1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator :
1. Kompetensi Dasar 3.4 Memahami konsep perbandingan dan menggunakan bahasa perbandingan dalam mendeskripsikan hubungan dua besaran atau lebih 2. Indikator Pencapaian 3.4.1 Menjelaskan pengertian skala sebagai suatu perbandingan 3.4.2 Menghitung faktor perbesaran dan pengecilan pada gambar berskala C. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapakan dapat: 1. Menjelaskan pengertian skala sebagai suatu perbandingan 2. Menghitung faktor perbesaran dan pengecilan pada gambar berskala D. Materi Pembelajaran : 1. Gambar berskala 2. Arti perbandingan
E. Model/Pendekatan /Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Kooperatif Pendekatan pembelajaran : Scientific Metode Pembelajaran : Ceramah disertai diskusi, tanya Jawab & Penugasan F. Strategi yang Digunakan dalam Pembelejaran 1. Startegi Belajar Interaktif - Guru mengorientasi siswa sambil berjalan memperhatikan siswa - Mempersilahkan siswa bertanya - Mengajak para peserta didik aktif untuk berdiskusi dengan melakukan sharing dengan peserta didik. - Memberikan pancingan berupa pertanyaan kepada para peserta didik agar terjalin interaksi yang lebih baik 2. Strategi belajar mandiri G. Media/Alat/Sumber Pembelajaran 1. Handout dan LKPD Materi Perbandingan 2. Buku panduan matematika kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Buku-buku penunjang dari perpustakaan 4. Internet, referensi yang relevan dsb H. Desain Pembelajaran
Kegiatan/ Alokasi waktu
Kegiatan Awal ( 10 Menit)
Fase 1 : Menyampaikan Tujuan dan memotivasi peserta didik
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik Metode
1 Guru membuka pelajaran dengan Peserta didik menjawab salam
mengucapkan salam, menyiapkan guru. kelas dan berdoa sebelum memulai pelajaran. Ceramah 2 Guru menanyakan kabar dan Peserta didik memperhatikan dan disertai mengecek kehadiran peserta didik. memberi respon. Tanya jawab 3 Guru menyampaikan tujuan Peserta didik mendengarkan pembelajaran yang ingin dicapai dan penyampaian guru memotivasi siswa. Kegiatan Inti (60 Menit)
Fase 2 : Menyajikan Informasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik Metode 1 Guru memberikan penjelasan tentang Peserta didik memperhatikan materi perbandingan. penjelasan dari guru dan memberikan respon
2 Guru memberikan gambaran tentang Memperhatikan dan mencermati
pentingnya memahami konsep penjelasan guru. Peserta didik perbandingan dan memberikan mendapatkan informasi tentang Ceramah gambaran tentang aplikasi konsep pentingnya memahami konsep perbandingan dalam kehidupan perbandingan dan memberikan sehari-hari. gambaran tentang aplikasi konsep perbandingan dalam kehidupan sehari-hari. Fase 3 : Mengorganisasikan peserta didik kedalam kelompok-kelompok belajar Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik Metode 1 Guru mengimformasikan kepada Siswa mencermati informasi yang diberikan oleh guru. peserta didik bahwa mereka akan Ceramah bekerja dan berbagi tugas dalam kelompok untuk memikirkan jawaban pada setiap pertanyaan yang diberikan. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap kelompoknya dan juga terhadap dirinya sendiri. 2 Guru menglompokkan peserta didik Memperhatikan dan mengikuti menjadi 4 kelompok yang heterogen. arahan guru
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik Metode
1 Guru memberikan arahan kepada Mengamati masing-masing kelompok untuk Masing-masing kelompok mengamati dan mencermati mengamati dan mencermati gambar/foto/video peristiwa, gambar/foto/video peristiwa, Ceramah kejadian, fenomena, konteks atau kejadian, fenomena, konteks atau disetai situasi yang berkaitan dengan situasi yang berkaitan dengan penugasan penggunaan konsep perbandingan penggunaan konsep pada sumber belajar yang telah perbandingan, seperti peta, denah, disediakan. foto, dsb. 2 Guru dapat memotivasi siswa dengan Menanya bertanya: misal bagaimana dulu Peserta didik termotivasi untuk manusia untuk membedakan ukuran mempertanyakan tentang berat dari dua buah besaran yang berbagai penerapan konsep berbeda? Mengapa konsep perbandingan perbandingan sangat diperlukan Ceramah dalam kehidupan sehari-hari? disertai Tanya Sebutkan penerapan konsep jawab perbandingan yang kalian ketahui? Apa perbedaan Perbandingan dengan membandingkan selisih diantara dua buah benda dengan membandingkan hasil bagi dari dua buah benda. 3 Guru mengamati dan mengarahkan Mengeksplorasi kegiatan peserta didik Menggambar denah atau peta Diskusi letak suatu benda/rumah dengan benda-benda lain tanpa skala dan dengan skala dilengkapi dengan unsur-unsur pelengkap peta
Mendiskusikan, membahas dan
menentukan nilai perbandingan atau skala dari peta, serta menghitung ukuran sebenarnya benda dalam peta/denah/foto berdasarkan skalanya
Melakukan pengukuran pada
model (gambar, denah, peta) untuk menentukan jarak atau ukuran sebenarnya 4 Guru mengamati dan mengarahkan Mengasosiasi kegiatan peserta didik Melalui hasil eksplorasi setiap kelompok membuat kesimpulan Diskusi sementara tentang konsep perbandingan. Fase 5 : Evaluasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik Metode
1 Guru meminta 3-4 kelompok secara Mengkomunikasikan acak untuk mempresentasikan hasil Menyajikan secara tertulis dan diskusinya lisan hasil pembelajaran atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipahami, keterampilan penerapan konsep perbandingan yang dikuasai, Ceramah contoh menyelesaikan disertai permasalahan yang melibatkan Tanya konsep perbandingan. jawab 2 Guru memberikan kesempatan Memberikan tanggapan hasil kepada kelompok lain untuk presentasi meliputi tanya jawab menanggapi hasil diskusi kelompok untuk mengkonfirmasi, penyaji memberikan tambahan informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya 3 Guru mengarahkan siswa melakukan Melakukan resume secara resume secara lengkap, komprehensif lengkap, komprehensif dan dari konsep yang dipahami mengenai dibantu guru dari konsep yang materi yang didiskusikan. dipahami, keterampilan yang diperoleh maupun sikap lainnya.
