Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Bladder Training.

Sub Pokok Bahasan : Latihan Kegel Dengan inkontinensia Urine.


Hari / Tanggal : Kamis , 30 juni 2016

Waktu : 08.00 08.45 WIB.

Sasaran : Lansia pada wanita di Wisma Melati.

Tempat : Wisma melati, Panti Jompo Kuncen, Ungaran Barat.

Penyuluh : Aisah Bibi.

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan lansia wisma melati dapat
mempraktikkan latihan kegel untuk mengatasi inkontinensia urine.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan lansia wisma melati mampu
memahami materi yang disampaikan, dintaranya :
a. Menyebutkan defenisi inkontinensia urine
b. Menyebutkan penyebab inkontinensia urine
c. Menyebutkan tanda dan gejala inkontinensia urine
d. Menyebutkan akibat inkontinensia urine
e. Menyebutkan cara mengatasi inkontinensia urine
f. Mempraktekkan latihan kegel untuk mengatasi inkontinensia urine.
B. Lingkup Materi
a. Defenisi inkontinensia urine
b. Penyebab inkontinensia urine
c. Tanda dan gejala inkontinensia urine
d. Akibat inkontinensia urine
e. Cara mengatasi inkontinensia urine
f. Cara mempraktekkan latihan kegel untuk mengatasi inkontinensia urine.
C. Sasaran dan Target
Sasaran ditunjukkan pada lansia wanita penderita inkontinensia urine di wisma melati
Panti Jompo Kuncen, Unagara Barat.
D. Metode
- Ceramah
- Diskusi / tanya jawab
- Demonstrasi
E. Setting Tempat

Keterangan :
: Penyaji

: Lansia

F. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Metode Alat


1. 5. Pembukaan :
menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam Tanya
jawab
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan Ceramah

3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan Ceramah Leaflet


Dan
4. Menyebutkan materi Memperhatikan Ceramah slide
yang akan disampaikan

5. Menggali pengetahuan Menjawab sesuai Tanya


pasian tentang materi pengetahuan yang jawab
yang akan disampaikan dimiliki
2. 30 Pelaksanaan :
menit 1. Membagikan leaflet Memperhatikan Tanya
kepada audience. jawab
2. Menjelaskan definisi Memperhatikan Ceramah
inkontinensia urine
3. Menjelaskan penyebab Memperhatikan Ceramah
inkontinensia urine
4. Menjelaskan tanda dan Memperhatikan Ceramah
gejala inkontinensia
urine Leaflet
5. Menjelaskan akibat dari Memperhatikan Ceramah Dan
inkontinensia utine slide
6. Menjelaskan cara Memperhatikan Ceramah
mengatasi inkontinensia
urine
7. Mempraktikan latihan Memperhatikan Demonstrasi
kegel untuk mengatasi
inkontinensia urine
8. Memberikan Bertanya dan Tanya
kesempatan pada klien memperhatikan jawab
untuk bertanya dan jawaban yang telah
memberikan jawaban disampaikan
atas pertanyaan

3. 10 Penutup
menit Evaluasi :
1. Meminta klien Menjawab Tanya
menjelaskan apa itu pertanyaan dengan jawab
inkontinensia urine benar

2. Meminta klien Menjawab Tanya


menyebutkan penyebab pertanyaan dengan jawab
inkontinensia urine benar
3. Meminta klien Menjawab Tanya
menyebutkan tanda dan pertanyaan dengan jawab
gejala inkontinensi benar
urine

4. Meminta klien Menjawab Tanya Leaflet


menyebutkan akibat pertanyaan dengan jawab Dan
dari inkontinensa urine benar slide

