Hai, kali ini mimin membahas tentang dunia otomotif yaitu tentang keunggulan
keunggulan bahan bakar dari pertamina d, shell dan total agar kalian bisa melihat
apa yang di tawarkan dari ketiga perusahaan minyak terbesar didunia tersebut.
langsung aja.
1. Pertamina
2. Shell
- Super
Riset dan tes yang mahal telah menghasilkan formula bahan bakar ekonomis yang
baru untuk Shell Super dan Super Extra. Baik sistem pembersih dalam bahan bakar
Shell Super atapun starter yang lebih cepat dan bersih dalam Super Extra, setiap
tetes formula barunya membantu mencegah penumpukan kerak yang bisa
membahayakan performa mesin dari waktu ke waktu. Dengan mesin yang lebih
bersih, setiap tangki bahan bakar akan memberikan Anda pembakaran yang lebih
baik, bahan bakar yang lebih efisien dan jarak tempuh yang lebih jauh.
- V-power
3. Total
Total adalah perusahaan multinasional Perancis terintegrasi minyak dan gas
dan salah satu dari tujuh "supermajor" perusahaan minyak di dunia. Bisnisnya
mencakup seluruh rantaiminyak dan gas, dari minyak mentah dan gas alam
dan produksi untuk pembangkit
listrik,transportasi, penyulingan, pemasaran produk minyak bumi, dan minyak
mentah internasionaldan perdagangan produk. produk total yaitu performance 92,
performance 95, dan performance diesel
mimin akan membahas tentang performance 92 dan 95.
- performance 92
TOTAL Performance 92 adalah bahan bakar bensin bebas timbal berkualitas tinggi.
Seperti bahan bakar TOTAL lainnya, TOTAL Performance 92 mengandung aditif yang
bermanfaat bagi kendaraan Anda.
Bahan bakar ini telah diuji dan dijual di Perancis, dan merupakan salah satu bahan
bakar dengan kualitas terbaik di Eropa.
-performance 95
TOTAL Performance 95 adalah bahan bakar bensin bebas timbal dengan kualitas
tinggi, Bahan bakar ini berbasis aditif yang membersihkan dan melindungi mesin
kendaraan, meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar, dan meningkatkan
kenyamanan berkendara.
Bensin TOTAL Performance 95 pertama kali diluncurkan pada tahun 90an dan telah
dianggap sebagai referensi bahank bakar di Eropa
Cukup sekian mimin membahas tentang kunggulan bensin bensin dari ketiga
perusahaan tersebut karena SPBU ketiga perusahaan tersebut ada di Indonesia.
khusus Shell dan Total hanya berada di kota kota besar. semoga pembahasan ini
menjadi referensi pembaca setia blog mimin dalam memilih bahan bakar yang bagus
buat kendaraan anda. Terima Kasih
Pertamina VS Petronas
Bagi seluruh rakyat Indonesia, nama Pertamina bukanlah hal asing lagi. Dari sabang sampai
merauke semuanya tahu bahwa PT pertamina (Persero) adalah perusahaan Negara yang mengurusi
Sumber daya Migas kita. Keberlangsungan energi kita tidak terlepas dari peranan pertamina sebagai
salah satu pihak yang terlibat langsung dalam pendayagunaan energi di Indonesia.
Kalau Indonesia punya Pertamina, tetangga kita Malaysia juga punya perusahaan yang sama yaitu
Petronas. Malaysia memberikan kepercayaan penuh dan hak istimewa kepada petronas untuk
mengelola Migasnya. Uniknya, Petronas yang lahir belakangan dan lebih muda dari Pertamina
ternyata menduduki peringkat 18 (tahun 2006), 17 (tahun 2007) dari PIW (petroleum intelligent
weekly,2007) berdasarkan PIW index sedangkan Indonesia hanya mampu mencapai peringkat 30
(tahun 2006 dan 2007).
Sejarah Pertamina
Nama Pertamina pertama sekali lahir pada tahun 1968. Waktu itu 2 buah Perusahaan Negara yang
bernama PN Pertamin dan PN Permina dimerger menjadi satu. Perusahaan baru hasil merger ini
diberi nama PN Pertamina. Dalam perkembangan selanjutnya PN pertamina berubah nama menjadi
PT Pertamina (Persero) seperti yang sekarang kita kenal.
