Anda di halaman 1dari 14

1.

Zaman Kutai
Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan ditemukannya prastasi yang
berupa yupa (tiang batu). Raja Mulawarman menurut prasasti tersebut mengadakan kenduri dan
memberi sedekah kepada para Brahmana dermawan (Bambang Sumadio, dkk., 1997 : 33-32).
Masyarakat kutai yang membuka zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan
nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri, serta sedekah kepada
para Brahmana.
Bentuk kerajaan dengan agama sebagai tali pengikat kewibawaan raja ini tampak dalam
kerajaan-kerajaan yang muncul kemudian di Jawa dan Sumatera. Dalam zaman kuno (400-1500)
terdapat dua kerajaan yang mencapai integrasi dengan wilayah yang meliputi hampir separoh
Indonesia dan seluruh wilayah Indonesia sekarang yaitu kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan
Majapahit yang berpusat di Jawa.
2. Zaman Sriwijaya
Pada masa kerajaan Sriwijaya, merupakan kerajaan maritim terbesar karena mereka memiliki
armada laut yang kuat pada masa itu. Kerajaan sriwijaya juga mengembangkan bidang
pendidikan, karena terbukti Sriwijaya memiliki semacam universitas agama Budha yang terkenal
di daerah Asia.
Pada abad ke VII munculah suatu kerajaan di sumatera yaitu kerajaan Sriwijaya, dibawah
kekuasaan wangsa Syailendra. Agama dan kebudayaan dikembangkannya dengan mendirikan
agama Budha, yang sangat terkenal di negara lain di Asia. Cita-cita tentang kesejahteraan
bersama dalam suatu negara telah tercermin pada kerajaan Sriwijaya tersebut yaitu berbunyi
marvuat vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa (suatu cita-cita negara yang adil dan
makmur)(Sulaiman, tanpa tahun : 53)
3. Zaman Kerajaan-Kerajaan Sebelum Kerajaan Majapahit
Pada zaman kerajaan sebelum munculnya kerajaan majapahit diterapkan untuk Raja Airlangga,
yaitu sikap toleransi dalam beragama dan nilai-nilai kemanusiaan serta perhatian kesejahteraan
pertanian bagi rakyat dengan membangun tanggul serta waduk. Selain kerajaan-kerajaan di Jawa
Tengah di Jawa Timur munculah kerajaan-kerajaan Isana (pada abad ke IX), Darmawangsa
(abad ke X) demikian juga kerajaan Airlangga pada abad ke XI. Di wilayah Kediri Jawa Timur
berdiri pula kerajaan Singasari (pada abad ke XIII), yang kemudian sangat erat hubungannya
dengan berdirinya kerajaan majapahit.
4. Zaman Kerajaan Majapahit
Pada zaman kerajaan Majapahit saat pemerintahan raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada,
hidup dan berkembang dua agama yaitu agama Hindu dan Budha. Majapahit melahirkan
beberapa empu seperti empu Prapanca yang menulis buku Negara Kertagama (1365) yang
didalam buku tersebut terdapat istilah Pancasila, kemudian empu Tantular mengarang buku
Sutasoma yang didalam buku tersebut tercantum istilah Bhinneka Tunggal Ika. Pada abad ke-
14 kerajaan Majapahit pun akhirnya runtuh dan mulai masuklah agama Islam ke Indonesia serta
mulai berdatangan bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol untuk mencari rempah-rempah dan
akhir abad 14 Belanda datang ke Indonesia dengan membawa bendera VOC. VOC merupakan
perkumpulan dagang hindia belanda yang didirikan oleh pemerintahan belanda.
5. Zaman Penjajahan
Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah agama Islam dengan
pesatnya di Indonesia. Bersama dengan itu berkembang pulalah kerajaan-kerajaan Islam seperti
kerajaan Demak, dan mulailah berdatangan orang-orang Eropa di nusantara. Bangsa asing yang
masuk ke Indonesia yang pada awalnya berdagang adalah orang-orang bangsa Portugis.
6. Zaman Merebut Kemerdekaan
Tanggal 7 September 1944 adalah janji politik Pemerintahan Balatentara Jepang kepada Bangsa
Indonesia, bahwa Kemerdekaan Indonesia akan diberikan besok pada tanggal 24 Agustus 1945
karena mereka menderta kekalahan dan tekanan dari tentara sekutu dan juga tuntutan serta
desakan dari pemimpin Bangsa Indonesia. Kemudian tanggal 29 April 2945 pemberitahuan
BPUPKI oleh Gunswikau (Kepala Pemerintahan Balatentara Jepang di Jawa) yang bertugas
untuk menyelidiki segala sesuatu mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia, dan
beranggotakan 60 orang yang terdiri dari ara Pemuka Bangsa Indonesia yang diketuai oleh Dr.
Rajiman Wedyodiningrat. Awal perumusan sila-sila Pancasila adalah sidang pertama BPUPKI
pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 dengan Acara Sidang Mempersiapkan
Rancangan Dasar Negara Indonesia Merdeka. Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato
dan mengusulkan tentang Konsep Dasar Falsafah Negara Indonesia Merdeka yang diberi nama
Pancasila dengan urutan: Kebangsaan Indonesia, Peri Kemanusiaan (Internasionalisme), Mufakat
Demokrasi, dan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Mengacu pada Rumusan Piagam Jakarta 22 Juni
1945, dan setelah melalui rapat dan diskusi, maka telah disepakati berdasarkan sejara perumusan
dan pengesahannya, yang sah dan resmi menurut yuridis menjadi Dasar Negara Indonesia adalah
Pancasila seperti yang tercantum pada pembukaan UUD 1945.

