PENDAHULUAN
1
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga
anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan
dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar
sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak
dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang
mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan,
mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-
kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan
dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dan lainnya.
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai
generasi selanjutnya. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara
keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
b. Etiologi
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan
tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
a. Genetik: .
b. Obesitas
c. Stress Lingkungan
d. Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua serta pelabaran pembuluh
darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
a. Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti
genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system
rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
b. Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal. Penggunaan
kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll. (www.akperppni.ac.id)
4
c. Narasi dan Skema Patofisiologi
Menurut Smeltzer & Bare (2002) mengatakan bahwa Mekanisme yang mengontrol
konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor pada medulla oblongata
di otak dimana dari vasomotor ini mulai saraf simpatik yang berlanjut ke bawah korda
spinalis dan keluar dari kolomna medulla ke ganglia simpatis di torax dan abdomen,
rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah
melalui system syaraf simpatis . Pada titik ganglion ini neuron prebanglion melepaskan
asetilkolin yang merangsang serabut saraf paska ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
melepaskannya nere frineprine mengakibatkan konskriksi pembuluh darah.
Faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah
terhadap rangsang vasokonstriktif yang menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah akibat
aliran darah yang ke ginjal menjadi berkurang /menurun dan berakibat diproduksinya rennin,
rennin akan merangsang pembentukan angiotensai I yang kemudian diubah menjadi
angiotensis II yang merupakan vasokonstriktoryang kuat yang merangsang sekresi aldosteron
oleh cortex adrenaldimana hormone aldosteron ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh
tubulus ginjal dan menyebabkan peningkatan volume cairan intra vaskuler yang
menyebabkan hipertensi. (www.akper-insada.ac.id)
5
Mekanisme Angiontensin Aldosteron
HIPERTENSI
d. Manifestasi Klinis
Parah sakit kepala
Kelelahan atau kebingungan
Pusing
Mual
Muntah
Dada sakit
Pernapasan bermasalah
Denyut jantung tidak teratur
kelemahan otot
bahkan ada yang mengalami perubahan mental.
(www.akper-insada.ac.id & www.medicalnewstoday.com)
e. Penatalaksanaan
Terdapat 2 cara penanggulangan hipertensi menurut FKUI (1990) yaitu dengan non
farmakologis dan dengan farmakologis. Cara non farmakologis dengan menurunkan berat
badan pada penderita yang gemuk, diet rendah garam dan rendah lemak, mengubah kebiasaan
hidup, olah raga secara teratur dan kontrol tekanan darah secara teraut. Sedangkan dengan
cara farmakologis yaitu dengan cara memberikan obat-obatan anti hipertensi seperti diuretik
seperti HCT, Higroton, Lasix. Beta bloker seperti propanolol. Alfa bloker seperti
phentolamin, prozazine, nitroprusside captapril. Simphatolitic seperti hidralazine, diazoxine.
Antagonis kalsium seperti nefedipine (adalat).
6
Pengobatan hipertensi harus dilandasi oleh beberapa prinsip menurut FKUI (1990)
yaitu pengobatan hipertensi sekunder harus lebih mendahulukan pengobatan kausal,
pengobatan hipertensi esensial ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dengan harapan
memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi, upaya menurunkan tekanan
darah dicapai dengan menggunakan obat anti hipertensi, pengobatan hipertensi adalah
pengobatan jangka panjang bahkan mungkin seumur hidup, pengobatan dengan
menggunakan standard triple therapy (STT) menjadi dasar pengobatan hipertensi.
Tujuan pengobatan dari hipertensi adalah menurunkan angka morbiditas sehingga
upaya dalam menemukan obat anti hipertensi yang memenuhi harapan terus dikembangkan.
(www.akper-insada.ac.id)
f. Komplikasi
Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit hipertensi menurut TIM POKJA
RS Harapan Kita (2003) dan Dr. Budhi Setianto (Depkes, 2007) adalah diantaranya :
penyakit pembuluh darah otak seperti stroke, perdarahan otak, transient ischemic attack
(TIA). Penyakit jantung seperti gagal jantung, angina pectoris, infark miocard acut (IMA).