Semenjak tahun 1968 2001, Pertamina tidak telalu berkembang dan masih kalah pamor dengan
perusahaan-perusahaan migas multinasional lainnya yang beroperasi di Indonesia. Keuntungan yang
diperoleh ternyata tidak mampu menyejahterakan rakyat Indonesia. Pengelolaan perusahaan yang
masih jauh dari professional juga ikut berpengaruh terhadap kinerja Pertamina waktu itu.
Pada tahun 2001 terjadi reformasi besar-besaran dalam tubuh pertamina dengan dilakukannya
Restrukturisasi Korporate Pertamina sesuai dengan undang-undang no 22 tahun 2001. Dengan
adanya perubahan dalam tubuh pertamina ini dan juga dengan dukungan penuh dari pemerintah, kini
pertamina sudah menjadi produsen minyak nomor 2 di Indonesia dengan produksi 128 ribu barel
perhari dan juga produsen gas nomor 2 dengan produksi 885 MMSCFD (WP&B 2008). Sedikit demi
sedikit kini Pertamina mencoba untuk mengejar ketinggalannya.
Sejarah Petronas
Pada tahun 1973 terjadi krisis minyak yang ikut melanda Malaysia. Krisis ini ternyata mampu
menyadarkan pemerintah Malaysia akan pentingnya pengelolaan sumber daya alamnya sendiri.
Pada 17 agustus 1974, dengan menggunakan perangkat hukum, melalui UU, Malaysia mendirikan
Petronas dengan tujuan untuk menjamin sumber daya Migas nasional dikembangkan sejalan dengan
kebutuhan dan aspirasi bangsa.
Petronas mempunyai hak istimewa untuk melakukan proses pengilangan minyak dan memproduksi
petrokimia. Petronas ditetapkan secara integrated sebagai entitas bisnis bidang migas dalam
spectrum yang luas dalam bisnis minyak baik sector hulu maupun hilir. Pada dasarnya, Malaysia
belajar mengelola perminyakan dari Indonesia dengan mengadopsi Production Sharing
Contract (PSC) yang semula dicetuskan oleh Indonesia dan diterapkan di Pertamina. Tetapi dengan
kerjasama Petronas dengan pemerintahnya serta iklim investasi di Malaysia yang lebih baik maka
Malaysia lebih berhasil dalam mengaplikasikannya.
Beberapa Tugas yang harus dilakukan Petronas adalah : memberikan nasehat kepada pemerintah
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perminyakan, menarik investor asing di sektor
perminyakan, merumuskan kebijakan, perencanaan dan strategi dalam pengelolaan sumber daya
migas nasional, melakukan hubungan jangka panjang dalam eksplorasi sumberdaya melalui
pembentukan PSC, menjamin pengembalian/penghargaan yang adil pada investor yang berhasil
berdasarkan kelayakan prospek/tingkat resiko, mendorong investasi berkelanjutan untuk
mempertahankan produksi.
Pertamina VS Petronas
Kalau kita bandingkan pertamina dengan petronas, rasanya sungguh tidak mengenakkan. Pertamina
lahir lebih dahulu, mencetuskan dan menerapkan system Production Sharing Contract lebih awal,
tetapi ternyata malah Petronas yang lebih Berjaya. Hal ini bukan hanya karena Petronas berhasil
mengimplementasikan system PSC dengan sangat baik, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa hal
yaitu :
1. Malaysia menggunakan hasil minyaknya untuk pendidikan dan mengembangkan kemampuan
nasionalnya. Sedangkan Indonesia menggunakannya untuk subsidi BBM, membayar hutang dan
korupsi
2. Terdapat kritik bahwa birorat di Indonesia punya kecenderungan tidak biasa bekerja sama (sering
disebut dengan egoisme sektoral, egoism profesi dsb).
3. Pemerintah Malaysia pada saat ini hanya memberikan subsidi sekitar Rp 800,00/liter untuk harga
minyak berapapun (harga BBM di Malaysia sekarang sekitar Rp 7750,00/liter). Disamping itu,
Petronas juga mengelola banyak lapangan migas di luar negeri. Pada tahun 2000, Petronas
tercatat beroperasi di 24 negara.