1.2 Proses Perumusan Pancasila dan UUD 1945


Sebagai tindak lanjut dari janji Jepang, maka tanggal 1 Maret 1945 Jepang pengumuman
akan dibentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Badan
Penyelidik). Badan Penyelidik ini kemudian dibentuk tanggal 29 April 1945. Dengan adanya
Badan Penyelidik ini, Bangsa Indonesia dapat secara legal mempersiapkan kemerdekannya,
untuk merumuskan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai negara merdeka.
1. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai satu taktik secara
politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi proklamasi yang terkandung dalam pembukaan
UUD 1945 yaitu Negara persatuan dan kesatuan sebagaimana dalam alinea keempat, bahwa
pemerintahan negara , yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah negara Indonesia., yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. Terjadilah suatu
gerakan unitaritis secara spontan dan rakyat yang membentuk negara kesatuan menggabungkan
diri dengan negara proklamasi RI yang pada saat itu berpusat di Yogyakarta. Negara bagian RIS
hanya tersisa tiga yaitu Negara Bagian RI Proklamasi, Negara Indonesia Timur (NIT), dan
Negara Sumatera Timur (NST). Berdasarkan persetujuan RIS dengan negara RI tanggal 19 Mei
1950 seluruh negara pun bersatu dengan konstitusi sementara yang sudah berlaku sejak 17
Agustus 1950 dengan nama UUD Sementara 1950.
2. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Hasil dari pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi keinginan masyarakat
dan bahkan mengakibatkan adanya ketidakstabilan pada bidang poleksosbudhankam, keadaan ini
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Makin berkuasanya modal-modal raksasa terhadap perekonomian di Indonesia
b. Sering digantinya sistem kabinet
c. Sistem liberal pada UUD Sementara 1950 mengakibatkan jatuh bangunnya
kabinet/pemerintahan.
d. DPR hasil Pemilu 1955 tidak mampu mencerminkan perimbangan kekuatan politik yang ada
e. Faktor yang menentukan adanya dekrit presiden adalah gagalnya Konstituante untuk membentuk
UUD yang baru.
3. Masa Orde Baru
Suatu tatanan masyarakat serta pemerintah sampai saat meletusnya pemberontakanG30SPKI
dalam sejarah Indonesia disebut sebagai masa oerde lama. Maka tatanan masyarakat dan
pemerintahan setelah meletusnya G30SPKI sampai saat ini disebut sebagai orde baru, yaitu
suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntut dilaksanakannya Pancasila dan UUD
1945 secara murni dan konsekuen. Karena Orde Lama akhirnya tidak lagi mampu menguasai
pimpinan negara, maka Presiden/Panglima Tertinggi memberikan kekuasaan penuh kepada
Panglima Angkatan DaratLetnan Jendral Soeharto. Tugas pemegang Super Semar cukup berat,
yaitu untuk memulihkan keamanan dengan jalan meminjak pengacau keamanan yang dilakukan
oleh PKI beserta ormas-ormasnya, membubarkan PKI dan ormas-ormasnya serta mengamankan
15 menteri yang memiliki indikasi terlibat G30SPKI dan lain-lainnya (Mardoyo, 1978 : 200).
Demikian Orde Baru berangsur-angsur melaksanakan program-programnya dalam upaya untuk
merealisaskian pembangunan nasional sebagai perwujudan pelaksanaan Pancasila dan UUD
1945 secara murni dan konsuken.
A. Zaman Kutai
Masyarakat kutai membuka zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan social
politik dan ketuhanan dalam bentuk kerangan kenduri serta sedekah kepada brahmana.

