Protein Penyakit Perkembangan Terbaru
Protein Penyakit Perkembangan Terbaru
Bagaimana peran bahan makanan zat gizi makro (protein) dalam hubungannya dengan penyakit
metabolik?
2. Kelebihan protein
Masalah yang timbul akibat diet tinggi protein umumnya berasal dari konsumsi
protein hewani yang tinggi. Diet tinggi produk hewani umumnya juga mengakibatkan
asupan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi. Kondisi tersebut akan meningkatkan
risiko penyakit kardiovaskular.
Daging merah adalah salah satu sumber protein terbanyak, namun konsumsi daging
merah yang berlebih dihubungkan dengan kejadian kanker kolon. Kemungkinan hal
tersebut diakibatkan oleh bahan kimia yang digunakan dalam pemrosesan daging;
misalnya pada ham dan salami. Substansi yang terbentuk ketika memasak daging
dengan suhu tinggi juga dapat menyebabkan kanker.
Diet tinggi protein juga dikhawatirkan akan membebani kerja ginjal dengan ekskresi
nitrogen ekstra sebagai urea. Protein hewani juga mungkin dapat menyebabkan
pembentukan batu ginjal pada individu tertentu.
Penelitian terbaru
Latar belakang: beberapa studi menunjukkan bahwa diet kaya protein dapat menyebabkan
penurunan berat badan lebih banyak dan perbaikan biomarker sindrom metabolik (MeS)
dibandingkan diet protein standar. Tujuan studi ini untuk menentukan efek peningkatan
asupan protein terhadap penurunan berat badan pada orang Meksiko usia dewasa dengan
MeS.
Metode: Randomized controlled trial pada 118 orang dewasa berusia 47,4 11,5 tahun dan
memenuhi kriteria MeS, dirandomisasi untuk mendapatkan diet hipokalori (500 kcal dibawah
kebutuhan metabolik basal) dan diet protein standar (0,8 g/kgBB) atau diet tinggi protein
(1,34 g/kgBB) selama 6 bulan. Berat badan, lingkar pinggang, persentase lemak tubuh dengan
analisis bioimpedans, gula darah puasa, insulin puasa, HbA1C, kolesterol total, kolesterol HDL,
kolesterol VLDL, trigliserida, CRP, kreatinin, blood urea nitrogen, alanine aminotransferase,
apspartate aminotransferase, dan gamma-glutamyl transferase diukur untuk baseline, pada
3 bulan dan 6 bulan.
Hasil: 105 subjek menyelesaikan studi (51 protein standar dan 54 tinggi protein). Penurunan
berat badan 5,1 3,6 kg pada diet protein standar dan 7,0 3,7 kg pada diet tinggi protein.
Kedua grup mengalami pengurangan persentase lingkar pinggang yang signifikan (protein
standar -6,5 2,6 cm dan tinggi protein -8,8 2,6 cm). Tidak ada kemaknaan statistik lain
kecuali pada penurunan berat badan. Namun pada subgrup yang
REFERENSI
1. Wardlaw GM, Smith AM. Contemporary Nutrition. 7th ed. New York: McGraw-Hill; 2009.
Chapter 9, Water and Minerals; p. 362-79.
2. Gropper SS, Smith JL. Advanced Nutrition and Human Metabolism. 6th ed. Canada:
Wadsworth, Cengage Learning; 2013. Chapter 13, Essential Trace and Ultratrace Minerals; p.
481-550.