Anda di halaman 1dari 7

SOP SIAGA PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

BERBASIS KOMPUTER (UNBK) 2017


RAYON KUALA KURUN

Dipembangkitan PLTD Kuala Kurun beserta unit-unit itu hanya melayani sistem
distribusi di lokasi daerah masing-masing.

JENIS DAYA
JUMLAH DAYA
NO NAMA PEMBANGKIT TENAGA A. TERPASANG KETERANGAN
UNIT MAMPU (KW)
D. U. G (KVA)
1 PLTD KUALA KURUN D 5 5.000 3.250
1. KOMATSU / EGS 1200-6 1.000 650
2. KOMATSU / EGS 1200-6 1.000 650
3. KOMATSU / EGS 1200-6 1.000 650
4. KOMATSU / EGS 1200-6 1.000 650
5. KOMATSU / EGS 1200-6 1.000 650

2 PLTD TEWAH D 3 1.608 750 INTERKONEKSI KKR 2


1. DEUTZ MWM TBD 616 V12 / 2204057 536 250
2. DEUTZ MWM TBD 616 V12 / 2200876 536 250
3. MTU 12 V 2000 G 62 / 535101576 536 250

3 PLTD SEPANG SIMIN


1. MAN D 0826LE201 / 1709762604C501
2. CUMMINS 6 CTA8.3-G2 / 21520329
3. DEUTZ F 6 L 912 / 816360124
4. DEUTZ F 10 L 413 F / 84103 C 0117

4 PLTD BAWAN
1. DEUTZ F 10 L 413 F / 84103 C 0057

5 PLTD TUMBANG MIRI D 5 560 320


1. DEUTZ F 10 L 413 F / 8140300060 100 80
2. CUMMINS NTA 855 G4 / 25277083 220 50
3. DEUTZ F 6 L 912 / 8650571 40 30
4. DEUTZ F 10 L 413 F / 8403 100 80
5. DEUTZ F 10 L 413 F / 84100300057 100 80

6 PLTD TUMBANG TAMBIRAH D 3 130 85


1. DEUTZ F 6 L 912 / 8163 D 0617 40 37
2. DEUTZ F5L 413 FR / 8048116 50 33
3. DEUTZ F 6 L 912 / 816390334 40 15

7 PLTD TUMBANG MIWAN D 4 512 217


1. DEUTZ BF 6 M 1013 E / 00064056 104 50
2. DEUTZ BF 6 M 1013 EC / 00832730 128 50
3. MWM D229-6 / 22906180478 40 25
4. DEUTZ BF 6 M 1015 E / 9120190 240 92

1
Pembangkit PLTD Kuala Kurun daya terpasang 5.000 kVA dengan daya mampu
2.000 kW. Beban puncak malam 3.398 kW (Beban puncak yang ditanggung UPM
3.398 kW dan PLN 0 kW) dan beban puncak siang 2.600 kW (Beban puncak yang
ditanggung UPM 2.600 kW dan PLN 0 kW).
Untuk PLTD Kuala Kurun dalam rangka pelayanan Siaga Pelaksanaan UNBK Tahun
2017, maka diprioritaskan keandalan suatu sistem. Yang meliputi :
1. Sistem Pembangkitan
2. Sistem Distribusi

1. Sistem Pembangkitan (Misif Tewah)


Sistem pembangkitan untuk memenuhi keandalan dan ketersediaan dalam
sistem operasi diperlukan pemeliharaan yang meliputi pemeliharaan P0, P1, P2,
P3, P4, P5, SO dan MO. Sehingga menjamin ketersediaan dan keandalan
pembangkit tersebut, yang dengan kata lain kita sebut pembangkitan adalah
dapurnya.

2. Sistem Distribusi
Sistem distribusi di Kuala Kurun dibagi menjadi 3 sistem, yang terdiri dari :
a. Sistem Distribusi SUTM
b. Sistem Distribusi SUTR
c. Sistem Distribusi GARDU

Sistem Distribusi mempunyai pemutus percabangan guna memudahkan dalam


pemeliharaan/pekerjaan apabila diperlukan pemadaman. Untuk Kuala Kurun sendiri
pemutus percabangan berupa Fuse Link Cut Out (FCO) ini digunakan untuk
pemeliharaan/pekerjaan SUTM dan GARDU. Sedangkan untuk SUTR menggunakan
Fuse SPA atau Fuse Catridge. Ketiga sistem ini merupakan satu kesatuan dalam
sistem distribusi guna penyuplai akhir kepada pelanggan.

Pemeliharaan distribusi dilaksanakan tiap bulan sekali, triwulan, semester,


dan tahunan. Pemeliharaan dimaksud guna mencapai target dan keandalan serta
ketersediaan sistem distribusi, dan kita juga waspadai terjadinya gangguan
insidentil.

2
PERSIAPAN MENGANTISIPASIKAN TERJADINYA
GANGGUAN DISTRIBUSI

1. Personil harus siap ditempat.


2. Sarana komunikasi
3. Peralatan kerja (Kunci-kunci, Tangga, Toolkit dan lainnya).
4. Alat-alat ukur (Megger, AVO Meter, Tang Ampere dan lainnya).
5. Sarana kendaraan (Kendaraan roda empat dan roda dua).
6. Safety (Sepatu, sabuk pengaman, helm, wearfack dan lainnya)
7. Kotak P3K (Berisi obat-obatan dan lainnya).

KOORDINASI PENYULANG KKR 1 TRIP :

I. PLTD Kuala Kurun


Apabila diketahui Penyulang KKR 1 trip, maka Operator PLTD segera
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Catat Indikasi Gangguan yang terjadi.
2. Reset Indikator Gangguan.
3. Kurun 12 segera menginformasikan ke Kurun 10 untuk memerintahkan
Yantek 11/11.3 melakukan pengurangan beban.
4. Apabila diketahui indikasi gangguan Ground/Over Current agar
dikoordinasikan dengan Kurun 10 untuk pemasukan VCB KKR 1.
Apabila GAGAL dalam pemasukan VCB maka Kurun 12 segera
menginformasikan ke Kurun 10 agar dapat dilakukan penelusuran titik
gangguan.
5. Apabila diketahui indikasi gangguan Short Circuit ( adanya kedipan lampu
ataupun penurunan tegangan ) maka pemasukan VCB KKR 1 agar
DITUNDA.
6. Kurun 12 segera menginformasikan ke Kurun 10 untuk menelusuri gangguan
pada penyulang KKR 1.

II. KURUN 10
Setelah diketahui Penyulang KKR 1 GAGAL ditutup, maka Kurun 10 segera
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
A. Perintahkan Yantek 11/11.3 untuk melaksanakan :
1. Buka LBS Diponegoro
2. Buka LBS Suzuki
3. Buka LBS Tamanggung Panji
4. Buka LBS Sangkurun
5. Buka GH Nusa Indah
B. Kurun 10 segera menginformasikan ke Kurun 12 untuk pemasukan VCB KKR
1.
3
C. Apabila GAGAL maka Kurun 10 segera memerintahkan Yantek 11/11.3
untuk menelusuri titik gangguan dari End Pole penyulang KKR 1 hingga LBS
Diponegoro dan LBS SMP sampai ditemukan titik gangguan.
D. Apabila BERHASIL maka Kurun 10 segera memerintahkan Yantek 11/11.3
untuk proses tutup beban yang dimulai dari LBS Kesos secara bertahap.
E. Apabila dalam proses tutup LBS ternyata VCB KKR 1 trip kembali, maka
Kurun segera memerintahkan Yantek 11/11.3 untuk membuka kembali LBS
yang baru ditutup.
F. Kurun 10 segera menginformasikan ke Kurun 12 untuk pemasukan kembali
VCB KKR 1.
G. Kurun 10 segera memerintahkan Yantek 11/11.3 untuk menelusuri jaringan
yang terganggu sampai ditemukan titik gangguan.

KOORDINASI PENYULANG KKR 2 TRIP :


I. PLTD KUALA KURUN
Apabila diketahui Penyulang KKR 2 trip, maka Kurun 12 segera melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Catat Indikasi Gangguan yang terjadi.
2. Reset Indikator Gangguan.
3. Kurun 12 segera menginformasikan ke Kurun 10 untuk memerintahkan
Tewah 10 untuk melakukan pengurangan beban.
4. Apabila diketahui indikasi gangguan Ground/Over Current agar
dikoordinasikan dengan Tewah 10 untuk pemasukan VCB KKR 2.
Apabila GAGAL dalam pemasukan VCB maka Kurun 12 segera
menginformasikan ke Tewah 10 agar dapat dilakukan penelusuran titik
gangguan.
5. Apabila diketahui indikasi gangguan Short Circuit ( adanya kedipan lampu
ataupun penurunan tegangan ) maka pemasukan VCB KKR 2 agar
DITUNDA.
6. Kurun 12 segera menginformasikan ke Tewah 10 untuk menelusuri gangguan
pada penyulang KKR 2 sampai ditemukan titik gangguan.

II. TEWAH 10
Setelah diketahui VCB Penyulang KKR 2 GAGAL ditutup, maka Tewah 10
segera melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
A. - Perintahkan Yantek 11.4 untuk melaksanakan :
1. Buka LBS Perumahan Rakyat.
2. Buka Gardu TGU-0003.

4
B. Tewah 10 segera menginformasikan ke Kurun 12 untuk pemasukan VCB
KKR 2.
C. Apabila GAGAL maka Tewah 10 segera memerintahkan Yantek 11.4
untuk menelusuri titik gangguan dari End Pole penyulang KKR 2 hingga CO
Teluk Lawah sampai ditemukan titik gangguan.
D. Apabila BERHASIL maka Tewah 10 segera memerintahkan Yantek 11.4
untuk proses tutup beban yang dimulai dari LBS Perumahan Rakyat secara
bertahap.
E. Apabila dalam proses tutup LBS ternyata VCB KKR 2 trip kembali, maka
Tewah 10 segera memerintahkan Yantek 11.4 untuk membuka kembali LBS
yang baru ditutup.
F. Tewah 10 segera menginformasikan ke Kurun 12 untuk pemasukan kembali
VCB KKR 2.
G. Tewah 10 segera memerintahkan Yantek 11.3 untuk menelusuri jaringan
yang terganggu sampai ditemukan titik gangguan.

Syarat sebelum dimasukan LBS, harus dilakukan dengan pengurangan beban


gardu terlebih dulu :

Sebelum LBS Perumahan Rakyat ditutup, pastikan Gardu TGU-0003


posisi terbuka.

5
SISTEM KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan sarana untuk berhubungan antara satu dengan yang


lain, yang menggunakan pesawat telepon, HT, BS dan sarana lainnya. Untuk
mempermudah dalam hubungan komunikasi antara satu dengan yang lain (dalam
melaksanakan tugas diperlukan komunikasi yang baik). Komunikasi digunakan untuk
hubungan yang bersifatnya resmi bukan untuk bercanda ria. Sifat komunikasi yang
bersifat resmi itu digunakan untuk kedinasan, seperti :
1. Atasan (Manajer, PH) Bawahan (Petugas Operator, Petugas Lapangan,
dan Piket Gangguan)
2. Hubungan interkoneksi (Rayon Misif)

Hubungan komunikasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan gangguan,


pemeliharaan maupun pekerjaan dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahpahaman
satu dengan yang lain, memberikan informasi kepada yang berwenang, kepada yang
melaksanakan tugas dan lainnya.

Kode Komunikasi Radio PLN, yaitu :

Kode Panggilan Jabatan / Penaggung Jawab Keterangan

Kurun 01 Manajer Rayon Quranis Eka Zulstra


Kurun 02 Supervisor Teknik Tri Nestiawan
Kurun 02.1 JO Operasi Distribusi Guntur Aditya Perkasa
Kurun 02.2 JO Operasi Distribusi Fika Harianto
Kurun 02.3 JF Administrasi Teknik Andi Alviannor
Kurun 10 Kantor PLN Kuala Kurun Piket Pengawas
Kurun 12 Operator PLTD Kuala Kurun Piket Operator
Tewah 10 Kantor PLN Tewah Piket Pengawas

Kode Komunikasi Radio Petugas Pelayanan Teknik (Yantek), yaitu :

Kode Panggilan Jabatan / Penaggung Jawab Keterangan

Yantek 01 Koordinator Yantek Harry Prahestikno


Yantek 10 Kantor Yantek Contact Center
Yantek 11 Mobil Operasi Kuala Kurun Petugas Piket Operasi
Yantek 11.1 Mobil Operasi Sepang Bawan Petugas Piket Operasi

6
Yantek 11.2 Mobil HAR Kuala Kurun Petugas HAR
Yantek 11.3 Motor Operasi Kuala Kurun Petugas Piket Operasi
Yantek 11.4 VIAR Tewah Petugas Piket Operasi

Persiapan dalam rangka pelaksanaan UNBK 2017 baik sistem pembangkitan maupun
sistem distribusi diusahakan 1 minggu sebelum hari H semua sistem harus dalam
keadaan standby (siap operasi).

Pelayanan yang harus kita perhatikan dalam pelayanan pelaksanaan UNBK :


1. Data Sekolah yang melaksanakan UNBK.
2. Penyulang yang menyuplai sekolah tersebut.
3. Gardu Distribusi.
4. Back up.

Pelayanan terhadap sekolah yang melaksankan UNBK 2017 :

No Nama Sekolah Penyulang Gardu Back Up


SMK Negeri 1 Kurun
1 KKR 1 TMP-0033 Genset PLN
Jl. Yos Sudarso

Dari data sekolah yang kita ketahui, maka kegiatan yang kita lakukan untuk
menjamin ketersediaan pasokan energi listrik ke sekolah tersebut dengan
melakukan kegiatan pemeliharaan :
1. Perintisan/perampalan dan tebang tuntang jaringan distribusi meliputi SUTM-
SUTR, pemeriksaan Fuse Cut Out disesuaikan dengan beban trafo yang
terpasang.
2. Untuk gardu, pembersihan terhadap tumbuhan liar yang menempel pada gardu,
pengecekan gardu meliputi pemeriksaan Arreter, Kabel Vooding, Fuse Catridge,
Fuse Cut Out, Pengukuran beban gardu, dan lain-lain.
3. Yang bersifat insidentil, sedapat mungkin kita bisa memprediksi.

Pelayanan terhadap pelaksanaan UNBK biasanya dapat menimbulkan


kontroversial jika pelayanan tersebut kurang memuaskan dan mengecewakan, untuk
mengantisipasi sebelum terjadinya kejadian semaksimal mungkin kegiatan di atas
telah kita kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai