Anda di halaman 1dari 12

PEMBERSIHAN KARANG GIGI

No. Dokumen :
Revisi : 00
Pemerintah Kab. SOP Puskesmas
Tanggal terbit :
Minahasa Kawangkoan
Halaman :
Ditetapkam Oleh Tanda Tangan
Kepala Puskesmas Dr. Maya C Rambitan M.kes
Kawangkoan 19800304 200902 2005
Pengertian Pembersihan karang gigi adalah suatu tindakan perawatan non bedah
untuk membersihkan atau menghilangkan plak, kalkulus, noda, sisa
makanan ataupun deposit lainnya dari permukaan gigi.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjaga kebersihan
dan kesehatan gigi dan rongga mulut, menghilangkan bau mulut,
mencegah gigi berlubang, mencegah gigi goyang dan kehilangan gigi
yang terlalu dini serta mencegah gusi bengkak dan mudah berdarah.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kawangkoan Nomor
Tentang Praktek Klinis
Referensi Panduan Praktek Klinis dokter gigi. Kementrian Kesehatan RI. 2014.
Prosedur 1. Alat
a. Bak instrument steril
b. Kaca mulut
c. Pinset
d. Sonde
e. Eskavator
f. Scaller ultrasonik
g. Mata scaller
2. Bahan
a. Betadine
b. Tampon
2. Instruksi Kerja
1. Petugas menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan
termasuk skaler ultrasonik.
2. Petugas memastikan air mengalir dengan lancar dan mata scaller
dalam kondisi steril.
3. Petugas mengatur posisi mulut pasien setinggi siku operator dan
sandaran kursi dalam posisi sudut 45.
4. Petugas menginstruksikan pasien untuk berkumur terlebih
dahulu.
5. Petugas menginstruksikan pasien untuk membuka mulut.
6. Petugas memberitahu pasien tentang keadaan rongga mulutnya.
7. Petugas membersihkan karang gigi pada tiap regio baik supra
maupun sub gingival kalkulus dengan menggunakan ultrasonic
scaller dengan tanpa tekanan pada gigi.
8. Petugas menginstruksikan pasien untuk berkumur kembali agar
rongga mulut benar-benar bersih dari sisa serpihan kalkulus.
9. Petugas mengolesi daerah kerja dengan betadine.
10.Petugas menginstruksikan pasien untuk berkumur kembali.
11.Petugas memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai.
12.Petugas melepaskan sarung tangan dan memasukkannya dalam
tempat sampah medis.
13.Petugas mencuci tangan memakai sabun.
14.Petugas memberikan instruksi post scalling.
15.Petugas memberikan resep obat bila perlu.
16.Petugas mencatat hasil tindakan dalam buku rekam medis.
Unit terkait 1. Poli Gigi
PENAMBALAN GIGI

No. Dokumen :
Revisi : 00
Pemerintah Kab. SOP Puskesmas
Tanggal terbit :
Minahasa Kawangkoan
Halaman :
Ditetapkam Oleh Tanda Tangan
Kepala Puskesmas Dr. Maya C Rambitan M.kes
Kawangkoan 19800304 200902 2005
Pengertian Penambalan gigi adalah suatu cara untuk memperbaiki kerusakan gigi,
agar gigi bisa kembali ke bentuk semula dan berfungsi dengan baik.
Tujuan 1. Sebagai acuan bagi seluruh tenaga medis dan paramedic dalam
melaksanakan ketentuan tentang persetujuan tindakan medis
2. Agar pasien mengetahui prosedur penanganan penyakitnya bisa
membahayakan atau tidak
3. Agar pasien dan keluarga mendapatkan informasi tentang hal-hal
yang perlu dipersiapkan sebelum dilakukan tindakan medis
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kawangkoan Nomor
Tentang Praktek Klinis
Referensi Panduan Praktek Klinis dokter gigi. Kementrian Kesehatan RI. 2014.
