al., 2009).
Rasa Takut Anak pada Strategi pengelolaan rasa takut pada anak adalah dasar
Sumber
: http://www.sunnyhillspediatricdentistry.com/; http:
//coolboom.net/interior-design
Melakukan anastesi sebelum pencabutan gigi Model komunikasi bimbingan kerjasama antara dokter
dapat digunakan istilah menidurkan gigi. gigi dan pasien merupakan strategi yang terbaik. Pada
Melakukan pembersihan perawatan ini diharapkan pasien dapat mematuhi
dengan brush dan pumice dapat digunakan dokter gigi dan anak dapat besikap kooperatif selama
istilah memandikan dan mengkeramasi gigi, perawatan. Perubahan nada dan volume suara dapat
kemudian mengeringkan dengan tampon dapat digunakan untuk mengubah perilaku dan
digunakan istilah menghanduki gigi. mengkomunikasikan perasaan kepada anak (Karolina,
Mengebor untuk menghilangkan jaringan 2008).
karies gigi dapat digunakan istilah
membersihkan rumah kuman dan lain-lain. Contoh komunikasi dengan bimbingan kerjasama
yang dapat dilakukann oleh dokter gigi antara lain:
Untuk menciptakan kepercayaan anak pada usia 7-10
tahun, dokter gigi sebaiknya menanyakan kegiatannya 1) buka sedikit lebih lebar mulutnya, anak manis
dan beri komentar yang positif, tanyakan pada anak
2) apakah engkau siap untuk dimulai sekarang, 4. Modifikasi tingkah laku (penguatan)
maukah manis?
Penguatan dapat diartikan sebagai pengukuhan pola
3) sayang, saya suka caramu membuat mulutmu tingkah laku yang akan meningkatkan kemungkinan
tetap terbuka lebar tingkah laku tersebut terjadi lagi dikemudian hari.
Penguatan (reinforcement) terbukti mengurangi
3.3 Strategi Perilaku Efektif tingkah laku tidak kooperatif pada anak dalam
menjalani perawatan gigi (Finn, 1973; Andlaw &
Selain strategi komunikasi di atas, komunikasi efektif Rock, 1992).
yang dapat dilakukan oleh dokter gigi adalah dengan
strategi perilaku. Strategi ini dapat digunakan dengan Hampir semua benda menjadi penguat dokter gigi
cepat dan mengurangi rasa takut. Strategi perilaku sehingga dapat meningkatkan hubungan sosial dengan
efektif tersebut antara lain sebagai berikut (Finn, 1973; cara memberikan perhatian, doa, senyum dan pelukan.
Karolina, 2008). Benda penguat yang dapat diberikan misalnya stiker,
pensil dan lain-lain. Bentuk penghargaan lain adalah
1. Waktu dan lamanya perawatan hadiah dan ini dapat diberikan pada tahap akhir
perawatan sebagai penghargaan atas tingkah laku yang
Dokter gigi harus mengetahui waktu perawatan yang baik (Andlaw & Rock, 1992). Namun, upaya yang
dibutuhkan karena pada beberapa anak lamanya terpenting dalam memperkuat tingkah laku adalah
perawatan akan mempengaruhi tingkah lakunya. kasih sayang dan perhatian.
Terdapat hubungan yang terbalik antara kooperatif
dengan lamanya waktu perawatan. Menepati janji 5. Kehadiran orang tua di dalam ruangan
untuk datang maupun lamanya perawatan adalah
sangat penting (Finn, 1973). Kehadiran orang tua di ruang praktik memepunyai
pengaruh positif dalam meningkatkan keamanan pada
Seorang resepsionis yang mencatat pasien dengan rasa anak yang kurang berani. Sedangkan pendapat agar
takut dapat menjadwalkan waktu yang cukup, orang tua sebaiknya berada di luar karena kehadiran
sehingga memungkinkan dokter gigi memiliki waktu orang tua dapat mengganggu prosedur perawatan dan
lebih dalam menjelaskan prosedur secara hati-hati, dan rasa takut yang dimiliki orang tua akan mempengaruhi
kemudian melanjutkan perlahan pengobatannya. anak. Sebaiknya orang tua tidak ikut ke ruang praktik
Waktu yang paling baik dalam merawat anak adalah di tanpa diminta oleh dokter gigi (Finn, 1973).
pagi hari saat anak tidak lelah. Anak sebaiknya tidak
dibawa ke dokter gigi setelah mengalami trauma IV. Strategi Tahap Tertier dalam Mengatasi Rasa
emosi, misalnya ia baru saja kehilangan boneka Takut
kesayangannya, karena penjanjian dengan dokter gigi
akan membuat anak menjadi tidak kooperatif (Finn, Pendekatan tahap tertier ditujukan kepada anak
1973; Hmud & Walsh, 2009). dengan rasa takut yang berat dengan maksud
menghilangkan rasa tkut dan menyelesaikan
2. Mengalihkan perhatian perawatan gigi. Teknik yang menjadi pilihan utama
adalah desensitisasi sistemik dan modeling ataupun
Mengalihkan perhatian adalah suatu metode yang kombinasi.
berguna untuk mengurangi rasa takut, tidak nyaman,
stress dan menghilangkan rasa bosan selama periode 4.1 Desensitisasi
perawatan. Semakin bnayak mengetahui tentang anak,
lebih besar taktik yang dapat dilakukan untuk Desentisasi adalah suatu cara untuk mengurangi rasa
mengalihkan anak, untuk memberikan kesempatan takut atau cemas seorang anak dengan jalan
melakukan prosedur perawatan yang diperlukan. memberikan rangsangan yang membuatnya takut atau
Bahan pengalih yang terbukti membantu mengurangi cemas sedikit demi sedikit rangsangan tersebut
rasa takut anak misalnya radio, program anak di diberikan terus, sampai anak tidak takut atau cemas
televisi dan lain-lain. lagi. Prosedur ini dilandasi oleh prinsip
belajarcounterconditioning, yaitu respon yang tidak
3. Hipnotis diinginkan digantikan dengan tingkah laku yang
diinginkan sebagai hasil latihan yang berulang-ulang.
Hipnotis dilakukan dengan mempengaruhu pikiran Teknis desentisisasi ini sangat efektif untuk
orang lain sehingga anjuran-anjuran yang diberikan menghilangkan rasa takut atau fobia (Tampubolon,
akan diterima dengan baik. Teknik ini hanya dapat 2010).
dilakukan pada pasien yang dapat bekerja sama.
Hipnotis sering digunakan dalam kedokteran gigi Prinsip macam terapi ini adalah memasukan suatu
sebagai suatu metode untuk membantu pasien yang respon yang bertentangan dengan kecemasan yaitu
cemas agar rileks dan meningkatkan kooperatif pasien. relaksasi. Pertama-tama subyek dilatih untuk relaksasi
dalam, salah satu caranya misalnya secara progresif
merelaksasi berbagai otot, mulai dari otot kaki, 1. Filmed
pergelangan kaki, kemudian keseluruhan tubuh, leher modeling 2. Participant
dan wajah. Pada tahap selanjutnya ahli terapi modeling
membentuk hirarki situasi yang menimbulkan
kecemasan pada subyek dari situasi yang Gambar 3. Metode modeling (1) filmed modeling dan
menghasilkan kecemasan paling kecil sampai situasi (2) participant modeling
yang paling menakutkan. Setelah itu subyek diminta
relaks sambil mengalami atau membayangkan tiap Sumber : Catherine, 2004
situasi dalam hirarki yang dimulai dari situasi yang
paling kecil menimbulkan kecemasan (Andlaw & Modeling adalah modifikasi perilaku untuk pasien
Rock, 1992; Tampubolon, 2010). Pada tahap anak yang masih usia muda, anak dapat belajar tentang
desensitisasi ini, pasien dapat diberikan paparan pengalaman ke dokter gigi dengan melihat anak-anak
stimulus berupa injeksi anestesi gigi, aplikasi rubber lain menerima perawatan. Strategi ini tidak hanya
dam, dan suara serta melihat bor gigi dengan mengajarkan anak yang belum pernah menerima
menjelaskan hasilnya (Melamed et al., 1975). perawatan tentang apa yang diharapkan darinya, tetapi
lebih penting adalah mendemonstrasikan apa yang
4.2 Modeling diharapkan dari anak (Narwaty, 2008). Strategi ini
efektif dalam mengatasi rasa takut selama kunjungan
Metode modeling adalah cara pendekatan yang sangat pertama perawatan gigi pada pasien anak. Metode ini
praktis, mudah dilakukan, serta efektif dapat diterapkan dengan mudah dalam ruang praktik
memepersingkat waktu dalam perubahan perilaku (Melamed et al., 1975).
pasien anak sehingga waktu perawatan gigi menjadi
lebih optimal (Soemartono, 2003). Teori social 4.3 Kombinasi Perawatan Perilaku
learning memprediksi bahwa pola respon rasa takut
pada anak-anak dapat dihilangkan dengan mengamati Kombinasi perawatan perilaku menunjukkan hasil
model yang mendapatkan stimulus tanpa mengalami yang jauh lebih baik. Penggunaan metode dengan
konsekuensi yang negatif (Melamed et al., 1975). menggabungkan beberapa metode pada suatu paket
perawatan. Pasien yang takut diajarkan rileks dan
Prinsip psikologis metode modeling yaitu belajar dari kemudian menunjukkan film model disaat rileks.
pengamatan model. Anak diajak mengamati anak lain Modeling dan desensitisasi dapat diterapkan sekaligus,
yang ketika dirawat giginya berperilaku kooperatif, dengan pengkombinasian dua cara ini akan diperoleh
baik secara langsung pada kursi gigi atau melalui film. hasil yang memuaskan. Modeling dan
Setelah metode modeling dikerjakan maka diharapkan desensitisasi juga dapat mengurangi rasa cemas orang
anak berperilaku kooperatif seperti model yang pada perawatan gigi anaknya. Merubah perilaku
diamati. Pendekatan tersebut efektif karena dengan cara modeling dan desensitisasi dapat
memberikan informasi yang jelas pada pasien tentang diterapkan baik di klinik gigi maupun praktik pribadi
jenis peralatan dan prosedur yang akan dihadapi (Narwaty, 2008).
(Masitahapsari et al., 2009).