ABSTRAK
Tujuan dan target yang ingin dicapai pada program IbM yaitu: (1) bertambahnya pengetahuan
kelompok tani Lompoe dan kelompok Tani Masagenae dalam peningkatan kemampuan
teknologi diversifikasi pengolahan ubi jalar ungu menjadi produk pangan bernilai tambah
(value added); (2) meningkatkan kesadaran kelompok petani terhadap aspek sanitasi dan
hygiene dalam melakukan pengolahan produk ubi jalar; dan (3) meningkatnya tingkat
kesejahteraan, status ekonomi, dan status gizi masyarakat Kelurahan Lalabata, Kecamatan
Tanete Rilau , Kabupaten Barru. Hal ini dicapai dengan adanya pertumbuhan industri
kecil/home industri serta UKM yang mengolah ubi jalar. Metode pendekatan yang dilakukan
yaitu: (1) penyuluhan partisipatif: kegiatan penyuluhan mengenai manfaat dan nilai gizi ubi
jalar; (2) pelatihan: kegiatan pelatihan meliputi kegiatan demonstrasi dan kegiatan praktik
anggota kelompok tani; dan (3) pendampingan: kegiatan ini berupa pendampingan yang
difokuskan pada bimbingan kelompok tani dalam hal penerapan teknologi pengolahan ubi jalar
agar tercapai kualitas yang diinginkan oleh pasar.
ABSTRACT
Goals and targets on IbM programme are: (1) increased knowledge farmers Lompoe and
farmer groups Masagenae in diversified technology upgrades purple sweet potato processing
into food products with added value (value added); (2) increase awareness among farmers on
the aspects of sanitation and hygiene in processing sweet potato products; and (3) the increase
in the level of prosperity, economic status and community nutritional status of village districts
LalabataTanete Rilau Barru district. The method is carried out by step approach: (1) guidance
participatory: the conduct of extension benefits and nutritional value of sweet potatoes; (2)
training: training activities include demonstrations and practice activities of members of
farmers' groups; and (3) mentoring: mentoring process that focused on counseling of farmers
in terms of technology adoption processing sweet potato with quality as desired by the market.
64
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 1 Oktober 2016 e-ISSN: 2528-3219
melawan sel-sel kanker. Sebagai antioksidan meningkatkan nilai tambah dan citra ubi jalar
dan anti bakteri, ubi jalar ungu mampu ungu. Pengolahan produk juga akan
mengungguli sebanyak 2,5 hingga 3,2 kali meningkatkan pendapatan petani ubi jalar
blueberry. Selain kandungan senyawa dan ungu dan mendorong suksesnya
zat aktif, ubi jalar ungu juga memiliki pelaksanaan program diversifikasi pangan.
kandungan nutrisi lainnya yang tidak sedikit. Produk makanan jadi dari ubi jalar ungu
Beberapa zat penting yang terkandung di dikembangkan baik pada skala kecil (industri
dalam ubi jalar ungu di antaranya adalah rumah tangga) maupun pada skala
vitamin A, vitamin C, vitamin B1, zat besi, menengah hingga besar. Keberhasilan
kalsium, lemak, protein, serat kasar, fosfor, agroindustri pengolahan ubi jalar sangat
dan riboflavin. Senyawa antosianin yang tergantung pada partisipasi masyarakat
tinggi pada umbi memiliki tingkat kestabilan (preferensi konsumen terhadap produk jadi),
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kesinambungan penyediaan bahan baku, dan
umbi atau bahkan sumber makanan lainnya. keterlibatan pihak industri pengolah ubi jalar.
Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Berdasarkan hal tersebut, dilakukan
produksi ubi jalar di Kabupaten Barru tahun upaya pemanfaatan ubi jalar ungu menjadi
2010 adalah 1.327 ton dan meningkat pada olahan makanan khas atau oleh-oleh kepada
tahun 2011 menjadi 2.548 ton. Selama ini ubi masyarakat baik masyarakat lokal, transit
jalar yang ada di Kabupaten Barru dijual maupun masyarakat wisata, karena
dalam bentuk segar ke kota sekitarnya Kabupaten Barru merupakan jalan poros
hingga ke Makassar. Masyarakat Sulawesi utama (jalan trans Sulawesi) dan tempat
Selatan umumnya mengolah ubi jalar hanya persinggahan transportasi penumpang
dengan direbus atau digoreng. Untuk menuju daerah-daerah. Program IbM yang
diversifikasi dan modifikasi pengolahan ubi diterapkan adalah menyajikan produk hasil
jalar di Kabupaten Barru menjadi produk lain olahan ubi jalar ungu oleh UKM terpilih
belum dilakukan. Padahal diversifikasi berupa keripik, dodol, brownies dan roti di
pengolahan ubi jalar dapat menjadi beberapa tempat persinggahan atau peristirahatan
produk pangan seperti keripik, brownies, dan mobil penumpang antara kabupaten.
dodol. Diversifikasi mampu meningkatkan Mitra yang diajak kerjasama pada
pendapatan petani dan memberikan nilai Program IbM ini adalah kelompok tani
tambah terhadap komoditi tersebut. Lompoe di Desa Lalabata RT V dan kelompok
Pengolahan ubi jalar ungu menjadi tani Masagenae di Desa Lalabata RT II.
baik produk setengah jadi maupun produk Kedua kelompok tani tersebut berada di
jadi dalam agroindustri ubi jalar ungu Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru,
merupakan langkah penting guna Sulawesi Selatan. Pemilihan mitra ini
65
Fifi Arfini dan Muhammad Fitri: Ipteks bagi Masyarakat Kelompok Tani Ubi Jalar (Ipomoea batatas L)
Kabupaten Barru Sulawesi Selatan
diharapkan setelah Program IbM terlaksana - Jumlah produksi ubi jalar ungu relatif
dengan baik, mitra dapat menggalang atau besar, tetapi diversifikasi pengolahannya
memberikan motivasi kepada kelompok terbatas.
lainnya untuk mengembangkan usaha - Pengolahan ubi jalar ungu masih bersifat
diversifikasi pengolahan produk-produk ubi tradisional.
jalar ungu. - Belum ada olahan ubi jalar ungu yang
Masyarakat di Kecamatan Tanete siap dikonsumsi.
Rilau menanam ubi jalar ungu sebagai - Peralatan terbatas
alternatif pengganti makanan pokok. Animo b. Permasalahan Manajemen
masyarakat menanam ubi jalar ungu begitu - Kurangnya pengetahuan tentang
tinggi karena selain untuk dikonsumsi sendiri, diversifikasi dan modifikasi pengolahan
ubi jalar ungu juga laku dijual dalam bentuk ubi jalar ungu
segar. Untuk konsumsi sehari-hari, - Kurangnya pengetahuan sistem sanitasi
masyarakat mengolahnya dengan cara dan pengemasan dalam proses
merebus atau menggorengnya. Pengolahan pengolahan.
ubi jalar ungu terbatas karena kurangnya - Belum ada perencanaan dan strategi
informasi dan pengetahuan teknologi pemasaran yang baik
diversifikasi pengolahan masyarakat di Solusi yang ditawarkan berupa
Kabupaten Barru. Penerapan teknologi tepat metode pendekatan dengan langkah:
guna untuk pengolahan ubi jalar juga sangat - Penyuluhan partisipatif: yaitu melakukan
terbatas. kegiatan pembelajaran tentang teknologi
Identifikasi permasalahan yang pengolahan ubi jalar. Metode yang
dihadapi masyarakat di Desa Lalabata, dipakai pada penyuluhan partisipatif ini
Kecamatan Tanete Rilau berasal dari hasil adalah pertemuan dengan kombinasi
wawancara dengan kelompok tani Lompoe ceramah dan diskusi di tingkat kelompok
(ketua kelompoknya Bapak Bahri) dan tani.
kelompok tani Masagenae (ketua - Fokus Group Discussion (FGD): yaitu
kelompoknya Bapak Baharuddin). Kedua melakukan dialog interaktif dalam
ketua kelompok tani tersebut merupakan kelompok-kelompok kecil pada
tokoh masyarakat di lingkungannya. masyarakat bersama fasilitator. Kegiatan
Hasil observasi di lapangan di ini bertujuan untuk menginvestigasi
antaranya adalah: permasalahan lokal kondisi usahatani,
a. Permasalahan Produksi serta keterkaitannya dengan
pengembangan manajemen usaha
pengolahan ubi jalar ungu.
66
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 1 Oktober 2016 e-ISSN: 2528-3219
67
Fifi Arfini dan Muhammad Fitri: Ipteks bagi Masyarakat Kelompok Tani Ubi Jalar (Ipomoea batatas L)
Kabupaten Barru Sulawesi Selatan
68
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 1 Oktober 2016 e-ISSN: 2528-3219
69
Fifi Arfini dan Muhammad Fitri: Ipteks bagi Masyarakat Kelompok Tani Ubi Jalar (Ipomoea batatas L)
Kabupaten Barru Sulawesi Selatan
Monitoring kegiatan
Gambar 1. Instrumen IbM kelompok tani ubi jalar (Ipomoea batatas L) Kabupaten Barru,
Sulawesi Selatan
Penyediaan alat yang diserahkan yang dihadiri oleh kepala desa dan ibu ketua
langsung kepada bapak kepala Desa PKK serta kelompok tani ubi jalar yang diberi
Lalabata sebagai penanggung jawab kepercayaan oleh pemerintah setempat.
kegiatan di lokasi oleh tim pelaksana kegiatan Kegiatan dipandu oleh tim pelaksana agar
IbM. Pelatihan dilaksanakan di tempat pelatihan berjalan sesuai harapan. Sebelum
penyuluhan kantor kepala Desa Lalabata kegiatan pelatihan, ketua tim memberikan
70
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 2 No. 1 Oktober 2016 e-ISSN: 2528-3219
penyegaran sesuai tema yaitu manfaat dan kelompok tani mendapatkan pengetahuan
nilai gizi ubi jalar sesuai dengan buku pengenakeragaman olahan ubi jalar.
panduan yang dibagikan. Diharapkan kegiatan pengolahan ubi jalar ini
Setelah penyuluhan dilanjutkan dapat diusahakan dalam bentuk industri
dengan materi pelatihan dengan sesi rumah tangga sehingga dapat menambah
pertama. Tim memberikan pelatihan pendapatan keluarga masyarakat.
pembuatan kue brownies, kerupuk dan dodol
ubi jalar. Setelah tim memberikan pelatihan, UCAPAN TERIMAKASIH
semua kelompok wajib membuat ulang
hingga mahir membuat diversifikasi olahan Penghargaan dan ucapan terima
ubi jalar. Pada saat pelatihan peserta kasih disampaikan kepada DP2M
dibagikan leaflet dan menandatangani absen Kemenristek-Dikti atas bantuan
sebagai bukti kehadiran peserta Iptek bagi pendanaannya. Ucapan terima juga
Masyarakat. Sebagai bukti kegiatan IbM disampaikan kepada UPPM Politani
terlaksana di Desa Lalabata, kepala desa Pangkep, dan rekan Tim Pelaksana, UKM
memberikan surat keterangan pengabdian mitra atas bantuan, kerjasama, dan
kepada tim pelaksana sebagai bukti partisipasinya hingga kegiatan terlaksana
pelaksanaan kegiatan. dengan baik.
Setelah kegiatan penyuluhan dan
pelatihan dilakukan monitoring untuk melihat DAFTAR PUSTAKA
keberlanjutan kegiatan yang disepakati.
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012.
memantau dan memotivasi kelompok tani ubi Kabupaten Barru dalam Angka. Badan
Pusat Statistik Provinsi Sulawesi
jalar dalam mengembangkan produk olahan
Selatan, Makassar.
ubi jalar.
SIMPULAN
71