B. Zaman Sriwijaya
Sriwijaya adalah kerajaan maritime yang mengandalkan kekuatan laut. System pemerintahan
terhadap pengurus pegawai pajak, harta benda, serta kerohaniawan yang tidak terlepas dari
ketuhanan.

C. Zaman Kerajaan-kerajaan sebelum Majapahit


Banyak kerajaan yang menanamkan nilai-nilai nasionalisme seperti didaerah jawa tengah dan
jawa timur. Pada kerajaan air langga mengalami penggemblengan lahir dan batin. Para rakyat
dan brahmana bermusyawarah perwujudan sila ke 4

D. Kerajaan Majapahit
Pencapaian pada masa raja hayamwuruk denagn mahapatih gajah mada yang di bantu oleh
laksamana nala, memimpin armada untuk menguasai nusantara. Pada saat ini di perkenalkan pula
istilah bhineka tunggal ika dalam kitab sutasoma. Sumpah palapa pun di ucapkan untuk
mempersatukaan semua wilah kerajaan.

E. Zaman penjajahan
Pada abad ini sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan keras untuk memperkuat dan
mengintensifkan kekuasaanya di seluruh Indonesia. Melihat hal tersebut maka muncullah
perlawanan perlawanan yang masih bersifa kedaerahan. Seperti di maluku (1817) ,imam bonjol
(1821-1837) , pangeran diponegoro dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dorongan akan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk melawan penindasan Belanda,
namun sekali lagi karena tidak adanya kesatuan dan persatuan dia antar mereka dalam melawan
penjajah, maka perlawana tersebut senantiasa kandas dan menimbulkan banyak korban.

F. Kebangkitan Nasional
Atas kesadaran bangsa Indonesia maka berdirilah Budi utomo di pelopori oleh dr.wahidin
sudirohusodo pada tanggal 28 mei 1908. Gerakan ini merupakan awal gerakan kemerdekaan dan
kekuatan sendiri. Lalu mulailah bermunculan indische partij dan sebagainya.

Dalam situasi ini munculah PNI (1927) yang di pelopori oleh soekarno. Mulailah perjuangan
bangsa Indonesia menitikberatkan pada kesatuan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu
Indonesia merdeka. Kemudian pada tanggal 28 oktober 1928 lahirlah sumpah pemuda sebagai
penggerak kebangkitan nasional.

G. Zaman Penjajahan Jepang


Pada tanggal 29 april 1945 bersamaan dengan ulang tahun kaisar jepang, memberikan hadiah
ulang tahun kepada bangsa Indonesia yaitu kemerdekaan tanpa syarat. Untuk mendapatkan
simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai wujud realisasinya terbentuklah suatu
badan BPUPKI (badan penyelidik usaha-usaha kemerdekaan Indonesia) dengan ketua Dr. K.R.T
Radjiman wediodiningrat. Dengan 60 anggota.
a) Sidang BPUPKI pertama
Mr.Muh Yamin (29 mei 1945)
Mengusulkan calon rumusan dasar Negara indonesia adalah
1. peri kebangsaan
2. peri kemanusiaan
3. peri ketuhanan
4. peri kerakyatan
5. kesejahtraan social

Prof Dr. Soepomo (31 mei 1945)


Mengemukaan teori-teori Negara:
1. teori Negara perseorangan
2. paham Negara kelas atau teori golongan
3. paham negara integralistik

Ir. Soekarno (1 juni 1945)


Mengusulkan dasar Negara yang terdiri atas lima prinsip:

1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)


2. Internasionalisme ( peri kemanusiaan)
3. Mufakat (demokrasi)
4. Kesejahtraan social
5. Ketuhanan yang maha esa

b) Sidang BPUPKI kedua ( 10-16 Juli 1945)

Penyusunan preambule oleh panitia sembilan. Serta pemakaian istilah hokum dasar dig anti
dengan Undang-Undang dasar karena hal ini merupakan hokum retulis atas saran Prof.Soepomo.
serta membahas bentuk Negara yang di setuju adalah pro republic. Keputusan-keputusan lain
adalah membentuk panitia kecil. Perancang undang-undang dasar di ketuai oleh Soekarno,panitia
ekonomi dan keuangan di ketuai oleh Moh.Hatta dan pembela tahan air di ketua oleh Abikusno
Tjokrosoejono.

H. Proklamasi Kemerdekaan dan sidang PPKI

Pada pertengahan bulan Agustus 1945 akan di bentuk PPKI (panitia persiapan kemerdekaan
Indonesia) . untuk keperluan itu Ir.Soekarno , Drs. Moh.Hatta dan Dr. Radjiman di
berangkangkatkan ke Saigon atas panggilan Jendral besar Terauchi. Pada tanggal 9 agustus 1945
jendral terauschi memberikan kepada mereka 3 cap yaitu:

1. Soekarno diangkat sebagai ketua PPKI, Moh hatta sebagai wakil dan Radjiman sebagai
anggota
2. panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 agustus 1945
3. cepat atau tidaknya pekerjaan panitia di serahlan seperlunya pada panitia
sekembalinya dari Saigon 14 Agustus 1945, Ir Soekarno mengumunkan di muka umum bahwa
bangsa Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga (secepat mungkin) dan kemerdekaan
bangsa Indonesia ini bukan merupakan hadiah dari Jepang melainkan hasil perjuangan sendiri.

a) Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Perbedaan terjadi antara golongan muda dan golongan tua tentang kapan pelaksaan proklamasi.
Oleh karena itu perbedaan mumuncak dan menyebabkan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok
agar tidak mendapat pengaruh Jepang. Kemudian pada pagi harinya tanggal 17 Agustus 1945 di
jala pegangsaan timur 56 jakarta, bungkarno di dampingi oleh bung hatta membacakan teks
proklamasi.

b) Sidang PPKI

(1) Sidang pertama (18 Agustus 1945)

Dihadiri 27orang dang menghasilkan keputusan berikut:

Mengesahkan Undang-Undang dasar 1945 meliputi:

1. setelah melakukan perubahan piagam Jakarta yang kemudian berfungsi sebagai pembukaan
undang-undang dasar 1945
2. menetapkan rancangan hukum dasar yang telah diterima dari badan penyelidik pada tanggal
17 Juli 1945,mengalami perubahan karena berkaitan dengan perubahan piagam Jakarta,kemudian
berfungsi sebagai undang-undang dasar 1945

Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama


Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan musyawarah darurat.

(2) Sidang Kedua (19 Agustus 1945)


Menentukan ketetapan sebagai berikut:

tentang daerah propinsi: Jawa barat, jawa tengah, jawa timur, sumatera, borneo,sulawesi,
maluku dan sunda kecil
untuk sementara waktu kedudukan kooti dan sebagainya di teruskan seperti sekarang
untuk sementara waktu kedudukan dan gemeente di teruskan seperti sekarang dan di bentuknya
12 departemen kementrian.

(3) Sidang Ketiga (20 Agustus 1945)


Melakukan pembahasan terhadap agenda tentang Badan Penolong Keluarga Korban Perang
yang terdiri dari 8 pasal. Salah satu pasal tersebut yaitu pasal 2 dibentuklah suatu badan yang di
sebut Badan Keamanan Rakyat BKR.

