Anda di halaman 1dari 10

NAMA : FRANDILA JUNIARA

NPM : 1524010084

KELAS : B-24

SEMESTER : V (LIMA)

Soal

Seorang manajer yang baru terpilih harus menentukan jenis usaha agribisnis apa yang akan
dijalani pada suatu daerah. Jika anda sebagai manajernya kriteria apa yang harus
dipertimbangkan agar usaha agribisnis tersebut dapat berjalan dan mencapai tujuan?

Jawaban

Jenis usaha yang akan saya pilih adalah usaha manisan stroberi di Ciwidey, Bandung, Jawa
Barat. Pemilihan usaha ini berdasarkan beberapa pertimbangan di bawah ini:

Potensi Komoditi Stroberi di Ciwidey

Lokasi wisata Ciwidey dan juga pusat perkebunan stroberi, terletak di Bandung, Jawa Barat.
Kecamatan ini terletak di sebelah selatan Kota Bandung. Saat ini terdapat sekitar 70 usaha
perkebunan stroberi di Ciwidey. Produksi stroberi di Ciwidey sendiri saat ini sekitar 20 ton per
hari. Daerah perkebunan stroberi di Ciwidey memiliki total luas lahan 2.500 Ha dengan total
produksi stroberi 7.200 ton/Ha/tahun.

Kapasitas Produksi Manisan Stroberi

Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan kapasitas produksi, yaitu
dengan pendekatan pangsa pasar yang mungkin diraih, ketersediaan bahan baku, kapasitas
teknologi proses, ketersediaan modal, dan kemampuan teknis. Lokasi wisata Ciwidey dengan
total sekitar 70 perkebunan stroberi dan produksi stroberi sekitar 20 ton per harinya, maka
memungkinkan untuk mendirikan industri manisan stroberi dengan kapasitas 40 kg manisan per
hari. Dua ratus kilogram stroberi per harinya dapat menjadi 40 kg manisan stroberi. Bahan baku
yang dibutuhkan sekitar 20% dari produksi stroberi pada satu perkebunan stroberi di Ciwidey.
Dikarenakan setiap minggunya sekitar 20% dari hasil perkebunan stroberi di masing-masing
perkebunan tidak terjual sehingga bila dibiarkan hanya akan busuk dan terbuang. Apabila
stroberi yang tidak termanfaatkan ini dapat diolah menjadi produk manisan yang lebih awet dan
tahan lama, tentu akan menghasilkan nilai tambah bagi bua stroberi yang tidak terjual tersebut,
disamping harga belinya yang lebih rendah dari buah stroberi segar. Selain itu kapasitas 40 kg
manisan stroberi kering juga dikarenakan kapasitas mesin yang belum terlalu besar pada tahap
awal pendirian industri.

Analisis pasar

Pemilihan usaha disebabkan oleh potensi prospek dan sasaran pasar yang bagus. Satu hal
yang menjadi kelebihan bisnis baru ini adalah manisan stroberi masih jarang diproduksi dan
dijual di masyarakat sehingga dapat menjadi alternatif makanan ringan yang sehat dan lezat.
Selain itu, pada saat produk memasuki pasar harus memperkirakan pasar potensial agar
sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara efektif

Segmentasi pasar

Segmentasi pasar produk manisan stroberi ini adalah masyarakat luas yang berperan sebagai
konsumen yang menyukai manisan buah khusunya manisan stroberi sebagai makanan ringan
yang enak dan menyehatkan. Manisan stroberi ini akan dipasarkan ke daerah wisata Ciwidey,
Bandung, Jawa Barat, karena sesuai dengan data kependudukan daerah Jawa Barat memiliki
jumlah penduduk paling banyak dan paling padat dibandingkan provinsi yang lain. Selain itu,
daerah Ciwidey, Bandung, adalah salah satu lokasi wisata utama di Jawa Barat.

Penetapan target

Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.
Target pasar produk manisan stroberi adalah masyarakat menengah ke atas peduli akan
kesehatan, dan wisatawan domestik maupun asing. Target pasar dari manisan stroberi dibagi
menjadi target manisan stroberi untuk kesehatan dan untuk wisatawan. Target pasar makanan
untuk wisatawan yang dibidik adalah kebutuhan akan makanan khas Ciwidey yaitu stroberi
untuk oleh-oleh dan konsumsi langsung di daerah wisata Ciwidey. Terutama produk yang unik
dan dengan umur simpan yang lama.

