Anda di halaman 1dari 6

AUTOMATIC TRANSFER SWITCH BERBASIS PROGRAMMABLE

LOGIC CONTROLLER SEBAGAI KONTROL PENGALIHAN SUMBER


ENERGI (PLN-GENSET-PLN)

Frederik Haryanto Sumbung


frederik_hs@yahoo.com,
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke
Jl. Kamizaun Mopah Lama Merauke

ABSTRAK

Listrik sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat baik di desa maupun di kota, begitu
pentingnya pelayanan listrik secara kontinyu terutama pada bidang-bidang usaha dan
pelayanan kepada masyarakat. Automatic Transfer Switch (ATS) Berbasis Programmable
Logic Controller (PLC) merupakan solusi untuk menjamin kontinuitas pelayanan listrik pada
sisi konsumen (user).
Untuk mendapatkan kuntinuitas layanan yang efektif dan efisien, maka diperlukan
sistem otomatisasi yaitu ATS sebagai kontrol pengalihan penyaluran aliran listrik dari PLN ke
aliran genset tanpa menggunakan tenaga operator.
Apabila sumber utama PLN padam atau salah satu fasa putus, maka PLC (Q0.2) tidak
terhubung (K1 tidak bekerja), pada saat yang bersamaan PLC (Q0.3) memerintahkan
thermostat untuk memanaskan oli dalam waktu 10 detik. Q0.0 bekerja untuk menghidupkan
genset dalam waktu 20 detik. Q0.1 memerintahkan kontaktor K2 bekerja dalam waktu 60
detik (sumber tegangan genset akan mengalirkan arus listrik ke beban). Apabila PLN hidup
maka kontaktor K1 akan bekerja K2 tidak terhubung.
Kata kunci : Kontinuitas, pengalihan, PLN, Genset
1. PENDAHULUAN pembangkit listrik darurat seperti genset, dengan
tujuan melayani kebutuhan sumber listrik secara
Umumnya sumber listrik utama yang
kontinyu pada sisi beban. Pengoperasian sumber
salurkan dari PLN tidak selalu menyalurkan
listrik PLN dan sumber listrik genset dapat
sumber listrik secara terus menerus, karena untuk
dilakukan secara manual maupun secara
menjaga kualitas, stabilitas dan keandalan maka
otomatis.
harus ada proses pemeliharaan dan perawatan
Pemasangan ATS berbasis PLC
baik secara terjadwal/normal maupun pada saat
merupakan solusi yang efektif dalam
kondisi darurat/gangguan dan juga kemungkinan
kekurangan daya pada konsumen tertentu pada pengalihan penyuplaian sumber listrik dari
waktu beban puncak dan kenaikan beban PLN ke Pembangkit listrik cadangan Genset
temporer pada sisi konsumen. yang berkapasitas daya 75 kVA secara
Apabila kondisi gangguan seringkali terjadi, otomatis. Sistem ini dapat bekerja sewaktu
maka dapat mengakibatkan terganggunya sumber listrik PLN mati, maka sumber listrik
stabilitas keamanan, perekonomian dan yang cadangan Genset dapat menyalurkan sumber
terutama pada aktivitas pelayanan kepada listrik dengan efektif sehingga memperlancar
masyarakat. Untuk mengatasi terputusnya segala aktifitas pada konsumen terutama
layanan sumber listrik, maka beberapa konsumen
memilih alternatif dengan menyediakan

1
pada beban konsumen Industri, komersiil, memerlukan waktu yang relatif cukup lama
pelayanan masyarakat. dalam menyuplai sumber tenaga listrik.
Prinsip kerja ATS yang sudah ada
menggunakan 2 buah kontaktor utama yang
bekerja sebagai saklar dalam menghubungkan
sumber listrik pada beban/konsumen,
dilengkapi dengan relay AC yang membantu
mengambil sistem kontaktor dan Time Delay
Relay (TDR). TDR yang digunakan sebanyak
4 buah yang masing-masing 2 buah TDR untuk
kontaktor utama dan 2 buah TDR untuk kontrol
Gb. 1. Diagram layanan ATS pada jaringan
genset pada posisi On/Off.
PLN-Genset dan Beban.