(4) sidang keempat (22 Agustus 1945)


Membahas agenda tentang Komite Nasional Parta Nasional Indonesia yang berkedudukan di
Jakarta.
L. Masa Setelah Kemerdekaan

Setelah Proklamasi ternyata Bangsa Indonesia harus menghadapi sekutu yang berupaya untuk
menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia,yaitu dengan pemaksaan mengakui
pemerintahan NICA (Nertherlands Indies Civil Administration). Untuk melawan propaganda
pemerintah RI mengeluarkan 3 buah maklumat:

maklumat wakil presiden no X tanggal 16 Okober 1945 yang menghentikan kekuasaan luar
biasa presiden sebelum masa waktunya (seharusnya berkalu selama 6bulan). Kemudian
maklumat tersebut di pegang presiden kepada KNIP
maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, tentang pembentukan partai politik sebanyak-
banyaknya oleh rakyat
maklumat pemerintah tanggal 14 November 194, yang intinya mengubah system Presidensial
ke Pralementer.

(a) Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)

Hasil dari KMB ditandatangani persetujuan oleh Ratu Belanda Yuliana dan Wakil Pemerintah RI
di Den hag pada tanggal 27 Desember 1949 dengan isi:

Konstitusi RIS menentukan bentuk Negara serikat (federalis) yaitu 16 negara bagian
Konstituse RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan ats demokrasa liberaldimana
menteri-menteri bertanggung jawab ats seluruh kebijaksanaan pemerintah kepada palemen
Mukadimah konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa semangat maupun isi
pembukaan UUD 1945

(b) Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1950

Berdirinya RIS merupakan suatu taktik politis untuk tetap konsisiten terhadap deklarasi
proklamasi maka terjadilah gerakan unitaris secara spontan untuk membentuk Negara kesatuan
yaitu penggabungan diri negara proklamasi RI yang berpusat di Yogyakarta. Kemudian Negara
bagian RIS tinggal 3buah Negara bagian yaitu
Negara bagian RI proklamasi
Negara Indonesia Timur (NIT)
Negara Sumatera Timur (NST)

Kemudian tanggal 19 Mei 1950 seluruh Negara bersatu dalam Negara kesatuan dengan kontitusi
sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950.

Tetapi UUDS 1950 masih berorientasi kepada pemerintahan yang berasaskan liberal dan terjadi
penyimpangan pancasila.

(c) Dekrit Presiden 5 Juli 1959


Pemilu pada tahun 1955 kenyataanya tidak dapt memenuhi harapan dan keinginan rakyat,bahkan
menimbulkan ketidak stabilan politik,ekonomi,social maupun hankam. Pada akhirnya pada
tanggal 5 Juli 1959 keluarlah Dekrit:
Membubarkan Konstitusi
Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945
Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

Pengertian dekrit adalah suatu putusan dari organ tertinggi (kepala Negara atau organ lain) yang
merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak bilamana Negara dalam darurat.
Landasan hukun Dekrit ada dua macam yaitu:

Hukum Tatanegara Darurat Subjektif

Yaitu suatu keadaan hukum yang memberi wewenang kepada organ tertingi untuk bila perlu
mengambil tindakan-tindakan hukum bahkan kalau perlu melanggar undang-undang hak asasi
rakyat bahkan UUD
Contoh: dekrit presiden 5 juli 1959

Hukum Tatanegara Objektif

Yaitu suatu keadaan hukum yang memberikan wewenang kepada organ tertinggi untuk
mengambil tindakan-tindakan hukum,namun tetap berlandaskan pada konstitusi yang berlaku.
Contoh: SP 11 Maret 1966

Ideology pancasila pada saat itu di rancang oleh PPKI yaitu dengan ideology Manipol Usdek
serta konsep Nasakom. Puncak peristiwa tersebut yaitu meletusnya pemberontakan G30SPKI.
Gerakan tersebut berupaya utntuk menggantikan ideology pancasila dengan ideology komunis.

Akan tetapi bangsa Indonesia tidak goyah walaupun akan diganti dengan ideology komunis. Hal
ini di karenakan pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia. Oleh karena itu pada tanggal 1
Oktober 1965 di peringati sebagai Hari Kesaktian Pancasila

(d) Masa Orde Baru

Tatanan masyarakat orde baru merupakan tatana masyarakan dan pemerintah yang menuntut
dilaksanakanya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Maka munculah
Tritura (tiga tuntutan rakyat) yang berisi sebagai berikut:

pembubaran PKI dan ormas-ormasnya


pembersihan cabinet dari unsur PKI
penuntutan penurunan harga

kerena orde lama tidak mampu lagi menguasai pimpinan Negara,maka Presiden memberikan
kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan Darat Letnan Jendral Soeharto dalam surat perintah
11 maret 1966 (supersemar) untuk menindak pembubaran PKI dan ormas-ormasnya.
Sidang MPRS IV/1066 menerima dan memperkuat super semar dengan di tuangkannya Tap no.
IX/MPRS/1966. hal ini berarti menyebabkan supersemar tidak lagi bersumber hukum tatanegara
darurat akan tetapi bersumber pada kedaulatan rakyat (pasal 1 ayat 2 UUD 1945).
Pemerintah orde baru kemudian melaksanakan pemilu pada tahun 1973. adapun tugas yang harus
di embank berdasarkan Tap. No X/MPRS/1973 meliputi:

melanjutkan pelita dan menyusun repelita dalam rangka GBHN


membina kehidupan masyarakat agar sesuai dengan kehidupan pancasila
melaksanakan Politik luar negeri bebas aktif dengan orientasi kepentingan nasional

Demikianlah orde baru secara berangsur-angsur melaksanakan program dalam upaya untuk
merealisasikan pembangunan pancasila dan UUD 1945 secaea murni dan konsekuen.
A. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Pancasila yang disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan dasar filsafat
negara Republik Indonesia, menurut M. Yamin bahwa berdirinya negara kebangsaan
Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan yang ada, seperti kerajaan kutai,
Sriwijaya, Majapahit, sampai datangnya bangsa-bangsa lain ke indonesia untuk menjajah dan
menguasai beratus-ratus tahun lamanya.
Kerajaan kutai memberikan andil terhadap nilai-nilai pancsila seperti nilai-nilai sosial politik
dalam bentuk kerajaan dan nilai ketuhanan dalam bentuk kenduri, sedekah kepada Brahmana.
Kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang mengandalkan kekuatan laut, juga
mengembangkan bidang pendidikan terbukti sriwijaya memiliki semacam Universitas agama
Budha yang sangat terkenal di asia. Masa kejayaan kerajaan Majapahit pada waktu rajanya
Hayam wuruk dan patihnya Gajah Mada, hidup berkambang dua agama yaitu Budha dan Hindu.
Majapahit melahirkan veverapa empu seperti empu prapanca yang menulis buku Negara
Kertagam (1365) yang di dalamnya terdapat istilah PANCASILA, sedangkan empu Tantular
mengarang buku Sutasoma yang di dalamnya tercantum seloka persatuan nasional Bhineka
Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda namun satu jua. Pada tahun 1331 Mahapatih
Gajah Mada menucapkan Sumpah Palapa yang berisi cita-cita mempersatukanseluruj nusantara
raya. Dengan berjalannya waktu, Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI dengan masuk dan
berkembangnyaagama islam. Setelah itu mulai berdatangan bangsa eropa seperti portugis,
spanyol untuk mencari rempah-rempah. Pada akhir abad XVI Belanda datang ke Indonesia
dengan membawa bendera VOC (Verenigde Oast Indische Compagnie) atau perkumpulan
dagang.
1. Kebangkitan Nasional
Dengan kebangkitan dunia timur pada abad XX di panggung politik internasional tumbuh
kesadaran akan kekuatan sendiri, seperti Philipina (1839) yang dipelopori Joze Rizal,
kemenangan jepang atas rusia di Tsunia (1905), adapaun indonesia diawali dengan berdirinya
Budi Utomo yang dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo pada 20 Mei 1908. Kemudian
berdiri Serikat Dagang Islam (SDI) tahun 1909, Partai Nasioanal Indonesia (PNI) tahun 1927
yang didirikan oleh Sukarno, Cipto Mangunkusumo, Surtono dan tokoh-tokoh lainnya. Sejak itu
perjuangan nasional Indonesia mempunyai tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka.
Perjuangan nasional diteruskan dengan adanya gerakan Sumpah Pemuda pada tanggal 28
oktober 1928 yang menyatakan saatu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air indonesia.
2. Penajahan jepang
Janji penjajah belanda tentang indonesia merdeka hanyalah suatu kebohongan belaka, sehingga
tidak pernah menjadi kenyataan sampai pada akhir penjajahan belanda tanggal 10 Maret 1940.
Kemudian penjajah jepang masuk ke Indonesia dengan propoganda, jepang pemimpin asia,
jepang saudara tua bangsa indonesia. Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan ulang
tahun Kaisar jepang, penjajah jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa indonesia,
janji ini diberikan karena jepang terdesak oleh tentara sekutu. Bangsa Indonesia diperbolehkan
memperjuangkan kemerdekaannya, dan untuk mendapatkan simpati dan dukungan bangsa
indonesia, maka jepang menganjurkan untuk membentuk suatu badan yang bertugas untuk
menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan indonesai yaitu Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dekoritsu Zyumbi Tioosakai. Pada hari itu
juga diumumkan sebagai ketua (kaicoo) Dr. KRT Rajiman Widyodiningrat, yang kemudian
mengusulakan bahwa agenda pada sidang BPUPKI adalah membehas tentang dasar negara
indonesia.
3. Kronologi perumusan pancasila, Naskah Proklamasi dan Pembacaan Teks Proklamasi
29 Mei 1945 (sidang I BPUPKI) perumusan materi Pancasila oleh Mr.M. Yamin.
31 Mei 1945 (sidang I BPUPKI) perumusan materi Pancasila Oleh Mr. Supomo
1 Juni 1945 (sidang I BPUPKI) Ir. Soekarno pertama kali mengusulkan nama/istilah pancasila
sebagai dasar negara indonesia. Nama pancasila berasal dari tmn soekarno seorang ahli bahasa.
22 Juni 1945
o piagam jakarta disusun oleh panitia kecil yang terdiri dari 9 orang yaitu: M. Hatta, A.
Soebardjo, A.A. Maramis, Soekarno, Abdul Kahar Muzakir, Wachid Hasjim, Abikusno
Tjokrosujoso, A. Salim, M. Yamin.
o Hasil piagam jakrta yaitu :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap.
3.persatuan indonesia
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.
10 - 16 Juni 1945 (sidang II BPUPKI)
o di bentuknya panitia untuk merancang UUD yang diketuai oleh Soekarno dan banggotakan 19
orang yaitu : Soekarno, A.A. Maramis, Otto Iskandardinata, Purbojo, A. Salim, A. Soebardjo,
Soepomo, Maria Ulfah Santoso, Wachid Hasyim, Parada Harahap, J. Latuharary, Susanto
Tirtoprodjo, Sartono, Wongsonegoro, Wuryaningrat, RP. Singgih, Tan Eng Hoat, Hoesein
Djajadiningrat, Sukiman.
o Panitia perancang UUD kemudian membentuk panitia Kecil perancang UUD yang
beranggotakan 7 orang yaitu :Soepomo, Wongsonegoro, Soebardjo, A.A. Maramis, RP. Singgih,
A. Salim, Sukiman.
16 Agustus 1945
o jam 04:30 WIB perumusan terakhir Pancasila disahkan olahPPKI sebagggai bagian dari
pembukaan UUD 1945.
o Jam 23:30 WIB rombongan Mr. A. Soebardjo, Sudiro, dan Yusf Kunto tiba di Rengasdengklok
untuk menjemput Ir. Soekarno dan Drs. M. Hatta kemabli ke jakarta, kemudian samapai jakrta
lalu di bawa menuju rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol no.1, kemudian disitulah
tempat perumusan teks Proklamasi, teks versi akhir yang telah diketik oleh Sayuti Melik dan di
tandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. M. Hatta.
17 Agustus 1945 Pembacaan Teks Proklamaasi di Jl. Pegangsaan Timur no. 56 (sekarang
gedung pola).

B. MASA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN


Pembentukan pemerintahan Indonesia:
a. Sidang PPKI I (18 Agustus 1945)
Mengesahkan UUD 1945
Memilih Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil
Membentuk sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat untuk membantu presiden dan wakil
sebelum terbentuknya MPR dan DPR.
b. Sidang PPKI II (19 Agustus 1945)
Memebentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
Merancang pembentukan 12 Departemen dan menunjuk para mentrinya
Menetapkan pembagian wilayah RI atas 8 provinsi yaitu : sumatra, jawa barat, jawa tengah,
jawa timur, kalimantan, sulawesi, maluku, sera sunda kecil dan sekaligus menunjuk para
gubernur-gubernurnya.
c. Sidang PPKI III (23 Agustus 1945), dibentuknya 3 badan baru yaitu;
Komite Nasional Indonesia (KNI)
Partai Nasional Indonesia (PNI)
Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Pemerintah Indonesia mengeluarkan maklumat untuk melawan propoganda dari Belanda
diantaranya yaitu;
1. Maklumat wakil presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang berisikan sebelum MPR dan
DPR terbentuk KNIP diberi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN. Serta pekerjaan
KNIP di jalankan oleh badan pekerja yang bertanggung jawab kepada Komite Nasional Pusat.
2. Maklumat pemerintah tanggal 3 november 1945 yang berisikan tentang pembentukan partai-
partai politik atau sistem demokrasi multi partai.
3. Maklumat pemerintah tanggal 14 oktober 1945 yaitu merubah bentuk kabinet presidentil
menjadi kabinet parlementer.
Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)
Konfrensi Meja Bundar di Den Haag tanggal 27 Desember 1949 suatu persetujuan yang
ditandatangani antara Ratu Belanda Yuliana dan pemerintah Indonesia yang menghasilkan
keputusan :
1. RIS dibagi menjadi 16 negara bagian
2. Konstitusi RIS berasaskan demokrasi Liberal dan para mentri bertanggung jawab kepada
parlemen.
3. RIS menghapuskan jiwa dan isi pembukaan UUD 1945
Persetujuan KMB bukan penyerahan kedaulatan melainkan pemulihan kedaulatan.
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Hasil pemilu 1955 tidak dapat memenuhi keinginan masyarakat bahkan mengakibatkan
ketidakstabilan pada berbagai bidang, maka dari itu presiden mengeluarkan dekrit yaitu;
1. Membubarkan konstituante
2. Menetapkan berlakunya UUD 1945 dan tidak memberlakukannnya UUDS 1950
3. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu sesingkat-singkatnya
Pengertian Dekrit
Dekrit adalah suatu putusan dari organ tertinggi (kepala negara atau organ lain) merupakan
kehendak yang sifatnya sepihak. Landasan hukum dekrit adalah hukum darurat yang
dibedakan atas dua macam yaitu:
a) Hukum tatanegara darurat subjektif
Suatu keadaan hukum yang memberikan wewenang kepada organ tertinggi untuk mengambil
tindakan-tindakan hukum, melanggar undang-undang hak asasi rakyat, bahkan kalau perlu UUD.
b) Hukum tatanegara darurat objektif
Suatu keadaan hukum yang memberikan wewenang kepada organ tertinggi negara untuk
mengambil tindakan-tindakan hukum, namun tetap berlandaskan konstitusi yang berklaku.

Masa orde baru


Pada masa ini banyak aksi-aksi yang dilakukan oleh masyarakat indonesia dan rakyat tersebut
mengeluarkan suatu tuntunan yang terkenal yaitu Tritura atau (Tiga Tuntunan Hati Nurani
Rakyat) isinya sebagai berikut:
1) Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
2) Pembersihan Kabinet dari unsur-unsur G 30S PKI
3) Penurunan harga
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Anda mungkin juga menyukai