Anda di halaman 1dari 2

Sumberejo, Maret 2016

Nomor :
Hal : Somasi Pertama

Kepada Yth
Pimp. PT. BNI
Jl. Raya Sumberejo Surabaya KM 15,
Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro,
Jawa Timur 62191

Dengan Hormat

Untuk dan atas nama saudara Gimad. Pekerjaan : Wiraswasta,


bertempat tinggal di dusun Donglo Banjarejo Sumberejo Bojonegoro.
Dengan ini saya ingin menyampaikan Somasi kepada PT. BNI cabang
Sumberejo sebagai berikut :
Bahwa saya telah melakukan setoran dana ke rekening BNI nomor :
34090959 dengan nilai setoran Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) atas
nama Gimad pada tanggal 06/06/2014 dengan bukti slip setoran terlampir.
Bahwa karena sejak tanggal setoran rekening sampai tanggal somasi
ini diterbitkan PT. BNI belum memenuhi kewajiban saya untuk mencairkan
dana senilai Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), oleh karena itu saya
memberikan kesempatan kepada PT. BNI Cabang Sumberejo untuk
mencairkan dana senilai tersebut diatas selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari
sejak dikeluarkannya somasi pertama ini.
Bahwa PT. BNI adalah suatu perusahaan besar yang bonafide dan
mempunyai nama baik di kalangan pedagang masyarakat Indonesia, kami
yakin tentu akan menjaga nama baik tersebut.
Maka berdasarkan uraian tersebut diatas dengan ini saya atas nama
Gimad mengirimkan somasi ini agar PT. BNI cabang Sumberejo tidak secara
langsung memblokir dana nasabah tanpa ada pemberitahuan ataupun
crosscheck terlebih dahulu. apakah sebuah bank bisa dengan gampangnya
menahan atau memblokir dana nasabah hanya karena adanya kecurigaan
mengingat saya tidak termasuk
1. Diduga sebagai pelaku tindak pidana sesuai pasal-pasal :
a. Pasal 12 ayat (1) Peraturan Bank Indonesia Nomor : 219/PBI2000
tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Perintah atau Izin
Tertulis Membuka Rahasia Bank (PBI 219PI/2000);
b. Pasal 1 angka 14 Undang-undang no.8 tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana (KUHAP)
2. Sebagai tersangka tindak pidana sesuai (Pasal 1 Angka 15 KUHAP)
3. Nasabah yang dinyatakan wanprestasi sesuai Pasal 1 angka 11 Undang-
undang No.10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No.7
tahun 1982 tentang perbankan (UU Perbankan)

Jika memang pada akhirnya saya terbukti bukan nasabah tersebut


sesuai dengan pasal-pasal diatas (1a, 1b, 2 & 3) yang seharusnya diblokir
rekeningnya maka langkah hukum yang dapat dilakukan oleh nasabah itu
adalah dengan melaporkan bank yang bersangkutan ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) selaku lembaga yang menjalankan fungsi pengawasan
terhadap perbankan. Hal ini karena bank tersebut telah keliru dalam
menjalankan praktik perbankan. Sebagaimana terdapat dalam laman Otoritas
Jasa Keuangan.
Bahwa sehubungan dengan hal yang dimaksud ini pada tanggal 23 / 02
tahun 2016 saya telah menyampaikan mandat dan kehendak kedaulatan
rakyat melalui Unit Pelayanan Terpadu (UPT) TNPPK Pemberdayaan dengan
suatu alasan hukum dengan register nomor :
3498Pdt.Kepastian.Keadilan/2016/NKRI a/n Gimad, alamat : Dusun Donglu
Banjarejo Sumberrejo Bojonegoro, dengan alasan untuk menyelenggarakan
pemerintahan Negara republik Indonesia dengan memilih YURISDIKSI
kedaulatan hukum sebagai hukum tauhid (Pancasila/Bhineka Tunggal
Ika/Ketuhanan Yang Maha Esa) yang ditetapkan sejak proklamasi
kemerdekaan 17/8/1945, agar kami sekeluarga dapat memulai hidup baru
yang bebas dari segala bentuk penjajahan dan perbudakan, khususnya
penjajahan dan perbudakan atas nama kedaulatan peraturan perundangan
dan kedaulatan uang semata yang ditegakkan dengan melampaui atau
melanggar kedaulatan rakyat, by name by address (khususnya rakyat yang
tidak berdaya), sehingga menimbulkan KETIDAKADILAN atau bertentangan
dengan pancasila dan UUD 1945).

Hormat Kami,

Gimad

Anda mungkin juga menyukai