KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua,sehingga berkat rahmat dan hidayahnya
kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Uji Impak. kemudian
shalawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-quran dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah pengujian bahan
pada program studi pendidikan teknik mesin di fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas malikussaleh. selanjutnya penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak MUHAMMAD,ST.,M.Eng selaku
dosen pembimbing mata kuliah pengujian bahan dan kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
penulis
i
B
2
DAFTAR ISI
1.1.Kesimpulan .............................................................................. 9
1.2.Saran ......................................................................................... 11
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
4
2
1.3. Tujuan
1. Mengetahui Apa Itu Uji Impak
2. Menjelaskan Yang Di Maksud Dengan Metode Charpy Dan Izod
3. Mengetahui Perpatahan Pada Uji Impak
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Defenisi
Menurut Dieter, George E (1988) uji impak digunakan dalam menentukan
kecenderungan material untuk rapuh atau ulet berdasarkan sifat ketangguhannya.
Uji impact adalah pengujian dengan menggunakan pembebanan yang cepat
(rapid loading). Pengujian impact merupakan pengujian yang mengukur
ketahanan bahan terhadap beban kejut. Inilah yang membedakan pengujian
impact dengan pengujian tarik dan kekerasan, dimana pembebanan dilakukan
secara perlahan-lahan.
Pengujian impact juga merupakan suatu upaya untuk mensimulasikan
kondisi operasi material yang sering ditemui dalam peralatan transportasi atau
konstruksi dimana beban tidak selamanya terjadi secara perlahan-lahan
melainkan datang secara tiba-tiba, contoh deformasi pada bumper mobil pada
saat terjadinya tumbukan kecelakaan.
3
64
Harga impak (HI) suatu bahan yang diuji dengan metode Charpy adalah:
HI = E/A
Dimana :
E adalah energi yang diserap dalam satuan joule dan
A luas penampang di bawah takik dalam satuan mm2.
E = P (H0-H1)
Dimana :
P = beban yang diberikan (Newton)
H0 = ketinggian awal bandul (mm)
H1 = ketinggian akhir setelah terjadi perpatahan benda uji (mm)
2. Metode Izod
Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen uji pada
tumpuan dengan posisi, dan arah pembebanan searah dengan arah takik.
4. Patahan Getas
Ciri-cirinya:
a. Permukaannya terlihat berbentuk granular, berkilat dan memantulkan
cahaya.
b. Terjadi secara tiba-tiba tanpa ada deformasi plastis terlebih dahulu
sehingga tidak tampak gejala-gejala material tersebut akan patah.
5. Patah Ulet
Patah ulet merupakan patah yang diakibatkan oleh beban statis yang
diberikan pada material, jika beban dihilangkan maka penjalaran retakakan
berhenti. Patah ulet ini ditandai dengan penyerapan energi disertai adanya
deformasi plastis yang cukup besar di sekitar patahan, sehingga permukaan
patahan nampak kasar, berserabut (fibrous), dan berwarna kelabu. Selain itu
komposisi material juga mempengaruhi jenis patahan yang dihasilkan, jadi
bukan karena pengaruh beban saja. Biasanya patah ulet terjadi pada material
berstruktur bainit yang merupakan baja dengan kandungan karbon rendah
(duta, 2011).
Ciri-cirinya :
a. Ada reduksi luas penampang patahan, akibat tegangan uniaksial
b. Tempo terjadinya patah lebih lama.
6. patah fatique
Fatigue merupakan ketahanan suatu material menerima pembebanan
dinamik. Benda yang tidak tahan terhadap fatik akan mengalami kegagalan
pada kondisi pembebanan dinamik (beban berfluktuasi ). Kegagalan fatik
biasanya terjadi pada tempat yang konsentrasi tegangannya besar, seperti
pada ujung yang tajam atau notch. Tidak ada indikasi awal terjadinya patah
fatik dan retakan fatik yang terjadi bersifat halus, maka patah fatik sulit
untuk di deeksi uk dideteksi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan di ambil dapat diambil dari pembahasan diatas yang telah di bahas
sebelumnya
1. Defenisi Uji Impak
Menurut Dieter, George E (1988) uji impak digunakan dalam menentukan
kecenderungan material untuk rapuh atau ulet berdasarkan sifat
ketangguhannya.Uji impact adalah pengujian dengan menggunakan pembebanan
yang cepat (rapid loading). Pengujian impact merupakan pengujian yang
mengukur ketahanan bahan terhadap beban kejut. Inilah yang membedakan
pengujian impact dengan pengujian tarik dan kekerasan, dimana pembebanan
dilakukan secara perlahan-lahan.
Pengujian impact juga merupakan suatu upaya untuk mensimulasikan
kondisi operasi material yang sering ditemui dalam peralatan transportasi atau
konstruksi dimana beban tidak selamanya terjadi secara perlahan-lahan
melainkan datang secara tiba-tiba, contoh deformasi pada bumper mobil pada
saat terjadinya tumbukan kecelakaan.
2. Jenis-jenis Metode Uji Impak
Secara umum metode pengujian impak terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Metode Charpy
Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen uji pada tumpuan
dengan posisi horizontal/mendatar, dan arah pembebanan berlawanan dengan arah
takikan.
9
12
10
Harga impak (HI) suatu bahan yang diuji dengan metode Charpy adalah:
HI = E/A
Dimana :
E adalah energi yang diserap dalam satuan joule dan
A luas penampang di bawah takik dalam satuan mm2.
E = P (H0-H1)
Dimana :
P = beban yang diberikan (Newton)
H0 = ketinggian awal bandul (mm)
H1 = ketinggian akhir setelah terjadi perpatahan benda uji (mm)
2. Metode Izod
Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen uji pada
tumpuan dengan posisi, dan arah pembebanan searah dengan arah takik.
3.2 Saran
Dengan adanya pembahasan uji impak di atas maka di harapkan
dapat mengetahui beberapa pengetahuan, jenis-jenis, dan perpatahan yang
ada pada uji impak.
14
DAFTAR PUSTAKA
12