Kegiatan Akhir ( 10 Menit)
Fase 6 : Memberikan penghargaan dan refleksi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik Metode
1 Guru memberikan penghargaan Peserta didik menerima pujian
berupa pujian kepada kelompok yang dari guru mempresentasikan jawaban hasil diskusinya.
2 Guru mengarahkan peserta didik Peserta didik membuat
untuk membuat kesimpulan tentang kesimpulan tentang pembelajaran hari ini. pemebelajaran hari ini.
3 Permberian kuis untuk nilai individu Peserta didik mengerjakan soal
Ceramah yang diberikan disertai 4 Guru menyampaikan materi yang Peserta didik mendengarkan penugasan akan dipelajari pada pertemuan penyampaian guru selanjutnya. 5 Guru memberikan tugas berupa Peserta didik memperhatikan dan beberapa soal mengenai gambar mencatat PR yang diberikan oleh berskala dan konsep perbandingan guru.
6 Guru mengakhiri kegiatan belajar Peserta didik menjawab
dengan pesan untuk tetap semangat salam belajar dan salam. Alasan pemilihan pendekatan saintifik selain karena disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan, juga karena beberapa alasan yaitu pendekatan saintifik penerapannya berpusat pada siswa, sehingga siswa lebih aktif dan memiliki peran aktif dalam pembelajaran dan juga beberapa kelebihan dalam penggunaan pendekatan saintific. Dalam hal materi perbandingan, yang materinya lebih dekat dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari, dengan menggunakan pendekatan saitific bisa membuat peserta didik lebih mengeksplor pengetahuan mereka dengan mengaitkannya dalam kehidpan nyata. Kegiatan belajar dan deskripsi langkah-langkah pendekatan saintifik pada pembelajaran kurikulum 2013 adalah: 1. Mengamati: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui - Mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat. 2. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati - Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi. 3. Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan narasumber - Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengembangkan. 4. Mengasosiasikan/mengolah informasi: Peserta didik mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi - mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan. 5. Mengkomunikasikan: peserta didik menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya - menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan. Untuk menunjang keaktifan seluruh peserta didik di dalam kelas, maka digunakan model pembelajaran kooperatif. Selain itu model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa keunggulan (Wina Sanjaya, 2011) yaitu : 1. Melalui cooperative learning siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2. Cooperative learning dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3. Cooperative learning dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4. Interaksi selama pembelajaran kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir, hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. 5. Cooperative learning dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar 6. Cooperative learning merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik skaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu. 7. Melalui cooperative learning dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang di buat adalah tanggung jawab kelompoknya. 8. Cooperative learning dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata Penggunaan metode diskusi, dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat menunjang siswa dalam model pembelajaran kooperatif. Siswa dapat saling bertukar pikiran ataupun pendapat dan belajar menerima pendapat orang lain. Metode Tanya jawab juga bisa membuat partisipasi siswa lebih aktif dan berusaha mendengarkan pertanyaan yang ada dengan baik dan mencoba untuk memberikan jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima pelajaran dengan aktif berpikir, tidak pasif mendengarkan saja. Selain itu dengan metode tanya jawab, situasi kelas lebih hidup karena para siswa aktif berpikir dan menyampaikan buah pikirannya melalui jawaban atas pertanyaan yang ada, sangat positif untuk melatih anak agar berani mengemukakan pendapatnya dengan lisan secara teratur. Timbulnya perbedaan pendapat di antara para anak didik, membawa kelas pada situasi diskusi yang menarik. Selain itu, guru dapat melakukan kontrol terhadap pemahaman dan pengertian siswa tentang masalah yang dibicarakan. Sementara penugasan sendiri, dapat digunakan untuk mengecek pemahaman siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan untuk metode penugasan merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kekreatifan anak dalam menangkap mata pelajaran yang di ajarkan oleh seorang guru. Dengan metode tugas ini dapat digunakan untuk melatih aktivitas, kretivitas, tanggung jawab dan disiplin peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini penting karena dalam kegiatan pengajaran tidak selamanya peserta didik mendapat pengawasan dari guru. Selain itu, peserta didik mendapat kesempatan untuk melatih diri bekerja secara mandiri dan dapat merangsang daya pikir peserta didik, karena mereka dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapinya.