Anda di halaman 1dari 3

Diagnosa keperawatan Meningitis.

1. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan diseminata hematogen


dari pathogen.
2. Risiko tinggi terhadap perubahan serebral dan perfusi jaringan sehubungan dengan edema
serebral, hipovolemia.
3. Risisko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan kejang umum/fokal, kelemahan
umum, vertigo.
4. Nyeri (akut) sehubungan dengan proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi.
5. Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan
kekuatan.
6. Anxietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian.

3.3 Intervensi Keperawatan Meningitis.

1. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan diseminata hematogen


dari patogen.

Criteria Hasil :

Mandiri.
Beri tindakan isolasi sebagai pencegahan.
Pertahan kan teknik aseptik dan teknik cuci tangan yang tepat.
Pantau suhu secara teratur.
Kaji keluhan nyeri dada, nadi yang tidak teratur demam yang terus menerus
Auskultasi suara nafas ubah posisi pasien secara teratur, dianjurkan nfas dalam
Cacat karakteristik urine (warna, kejernihan dan bau )

Kolaborasi : Berikan terapi antibiotik iv: penisilin G, ampisilin, klorampenikol, gentamisin.

1. Resiko tinggi terhadap perubahan cerebral dan perfusi jaringan sehubungan dengan
edema serebral, hipovolemia.

Criteria Hasil :

Mandiri.
Tirah baring dengan posisi kepala datar.
Pantau status neurologis.
Kaji regiditas nukal, peka rangsang dan kejang
Pantau tanda vital dan frekuensi jantung, penafasan, suhu, masukan dan haluaran.
Bantu berkemih, membatasi batuk, muntah mengejan.

Kolaborasi :

Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajat.


Berikan cairan iv (larutan hipertonik, elektrolit ).
Pantau BGA.
Berikan obat : steoid, clorpomasin, asetaminofen.

1. Resiko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan kejang umum/vokal, kelemahan


umum vertigo.

Criteria Hasil :

Mandiri.
Pantau adanya kejang.
Pertahankan penghalang tempat tidur tetap terpasang dan pasang jalan nafas buatan.
Tirah baring selama fase akut kolaborasi berikan obat : venitoin, diaepam, venobarbital.

1. Nyeri (akut ) sehubungan dengan proses infeksi, toksin dalam sirkulasi.

Criteria Hasil :

Mandiri.
Letakkan kantung es pada kepala, pakaian dingin di atas mata, berikan posisi yang
nyaman kepala agak tinggi sedikit, latihan rentang gerak aktif atau pasif dan masage otot
leher.
Dukung untuk menemukan posisi yang nyaman(kepala agak tingi).
Berikan latihan rentang gerak aktif/pasif.
Gunakan pelembab hangat pada nyeri leher atau pinggul.

Kolaborasi :

Berikan anal getik, asetaminofen, codein.

1. Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromuskuler.

Criteria Hasil :

Kaji derajat imobilisasi pasien.


Bantu latihan rentang gerak.
Berikan perawatan kulit, masase dengan pelembab.
Periksa daerah yang mengalami nyeri tekan, berikan matras udara atau air perhatikan
kesejajaran tubuh secara fungsional.
Berikan program latihan dan penggunaan alat mobilisasi.

1. Perubahan persepsi sensori sehubungan dengan defisit neurologis.

Criteria Hasil :

Pantau perubahan orientasi, kemamapuan berbicara,alam perasaaan, sensorik dan proses


pikir.
Kaji kesadara sensorik : sentuhan, panas, dingin.
Observasi respons perilaku.
Hilangkan suara bising yang berlebihan.
Validasi persepsi pasien dan berikan umpan balik.
Beri kessempatan untuk berkomunikasi dan beraktivitas.

Kolaborasi :

Ahli fisioterapi, terapi okupasi,wicara dan kognitif.

1. Ansietas sehubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian.

Criteria Hasil :

Kaji status mental dan tingkat ansietasnya.


Berikan penjelasan tentang penyakitnya dan sebelum tindakan prosedur.
Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan.
Libatkan keluarga/pasien dalam perawatan dan beri dukungan serta petunjuk sumber
penyokong.

3.4 EVALUASI/HASIL YANG DIHARAPKAN.

1. Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti penyebaran infeksi endogen atau
keterlibatan orang lain.
2. Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik dan fungsi motorik/sensorik,
mendemonstrasikan tanda-tanda vital stabil.
3. Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.
4. Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan postur rileks dan mampu
tidur/istirahat dengan tepat.
5. Mencapai kembali atau mempertahankan posisi fungsional optimal dan kekuatan.
6. Meningkatkan tingkat kesadaran biasanya dan fungsi persepsi.
7. Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang dan mengungkapkan keakuratan
pengetahuan tentang situasi.

Anda mungkin juga menyukai