Penyakit ginjal seperti gagal ginjal. Penyakit mata seperti perdarahan retina, penebalan retina,
oedema pupil. (www.akper-insada.ac.id)
g. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut FKUI (2003:64) dan Dosen Fakultas kedokteran
USU, Abdul Madjid (2004), meliputi pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan
sebelum memulai terapi bertujuan menentukan adanya kerusakan organ dan factor resiko lain
atau mencari penyebab hipertensi. Biasanya diperiksa urin analisa, darah perifer lengkap,
kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolesterol total, HDL, LDL dan
pemeriksaan EKG. sebagai tambahan dapat dilakukan pemerisaan lain, seperti klirens
kreatinin, protein, asam urat, TSH dan ekordiografi.
Pemeriksaan diagnostik meliputi BUN /creatinin (fungsi ginjal), glucose (DM) kalium
serum (meningkat menunjukkan aldosteron yang meningkat), kalsium serum (peningkatan
dapat menyebabkan hipertensi: kolesterol dan tri gliserit (indikasi pencetus hipertensi),
pemeriksaan tiroid (menyebabkan vasokonstrisi), urinanalisa protein, gula (menunjukkan
disfungsi ginjal), asam urat (factor penyebab hipertensi) EKG (pembesaran jantung,
gangguan konduksi), IVP (dapat mengidentifikasi hipertensi. (www.akper-insada.ac.id)
7
1.3 Tujuan
Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga sehingga
mereka mampu mengerti, meningkatkan status kesehatan khususya bagi anggota
keluarga.
Tujuan Khusus.
1. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
2. meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat
3. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit
4. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan keluarga.
5. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan.
1.4 Manfaat
A. Penulis / mahasiswa
1. Mampu menerapkan teori yang didapat di bangku perkuliahan.
2. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman.
3. Mampu mengenal kesehatan yang ada dalam masyarakat.
4.Mampu bersosialisasi dengan anggota keluarga dan masyarakat.
B. Institusi
Dapat mengetahui dan melakukan intervensi masalah kesehatan di masyarakat.
C. Keluarga
1.Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan.
2.Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat.
3.Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit.
4.Keluarga dapat memodikikasi lingkungan
5.Keluarga dapat memanfaatkan fasilitasfasilitas kesehatan yang ada.
8
BAB II
METODOLOGI
2.1 LOKASI
Lokasi pelaksanaan praktek Asuhan Keperawatan Keluarga Ny. N adalah di wilayah
jalan K, RT.xx, RW.xx, Nomor.xx.
2.2 STRATEGI
Mahasiswa melaksanakan praktik Asuhan Keperawatan Keluarga di Kuin raya yang
merupakan wilayah kerja Puskesmas Kuin raya.
9
Tgl. 13 November 2017 : Melakukan intervensi I.
Tgl. 14 November 2017 : Melakukan intervensi II.
Tgl. 15 November 2017 : Mengevaluasi dan mengakhiri kunjungan.
10
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1 Pengkajian
Pengumpulan Data
1. Data Demografi Profile
Nama kepala keluarga adalah Ny. N, berumur 50 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir SD,
suku Banjar, pekerjaan ibu rumah tangga, penghasilan per bulan Ny. S mendapat dana dari anak nya
yang bekerja sebesar Rp. 1.000.000,-. Pengeluaran per bulan Rp. 800.000,-. Yang mengambil
keputusan dalam keluarga adalah Ny. N (sebagai kepala keluarga). Tingkat kesejahteraan keluarga
termasuk tingkat sejahtera III.
Genogram keluarga
11
Keterangan :
: Laki-laki
: perempuan
: Meninggal dunia
: Menikah
12
4. Anggota keluarga yang meninggal
Nama
Hubungan dengan Sebab
No. anggota L/P Umur
kepala keluarga kematian
keluarga
1. Tn. S Suami L 54 tahun Jantung
5. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah rumah tangga keluarga Ny. N adalah dengan cara
dikumpulkan di plastik, lalu digantung dipagar, tiap sore diambil oleh
petugas sampah dengan biaya Rp. 10.000,- per bulan.
13
6. Jamban
Jamban yang digunakan oleh keluarga Ny. N adalah jamban septik tank
dengan kebersihan baik.
7. Kandang
Keluarga Ny. N tidak memiliki kandang ternak apapun.
8. Lingkungan
Keluarga Ny. N tidak memiliki halaman rumah.
14
180/70, disuruh makan belungka,
setelah makan itu dan istirahat pusing
berkurang. Ada dapat obat dari
puskesmas tapi tidak berani diminum
karena tekanan darahnya jadi drop.
Tidur sering larut malam karena asyik
nonton sinetron.
