PENYAKIT HIPERTENSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pendidikan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
Disusun oleh :
Rezi Nurul Ilman Maulani
12100116228
Preseptor :
Eka Nurhayati, dr., M.KM
Hj. Endang Noor Farchiyah, drg., MH.Kes
Bismillahirahmanirahim
SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Home
Visit Penyakit Hipertensi. Laporan ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi
salah satu tugas SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pendidikan Profesi
Dalam pengerjaan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini dapat
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar, dr., AIF.,
UNISBA
Terima kasih saya ucapkan kepada Eka Nurhayati, dr., M.KM selaku pembimbing
selaku Kepala Puskesmas Cicalengka DTP dan Hj. Endang Noor Farchiyah, drg.,
pembimbing lapangan.
i
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Pegawai Puskesmas Cicalengka,
Bidan Desa Panenjoan, Ibu Kader Desa Panenjoan dan semua pihak yang telah
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
penulis miliki. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan ....................................................................................... 1
iii
2.5.6 Faktor Perilaku ...................................................................... 16
2.5.7 Pelayanan Kesehatan .............................................................. 16
2.6 Diagnostik Holistik ........................................................................ 16
2.7 Penilaian Struktur dan Komposisi Keluarga .................................. 17
2.8 Analisis Masalah Kesehatan Menggunakan Teori H.L Blum ......... 22
2.9 Kesimpulan...................................................................................... 23
2.10 Rencana Tindak Lanjut .................................................................. 23
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan salah satu faktor penting sebagai pemicu penyakit tidak
menular (PTM) seperti penyakit jantung dan stroke yang saat ini menjadi
orang setiap tahun di seluruh dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahun di Asia
masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu sebesar 25,8%. Prevalensi
hipertensi ini akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025
sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi.3 Penyakit ini
Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah sistolik 140 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan selang waktu
lima menit pada keadaan cukup istirahat atau tenang.1 Penyakit ini umumnya tidak
merasakan apapun, meskipun tekanan darahnya sudah jauh diatas normal. Hal ini
kondisi darurat yang kemudian dapat berujung pada kematian.6 Oleh karena itu,
hipertensi dapat dikatakan sebagai silent killer dikarenakan penyakit ini secara
50% penderita tidak menyadari diri sebagai penderita hipertensi dan mereka tidak
1
2
terkontrol dapat menyebabkan peluang 7 kali lebih besar terkena stroke, 6 kali
lebih besar terkena congestive heart failure atau gagal jantung kongestif, dan 3
kali lebih besar terkena serangan jantung. Kerusakan target organ akibat hipertensi
akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi
Tingginya angka kejadian hipertensi dipengaruhi oleh dua jenis faktor, yaitu
faktor yang tidak dapat diubah seperti genetik, umur, jenis kelamin dan ras.
alkohol, aktifitas fisik yang kurang, konsumsi garam yang berlebihan, dan
antihipertensi.10
linear dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular. Oleh sebab itu,
hal tersebut penulis terdorong untuk melakukan Home Visit yang bertujuan untuk
keluarga yang memiliki penyakit hipertensi. Hal tersebut berfungsi untuk edukasi
tentang pengobatan yang harus dilakukan oleh pasien dan pencegahan hipertensi
ILUSTRASI KASUS
Nama : Ny. UR
Usia : 58 tahun
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status : Menikah
2.2 ANAMNESIS
hari yang lalu. Nyeri dirasakan di semua bagian kepala seperti diikat dan tertindih
beban berat. Keluhan dirasakan terus menerus sepanjang hari. Pasien mengaku
4
5
keluhan nyeri dirasakan semakin berat ketika pasien bekerja seharian dan banyak
semakin hari semakin memberat sehingga pasien tidak dapat bekerja dan
beraktivitas seperti biasanya sejak 2 hari yang lalu. Pasien sudah mengkonsumsi
obat oskadon untuk keluhan nyeri kepalanya yang dibeli sendiri di warung tetapi
Keluhan disertai dengan adanya mual dan muntah sebanyak 1 kali yang berisi
penurunan nafsu makan karena rasa mual yang dialaminya. Pasien mengaku 2 hari
yang lalu mengeluhkan sulit untuk tidur ketika malam hari dikarenakan nyeri
kepala yang semakin hebat dirasakan. Pasien mengaku tidak ada gangguan pada
Pasien menyangkal adanya demam, nyeri kepala hebat, pingsan dan muntah
menyembur. Pasien juga menyangkal adanya nyeri kepala hebat yang dirasakan
terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan menyangkal adanya penurunan
berat badan. Pasien juga menyangkal adanya riwayat trauma atau terbentur di
Pasien menyangkal adanya sesak napas, bengkak di kaki, tangan dan seluruh
tubuh. Pasien menyangkal adanya nyeri dada, jantung berdebar-debar, sesak saat
menyangkal adanya kelemahan pada tangan dan kaki di satu sisi bagian tubuh,
bicara rero dan mulut mencong ke satu sisi. Pasien juga menyangkal adanya
Pasien mengaku keluhan ini bukan keluhan yang pertama kali dirasakan oleh
pasien.. Pasien sering mengalami keluhan seperti ini sejak 5 tahun yang lalu.
