Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

IMPLEMENTASI NILAI NILAI PANCASILA DI KAMPUNG TAMBAK


MEDOKAN AYU GANG IV RT.07 RW.02

Oleh

Heva Ari Ristianningsih

1512010094

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

Oktober 2015
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
Implementasi Nilai nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari- hari di Masyarakat.
Makalah ini dibuat dengan metode wawancara tentang implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat dengan mengambil sampel
beberapa warga yang merupakan bagian dari masyarakat Indonesia. Makalah ini dapat
terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan
dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
membangun untuk penyempurnaan makalah kedepannya.
Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Surabaya, 5 Oktober 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
c. Ruang Lingkup

Bab II. PERMASALAHAN


a. Sila Ketuhanan yang Maha Esa
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
c. Sila Persatuan Indonesia
d. Sila Kerakyatan yang di pimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh bangsa Indonesia

Bab III. PEMBAHASAN

a. Implementasi Penerapan Sila 1


b. Implementasi Penerapan Sila 2
c. Implementasi Penerapan Sila 3
d. Implementasi Penerapan Sila 4
e. Implementasi Penerapan Sila 5

Bab IV. PENUTUP

a. Kesimpulan
b. Pendapat dan Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sudah bertahun-tahun pancasila ditetapkan sebagai dasar negara kesatuan Republik


Indonesia, Pandangan hidup bangsa Indonesia, Filsafat bangsa dan sendi kehidupan bangsa
Indonesia. Oleh karena itu Tidak diragukan lagi peran pancasila di negara kita ini yaitu
Indonesia. Untuk itu penerapan sila-sila dalam Pancasila suatu hal yang wajib dilakukan bagi
tiap-tiap warga negara.

Namun, saat ini penerapan Pancasila hanya menjadi teori di kampus bahkan masyarakat
pun hanya mengetahui bunyi butir pancasila tanpa mengetahui makna yang terkandung
didalamnya. Pancasila hanya dijadikan suatu simbol tanpa ada tindakan nyata bagi
terciptanya masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Mahasiswa yang merupakan pejuang
perubahan pengamalan pancasila yang lebih baik yang seharusnya menggerakkan penerapan,
pancasila kini mulai hilang semangatnya.

Atas ilustrasi tersebut, dalam hasil pengamatan ini diharapkan dapat memberikan
contoh perilaku masyarakat di sekitar tempat tinggal apa saja sikap yang sudah di lakukan
sesuai nilai-nilai pancasila maupun yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Makalah ini bertujuan sebagai berikut :


1. Mengetahui permasalahan / implementasi yang belum di lakukan oleh masyarakat
2. Mengetahui penerapan / implementasi dari nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat.
C. RUANG LINGKUP
Untuk mempermudah penulisan makalah ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik,
maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang
akan dibahas dalam penulisan laporan skripsi ini, yaitu :

1. Penulis hanya membahas implementasi pancasila pada lingkungan masyarakat Jl. Tambak
medokan ayu gang 4
2. Penulis hanya mengamati kegiatan masyarakat
3. Informasi di dapat melalui pengamatan penulis
BAB II

PERMASALAHAN

Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima


asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan
Pancasila.

A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

1) Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
Permasalahan:
Beberapa masyarakat ada yang belum sadar atas kewajibannya dalam menjalankan
ibadah contohnya sholat 5 waktu
Norma-norma agama masih belum sepenuhnya dijalankan contohnya saja masyarakat
masih banyak yang sering membicarakan orang lain

2) Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut


penganut kepercayaan yang berbeda- beda sehingga terbina kerukunan hidup.
Permasalahan:
Masyarakat yang beragama selain itu tidak ikut serta dalam kerja bakti pembangunan
tempat ibadah. Contoh : masyarakat yang beragama Nasrani tidak ikut serta dalam
pembangunan Musholla

3) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan


kepercayaannya.
Permasalahan: Tidak ada

4) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.


Permasalahan: Tidak ada

B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB


1) Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persmaan kewajiban antara
sesama manusia.
Permasalahan:
Bebarapa masyarakat ada yang enggan membayar iuran yang telah disepakati bersama
karena merasa tidak wajib membayar

2) Saling mencintai sesama manusia.


Permasalahan: Tidak ada

3) Mengembangkan sikap tenggang rasa.


Permasalahan:
Masyarakat ada yang belum sadar atas sikapnya yang telah mengganggu tetangganya.
Contohnya : menonton TV dengan volume yang keras hingga larut malam

4) Tidak semena-mena terhadap orang lain


Permasalahan:
Masyarakat yang bersikap tidak baik sering diacuhkan oleh masyarakat lain

5) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.


Permasalahan : Tidak ada

6) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.


Permasalahan:
Kegiatan kemanusiaan masih belum sering dilaksanakan secara rutin

7) Berani membela kebenaran dan keadilan.


Permasalahan:
Beberapa masyarakat masih takut melaporkan pada pihak yang berwajib apabila
melihat sesuatu yang salah

8) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,
karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
Permasalahan : Tidak ada
C. SILA PERSATUAN INDONESIA

1) Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamtan bangsa dan


negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Permasalahan:
Beberapa masyarakat lebih memilih acara keluarga daripada kegiatan kerja bakti di
lingkungannya

2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.


Permasalahan : Tidak ada

3) Cinta Tanah Air dan Bangsa.


Permasalahan:
Masyarakat yang masih muda terkadang masih malu menggunakan pakaian batik
dalam kegiatan sehari-hari
Pemakaian bahasa Indonesia yang masih belum baik dan benar
Hilangnya permainan tradisional yang digantikan dengan gadget

4) Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.


Permasalahan:
Masyarakat masih sering iri dengan negara lain yang memiliki teknologi yang lebih
canggih dari Indonesia

5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka


Tunggal Ika.
Permasalahan :
Ada masyarakat yang tidak membantu pada acara peringatan agama karena berbeda
agama

D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKAH KEBIJAKSANAAN


DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN

1) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat


Permasalahan.
Masyarakat lebih memilih kepentingan keluarganya daripada kepentingan
masyarakat.

2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.


Permasalahan : Tidak ada

3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan


bersama.
Permasalahan: Tidak ada

4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.


Permasalahan:
Ada masyarakat yang masih belum bisa dengan lapang dada atas hasil musyawarah

5) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah.
Permasalahan:
Bebarapa masyarakat ada yang tidak melaksakan pembayar iuran yang telah
disepakati atas hasil musyawarah bersama

6) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Permasalahan :
Mengikuti musyawarah tidak dengan perasaan tidak ikhlas karena malas untuk datang

7) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral


kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Permasalahan: Tidak Ada

E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

1) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap


dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
Permasalahan : Tidak ada
2) Bersikap adil
Permasalahan : Tidak ada

3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.


Permasalahan:
Masih belum mendapatkan kenyamanan di jalan padahal sudah menaati peraturan
yang berlaku dijalan
Ada yang belum melakukan kewajiban sebagai seorang siswa dan menerima hak
sebagai seorang siswa

4) Menghormati hak-hak orang lain.


Permasalahan:
Kurang bisa mendengarkan pendapat orang lain
Tidak sengaja mencela orang lain

5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain.


Permasalahan :
Masih malu memberi pertolongan orang lain
Belum sadar bahwa orang lain membutuhkan pertolongan

6) Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.


Permasalahan : Tidak ada

7) Tidak bersifat boros


Permasalahan :
Masyarakat sering lupa memaatikan kran air dan listrik setelah menggunakannya

8) Tidak bergaya hidup mewah


Permasalahan : Tidak ada

9) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.


Permasalahan :
Masayarakat masih ada yang belum menjaga dan merawat secara baik fasilitas umum

10) Suka bekerja keras.


Permasalahan:
Masih ada masyarakat yang belum mendapat pekerjaan / menganggur

11) Menghargai hasil karya orang lain.


Permasalahan :
Masih banyak yang membeli barang-barang bajakan

12) Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan


sosial.
Pengamalan:
Ada masyarakat yang tidak ikut kegiatan musyawarah desa dalam rangka memajukan
desa.
Ada masyarakat yang tidak tepat waktu membayar pajak
Masyarakat masih sedikit yang membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat
Indonesia
BAB III

PEMBAHASAN

Implementasi / penerapan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut

A. IMPLEMENTASI / PENERAPAN SILA KE-1 :


1) Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap
umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya;
2) Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang
sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan;
3) Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain;
4) Mengembangkan toleransi agama sejak dini;
5) Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu :
1. Kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Maha
Esa;
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama serta untuk
beribadah menurut agama dan kepercayaannnya;
3. Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama dan aliran
kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia;
4. Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara terhadap agama
dan kepercayaan yang dianutnya.
Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah :
Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain diciptakan oleh
penciptanya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta wajib melaksanakan perintah Tuhan dan
menjauhi larangan-Nya.

B. IMPLEMENTASI / PENERAPAN SILA KE-2 :


1) Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;
2) Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban);
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4) Tidak semena-mena terhadap orang lain;
5) Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan kompromi;
mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang;
6) Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll ;
7) Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan beradab,
antara lain :
1. Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri;
2. Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan sesama manusia
dengan cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat bangsa yang berbudaya tinggi;
3. Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap manusia;
4. Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta kewajiban
menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi setiap warga negara.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :
Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya.
Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum.

C. IMPLEMENTASI / PENERAPAN SILA KE-3 :


1) Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan ;
2) Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN;
3) Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang ;
4) Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Persatuan Indonesia, yaitu :
1. Perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiba dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial;
3. Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan, serta
pengakuan negara terhadap kebhineka-tunggal-ikaan dari bangsa Indonesia dan
kehidupannya.

D. IMPLEMENTASI / PENERAPAN SILA KE-4 :


1) Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil rakyat ;
2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
3) Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat;
4) Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan tanggungjawab;
5) Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu :
1. Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan rakyat dan dilakukan
oleh MPR;
2. Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam
negara Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal tersebut tidak
dapat dilaksanakan;
3. Jaminan bahwa seluruh warga negara dapat memperoleh keadilan yang sama sebagai
formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka, serta penyelenggaraan
kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat absolute.
Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan adalah :
Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil
secara bulat.
Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat
bagi kepentingan rakyat banyak.

E. IMPLEMENTASI / PENERAPAN SILA KE-5 :


1) Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong;
2) Berbuat adil: tidak pilih kasih ;
3) Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik ;
4) Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis;
5) Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan;
6) Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk bajakan;
7) Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, antara lain :
1. Negara menghendaki agar perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan;
2. Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara serta menguasai hajat
hidup orang banyak oleh negara, negara menghendaki agar kekayaan alam yang terdapat
di atas dan di dalam bumi dan air Indonesia dipergunakan untuk kemakmuran rakyat
banyak;
3. Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang adil di
segala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual;
4. Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia memperoleh pengajaran secara
maksimal;
5. Negara Republik Iindonesia mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Undang-Undang;
6. Pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh warga negara
Indonesia menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga;
7. Negara berusaha membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah :
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain.
Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai
dengan haknya.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Nilai-nilai luhur dari sila-sila Pancasila dari dulu hingga sekarang tidak pernah
berubah, yang mewakili kepribadian bangsa Indonesia. Akan tetapi dewasa ini
penerapan atau implementasi nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur, yang
diakibatkan semakin pesatnya arus globalisasi, dekadensi moral, dan sebagainya.
Sebenarnya akan dapat tercipta kehidupan masyarakat Indonesia yang baik
apabila nilai-nilai Pancasila tersebut diamalkan sebgan baik pula. Apabila salah satu
sila Pancasila diterapkan, maka nilai dari sila yang lain akan terlaksana juga karena
antar sila yang satu dengan sila yang lain dalam Pancasila memiliki keterkaitan yang
kuat.
Pancasila dapat berfungsi sebagai filter untuk menyaring pengaruh buruk dari
luar agar tidak masuk kedalam masyaraka Indonesia. Salah satu hal yang dapat
dilakukan adalah penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini, bisa melalui keluarga
dan masyarakat, ataupun melalui pelajaran PKn dan kuliah Pendidikan Pancasila.

B. PENDAPAT DAN SARAN

Hendaknya kesadaran dan kemauan untuk mengimplementasikan nilai-nilai


Pancasila secara baik ditumbuhkan dalam diri pribadi manusia Indonesia, ditanamkan
dalam jiwa pemuda Indonesia, lalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat
menjadi insan yang pancasilais.

Anda mungkin juga menyukai