Prosedur I. Menyapa pasien dengan ramah
II. Anamnesa
1. Menayakan dan mencatat identitas penderita
2. Keluhan utama
2.1. Lokasi gigi yang sakit
2.2. Mulai kapan dirasakan
2.3. Sifat sakit
a. Terus menerus
b. Kadang-kadang : timbulnya rasa sakit, rasa sakit
menyebar/setempat, sudah diobati/belum.
3. Riwayat kesehatan umum
II.1.Apakah punya penyakit :
a. Jantung ; keluar keringat dingin, berdebar, sesak nafas, nyeri
dada.
b. Kencing manis ; keluhan 3P (sering kencing, sering lapar,
sering haus), bila ada luka tidak sembuh-sembuh, bau mulut
khas (Halitosis), radang jaringan penyangga (menyebabkan gigi
goyang)
c. Darah tinggi.
d. Kehamilan pada khususnya wanita; umur kehamilan,
berhubungan dengan pemberian obat anesthesi, alergi, asma
e. TBC
f. Hepatisis ; gejala (rasa mual, munyah, icterus)
g. HIV/AIDS/Penyakit Kelamin.
III. Pemeriksaan E.O : Pipi diraba : dengan empat jari dengan
menekan pipi secara lembut bila ada benjolan/pembengkakan
kekenyalannya :keras/lunak/ada fluktuasi/tidak. Bibir dilihat :
dengan cara, ditarik dengan 2 (dua) jari (telunjuk dan jempol),
untuk bibir bawah-ditarik ke bawah, untuk bibir atasdiratik ke
atas. Diraba : bila ada perubahan warna/benjolan diraba dengan
cara ditekan secara lembut dengan 2 (dua) jari (bila ada
pembengkakan) : Keras/Lunak. Kel. Lymphe : diraba ; ada
pembengkakakan/tidak dengan 2 (dua) jari telunjuk dan jari
tengah.
I.O :
1. Pemeriksaan pada gigi yang sakit dengan : v perkusi : sama
dengan prosedur perkusi , V Druk/ditekan : sama dengan
prosedur druk pada tumpatan.
2. pemeriksaan pada seluruh gigi dijaringan sekitar gigi.
Meliputi ; warna, posisi (malposisi) karies dan kelainan-
kelainan lainnya.
3. Mukosa pipi/jaringan periodontal.
IV. Dianosa Ditegakkan berdasarkan bersarkan :
1. Anamnesa
2. Keluhan utama.
3. Pemeriksaan E.O.
4. Pemeriksaan I.O.
V. Rencana perawatan Rencana perawatan diputuskan dengan
mempertimbangkan diagnose dan prognosa perawatan. Antara
lain :
1. Tumpatan amalgam
2. Tumpatan komposit
3. Tumpatan GIC
4. Ekstraksi sederhana.
5. Fissure Sealant
6. Skeling
Unit terkait 1. Poli Gigi
PENCABUTAN GIGI TETAP
ATAU GIGI SULUNG DENGAN
INJEKSI
No. Dokumen :
Pemerintah Kab. Revisi : 00 Puskesmas
SOP
Minahasa Tanggal terbit : Kawangkoan
Halaman :
Ditetapkam Oleh Tanda Tangan
Kepala Puskesmas Dr. Maya C Rambitan M.kes
Kawangkoan 19800304 200902 2005
Pengertian Pencabutan gigi dengan injeksi yaitu mengeluarkan gigi permanen/gigi
sulung , sisa akar, sisa mahkota yang tidak dapat diretorasi lagi, gigi
dengan kelainan periodontal yang tidak dapat dirawat,
impaksi,supernumerary, fokal infeksi dari soketnya dengan injeksi
anastesi lokal dan tidak meninggalkan masalah.
Tujuan - Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
- Meningkatkan pengetahuan penderita tentang kesehatan gigi dan
mulut. - Agar gigi permanen penggantinya dapat tumbuh dengan baik
- Menghilangkan fokal infeksi
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kawangkoan Nomor
Tentang Praktek Klinis
Referensi Buku ajar praktis bedah mulut , Gordon W. Pederson. DDS, MSD.
Prosedur Persiapan :
1. Pasien ditempatkan pada posisi yang nyaman di dental unit
2. Petugas memakai sarung tangan dan masker
3. Alat dan bahan :
Dental unit
Alat diagnostik : kaca mulut,sonde,pinset,ekskavator,curet.
Nearbeken
Bein (ukuran kecil,sedang,besar) dan cryer bila dibutuhkan
Tang cabut gigi tetap sesuai dengan gigi yang akan dicabut
Masker dan sarung tangan
Alcohol 70%
Spuit 1cc atau 3cc
Obat anestesi local (lidocain ampul)
Butiran kapas dan kassa tampon
Povidon iodine
Prosedur Kerja :
- Membuka bungkus spuit dan memeriksa apakah spuit dpt
digunakan
- Membuka botol ampul
- Menghisap isi ampul sampai habis dan menutup
kembali spuit
- Membuang udara dalam spuit dengan cara memposisikan
spuit dengan ujung jarum menghadap ke atas
- Mengoles gusi yang akan dilakukan injeksi
- Untuk gigi bawah dilakuan blok anesfesi dengan intiltrasi
bagian bukal
- Untuk gigi atas dilakukan infiltrasi anesfesi ( lingual / palatal
)
- Melakukan aspirasi sebelum penyuntikan, untuk mengetahui
apakah jarum masuk ke pembuluh darah atau tidak.
- Membuang spuit / jarum pada safety box - Menunggu sampai
obat berreaksi dan menimbulkan rasa tebal
- Menanyakan kepada pasien apakah mata berkunangkunang
atau pusing
- Bila sudah terasa tebal (obat anestesi bekerja) maka langsung
dilakukan pencabutan mulai dari lepaskan gingival
attachment,mengeluarkan gigi dari soket,periksa soket/tulang
alveolar,masage kedua dinding soket
- Mengambill tampon yang diolesi betdin dan meletakan
tampon pada luka bekas pencabutan dan meminta pasien untuk
menggigit tampon.
- Membuang sampah medis kapas betadin, tampon yang
digunakan selama tindakan ke dalam tempat sampah
- Melepaskan sarung tangan dan dimasukan ke dalam tempat
sampah
- Mencuci tangan
- Pemberian resep obat
- Memberikan instruksi post ekstraksi kepada pasien / pengantar
1. Menjelaskan kepada pasien / pengantar setelah pencabutan
untuk :
2. Menggigit tampon 1 jam, boleh meludah tapi tampon tidak
Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan tangan atau lidah
karena bisa menyebabkan infeksi
3. Tidak boleh menghisap-hisap bekas pencabutan karena bisa
menyebabkan infeksi
4. Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan tangan atau lidah
karena bisa menyebabkan infeksi
5. Tidak berkumur-terlalu keras 24 jam
6. Menganjurkan pasien untuk menjaga kebersihan mulut
7. Menganjurkan kepada pasien / pengantar untuk segera control
bila ada keluhan
8. Memberi kesempatan kepada pasien / pengantar untuk
menanyakan hal yang kurang jelas dan menjawab pertanyaan
sampai pasien / pengantar merasa jelas
- Mengucapkan terima kasih.
- Mencatat hasil tindakan pada kartu status
Unit terkait 1. Poli Gigi
STERILISASI ALAT
KESEHATAN
No. Dokumen :
Revisi : 00
Pemerintah Kab. SOP Puskesmas
Tanggal terbit :
Minahasa Kawangkoan
Halaman :
Ditetapkam Oleh Tanda Tangan
Kepala Puskesmas Dr. Maya C Rambitan M.kes
Kawangkoan 19800304 200902 2005
Pengertian Suatu proses fisik atau kimia yang dapat mematikan semua bentuk
kehidupan micro organisme termasuk juga bakteri, fungi, spirochaeta,
virus dan juga spora (Menurut G.F. Reddish)
Tujuan 1. Menghindari Penularan Penyakit
2. Alat-alat dapat dipergunakan sewaktu-waktu
3. Alat-alat dapat terpelihara dan tahan lama
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kawangkoan Nomor
Tentang Praktek Klinis
Referensi Buku ajar praktis bedah mulut , Gordon W. Pederson. DDS, MSD.