2. Landasan Teori 2.2 Komponen-Komponen


2.1 ATS (Automatic Transfer Switch) Pendukung ATS
Automatic Transfer Switch (ATS) adalah Beberapa komponen- komponen
peralatan sistem yang dapat mengatur pendukung antara lain adalah sebagai
pergantian suplai catu daya listrik dari berikut:
sumber listrik utama dari PLN ke sumber a. Programmable Logic Control (PLC)
listrik cadangan/genset yang bekerja secara b. Kontaktor
otomatis dengan mengandalikan pengaturan c. Relay 220 V & Relay 24 V
waktu. d. Penghantar (Conduktor)
Fungsi ATS sebagai pengganti saklar e. Miniature Circuit Breaker (MCB)
pemindah posisi. Sumber listrik yang pada f. Lampu Indikator
metode-metode terdahulu digunakan untuk
memindahkan handel/saklar sumber listrik
utama dari PLN ke sumber listrik
cadangan/genset. Namun cara dan metode ini

LOAD

EMERGENCY NO RMAL

EMERGENCY NORMAL
SOURCE SOURCE

TRANSFER
CONTROLLER

Gb. 2. Blok diagram skema ATS


2.3 Manfaat ATS konsumen menggunakan sumber listrik utama
Kegunaan dari sistem ini adalah dapat PLN.
bekerja sebagai pengganti saklar pemindah
posisi sumber tegangan sehingga tidak perlu 3. Metoda Penelitian
lagi mengubah saklar/tuasnya, akan tetapi 3.1 Blok Diagram ATS
pada sistem ATS ini saklar/tuas tidak Sistem ATS dibuat dengan
digunakan karena sudah menjadi satu pada menggunakan 2 (dua) buah kontaktor utama
panel kontrol ATS. Sistem kontrol ATS yang yang bekerja sebagai saklar dalam
dibuat memiliki kekurangan dan kelebihan menghubungkan sumber listrik pada
yang tidak terlalu berbeda dengan ATS yang beban/konsumen. Dilengkapi dengan relay
ada dipasaran. Kekurangan yang dimiliki AC sebagai penerima input dari tegangan
antara lain : 220 Ke PLC dan Relay DC sebagai Output
a. Hanya dapat digunakan pada kapasitas dari PLC ke Kontaktor, peralatan kontrol.
beban sumber listrik cadangan yaitu 75 PLC berfungsi sebagai pengatur waktu yang
kVA. menerima input tegangan dari Listrik PLN.
b. PLC harus dalam keadaan Hidup (On) PLC digunakan sebagai pengatur perpindahan
Sedangkan Kelebihan yang dimilikinya kontaktor utama dengan kontaktor genset
antara lain : pembangkit (Cadangan) dalam waktu 60 menit
a. Dapat mengoperasikan Genset (generator dan juga sebagai pengatur untuk on/off
set) secara langsung bila sumber listrik Generator dalam waktu 20 menit. Semua
utama mengalami gangguan. komponen- komponen tersebut dirangkai
b. Secara otomatis dapat menghentikan menjadi satu yang diharapkan dapat
genset setelah sumber listrik utama tersambung dengan baik dan sempurna pada
kembali normal. sebuah panel berukuran 50 x 200 x 30 cm yang
c. Praktis serta mudah dalam dilengkapi dengan 3 (tiga) buah lampu
pengoperasiannya. indikator dan alat ukur.
d. Dapat mengurangi kerja dari operator.
e. Dapat mengurangi Komponen Kontrol
yang biasanya terdapat pada panel (ATS).
f. Dapat mendeteksi hilangnya salah satu
phasa dari sumber utama (PLN).
Prinsip Kerja sistem ini adalah bilamana
sumber listrik utama PLN (Perusahaan
Listrik Negara) mengalami gangguan/
pemadaman, dengan sistem yang telah
dirancang maka genset (generator set) pada
sumber listrik cadangan bekerja dan
menggantikan sumber listrik utama, apabila
sumber listrik utama PLN sudah bekerja
kembali secara langsung sumber listrik Gb. 3. Skema blok diagram
cadangan akan diputuskan dan beban/
3.2 Alat Penelitian melalui relay DC (Sumber tegangan PLN
1. Rangkaian ATS akan mengalirkan arus listrik ke beban)
2. Sumber PLN b. Posisi II PLN : OFF, GENSET : ON
3. Genset Jika sumber utama PLN padam atau salah
4. Accumulator satu fasa putus, maka PLC (Q0.2) tidak
5. Multimeter Digital terhubung (K1 tidak bekerja), pada saat
6. Multimeter Analog yang bersamaan PLC (Q0.3)
7. Power Meter Analog memerintahkan termostart untuk
8. Cos Q Meter Analog memanaskan oli dalam waktu 10 detik.
9. Rangkaian Instalasi Bangunan Q0.0 bekerja untuk menghidupkan Star
gedung yang terpasang Genset (Sumber Cadangan) dalam waktu
20 detik. Q0.1 memerintahkan kontaktor
3.3 Pengujian Rangkaian Sistem ATS K2 untuk bekerja melalui Relay DC dalam
waktu 60 detik (Sumber tegangan Genset
akan mengalirkan arus listrik ke beban).
Apabila PLN hidup kurang dari 20 detik
maka Kontaktor akan kembali pada Posisi
I
c. Posisi III PLN : ON, GENSET : OFF
Jika sumber utama PLN (Perusahaan
Listrik Negara) kembali mengalirkan arus
listrik, maka relay AC akan
memerintahkan PLC Q0.2 untuk tidak
bekerja, sumber kontaktor K2 akan
terputus, kemudian PCL Q0.1
memerintahkan K1 untuk bekerja.
(Sumber tegangan PLN akan mengalirkan
arus listrik ke beban).