ANALISA DATA
15
Masalah Masalah
Data Etiologi
kesehatan keperawatan
N: Klien mengatakan sering Ny.N Nyeri kronis KMK memberikan
merasa pusing, bila bangun menderita perawatan kepada
tidur rasa mau jatuh, dulu hipertensi anggota keluarga
suka makan daging sapi yang sakit, balita,
dan kambing tapi setelah dan lanjut usia.
tahu kena tekanan darah
tinggi dalam 4 tahun ini
sudah tidak makan daging
itu lagi. Tadi pagi kepala
pusing sekali, lalu minta
tetangga untuk menensi
hasilnya 180/70, disuruh
makan belungka, setelah
makan itu dan istirahat
pusing berkurang. Ada
dapat obat dari puskesmas
tapi tidak berani diminum
karena tekanan darahnya
jadi drop. Tidur sering larut
malam karena asyik nonton
sinetron
O : Hasil pemeriksaan fisik :
Temp : 36,1 C/axial, Resp
: 22 x/menit, Pulse : 71
x/menit, BP : 160/80
mmHg, BB : 41 Kg.
TAHAP PENJAJAKAN I
Masalah kesehatan
a. Ancaman kesehatan : (-)
b. Kurang / tidak sehat : 1. Ny. S menderita hipertensi
16
2. Sanitasi lingkungan yang kurang
c. Krisis : (-)
TAHAP PENJAJAKAN II
DATA MASALAH
Data Subjektif : Masalah Kesehatan :
Ny. N mengatakan : Air limbah rumah Santasi lingkungan yang kurang.
tangga di buang langsung ke kolong
rumah. Masalah keperawatan :
Data Objektif : tampak ada sisa-sisa KMK memelihara lingkungan rumah yang
makanan di tempat mencuci piring. bisa mempengaruhi kesehatan anggota
keluarga berhubungan dengan
ketidakefektifan pentingnya sanitasi
lingkungan.
Data subjektif : Masalah Kesehatan :
Klien mengatakan sering merasa pusing, Ny. N menderita hipertensi.
bila bangun tidur rasa mau jatuh, dulu
suka makan daging sapi dan kambing tapi Masalah keperawatan :
setelah tahu kena tekanan darah tinggi Nyeri kronis berhubungan dengan KMK
dalam 4 tahun ini sudah tidak makan memberikan perawatan kepada anggota
daging itu lagi. Tadi pagi kepala pusing keluarga yang sakit, balita, dan lanjut usia.
sekali, lalu minta tetangga untuk menensi
hasilnya 180/70, disuruh makan belungka,
setelah makan itu dan istirahat pusing
berkurang. Ada dapat obat dari puskesmas
tapi tidak berani diminum karena tekanan
darahnya jadi drop. Tidur sering larut
malam karena asyik nonton sinetron.
Data objektif :
Hasil pemeriksaan fisik : Temp : 36,1
C/axial, Resp : 22 x/menit, Pulse : 71
x/menit, BP : 160/80 mmHg, BB : 41 Kg.
17
PRIORITAS
1. Santasi lingkungan yang kurang
No
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
.
1. Sifat masalah : Sanitasi lingkungan yang kurang
Tidak/Kurang 1 dapat menjadi ancaman
3 x 1
Sehat 3 kesehatan karena dapat menjadi
sarang bibit nyamuk.
2. Kemungkinan 1 x 2 1 Kemungkinan masalah dapat
2
masalah dapat diubah hanya sebagian karena
diubah: keadaan lingkungan tidak dapat
Hanya sebagian dimodifikasi lagi.
3. Potensi masalah 2 x 1 2 Potensi masalah untuk dicegah
3 3
untuk dicegah: adalah cukup karena keadaan
cukup lingkungan tidak dapat
dimodifikasi lagi. Tetapi untuk
limbah dapur dapat ditampung
dalam plastik sampah agar tidak
dibuang ke kolong rumah.
4. Menonjolnya 0 x 1 0 Keluarga tidak menyadari bahwa
2
masalah: sanitasi yang buruk dapat
Masalah tidak mempengaruhi kesehatan.
dirasakan
2 23
18
diubah : karena tanda dan gejala dari
Hanya sebagian hipertensi dapat diminimalkan
dengan pola hidup dan diet yang
tepat.
3. Potensi masalah 1 x 1 1 Keluarga menyadari bahwa
3 3
untuk dicegah: hipertensi bersifat
rendah herediter/turunan yang tidak
dapat dicegah hanya dapat
meminimalkan tanda dan gejala
yang muncul.
4. Menonjolnya 2 x 1 1 Menonjolnya masalah
2
masalah : merupakan masalah berat yang
Masalah berat harus ditangani karena bila ada
harus ditangani keluhan Ny. N segera minum
obat dan berobat ke puskesmas.
5 13
19
3.2 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama kepala keluarga : Ny. N
No Masalah Masalah Sasaran Tujuan Evaluasi Intervensi
. kesehatan Keperawata Kriteria Standard
n
1. Ny.N Nyeri Ny. N Setelah Respon 1.Keluarga 1.Berikan
menderit kronis beserta dilakukan verbal dapat penjelasan kepada
a berhubung- seluruh tindakan menyebutkan Ny.N dan
hipertensi an dengan keluarg keperawatan kembali keluarga tentang :
KMK a Ny.S dapat tentang -Penyebab
memberi- terhindar dari -Penyebab hipertensi
kan hipertensi hipertensi -Tanda dan gejala
perawatan yang lebih -Tanda dan hipertensi
kepada parah lagi gejala -Pencegahan
anggota hipertensi hipertensi
keluarga -Pencegahan -Komplikasi
yang sakit, hipertensi penyakit ke organ
balita, dan -Komplikasi lain.
lanjut usia. penyakit ke
organ lain. 2.Jelaskan kepada
Ny. N dan
2.Keluarga keluarga tentang
mengatakan akibat dari
akan hipertensi yang
memeriksa tidak ditangani
kesehatan dengan baik.
secara teratur
ke petugas 3.Jelaskan kepada
kesehatan, Ny. N dan
terutama keluarga tentang
memeriksa beberapa pola
tekanan darah. hidup dan diet
yang dapat
20
Respon 1.klien dimodifikasi.
motorik menghindari
hal-hal yang 4.Anjurkan
dapat kepada keluarga
memperburuk untuk
penyakitnya memeriksakan
dan begitu juga tekanan darah
dengan secara teratur.
keluarga.
5.Jelaskan kepada
2.Klien dan keluarga tentang
keluarga pentingnya
secara rutin menghindarkan
memeriksakan Ny. N dari
diri ke petugas keadaan yang
kesehatan. dapat
meningkatkan
Respon 1. Klien dan tekanan darah.
affektif keluarga
secara teratur
memeriksakan
diri ke petugas
kesehatan
Sehingga
status
kesehatan bisa
dipertahankan.
21
mempenga- a dapat lingkungan
ruhi mengerti yang baik dan 2. Anjurkan
kesehatan tentang menyebutkan dan ajarkan pada
anggota pentingnya cara mencegah keluarga untuk
keluarga memelihara penyakit akibat menjaga
berhubunga kebersihan sanitasi kebersihan
n dengan lingkungan lingkungan lingkungan rumah
ketidakefek sekitar yang tidak dan sekitarnya.
-tifan sehat.
pentingnya
sanitasi Respon Keluaraga
lingkungan. psikomotor dapat
melakukan
kegiatan
memperbaiki
sanitasi
lingkungan.
22
hipertensi
-Pencegahan 2.Keluarga Ny. N
hipertensi mengatakan bahwa
-Komplikasi penyakit dirinya dan keluarga
ke organ lain. akan memeriksakan
tekanan darah secara
2.Menjelaskan rutin.
kepada Ny.N dan
keluarga tentang 3.Ny.N mengatakan
akibat dari hipertensi akan mengurangi hal
yang tidak ditangani hal yang dapat
dengan baik. memperparah
hipertensinya
3.Menjelaskan
kepada Ny.N dan
keluarga tentang
beberapa pola hidup
dan diet yang dapat
dimodifikasi.
4.Menganjurkan
kepada keluarga
untuk memeriksakan
tekanan darah secara
teratur.
5.Menjelaskan
kepada keluarga
tentang pentingnya
menghindarkan Ny.N
dari keadaan yang
dapat
meningkatkan
23
tekanan darah.
Sanitasi lingkungan 1.Memberikan 1.Ny.N dan keluarga Dalam memberikan
yang kurang penjelasan tentang dapat mengerti penjelasan tidak
pentingnya menjaga pentingnya menjaga terdapat hambatan
kebersihan sanitasi kebersihan sanitasi apapun
lingkungan. lingkungan.
4.8 EVALUASI
Tindakan Keperawatan Kriteria Standard Evaluator
1.Memberikan penjelasan kepada Respon Verbal 1.Keluarga dapat menyebutkan Mahasiswa
Ny N dan keluarga tentang : -Penyebab hipertensi
-Penyebab hipertensi -Tanda dan gejala hipertensi
-Tanda dan gejala hipertensi -Pencegahan hipertensi
-Pencegahan hipertensi -Komplikasi penyakit ke organ
-Komplikasi penyakit ke organ lain.
lain.
2. Keluarga Ny.N mengatakan
bahwa dirinya dan keluarga akan
memeriksakan tekanan darah
secara rutin.
2. .Menjelaskan kepada Ny.N dan Respon 1.klien menghindari hal-hal yang Mahasiswa
keluarga tentang akibat dari psikomotor dapat memperburuk penyakitnya
hipertensi yang tidak ditangani dan begitu juga dengan keluarga.
dengan baik.
2.Klien dan keluarga secara rutin
memeriksakan diri ke petugas
24
kesehatan
1.Memberikan penjelasan tentang Respon verbal Keluarga dapat menyebutkan cara Mahasiswa
pentingnya menjaga kebersihan memelihara sanitasi lingkungan
sanitasi lingkungan. yang baik dan menyebutkan cara
mencegah penyakit akibat sanitasi
2.menganjurkan dan mengajarkan Respon lingkungan yang tidak sehat.
pada keluarga untuk melakukan psikomotor
kegiatan memperbaiki sanitasi Keluaraga dapat melakukan
lingkungan. kegiatan memperbaiki sanitasi
Respon efektif lingkungan dengan tidak
membuang sisa makanan ke
kolong rumah.
25
BAB IV
PEMBAHASAN
26
membantu keluarga melihat situasi dan akibat dari situasi tersebut serta merugikan dengan
keluarga mengenai akibat akibat bila tidak mengambil keputusan yang tepat.
4.4 EVALUASI
Tolak ukur yang digunakan dalam mengevaluasi tindakan keperawatan adalah standar
keperawatan dengan kriteria yaitu meliputi penilaian secara verbal, motorik, dan affektif
sebagai berikut :
1. Keadaan fisik
2. Psikologis dan sikap
3. Pengetahuan dan perubahan perilaku
Penyuluhan kesehatan hipertensi adalah untuk menambah pengetahuan keluarga
tentang kesehatan tersebut dan untuk mencegah bertambah parahnya penyakit Ny.N
Standar keperawatan Ny.N dapat diterima oleh seluruh anggota keluarga, sehingga hal
tersebut merupakan awal dari kesadaran keluarga Ny.N terhadap kesehatan. Adapun yang
dilakukan kami dalam mengevaluasi :
1. Observasi langsung
2. Wawancara
3. Pemeriksaan fisik
4. Latihan simulasi
Adapun sasaran yang telah dicapai Ny.N dan keluarga mengerti tentang penyakit
hipertensi, selain itu juga memahami faktor faktor yang dapat mendukung semakin
parahnya penyakit.
27
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari ayah,ibu dan
anak yang tinggal dalam satu rumah dan saling berpengaruh satu sama lain.
Keluarga Ny.N merupakan salah satu keluarga yang cukup mandiri. Saat ini Ny.N
menderita hipertensi yang telah di alaminya sejak 3 tahun. Ny.S sudah menikah dan kini
tinggal dengan 2 anaknya dan cucunya. Setelah dilakukan pengkajian dari keluarga Ny. N di
temukan ada beberapa masalah kesehatan yaitu:
1. Ny N menderita hipertensi
2. Sanitasi lingkungan yang kurang.
Masalah keperawatan yang di temukan antara lain adalah:
A. KMK memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, balita, dan lanjut
usia.
B. KMK memodifikasi lingkungan serta
5.2 SARAN
A.Keluarga
Diharapkan keluarga serta Ny.N dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
kesehatan sehingga dapat lebih peka mengenali tanda-tanda terhadap perubahan
kesehatan
Diharapkan adanya kerja sama antar anggota keluarga dalam proses
pengobatan/penanganan penyakit yang di alami Ny N.
Diharapkan agar keluarga Ny.N mampu untuk meningkatkan hubungan timbal balik
yang baik terhadap petugas kesehatan serta fasilitas-fasilitas pelyanan kesehatan
terutama dalam mempertahankan status kesehatan keluarga Ny.N.
28