Prosedur 1. Dekontaminasi
a. Memakai sarung tangan
b. Menyiapkan tempat perendaman yang telah diisi dengan
larutan clorin 0.5 %
c. Memasukkan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium yang
sudah terpakai dan bisa digunakan lagi kedalam tempat
perendaman
d. Biarkan kurang lebih 10 menit
METODE ALTERNATIF REBUS ATAU KUKUS
. Mengambil panic dengan penutup yang rapat
. Merendam peralatan didalam air dengan cara mengisi panic
dengan alat yang akan disteril, menambahkan air setinggi
kurang lebih 2.5 cm diatas alat yang akan direbus, pastikan
semua alat yang akan direbus telah dipenuhi air dan menutup
rapat panci.
. Memulai memanaskan air
. Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan timer
selama 20 menit
. Jangan tambahkan benda apapun kedalam air mendidih
setelah perhitungan waktu mulai, rebus selama 20 menit catat
lama waktu perebusan didalam buku khusus, biarkan peralatan
kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan atau
disimpan, pada saat peralatan kering gunakan segera atau
simpan didalam wadah diinfeksi tingkat tinggi bertutup.
Perlatan bisa disimpan sampai satu minggu asalkan penutup
tidak dibuka
. Mengganti air setiap kali disinfeksi peralatan
Unit terkait 1. Poli Gigi
STERILISASI ALAT
KESEHATAN
No. Dokumen :
Revisi : 00
Pemerintah Kab. SOP Puskesmas
Tanggal terbit :
Minahasa Kawangkoan
Halaman :
Ditetapkam Oleh Tanda Tangan
Kepala Puskesmas Dr. Maya C Rambitan M.kes
Kawangkoan 19800304 200902 2005
Pengertian Suatu proses fisik atau kimia yang dapat mematikan semua bentuk
kehidupan micro organisme termasuk juga bakteri, fungi, spirochaeta,
virus dan juga spora (Menurut G.F. Reddish)
Tujuan 1. Menghindari Penularan Penyakit
2. Alat-alat dapat dipergunakan sewaktu-waktu
3. Alat-alat dapat terpelihara dan tahan lama
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kawangkoan Nomor
Tentang Praktek Klinis
Referensi Buku ajar praktis bedah mulut , Gordon W. Pederson. DDS, MSD.
Prosedur 1. Dekontaminasi
a. Memakai sarung tangan
b. Menyiapkan tempat perendaman yang telah diisi dengan
larutan clorin 0.5 %
c. Memasukkan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium yang
sudah terpakai dan bisa digunakan lagi kedalam tempat
perendaman
d. Biarkan kurang lebih 10 menit
METODE ALTERNATIF REBUS ATAU KUKUS
. Mengambil panic dengan penutup yang rapat
. Merendam peralatan didalam air dengan cara mengisi panic
dengan alat yang akan disteril, menambahkan air setinggi
kurang lebih 2.5 cm diatas alat yang akan direbus, pastikan
semua alat yang akan direbus telah dipenuhi air dan menutup
rapat panci.
. Memulai memanaskan air
. Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan timer
selama 20 menit
. Jangan tambahkan benda apapun kedalam air mendidih
setelah perhitungan waktu mulai, rebus selama 20 menit catat
lama waktu perebusan didalam buku khusus, biarkan peralatan
kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan atau
disimpan, pada saat peralatan kering gunakan segera atau
simpan didalam wadah diinfeksi tingkat tinggi bertutup.
Perlatan bisa disimpan sampai satu minggu asalkan penutup
tidak dibuka
. Mengganti air setiap kali disinfeksi peralatan
Unit terkait 1. Poli Gigi

Anda mungkin juga menyukai