer sehingga mereka menjadi stabil dan tidak larut dalam urea, fibrin
yang memungkinkan untuk membentuk pembekuan darah. Kekurangan faktor ini
memberikan kecenderungan seseorang hemorrhagic. Disebut juga fibrinase dan
protransglutaminase. Bentuk yang diaktifkan juga disebut transglutaminase.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Koagulasi darah adalah sebagai berikut terjadi kontak pada pembuluh darah sehingga
rusak atau pecah. Jaringan yang robek ini menyebabkan trombosit pecah dan membebaskan
tromboplastin dengan bantuan ion Ca akan mengaktifkan protrombin menjadi trombin.
Trombin akan mempengaruhi fibrinogen menjadi anyaman benang-benang fibrin sehingga
akan menutup jaringan yang rusak dan darah akan terperangkap. Secara alamiah, trombin
juga tidak ada dalam darah dalam bentuknya yang aktif atau wujud koagulasi (gumpalan)
dalam sirkulasi yang normal. Trombin mempunyai bentuk prekursor di dalam darah yang
disebut protrombin. Selama proses koagulasi protrombin dirangsang oleh suatu kompleks
yang disebut aktivator protrombin yang memecah atau memisahkan enzim trombin dari
protrombin. Waktu koagulasi adalah lamanya waktu dari saat pengambilan darah sampai
terjadinya koagulasi (Frandson, 1992).

Frandson, R. D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi Keempat. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
Pembahasan
Darah harus membeku pada waktu dan tempat yang tepat, dan ketika keadaannya
telah pulih seperti sedia kala tidak terjadi pendarahan lagi maka beberapa komponen
penggumpal beku itu lenyap. Sistem pembekuan darah bekerja sempurna secara otomatis.
Jika terjadi pendarahan, pembekuan darah harus terbentuk segera untuk mencegah kematian
akibat cairan darahnya habis. Selain itu, darah beku tersebut harus menutupi keseluruhan
luka, dan lebih penting dan hebat lagi penggumpalan hanya terbentuk tepat di bagian yang
luka . Jika tidak demikian , tentu seluruh darah makhluk hidup akan membeku dan
menyebabkan kematian. Trombosit adalah bagian sel darah berupa keping-keping darah yang
berperan dalam pembekuan darah. di dalam tubuh setiap CC mengandung 200 - 300 ribu
butir trombocyt . bagian lain yang ikut berperan dalam
pembekuan darah adalah protein darah yang ada di plasma darah. Trombin adalah protein
yang membantu proses pembekuan berupa enzim pembekuan
darah. Enzim ini hanya dihasilkan di tempat yang terluka yang terbentuk karena reaksi
kimia antara protein Protrombin , enzim trombokinase dan vit K serta Ca . Jumlahnya
tidak boleh melebihi atau pun kurang dari yang diperlukan. Proses ini terjadi melalui
pengawasan yang begitu ketat sehingga trombin hanya terbentuk saat benar-benar ada
luka sesungguhnya pada jaringan. Segera setelah enzim trombin mencapai jumlah yang
memadai di dalam tubuh, fibrinogen yang ada di plasma darah berupa protein-protein
membentuk juluran benang disebut Fibrin. Dalam waktu singkat, sekumpulan serat
membentuk jaring, yang terbentuk di tempat keluarnya darah. Ketika luka telah sembuh
sama sekali, gumpalan tersebut akan hilang

Menurut Poedjiadi (1994), mekanisme pembekuan darah yaitu pertama, jaringan mengalami
cedera, trombosit yang mengalami lisis kemudian terjadi pelepasan prekursor tromboplastin
bereaksi dengan faktor antihemofilik (plasma) dengan komponen tromboplastin membentuk
tromboplastin. Kedua, Prokonvertin diubah menjadi konvertin oleh ion Ca. Ketiga,
protrombin dengan bantuan ion Ca, konvertin, dan tromboplastin akan diubah menjadi
trombin. Keempat, akselerator globulin plasma in-aktif diaktifkan menjadi akselerator
globulin serum aktif oleh trombin. Kelima, protrombin diubah menjadi trombin. Terakhir,
fibrinogen diubah menjadi fibrin dengan bantuan trombin. Hemoglobin(Hb) terdapat di
dalam sel darah merah dan memiliki fungsi dalam pengangkutan O2. Kadar hemoglobin di
dalam darah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, pakan, dan kondisi kesehatan
ternak.

Anda mungkin juga menyukai