Gb. 4. Flowchart Sistem ATS


Rangkaian Program Ledder
Posisi I PLN : ON, GENSET : OFF
4. Hasil Penelitian dan
Pembahasan
Proses kerja Rangkaian Flowchart
Sistem ATS
a. Posisi I PLN : ON, GENSET : OFF
Jika sumber utama PLN (Perusahaan
Listrik Negara) beroperasi, maka sumber
akan mengalirkan arus listrik ke relay AC
kemudian PLC (Q0.2) memerintahkan
Kontaktor K1 (PLN) Untuk bekerja
cadangan bekerja
Apabila sumber utama PLN (Perusahaan
diperintakkan oleh
Listrik Negara) beroperasi, maka sumber PLC (Q0.1) melalui
akan mengalirkan Arus listrik ke Relay AC Relay 24 V DC
3 NFB _
kemudian PLC (Q0.2) memerintahkan Berfungsi untuk Berfungsi
memutuskan sumber dengan baik
Kontaktor K1 (PLN) Untuk bekerja melalui listrik pada panel
relay DC (Sumber tegangan PLN akan induk

mengalirkan arus listrik ke beban) 4 MCB 1 Phasa Sebagai pengaman _ Berfungsi


hubung singkat dari dengan baik
Posisi II PLN : OFF, GENSET : ON sistem kontrol ATS
Apabila sumber utama PLN (Perusahaan 5 Relay Sebagai penghubung _ Berfungsi
dengan baik
Listrik Negara) padam atau salah satu fasa mekanik dari
Te gangan 220 V AC
putus, maka PLC (Q0.2) tidak terhubung (K1
ke PLC. Dan PLC
tidak bekerja), pada saat yang bersamaan Ke peralatan kontrol
PLC (Q0.3) memerintahkan termostart untuk 6 Tombol Saklar untuk 10 Berfungsi
(Thermostar) memanaskan solar dengan baik
memanaskan oli dalam waktu 10 detik. Q0.0
sebelum genset
bekerja untuk menghidupkan genset (sumber dihidupkan
cadangan) dalam waktu 20 detik. Q0.1 7 Tombol S1 Sebagai tombol _ Berfungsi
dengan baik
memerintahkan kontaktor K2 untuk bekerja manual untuk
(on) menghidupkan
melalui Relay DC dalam waktu 60 detik genset.
(sumber tegangan genset akan mengalirkan 8 Tombol S2 Sebagai tombol - Berfungsi
arus listrik ke beban). Apabila PLN hidup manual untuk dengan baik
(off) mematikan genset
kurang dari 20 detik maka Kontaktor akan
kembali pada Posisi I 9 Lampu Untuk mengetahui - Berfungsi
Indikator suplay arus listrik ke Dengan Baik
Posisi III PLN : ON, GENSET : OFF beban
Apabila sumber utama Perusahaan Listrik 10 PLC Berfungsi sebagai - Berfungsi
pengeturan dan dengan baik
Negara (PLN) kembali mengalirkan arus
pengendali dari sistim
listrik, maka relay AC akan memerintahkan kontrol.
PLC Q0.2 untuk tidak bekerja jadi sumber
kontaktor K2 akan terputus, kemudian PCL 11 Rangkaian Dapat bekerja secara - Berfungsi
Sistem ATS otomatis saat terjadi dengan baik
Q0.1 memerintahkan K1 untuk bekerja. dan sesuai
gangguan listrik dari
(sumber tegangan PLN akan mengalirkan PLN dengan

arus listrik ke beban) rencana.

Data hasil Penelitian


No Komponen Uraian Kerja Waktu
Hasil
5. Kesimpulan
Pengujian
1 Kontaktor K1 Akan bekerja setelah _ Berfungsi Kegiatan pembuatan rancangan system
mendapatkan sumber dengan baik ATS ini dapat diberikan kesimpulan sebagai
tegangan dari PLN
berkut :
diperintakkan oleh
PLC (Q0.2) melalui
a. Apabila sumber utama PLN (Perusahaan
relay 24 V DC Listrik Negara) padam atau salah satu fasa
2 Kontaktor K2 60
Beker ja setelah Berfungsi putus, maka PLC (Q0.2) tidak terhubung
sumber tegangan dengan baik
(K1 tidak bekerja), pada saat yang
bersamaan PLC (Q0.3) memerintahkan
termostart untuk memanaskan oli dalam
waktu 10 detik. Q0.0 bekerja untuk
menghidupkan Star Genset (Sumber
Cadangan) dalam waktu 20 detik. Q0.1
memerintahkan kontaktor K2 untuk
bekerja melalui Relay DC dalam waktu 60
detik (Sumber tegangan Genset akan
mengalirkan arus listrik ke beban).
b. Bila sumber listrik utama (PLN)
mengalami pemadaman kurang dari 20
detik, maka genset tidak akan hidup.

Daftar Pustaka
Agus S./ Suwarno, Listrik Instalasi, 1997,
Malang, VEDC/PPPGT
Harten Van/ E. Setiawan, Arus Kuat I,
1981, Bandung, Bina Cipta.
Krismet Fadilah.Drs/Wurdono.Drs,Instalasi
Motor-Motor Listrik, 1997,
Bandung, Angkasa.
M.Budiyanto, A. Wijaya , Pengenalan
Dasar-Dasar PLC, 2003,
Yogyakarta: Gava Media.
Prih Sumardjati, Teknik Pemanfaatan
Tenaga Listrik, 2008 : 46
Siswoyo,Teknik Listrik Industri Jilid 2, 2008,
Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
SiswoyoTeknik Listrik Industri Jilid 1, 2008,
Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.

Anda mungkin juga menyukai