Positioning

Benefit positioning dari manisan stroberi adalah produk dibuat sesuai dengan kebutuhan
konsumen yang menginginkan makanan ringan sekaligus menyehatkan. Selain itu produk ini
dibuat untuk menambah umur simpan buah stroberi yang memiliki umur simpan relatif rendah.
Manisan stroberi terbuat dari buah stroberi segar, diproses dengan peralatan modern, dan
dengan pengawet alami. Benefit positiong manisan stroberi berupa kandungan zat gizi yang
terkandung di dalamnya, yaitu kandungan vitamin dan mineral yang tinggi berdasarkan persen
Angka Kecukupan Gizi (AKG), sehingga dapat dikatakan bahwa manisan stroberi merupakan
produk yang bervitamin dan mineral tinggi. Selain benefit positioning, manisan stroberi juga
memiliki atribut positioning berupa nama, yaitu manisan stroberi Fraises yang berasal dari
bahasa Perancis yang artinya buah stroberi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan citra
produk di mata konsumen sebagai produk yang berkualitas, bahkan dapat bersaing dengan
produk-produk luar negeri. Oleh karena itu, diharapkan dengan pemberian nama Fraises,
semua konsumen akan mengingatnya apabila mendengar produk manisan stroberi.

Strategi harga

Untuk menetapkan harga manisan stroberi digunakan harga manisan yang disesuaikan dengan
produk manisan buah pasar saat ini. Kebijakan ini diambil sebagai upaya penetrasi pasar.
Harga jual manisan stroberi yang di produksi adalah Rp 125.000,00 per kilogram produk.
Penetapan harga sebesar Rp 125.000,00 per Kg untuk manisan stroberi dianggap tidak terlalu
tinggi, karena buah stroberi adalah buah yang eksotis dan memiliki image serta nilai tersendiri
bagi yang mengkonsumsinya dibanding dengan buah-buahan lain. Selain itu di pasaran produk
manisan buah harganya berkisar antara Rp 65.000 RP 85.000. Oleh karena itu, dengan
penambahan margin sebesar 34% dari biaya produksi Rp 93.185,00 maka didapatkan harga
jual manisan, yaitu Rp 125.000 per Kg. Penggunaan buah stroberi untuk menghasilkan 200
gram manisan stroberi hanyalah 1 kilogram seharga Rp 5.000,00. Itu artinya, satu kilogram
dapat digunakan untuk membuat 200 gram manisan. Sedangkan biaya pembuatan manisan
stroberi per kg adalah sebesar Rp 93.185, sehingga dengan penambahan margin sebesar 34%
ditetapkan harga jual manisan stroberi adalah sebesar Rp 125.000 per kg.

Harga pokok = biaya tetap rata-rata + biaya variabel rata-rata

kapasitas penjualan rata-rata

= Rp. 157.176.250 + 598.742.688 / 13.520 = Rp. 93.185

Harga jual = Harga pokok + Margin 34%

= Rp 93.185 + Rp 31.815 = Rp 125.000 / kilogram


Analisis Teknik Dan Teknologi

Bahan Baku

Material atau bahan utama yang digunakan adalah buah stroberi dua hari setelah panen yang
diproduksi oleh petani Ciwidey, Bandung. Buah stroberi yang digunakan adalah buah stroberi
tipe California yang mempunyai ukuran, bentuk, warna yang relatif sama. Selain stroberi,
penelitian ini juga menggunakan gula pasir dalam jumlah yang besar. Bahan tambahan lain
yang digunakan adalah berupa bahan pengawet seperti kapur sirih dan natrium metabisulfit
dalam jumlah yang sangat kecil, dan akuades.

1. Buah Stroberi Segar Bahan baku utama yang akan digunakan dalam pembuatan produk
manisan stroberi adalah buah stroberi segar. Bahan baku buah stroberi segar didapat dari
produsen dari perkebunan stroberi yang ada di sekitar wilayah Jawa Barat, terutama daerah
Ciwidey. Dengan menggunakan bahan baku lokal, biaya pengangkutan bahan baku dapat
menurunkan biaya produksi serta harga bahan baku langsung dari produsen akan lebih
murah dibandingkan dengan harga di pasaran. Dibutuhkan sebanyak 200 kg buah stroberi
segar untuk diproses menjadi 40 kg manisan stroberi setiap harinya.
2. Gula Pasir Gula yang digunakan dalam pembuatan manisan stroberi adalah gula pasir atau
gula kristal rafinasi. Gula pasir adalah gula hasil kristalisasi cairan tebu. Biasanya berwarna
putih, namun ada pula yang berwarna coklat (raw sugar). Disebut gula pasir karena
bentuknya seperti pasir. Biasanya gula pasir digunakan untuk pemanis makanan dan
minuman. Ukuran butirannya sangat kecil dan cepat larut dalam air panas. Gula ini tidaklah
sehalus gula bubuk yang dihaluskan secara mekanis. Gula pasir yang dibutuhkan untuk
memproduksi manisan stroberi adalah 180 kg per hari dengan harga sebesar Rp.
125.000/kg.

Ketersediaan bahan baku yang baik akan dapat menjaga keseimbangan proses produksi suatu
industri. Kajian mengenai ketersediaan bahan baku dapat digunakan untuk mengetahui
bagaimana peluang ketersediaan bahan baku untuk masa yang akan datang. Daerah
perkebunan stroberi di Ciwidey memiliki total luas lahan 2.500 Ha dengan total produksi stroberi
7.200 ton/Ha/tahun. Perkebunan stoberi di daerah Ciwidey berjumlah tidak kurang dari 70
perkebunan wisata stroberi, dengan produksi total stroberi di Ciwidey sendiri saat ini sekitar 20
ton per hari. Berdasarkan wawancara narasumber perkebunan stroberi di Ciwidey, diketahui
bahwa dari selama musim panen masing-masing perkebunan stroberi, terdapat sekitar 20%
hasil panen strawberry rusak atau busuk pada. Jika panen sebanyak 500 kg per minggunya
dengan harga jual dari strawberry per kg-nya sebesar Rp 2000,00 maka kerugian akibat gagal
panen sebesar Rp 200.000,00 perminggunya. Selain kerugian yang cukup besar,sampah
strawberry tiap minggunya akan tertumpuk sekitar 100 kg ditempat sampah ladang strawberry.
Maka stroberi yang hampir rusak di masing-masing perkebunan ini dapat dimanfaatkan untuk
diolah menjadi manisan stroberi kering yang lebih awet dan tahan lama, serta memiliki nilai
tambah.

Penentuan Tata Letak dan Ruang Pabrik

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah ketersediaan
bahan baku, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, pasokan tenaga kerja, dan fasilitas
transportasi (Husnan dan Muhammad, 2005). Pemilihan lokasi pendirian industri manisan
stroberi ditetapkan di daerah Ciwidey, Bandung.. Alasan pemilihan lokasi di daerah tersebut
antara lain berdasarkan faktor kedekatan dengan salah satu sumber bahan baku yaitu buah
stroberi segar dari perkebunan stroberi di Ciwidey, karena stroberi merupakan komoditi yang
memiliki umur simpan yang rendah. Selain itu pendirian industri di dekat sumber bahan baku
diharapkan dapat memperkecil biaya transportasi, tersedia sumber daya manusia yang cukup,
infrastruktur mendukung, dan dekat dengan target pasar dan pemasaran. Ketersediaan sumber
daya manusia pun menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Pasokan sumber daya
yang kompeten dan tenaga kerja tersedia dalam jumlah memadai. Dengan adanya industri
manisan stroberi ini, tenaga kerja yang ada di daerah tersebut dapat terserap dan mampu
mengurangi tingkat penggangguran. Faktor berbagai biaya seperti biaya transportasi
pemasaran, biaya pembelian lahan, dan pembangunan lahan yang lebih rendah. Selain itu, di
daerah ini memiliki kekurangan, yaitu kondisi jalan yang tidak terlalu lebar untuk dilalui oleh
kendaraan yang besar sehingga dapat mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk distribusi
bahan baku dari dan produk jadi menjadi lebih lama.

Perencanaan Tata Letak dan Kebutuhan Ruang Pabrik

Perencanaan tata letak sangat dibutuhkan dalam rangka pendirian suatu pabrik, karena hal ini
berhubungan dengan penyusunan letak mesin, peralatan-peralatan produksi, dan ruangan-
ruangan dalam pabrik. Pada tahapan proses pendirian industri manisan stroberi, penentuan
desain tata letak menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan karena akan membuat
proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Industri manisan stroberi memproduksi satu jenis produk yaitu manisan stroberi (praline). Oleh
karena itu, tipe tata letak yang digunakan adalah tipe produk. Layout by Product adalah cara
pengaturan dan penempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan ke dalam suatu
departemen tertentu atau khusus. Suatu produk dapat diproduksi sampai selesai di dalam
departemen tersebut, dan tidak perlu dipindah-pindahkan ke departemen yang lain. Dalam
Layout by Product, mesinmesin atau alat bantu disusun menurut urutan proses dari suatu
produk. Produk bergerak secara terus menerus dalam suatu garis perakitan. Layout by Product
akan digunakan apabila volume produksi cukup tinggi dan variasi produk tidak banyak dan
sangat sesuai untuk produk yang kontinyu. Tujuan dari Layout by Product pada dasarnya
adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan di dalam
aktivitas produksi, sehingga pada akhirnya terjadi penghematan biaya (Purnomo, 2004).
Ruangan yang terdapat di industri manisan stroberi ini antara lain ruang pencucian, ruang
perendaman, ruang pemasakan larutan, ruang oven, laboratorium, gudang bahan baku dan
bahan penunjang (buah stroberi dan gula), ruang pengemasan, gudang produk jadi, ruang
utilitas, unit sanitasi, kantor, musholla dan toilet. Luas ruang produksi adalah sekitar 676 m2
Gambar Desain Tata Letak Ruang Industri Manisan Stroberi
Kebutuhan tenaga kerja

Proses produksi dan manisan stroberi sebagian besar bahkan hampir keseluruhan dilakukan
oleh mesin, namun dalam pelaksanaan proses produksi tetap dibutuhkan tenaga kerja manusia
sebagai operator, pengawas proses produksi, dan beberapa kegiatan produksi yang
membutuhkan campur tangan manusia secara langsung. Selain dalam lingkup proses produksi,
tenaga kerja dibutuhkan dalam pelaksanaan aktivitas di luar produksi, seperti pemasaran,
administrasi, transportasi dan distribusi, serta kegiatan lainnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan
disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan. Industri
manisan dan manisan stroberi merupakan perusahaan yang benar-benar baru didirikan,
sehingga kebutuhan sumber daya merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan dengan
baik. Untuk saat ini perlu dibuat penggolongan pekerja ke dalam golongan tetap, yaitu beberapa
orang pekerja mulai dari direktur, manajer, operator, laboran, dan staf masing-masing bidang
yang telah ditetapkan dan sistem penggajian ditetapkan dengan cara pembayaran berkala
setiap bulan, sedangkan buruh angkut digolongkan ke dalam tenaga kerja tidak tetap. Dibawah
ini tabel jumlah penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

Tabel kualifikasi pendidikan untuk tenaga kerja


Struktur Organisasi

Keseluruhan rangkaian kegiatan operasi akan dijalankan oleh beberapa bagian sesuai dengan
bidang masing-masing. Secara umum, struktur organisasi pada perusahaan manisan stroberi
terbagi menjadi beberapa tahapan hirarki, yaitu direktur, manajer, dan staf. Rencana struktur
organisasi perusahaan yang menunjukan setiap bagian memiliki peranan dalam bidang yang
menjadi tanggung jawabnya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Deskripsi pekerjaan pada industri ini adalah sebagai berikut:

1. Direktur Direktur bertanggung jawab untuk mengatur keseluruhan fungsi dan kelancaran
seluruh kegiatan perusahaan pada seluruh bagian, yang meliputi kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, serta mengawasi manajer dan staf yang berada di bawahnya. Direktur
industri manisan ini juga mencakup bagian produksi, yang bertanggung jawab dalam
melakukan pengawasan dan pelaksanaan seluruh kegiatan produksi, pengadaan dan
ketersediaan bahan baku dan bahan pembantu dalam pembuatan produk, pengawasan
kualitas bahan baku dan produk, pemeliharaan dan perawatan mesin-mesin yang
digunakan dan mengontrol kelancaran distribusi produk, serta penelitian dan
pengembangan produk agar mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen sasaran.
2. Manajer Pemasaran Manajer pemasaran bertugas mengelola keseluruhan kegiatan
pemasaran mencakup pencarian peluang-peluang pasar danbauran pemasaran, seperti
pengorganisasian kegiatankegiatan promosi penjualan, penjualan, dan kerja sama dengan
mitra.
3. Manajer Keuangan dan Administrasi Manajer keuangan dan administrasi bertanggung
jawab untuk mengatur berbagai hal yang terkait dengan penjualan, pembuatan strategi
harga, dan pembukuan data-data perusahaan.
4. Staf Pemasaran Staf pemasaran bertugas untuk memasarkan produk, melaksanakan
strategi pemasaran yang telah ditetapkan, dan menjalankan kegiataan promosi.
5. Staf Logistik Staf logistik bertugas mengelola pendistribusian produk dan mengatur
pengadaan dan pengelolaan bahan baku.
6. Staf Administrasi dan Keuangan bertugas melaksanakan dan mengelola kegiatan
pencatatan keuangan dan pengelolaan keuangan perusahaan. Staf administrasi dan
keuangan bertugas melaksanakan dan mengawasi kegiatan pencatatan administrasi kantor
dan operasional perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai