Anda di halaman 1dari 9

IMUNISASI POLIO

No. Dokumen :
Revisi : 00
Pemerintah Kab. SOP Puskesmas
Tanggal terbit :
Minahasa Kawangkoan
Halaman :
Ditetapkam Oleh Tanda Tangan
Kepala Puskesmas Dr. Maya C Rambitan M.kes
Kawangkoan 19800304 200902 2005
Pengertian 1. Imunisasi polio diberikan pada bayi mulai umur 0 11 bulan dalam
ruang lingkup KIA dan 0 59 bulan untuk kegiatan Pekan Imunisasi
Nasional (PIN)
2. Imunisasi polio diberikan sampai 4 kali dengan selang waktu 1 bulan
Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai
daya tahan terhadap penyakit polio
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kawangkoan Nomor
Tentang Praktek Klinis
Keterampilan Petugas Dokter, Bidan, Perawat
Prosedur 1. Alat dan Bahan
Alat
1. Pinset / gunting kecil
Bahan
1. Vaksin Polio
2. Pippet Polio
2. Instruksi Kerja
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor ,
kadaluarsa dan
3. vvm / vaksin vial monitor)
4. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil
5. Pasang pipet diatas botol vaksin
6. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
7. Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes
8. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang di
imunisasi
9. Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi
penetesannya
10. Saat meneteskan vaksin ke mulut, agar vaksin tetap dalam
kondisi steril
11. Rapikan alat
12. Petugas mencuci tangan

Unit terkait 1. P2M


2. KIA
IMUNISASI BCG

No. Dokumen :
Revisi : 00
Pemerintah Kab. SOP Puskesmas
Tanggal terbit :
Minahasa Kawangkoan
Halaman :
Ditetapkam Oleh Tanda Tangan
Kepala Puskesmas Dr. Maya C Rambitan M.kes
Kawangkoan 19800304 200902 2005
Pengertian 1. Imunisasi BCG diberikan pada bayi umur 1 tahun
2. Imunisasi BCG diberikan 1 kali
Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai
daya tahan terhadap penyakit polio
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kawangkoan Nomor
Tentang Praktek Klinis
Keterampilan Petugas Dokter, Bidan, Perawat
Prosedur Alat:

Termos/Vaksin carrier

Cool Pack/kotak dingin cair

Spuit 1cc dan jarum yang sesuai

Spuit 5cc dan jarum yang sesuai Vaksin BCG

Pelarut vaksin BCG

Kapas dan air hangat

Sarung tangan

Masker

Buku Imunisasi

Safety box

Alat tulis
Prosedur:

1. Mencampur vaksin dengan pelarut

2. Cuci tangan sebelum melakukan kegiatan

3. Amati VVM dan masa kadaluarsa pada botol atau ampul vaksin

4. Kocok secara perlahan botol atau ampul vaksin pastikan semua

bubuk ada pada dasar botol

5. Pastikan suhu vaksin dan pelarut sama (2-8 C) saat pelarutan

6. Baca label pada ampul atau botol pelarut, pastikan berasal dari pabrik

yang sama dengan vaksin dan masa kadaluarsa belum lewat

7. Gunakan sarung tangan

8. Buka ampul kaca (pelarut)

9. Sedot pelarut ke dalam spuit 5cc

10. Suntikkan cairan pelarut ke dalam vial vaksin dengan menggunakan

ADS, kemudian disedot pelan-pelan sehingga masuk ke dalam spuit

dan suntikkan lagi ke dalam vial.

11. Sebelum vaksin digunakan, putar vial vaksin untuk mencegah abses

drug stone

12. Buang spuit dan ampul pencampur yang telah digunakan ke dalam

safety box

2.Cara pemberian dan dosis

1. Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang

tua anak tersebut


2. Pilih dan kaji lokasi penyuntikan, pastikan lokasi bebas dari penyakit

kulit yang berat seperti:eksim, furunkulosis,dan sebagainya

3. Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi

4. Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan

menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut

5. Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas

(tepatnya pada insertio musculus deltoideus) secara subcutan (sc) /

dibawah kulit dengan sudut 10-20

6. Usap lokasi penyuntikan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih

7. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunkan sebelum lewat 3 jam

8. Buang spuit yang telah digunakan ke safety box

9. Buka sarung tangan dan cuci tangan

10. Mencatat dalam buku imunisasi

Unit terkait 1. P2M


2. KIA
IMUNISASI DPT

No. Dokumen :
Revisi : 00
Pemerintah Kab. SOP Puskesmas
Tanggal terbit :
Minahasa Kawangkoan
Halaman :
Ditetapkam Oleh Tanda Tangan
Kepala Puskesmas Dr. Maya C Rambitan M.kes
Kawangkoan 19800304 200902 2005
Pengertian Memberikan kekebalan terhadap penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan suntikan DPT HB Hib
(intramuskular)
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kawangkoan Nomor
Tentang Praktek Klinis
Keterampilan Petugas Dokter, Bidan, Perawat
Prosedur Penatalaksanaan
A. INDIKASI :
1. Pada bayi yang memerlukan vaksinasi DPT HB Hib
2. Atas perintah dokter.
B. PERSIAPAN :
1. Disp. Spuit
2. Kapas
3. Air Hangat
4. Tempat sampah
5. Vaksin
C. PELAKSANAAN :
1. Inform concern
2. Isi spuit sesuai dengan kebutuhan
3. Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik.
4. Desinfeksi lokasi yang akan disuntik.
5. Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah 90
derajat.
6. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukkan.
7. Vaksin disemprotkan perlahan-lahan
8. Setelah vaksin masuk seluruhnya jarum ditarik dengan cepat.
9. Kulit ditekan dengan kapas sambil melakukan masase.
10.Buang jarum suntik ke dalam safety box
11.Dokumentasikan
Perhatian : Penyuntikan harus tepat dan betul, bila salah akan dapat
mengenai saraf.
Unit terkait 1. P2M
2. KIA
IMUNISASI CAMPAK

No. Dokumen :
Revisi : 00
Pemerintah Kab. SOP Puskesmas
Tanggal terbit :
Minahasa Kawangkoan
Halaman :
Ditetapkam Oleh Tanda Tangan
Kepala Puskesmas Dr. Maya C Rambitan M.kes
Kawangkoan 19800304 200902 2005
Pengertian Memberikan kekebalan terhadap penyakit Campak
Tujuan 1. Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi campak agar anak
mempunyai daya tahan terhadap penyakit campak.
2. Unit pelayanan KIA pada anak berumur 9 bulan
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kawangkoan Nomor
Tentang Praktek Klinis
Keterampilan Petugas Dokter, Bidan, Perawat
Prosedur Alat
1. Pinset
2. DiSOPsible spuit
Bahan
1. Vaksin
2. Pelarut
3. Kapas
4. Air
Instruksi Kerja
1. Petugas mencuci tangan
2. Pastikan vaksin dalam keadaan baik (no bact/exp/vvm)
3. Buka tutup vaksin dengan menggunakan Pinset
4. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc)
5. Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan)
6. Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi
7. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas yang telah di
basahi air bersih
8. Suntikan secara intrakutan (ic)
9. Rapikan alat
10. Cuci tangan petugas

Unit terkait 1. P2M


2. KIA

Anda mungkin juga menyukai