Susu
Susu
PENDAHULUAN
Susu merupakan cairan berwarna putih yang diperoleh dari hewan menyusui yang dapat
didiamkan atau dijadikan pangan sehat tanpa dikurangi dan sitambah komponennya (Hadiwiyoto
1994). Dipandang dari segi peternakan, susu merupakan suatu sekresi kelenjar susu dari sapi
yang sedang laktasi dan dilakukan pemerahan susu sempurna tanpa dikurangi atau ditambah
suatu komponen (Nurliyani, dkk 2008) Susu mengandung gizi penting yang mudah diserap
tubuh. Dalam kehidupan susu sangat dianjurkan untuk dikonsumsi masyarakat terutama anak-
anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Karena susu sangat diminati karena gizinya yang
lengkap, susu sering dipalsukan demi mendapat keuntungan yang besar. Untuk mengetahui hal
ini perlu dilakukan uji kimia dan fisik untuk mengetahui kemurnian susu segar yang ada
dipasaran.
Susu terdiri dari 2 komponen yaitu susu skim atau sering disebut serum susu dan susu
krim atau sering disebut kepala susu, susu skim adalah susu yang tersisa setelah krim diambil
sebagian atau seluruhnya, susu skim mengandung banyak protein dan vitamin yang larut di
dalam air. Sedangkan susu krim adalah susu yang banyak mengandung lemak dan juga vitamin
yang larut didalam lemak yakni vitamin A,D,E, dan K. secara alami kedua komponen ini akan
terpisah ketika susu dibiarkan dalam suhu ruang dalam waktu yang cukup lama, susu bagian
skim akan berada di bawah, dan susu krim akan berada di bagian atas.
Hal ini terjadi karena antara bagian skim dan krim mempunyai Berat Jenis (BJ) yang
berbeda, susu skim mempunyai BJ yang lebih tinggi daripada susu krim sehingga susu skim akan
berada di bagian bawah. Protein susu mengandung semua asam amino essensial yang penting
bagi manusia yang mengkonsumsinya. Protein susu sebagian besar adalah kasein yakni sebagai
protein utama susu yang berkisar 80% dari semua protein susu (Winarno 1993). Protein susu
sangat diperlukan dalam membentuk jaringan baru di dalam tubuh terutama pada masa
pertumbuhan (Winarno 1992). Sementara itu lemak yang dikandung susu adalah bersifat
metabolis dan tidak menimbulkan kegemukan, sehingga konsumsinya sangat disarankan dalam
Dalam praktikum ini terdapat 2 judul praktikum yang dilaksanakan, yang pertama
menguji kualitas susu yang terdiri dari uji kualitas fisik (BJ. pH, keasaman, uji didih, uji
alkohol), uji kualitras kimiawi (kadar protein dan kadar lemak), dan kualitas organoleptik (uji
kebersihan, uji warna, uji aroma, uji rasa) dan yang kedua pengolahan susu yang terdiri dari susu
skim dank rim, pembuatan tahu susu, fermentasi susu, pembuatan permen susu, pembuatan dodol
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah praktikan mampu mengetahui kualitas fisik
dan pengolahan yang dapat di aplikasikan pada susu serta hasil olahan lainnya, serta
dapat mengetahui kualitas fisik susu yang baik dan sesuai standar mutu yang berlaku. Dan
manfaat yan g diperoleh dengan pelaksanaan praktikum ini adalah praktikan dapat menguji dan
memutuskan baik tidaknya susu segar dan hasil olahan susu lainnya.
BAB 2
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat
Gelas
Sendok
Piring
Baskom
Tabung reaksi
2.2 Bahan
Susu segar
Susu basi
Susu bubuk
Susu UHT
Keju
Yakult
Alkohol
Methyl blue
2.3 Prosedur
2) Amati info kemasan (netto, kadaluarsa, penyimpanan dan peringatan) serta nilai gizi dalam susu
TINJAUAN PUSTAKA
Produksi dan komposisi susu yang dihasilkan sapi, tergantung dari konsumsi pakan,
menggambarkan dari pengaruh dari konsumsi energy dan supply protein (Thomas dan Martin
1988). Peningkatan jumlah protein dalam pakan akan meningkatkan kadar propionate dan
meningkatkan kadar protein susu (Thomas dan Martin 1988). Cemaran fisik dan kimiawi yang
ada pada susu dan hasil pengolahan ternak lainnya akan menyebabkan gangguan kesehatan pada
manusia yang mengkonsumsinya (Gorris 2005). Lingkungan sekitar peternakan seperti air,
tanah, tanaman, serta keberadaan dan keadaan hewan lain disekitar peternakan akan
mempengaruhi kualitas dan keamanan produk ternak yang dihasilkan (Purnomo 1994)
Cemaran bahan kimia dan cemaran biologi dari lingkungan peternakan akan terbawa
dalam produk ternak yang dihasilkan (Mc Ewen dan Mc Nab, 1997). Keamanan pangan hasil
ternak juga berkaitan dengan kualitas pakan yang diberikan ke ternak, pakan dan bahan pakan
ternak harus jelas jenis dan asalnya, serta disimpan dengan baik (Bastionelly dan Bass, 2002).