Pasien pernah berobat ke Puskesmas dan pernah didignosis hipertensi oleh dokter
di Puskesmas 5 tahun yang lalu. Pasien mengaku tensi paling tinggi 220/100
mmHg dan tensi paling rendah 140/90 mmHg selama 5 tahun ini. Setiap
keluhannya muncul pasien biasanya pergi ke Puskesmas untuk berobat dan diberi
obat amlodipine 10 mg untuk darah tingginya yang diminum satu kali sehari tetapi
hanya untuk 7 10 hari saja dan disarankan untuk kembali lagi setelah obat habis
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan tidak rutin
Pasien mengaku dikeluarganya ada yang memiliki keluhan yang sama dengan
pasien dan memiliki riwayat hipertensi yaitu almarhum ibunya dan kakak
perempuannya. Ibu pasien meninggal akibat serangan jantung pada usia 63 tahun.
Pasien sangat gemar sekali makan nasi dengan ikan asin, hampir 3-4 kali
dalam seminggu.
minum kopi sekitar 3-4 kali, satu gelas belimbing setiap kali minum.
satu kali sehari yang di dapat dari Puskesmas, tetapi pasien tidak rutin
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh dengan
berkeliling. Suami pasien adalah kepala rumah tangga yang bekerja sebagai buruh
harian lepas dengan penghasilan yang tidak tentu setiap harinya. Pasien tinggal
bersama suaminya, ketiga anak dan menantunya dan 11 orang cucunya. Ketiga
8
anaknya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan ketiga menantunya bekerja sebagai
pedagang keliling.
- Nadi : 88 x/menit
- Respirasi : 22 x/menit
- Suhu : 36,7o C
- BB : 47 kg
- TB : 150 cm
- BMI : 20 kg/m2
- Kesan : Normal
- Kepala : Normosefal
rontok
- Leher
- Thorax
o Cor
Perkusi :
gallop (-)
o Paru-Paru
kanan = kiri
10
- Abdomen
o Inspeksi : Datar
o Palpasi : Lembut, massa (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien
o Perkusi : Timpani
- Ekstremitas
- Meningeal sign
o Kaku kuduk :-
o Kernigz sign :-
o Brudzinski I :-
o Brudzinski II :-
o Brudzinski III :-
o Brudzinski IV :-
11
- Kekuatan Motorik : 5 5
5 5
- Pemeriksaan Refleks
o Refleks Fisiologis
o Refleks Patologis
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik terdapat tanda dan gejala
1. Luas Rumah
keluarga. Ruangan rumah terdiri dari 2 buah kamar tidur, 1 ruang tamu yang
menyatu dengan ruang keluarga, ruang tempat penyimpanan barang, dapur dan
kamar mandi. Dinding tembok terbuat dari semen, triplek dan bilik, atap rumah
tetapi di ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga ada yang
maupun bentuk lantai yang tidak sejajar dengan permukaan. Dinding rumah
2. Jumlah penghuni
cucu pasien yang terdiri dari 8 cucu perempuan dan 3 cucu laki-laki.
3. Pencahayaan
bagian depan rumah pasien berada di belakang rumah orang lain dengan jarak
cukup dekat sekitar 1 meter yang posisi rumah dan dindingnya lebih tinggi dari
rumah pasien sehingga menutupi pencahayaan. Selain itu, jendela yang ada
hanya 4 buah yaitu 2 buah berada di ruang tamu yang bersatu dengan ruang
4. Ventilasi
5. Kebersihan
Lantai depan rumah keluarga pasien terbuat dari semen. Lantai ruang tamu
dan ruang keluarga sebagian besar terbuat dari semen tetapi ada sebagian kecil
yang menggunakan keramik berwarna hitam putih. Lantai dapur dan lantai
dapur.
6. Sarana Sanitasi
beratap dan pintu dengan menggunakan kain, tetapi jamban tersebut sudah
Penghasilan keluarga pasien berasal dari pasien sendiri, suami dan menantu
laki-laki pasien. Suami pasien bekerja sebagai buruh harian lepas dengan
sekitar Rp. 30.000. Pasien bekerja sebagai buruh harian yang berpenghasilan
keliling yang berjualan cilok, cilor dan sol sepatu yang penghasilannya tidak
menentu setiap harinya. Gaji tersebut menurut pasien sudah cukup untuk
Pasien dan keluarganya dikenal baik dan dapat bersosialisasi baik dengan
tetangganya. Pasien juga dikenal rajin dan giat bekerja oleh tetangganya karena
pasien dengan suami, anak, menantu dan cucu pasien juga harmonis, namun
terkadang suami, anak anak dan menantunya serta cucunya tidak begitu
masih kecil. Hal tersebut membuat pasien kurang perhatian dan dukungan dari
dengan pasien, yaitu almarhum ibunya dan kakak perempuannya. Ibu pasien
garam yang cukup banyak disetiap masakan yang dimasak, minum kopi tetapi
mengenai bahayanya penyakit tekanan darah tinggi ini apabila tidak dilakukan
pengobatan secara rutin. Pasien juga belum bisa sepenuhnya mengontrol pola
secara rutin.
kendaraan umum.
emosional
tahun dan ibu bernama Ny. U berusia 58 tahun. Bentuk keluarga adalah
keluarga inti. Dari pernikahan ini mereka mempunyai tiga orang anak yang
terdiri dari anak pertama Ny.C berusia 33 tahun, anak kedua Ny. N berusia 31
tahun dan anak ketiga Ny. S berusia 29 tahun. Ketiga anaknya sudah menikah
dan memiliki anak. Ny.C menikah dengan Tn. S yang berusia 37 tahun dan
memiliki 4 orang anak yaitu An.S seorang anak perempuan berusia 14 tahun,
yaitu An. Y seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, An. M seorang anak laki-
laki berusia 10 tahun, An. S seorang anak perempuan berusia 7 tahun dan An I
berusia 31 tahun dan memiliki 3 orang anak perempuan yaitu An. R berusia 10
NY.
U
pelayanan kesehatan. Berikut hasil analisis pada Ny. U 58 tahun dengan hipertensi
GENETIK
alm. ibunya dan kakak
perempuannya memiliki riw.
hipertensi
PELAYANAN
Pasien (Ny. U, 58 KESEHATAN
tahun) menderita - Akses pelayanan
LINGKUNGAN hipertensi grade kesehatan
2 + Susp. ee
- Keluarga kurang menggunakan
memperhatikan Gangguan angkutan umum
kesehatan pasien emosional
- Edukasi petugas
kesehatan kurang
adekuat tentang
hipertensi
PERILAKU
KESEHATAN
- Pasien sering makan
makanan asin-asin, ikan
asin dan sering minum
kopi.
- Pasien jarang olahraga
sehingga aktivitas fisik
kurang
- Pola pengobatan tidak
teratur karena merasa
sehat
2.9 Kesimpulan
pelayanan kesehatan, dan genetik. Berdasarkan analisis teori H.L Blum hal yang
paling berpengaruh terhadap pasien adalah faktor genetic dan faktor perilaku.
1. Primary Prevention
2. Secondary Prevention
emosional.
24
tinggi garam (maksimal sdt per hari dan mengurangi konsumsi ikan
asin.
menit/ minggu).
3. Tertiary Intervention
Tidak ada
25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
Sawah
10
J
Dapur
Ruang Tamu + Kamar Tidur 2 K M
E
S Ruang Keluarga
S M A A
A Tembok Rumah
E 6 M N Tetangga
U
W
L R Ruang Tempat A D
A Kamar Tidur 1 Penyimpanan
O A R I
H Barang
K N
L C
A I
N L