4. Budaya birokrasi baik di pemerintahan maupun perusahaan milik Negara lebih mendukung
kemajuan bangsa. Salah satu penyebab pertamina kurang maju pada waktu itu adalah karena
bersifat dan bermental Juragan. Pertamina tidak punya keinginan untuk melakukan sesuatu
sendiri. Kalau bisa semuanya dilakukan oleh pihak ketiga baik di sektor hulu maupun hilir.
5. Budaya pemimpin Indonesia zaman dulu yang tidak suka dikritik dan menganggap dirinya paling
benar juga ikut menghambat perkembangan Pertamina. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang
terjadi di Pemerintah maupun di Badan Usaha Milik Negara sama sekali tidak mendorong
kompetisi, malah mendorong ketidakefisiensian.
6. Petronas hanya bertanggung jawab kepada perdana menteri, dulu Pertamina seperti itu juga
menurut UU 8/1971 tapi praktiknya ada DKPP (dewan Komisaris Perusahaan Pertamina) yang
terdiri dari 5 menteri yang secara operasional mengendalikan pertamina. Hal ini menyebabkan
berbelit-belitnya dalam pengambilan setiap keputusan dan menghambat dalam pengurusan
beragam perizinan.
Diringkas dan Ditulis kembali dengan beberapa tambahan oleh ridha adhari dari buku Migas dan
Energi di Indonesia karya Prof.Widjajono Partowidagdo.
Rahasia Dibalik Keunggulan Petronas Atas Pertamina
indoPetroNews- Perusahaan minyak dan gas bumi asal Malaysia, Petroleum Nasional
Berhad (Petronas), dalam sejarahnya pernah belajar ke Pertamina. Namun, kini Petronas bisa
jauh melesat. Bahkan mengungguli Pertamina. Apa rahasia suksesnya?
Petronas memiliki agenda teknologi yang dipetakan terhadap strategi bisnis petronas. "Area
fokus teknologi berikut Petronas terbagi 3 bidang. Pertama, Operational Excellence (OE),
yakni bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam bidang bisnis saat ini,
misalnya: formulasi baru untuk bahan bakar dan pelumas, integritas pipa, dan lain
sebagainya," kata Kepala R & D, Research & Technology Petronas, Pauziyah Abdul Hamid,
dalam satu diskusi pertengahan Desember 2016 di Jakarta.
Kedua, ungkap Pauziyah, adanya competitive edge (CE). CE ini membidangi pertumbuhan
dalam bidang bisnis, yang memberikan dampak tinggi pada keunggulan kompetitif saat ini,
seperti CO2M, EOR, Geo-pencitraan, penghapusan merkuri. CE merupakan strategi bisnis
jangka menengah (5-10 tahun). Ketiga, kata Pauziyah, konsep Future Positioning (FP). FP ini
dibedakan menjadi pertumbuhan usaha bidang (1) hulu (upstream) dan (2) hilir
(downstream), misalnya migas, dan energi terbarukan. FP merupakan strategi bisnis jangka
panjang (sampai 2050).
Dia juga mengutarakan bahwa faktor kunci sukses Petronas, dapat ditelisik dari beberapa
faktor. "Pertama, di bidang komersial adalah perencanaan awal yang matang untuk EOR
(sumur, fasilitas), lingkungan PSC menarik partner bisnis. Kedua, di bidang teknis, yakni
lapangan kesiapan untuk EOR mengfungsikan tenaga kerja terampil (kapasitas dan
kemampuan). Ketiga, adanya proses yang terpadu untuk perencanaan dan pelaksanaan yang
efisien dan komprehensif. Keempat, di bidang investasi teknologi, yakni untuk biaya dan dan
kesederhanaan operasional EOR yang optimal," papar Pauziyah.
Selanjutnya, di masa mendatang, Petronas tetap menggunakan EOR dengan tujuan untuk
meningkatkan cadangan dan produksi.
Petronas adalah perusahaan minyak dan gas bumi (migas) Malaysia yang didirikan pada 17
Agustus 1974. Dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Malaysia, perusahaan ini mendapatkan
hak atas seluruh sumber daya minyak dan gas di Malaysia dan diberi kepercayaan
mengembangkan dan menambah nilai sumber daya tersebut. (Sofyan).