Spora bakteri anthrax yang mencemari susu tidak dapat dihilangkan dengan pasteurisasi (Perdue
dkk, 2003). Pencemaran produk ternak yang terjadi dapat dicegah dengan penerapan cara
beternak yang baik (good farming practices) dan penanganan panen yang baik pula (Cullor,
1997)
fisik dan kimia yang tidak diinginkan, sehingga bahan pangan tersebut tidak dapat dikonsumsi
(Siagian, 2002). Dalam SK Dirjen peternakan no.17 1983 dijelaskan susu adalah susu sapi yang
meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi (Shiddieqy 2008).
Walaupun ada susu yang dihasilkan ternak lain misalnya kerbau, kambing, kuda, dan domba
akan tetapi penggunaanya di masyarakat tidak sepopuler sapi perah (Anonimus, 2007).
Pemberian susu dapat menyebabkan gangguan perut bagi orang yang tidak tahan terhadap
laktosa, hal kini diakibatkan oleh kurangnya enzyme lactase dalam mukosa usus (Suhendar, dkk
2008). Factor yang mempengaruhi pencemaran bakteri dalam susu meliputi factor penyakit dan
factor perlakuan seperti alat yang digunakan, tindakan sanitasi, dan pemberian pakan sapi
(Ressang dan Nasution, 1998). Susu yang baru diperah sekalipun dari sapi-sapi yang sehat dan
diperah secara aseptis biasanya mengandung bakteri dalam jumlah yang sedikit (Eckless dkk,
1998)
Titiek dan Rahayu (2007) kerusakan susu oleh mokroorganisme antara lain adalah
pengasaman dan penggumpalan yang bertanda seperti pengentalan dan pembentukan gumpalan
tanpa menurunkan pH. Warna kuning pada susu adalah karena lemak dan karoten yang dapat
larut, dan jika lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan warna kebiruan (Buda,
2004). Membrane globula lemak berfungsi melindungi lemak susu dari aktifitas enzyme lipase
Menurut Almatsier (2003) bahwa vitamin E larut dalam lemak dan didalam sebagian
besar pelarut organic, tetapi tidak dapat larut dalam air. Menurut Khomson (2006) di Negara-
negara barat, kebiasaan minum susu telah mendarah daging sejak anak dari kecil hingga dewasa,
sedangkan di Negara berkembang upaya penggalakan minum susu masih menjadi kendala status
2-6 detik dan dapat disimpan pada suhu ruang kurang lebih selama 3 bulan. Menurut Khomson
(2004) konsumsi susu rata-rata hanya sekitar 0.5 gelas susu perminggu setiap orang di Indonesia.
Cadongan et.all (1997) pemberian minum susu dan hasil pengolahan susu lainnya secara nyata
dapat meningkatkan kepadatan tulang akan tetapi tidak menambah berat badan atau lemak tubuh.
Menurut Rukkmana (1997) penambahan kacang hijau pada susu, dapat menambah
kandungan antioksidan yang ada pada susu. Kisaran kadar air susu sapi secara umum yaitu 80-
90% (Maheawari, 2004). Winarno (1993) menyatakan bahwa susu adalah emulsi lemak dalam
air sehingga kandungan air dalam susu meningkat. Maheswari (2004) menyatakan bahwa kadar
Soeharsono (1996) menyatakan bahwa rasa normal susu segar adalah sedikit manis yang
disebabkan adanya laktosa. SNI 01-3141-1998 aroma susu segar adalah normal khas susu.
Susilorini (2006) komponen susu antara lain adalah air 87%, lemak 3.9%, BKTL 8.8%, laktosa
4.6%, dan protein 3.25%. Susu segar mengandung sedikit vitamin C yang beberapa diantaranya
tidak rusak saat dipasteurisasi (Sherrington, 1994). Susu sebagian besar digunakan sebagai bahan
pangan yang baik dan gizi tinggi yang mudah dicerna dan mengandung zat-zat makanan yang
dibutuhkan manusia seperi protein, karbohidrat, lemak, air, serta mineral (anonym, 1995)
Protein susu sangat diperlukan dalam membentuk jaringan baru di dalam tubuh terutama
pada masa pertumbuhan (Winarno, 1992). Protein susu sebagian besar adalah kasein yakni
sebagai protein utama susu yang berkisar 80% dari semua protein susu (Winarno 1993).
Konsumsi lemak susu sangat efisien dalam kadar sekitar 300 mg (khomson, 2004). Fermentasi
dapat menambah keanekaragaman pangan dan menghaasilkan produk dengan cita rasa, aroma,
serta tekstur yang khas, selain itu juga dapat memperpanjang daya simpan (Halen dan Evancho,
1992).
BAL dapat di isolasi dari sayur maupun buah yang sudah terlalu matang, asinan sayur
maupun buah dan lain-lain (surono, 2004). Sumber isolate BAL yang di smbil diantaranya
berasal dari selada. Kubis, sawi hijau, sawi putih, lobak, wortel, timun suri, nenas, sirsak, dan
tomat (Febrianita dkk, 2007). Febrianita dkk, (2008) isolate BAL f2 yang berasal dari buah nenas
sebagai isolate terbaik, karena mempunyai kemampuan fermentative tinggi dengan kadar asam
laktat sebesar 1.17% Tamime dan Beeth (1980) viskositas yang terbentuk pada susu fermentasi
juga dapat disebabkan oleh penggumpalan protein oleh asam yang dihasilkan selama fermentasi.
Kisaran kadar air susu secara umum yaitu 87.25% (Rahman dkk, 1997). Kateren (1986)
menyatakan bahwa selama penyimpanan, lemak sering mengalami kerusakan yang disebabkan
oleh aksi enzyme dan aksi mikroba. Menurut Wood (1982) kadar asam yoghurt yang berasal dari
susu hewani berkisar antara 0.3-1.3 %. Menurut Tamime dan Deeth (1980) pembentukan asam
laktat sangat penting dalam proses pembuatan susu fermentasi. Nilai alcohol yoghurt masih
dalam kadar alcohol normal yoghurt pada umumnya yaitu berkisar 0.5-2.0% (Wood, 1982)
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Uji Fisik
Hasil Olahan Susu Kemasan
Nama Merk
No. Foto Warna Rasa Aroma
Bahan Dagang
Susu Kental
1 manis Frisian Falg Kuning Manis Susu
(Full Cream)
Asin
2 Keju Craft Cheddar Kuning Keju
(gurih)
Info Kemasan
N Nama Nilai Gizi (gr)
Nett Tanggal Cara
o. Bahan o Lem Kadalua Penyimpa
K Prote Natri Kalsiu Mine
(gr) ak rsa nan
H in um m ral
Total
Susu
Kental
1 manis 40 4,5 Juli 2011 -
(Full
Cream)
Masukan
Keju 28 Aprillemari es
2 35 5 2 3 0.36 2.25
Craft 2011 setelah
dibuka.
12 Simpan
3 Yakult 65 - - - - - - Desembe dalam
r 2011 lemari es.
Susu Bubuk
Nama Merk
No. Foto Warna Rasa Aroma
Susu Bubuk Dagang
Putih
3 Susu Skim Indomilk Asin Susu
Kekuningan
Info Kemasan
N Nama Nilai Gizi (gr)
Net Tanggal
o. Bahan to Lem Kadalua Info
K Prote Natri Kalsi Mine
(gr) ak rsa
H in um um ral
Total
Dancow Januari
1 87 7 11 7 9,5 -
Instant 2013
Dua kali
sehari.
Satu
sachet
Dancow 1 Juli untuk 1
2 20 2,5 3 0.5
Ideal 3 2012 gelas air
(120 ml).
Tidak
untuk
bayi.
Juni Tiga
3 Susu Skim 400 0 14 8 1,5
2013 sendok
makan u
ntuk
segelas
air.
Susu Cair
Nama Merk
No. Foto Warna Rasa Aroma
Bahan Dagang
Susu Ultra
1 Ultra Jaya Putih Tawar Susu
(Vanilla)
Putih Gurih
3 Bear Brand Milk Nestle Susu
Kecokelatan Tawar
Info Kemasan
N Nama Nilai Gizi (gr)
Nett Tanggal
o. Bahan o Lem Kadalua Info
K Prote Natriu Kalsiu Miner
(gr) ak rsa
H in m m al
Total
24
Susu Ultra
1 200 6 10 6 0.4 Agustus -
(Vanilla)
2012
Kocok
sebelum
diminu
m,
Susu
Juni setelah
2 Indomilk 125 3,5 16 3 0.13
2012 dibuka
Kids
langsun
g
habiska
n.
Jangan
Bear Brand Desembe
3 189 7 9 6 dimasak
Milk r 2012
hingga
mendidi
h,
hangatk
an tapi
jangan
melebihi
37o.
2. Kualitas Susu
Berat
No. Macam Susu Reduktase Katalase Alkohol
Jenis
1 Susu A - -
2 Susu B - -
Berat
No. Macam Susu Reduktase Katalase Alkohol
Jenis
1 Susu A 9 jam + - 1.03
2 Susu B 3 jam - + 1.02
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia
betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan
padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega,
yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu membantu
pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang
agar tidak keropos. Susu mengandung banyak vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang
dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan
dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk
fermentasi.
5.2 Saran
Sebelum mengonsumsi susu, sebaiknya kita harus teliti memilih susu yang kualitasnya
baik. Diantaranya kita harus mengamati fisik dari susu tersebut seperti, rasa, warna dan aroma.
Selain itu kita juga harus memperhatikan info dalam kemasan baik itu berat bersihnya,
kadaluarsa, cara penyimpanan maupun kandungan gizinya. Apabila susu itu masih segar atau
susu murni keadaan susu masih bagus, berbeda dengan susu murni yang sudah basi terlihat ada
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Susu
http://www.yakult.co.id/produk.htm