5. Meminta klien Menjawab Tanya


menjelaskan cara pertanyaan dengan jawab
mengatasi benar
inkontinensia urine

6. Meminta klien Memperagakan Tanya


mempraktikan latihan latihan kegel dengn jawab
kegel. benar

Terminasi :
1. Menjelaskan Mendengarkan Demonstrasi
kesimpulan
2. Mengucapkan Mendengarkan Ceramah
terimakasih atas
perhatian yang Menjawab salam Ceramah
diberikan
3. Mengucapkan salam Tanya
penutup jawab
g. Media
- Leafleat
- Slide
- LCD

h. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Klien hadir ditempat penyluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di wisma melati Panti Jompo
c. Pengorganisasian penyelenggaran penyluhan
2. Evaluasi proses
a. Klien memberikan respon terhadap materi yang disampaikan
b. Klien mengajukan pertanyaan sebagai wujud antusias
c. Klien tidak meninggalkan acara atau kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi akhir
a. Klien mengetahui definisi inkontinensia urine
b. Klien mengetahui penyebab inkontinensia urine
c. Klien mengetahui tanda dan gejala inkontinensia urine
d. Klien mengeahui akibat inkontinensia urine
e. Klien mengetahui cara mengetahui inkontinensia urine
f. Klien mampu mempraktikan latihan senam kegel.

i. Lampiran
Materi
MATERI
LATIHAN KEGEL PADA LANSIA DENGAN INKONTINENSIA URINE

A. Latar Belakang
Inkontinensia urine merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh
lansia, yang biasanya disebabkan oleh penurunan kapasitas kandung kemih dan
berkurangnya kemampuan tahanan otok lurik pada uretra karena perubahan fisiologis
pada lansia (Darmojo & Soetojo, 2006). Bau yang tidaksedap serta perasaan kotor
akibat inkontinensia urine ini akan mengakibatkan masalah sosial dan psikologis serta
juga akan mempengaruhi aktivitas lansiasehari-hari.
Berdasarkan hasil survei yang diperoleh tentang kejadianinkontinensia urine
pada lansia di Wisma Cinta Kasih, diperoleh bahwa dari 43 orang lansia yang ada,
terdapat sekitar 35% mengalami inkontinensia urine dimana lansia tidak mampu
untuk menahan keinginan untuk berkemih.Akibatnya, untuk mengantisipasi hal ini
sebagian besar (70%) lansia sehari- harinya memakai pampers.
Tingginya angka kejadian inkontinensia urine ini menyebabkan perlunya
penanganan yang sesuai, karena jika tidak segera ditangani akan menyebabkan
komplikasi seperti infeksi saluran kemih, infeksi kulit sekitar kemaluan, gangguan
tidur, dekubitus dan gejala ruam. Selain itu, masalah psikososial seperti dijauhi orang
lain karena berbau pesing, minder, serta mudah marah dapat saja terjadi. Menurut
Stanley (2007) dan Soetojo (2006) salah satu penanganan yang tepat untuk
inkontinensia urine pada lansia adalah Kegel Exercise (Latihan Kegel)
Latihan kegel merupakan latihan kontraksi otot dasar panggul secara aktif
yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul (Pujiastuti, 2003).
Latihan kegel sangat bermanfaat untuk menguatkan otot rangka pada dasar panggul
sehingga memperkuat fungsi sfingter eksternal pada kandung kemih (Widiastuti,
2011). Oleh karena itu, latihan kegel sangat tepat untuk diterapkan dalam mengatasi
inkontinensia urine pada lansia di wisma melati Panti Jompo Kuncen, Ungaran Barat.
B. Definisi Inkontinensia Urine
Menurut Interntional Continence Society dalam Vitriana (2002), inkontinensia
urine didefinisikan sebagai keluarnya urin secara tidak sadar yang menimbulkan
masalah sosial dan hiegene serta secara objektif tampak nyata.
Sedangkan menurut Setyono (2001), inkontinensia urine adalah pelepasan
urine dalam jumlah yang cukup banyak secara tidak sadar dan tidak terkontrol,
sehingga dapat dianggap sebagai kondisi yang disebabkan karena usia.
Menurut brunner (2011). Inkontinensia Urine (IU) atau yang lebih
dikenal dengan beser sebagai bahasa awam merupakan salah satu keluhan
utama pada penderita lanjut usia. Inkontinensia urine adalah pengeluaran urin
tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga
mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan sosial. Variasi dari
inkontinensia urin meliputi keluar hanya beberapa tetes urin saja, sampai
benar-benar banyak, bahkan terkadang juga disertai inkontinensia alvi (disertai
pengeluaran feses)

C. Penyebab Inkontinensia Urine


Adapun beberapa penyebab inkontinensia urine pada lansia adalah :
1. Faktor usia yang menyebabkan terjadi perubahan fungsi kandung kemih
2. Faktor psikologis seperti stres
3. Cuaca yang dingin
4. Pengaruh obat-obatan
5. Komplikasi dari penyakit seperti infeksi saluran kemih, kehilangan kontrol
spinkter dan perubahan tekanan yang tiba-tiba pada abdominal. Sedangkan
menurut Catherine (1995),
Penyebab inkontinensia urine pada lansia lainnya adalah :
Terjadinya peningkatan tekanan di dalam rongga perut yang menyebabkan
urin keluar saat batuk, bersin, tertawa atau latihan. Hal ini disebabkan oleh
melemahnya otot dasar panggul
Adanya masalah pada bagian neurologis/saraf
Aktivitas otot kandungan kemih meningkat
Terjadinya kelebihan kapasitas pengisian kandung kemih. Hal ini disebakan
oleh adanya sumbatan pada organ kelamin seperti pembesaran prostat, factor
saraf, dan obat-obata.
Demensia (pikun) berat, gangguan pada otot dan rangka seperti patah tulang,
keterbatasan dalam bergerak, dan
Factor lingkungan

D. Tanda dan Gejala Inkontinensia urine


1. Keluarnya urine secara tidak sadar atau tidak terkontrol
2. Kesulitan dalam menahan keinginan untuk berkemih
3. Sering Buang Air Kecil (BAK) baik pada siang hari dan meningkat di malam hari
4. Keluarnya urine dalam jumlah yang banyak.

E. Akibat inkotinensia urine


Inkontinensia urine pada lansia dapat menyebabkan :
1. Infeksi saluran kemih
2. Infeksi kulit sekitar kemaluan
3. Dekubitus
4. Gangguan tidur
5. Ruam pada kulit
6. Masalah kebersihan
7. Masalah psikologis (malu).

F. Cara mengatasi inkontinensia urine


Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mengatasi
inkontinesia urine, yaitu:
1. Intake cairan yang cukup
2. Latihan buang air kecil teratur
3. Biasakan buang air besar secara teratur
4. Latihan otot dasar panggul/latihan Kegel.
G. Latihan Kegel
Latihan Kegel merupakan suatu upaya untuk mencegah inkontinensia urine.
Latihan Kegel bertujuan untuk memperkuat otot dasar panggul dan meningkatkan
tekanan otot. Cara latihan Kegel adalah dengan melakukan kontraksi pada otot dasar
panggul dan menahan kontraksi tersebut dalam 10 hitungan kemudian kontraksi
dilepaskan. Pada tahap awal bisa dimulai dengan menahan kontraksi selama 3-5 detik.
Dengan melakukan secara bertahap otot akan semakin kuat, latihan ini diulang 10 kali
setelah itu mencoba berkemih untuk menghentikan urin di tengah (Johnson, 2002).
Berikut ini adalah teknik melakukan Latihan Kegel :
1. Posisi tidur telentang/duduk dengan kedua kaki ditekuk sehingga otot panggul
sejajar dengan lantai.
2. Tahan otot panggul seperti menahan kencing selama sepuluh hitung atau
sesanggupnya.
3. Lepaskan dan istirahat selama sepuluh hitungan.
4. Lakukan lagi dan lepaskan lagi lebih kurang 5 x latihan.
5. Lakukan sebanyak 3 x sehari (pagi, siang dan malam).
DAFTAR PUSTAKA

Septiastri. (2012). Latihan Kegel Dengan Penurunan Gejala Inkontinensia Urine


Pada Lansia. Fakultas Keperawatan USU.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik;. Volume 2. Jakarta : EGC
Smeltzer, C. Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Volume 2.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai