Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

TANGERANG SELATAN

RENCANA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PENYERTAAN MODAL NEGARA DAN

PELAKSANAAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) TERHADAP

PENDAPATAN BAGIAN PEMERINTAH ATAS LABA BADAN USAHA

MILIK NEGARA DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

Diajukan Oleh :

ILHAM AKBAR

NPM 1401160136

2017
TANDA PERSETUJUAN

RENCANA SKRIPSI

NAMA : ILHAM AKBAR

NOMOR POKOK MAHASISWA : 1401160136

BIDANG SKRIPSI : AKUNTANSI PEMERINTAH

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH PENYERTAAN

MODAL NEGARA DAN PELAKSANAAN

INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)

TERHADAP PENDAPATAN BAGIAN

PEMERINTAH ATAS LABA BADAN

USAHA MILIK NEGARA DALAM

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

PUSAT

Mengetahui Menyetujui
Kepala Bidang Akademis Dosen Pembimbing,
Pendidikan Akuntan,

.. Handaka
NIP NIP

ii
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

A. Halaman Judul ............................................................................................... i

B. Tanda Persetujuan Rencana Skripsi ............................................................... ii

C. Daftar Isi ........................................................................................................iii

II. BAGIAN ISI

A. Pendahuluan

1 Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1

2 Ruang Lingkup Penelitian........................................................................ 3

3 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3

5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

6 Metodologi Penelitian .............................................................................. 4

7 Sistematika Penulisan .............................................................................. 7

B. Landasan Teori

1 Badan Usaha Milik Negara ..................................................................... 8

2 Penyertaan Modal Negara ........................................................................ 16

3 Initial Public Offering .............................................................................. 18

4 Deviden atas laba BUMN ........................................................................ 18

C. Gambaran Objek Penelitian

1 Gambaran Umum ..................................................................................... 19

iii
2 Kegiatan Organisasi Terkait Topik Kajian Penelitian ............................. 23

3 Masalah yang Dihadapi............................................................................ 24

4 Alternatif Pemecahan Masalah ................................................................ 25

D. Rencana Daftar Pustaka ................................................................................. 26

III. BAGIAN PENUTUP

A. Rencana Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 27

B. Kontinjensi ...................................................................................................... 27

iv
1

BAGIAN ISI

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Penelitian

Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki

oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara

yang dipisahkan. Sebagai salah satu pelaku dalam sistem perekonomian nasional,

BUMN berperan menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa guna mewujudkan

kesejahteraan rakyat. Hal tersebut dapat dilihat dari berdirinya BUMN di berbagai

sektor seperti sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, keuangan, manufaktur,

transportasi, pertambangan, listrik, telekomunikasi, perdagangan, dan kontruksi.

Dalam pelaksanaannya, BUMN dibagi dalam dua bentuk, yakni perusahaan

perseroan (persero) dan perusahaan umum (perum). Persero merupakan BUMN yang

berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau

paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik

Indonesia dengan tujuan utamanya mengejar keuntungan. Sedangkan Perum

merupakan BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas

saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau

jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip

pengelolaan perusahaan.

Berdasarkan data kementerian BUMN tahun 2017, saat ini jumlah BUMN di

Indonesia mencapai 121 badan usaha yang terdiri dari 106 berbentuk perseroan terbatas
2

(PT) dan 15 berbentuk perusahaam perum (perum). Dari data diatas dapat diketahui

juga bahwa BUMN yang telah melaksanakan Initial Public Offering (IPO) adalah

sebanyak 20 perusahaan sehingga dengan kata lain sekitar 16,52 persen dari total

BUMN secara keseluruhan saat ini telah menjadi perusahaan terbuka (Tbk). Jumlah ini

meningkat cukup jauh bila dibandingkan dengan persentase BUMN yang melakukan

IPO pada awal tahun 2000 yang hanya mencapai 3,23 persen.

Menurut Fahmi (2011, 134) IPO merupakan penawaran saham pertama kali

yang dilakukan oleh perusahaan yang akan go public. Go public artinya perusahaan

telah memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik dan siap untuk dinilai oleh

publik secara terbuka. Go public atau penawaran umum merupakan kegiatan yang

dilakukan emiten untuk menjual sekuritas kepada masyarakat, berdasarkan tata cara

yang diatur undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Sehingga BUMN yang

melakukan IPO akan mendapatkan tambahan modal untuk kegiatan perusahaan dimasa

yang akan datang dengan konsekuensi yang semula 100% saham BUMN dimiliki oleh

negara kini ada sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak swasta (Hartono: 2011).

Seperti halnya IPO, dalam hal penambahan modal BUMN, Negara Republik

Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas BUMN juga dapat melakukan

Penyertaan Modal Negara (PMN). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun

2005 Pasal 1 angka 7 PMN adalah pemisahan kekayaan negara dari APBN atau

penetapan cadangan perusahaan atau sumber lain untuk dijadikan sebagai modal

BUMN dan/atau Perseroan Terbatas lainnya yang dikelola secara korporasi. Penyertaan

modal pemerintah pusat/daerah adalah pengalihan kepemilikan barang milik

negara/daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi


3

kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham negara atau

daerah pada badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum

lainnya yang dimiliki negara (PP No.6 Tahun 2006 Pasal 1 angka 19)

Sebagai salah satu sumber permodalan BUMN, dalam Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat (LKPP) audited tahun 2016, PMN diklasifikasikan sebagai investasi

permanen yang merupakan salah satu jenis aset investasi jangka panjang. Investasi

Permanen dimaksudkan untuk dimiliki secara terus menerus/berkelanjutan tanpa ada

niat untuk diperjualbelikan atau ditarik kembali. Selain itu investasi permanen

bertujuan untuk mendapatkan dividen dan/atau menanamkan pengaruh yang signifikan

dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Sehingga PMN yang

merupakan salah satu pengeluaran pembiayaan dalam Laporan Realisasi APBN

diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan dalam pendapatan negara di

tahun anggaran yang akan datang.

PMN dan Pelaksanaan IPO merupakan beberapa sumber permodalan BUMN

dalam melaksanakan kegiatan perusahaan baik berupa penambahan modal kerja

(capital expenditure) untuk meningkatan kapasistas produksi melalui pembelian aset

tetap dan akuisisi anak perusahaan maupun pembayaran hutang yang tujuannya adalah

untuk menurunkan beban perusahaan terkait hutang tersebut sehingga dimasa yang

akan datang diharapkan laba bersih perusahaan dapat meningkat dan memberikan

dividen yang lebih besar bagi para pemegang saham (Warren dkk: 2005).

Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen merupakan keputusan apakah

laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai

dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan (returned earning) guna
4

pembiayaan investasi nantinya. Dalam LKPP, dividen BUMN dikategorikan sebagai

pendapatan bagian pemerintah atas laba BUMN yang digunakan untuk membiayai

belanja negara dalam APBN tahun anggaran berjalan. Sehingga sebagai pemegang

saham mayoritas, pemerintah juga turut menentukan kebijakan dividen BUMN

tersebut.

Berdasarkan fakta - fakta terkait adanya pengeluaran pemerintah berupa PMN

BUMN dan pelepasan sebagian saham BUMN ke publik sehingga terjadi penambahan

modal BUMN, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul

Analisis Pengaruh Penyertaan Modal Negara dan Pelaksanaan Initial Public

Offering terhadap Pendapatan Bagian Pemerintah Atas Laba BUMN dalam

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.

2. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini akan difokuskan pada data Penyertaan Modal Negara (PMN)

BUMN berdasarkan masterfile investasi pemerintah pada direktorat Sistem Manajemen

Investasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, data perusahaan yang listing di Bursa

Efek Indonesia (BEI), dan data Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba BUMN yang

diolah dari Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) audited periode 2010 sampai

dengan 2016.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas dalam

penelitian ini antara lain adalah :


5

1. Apakah Penyertaan Modal Negara (PMN) BUMN memberi pengaruh pada

pendapatan bagian pemerintah atas laba BUMN?

2. Apakah pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) BUMN memberi pengaruh

pada pendapatan bagian pemerintah atas laba BUMN?

4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui pengaruh Penyertaan Modal Negara (PMN) BUMN terhadap

pendapatan bagian pemerintah atas laba BUMN.

2. Mengetahui pengaruh pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) BUMN

terhadap pendapatan bagian pemerintah atas laba BUMN.

5. Manfaat Penelitian

Bagi sisi akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap studi lebih lanjut dalam memberikan gambaran dan literatur mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi pendapatan bagian pemerintah atas laba BUMN. Sedangkan

bagi sisi praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

dampak Penyertaan Modal Negara (PMN) BUMN dan pelaksanaan IPO BUMN

terhadap kinerja BUMN dalam hal ini berupa pendapatan bagian pemerintah atas laba

BUMN tersebut.

6. Metodologi Penelitian

a. Objek penelitian
6

Objek dalam penelitian ini adalah data Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

(LKPP) audited dan data Laporan Keuangan BUMN yang listing di BEI periode 2010

sampai dengan 2016.

b. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) audited dan data Laporan Keuangan

BUMN yang listing di BEI periode 2010 sampai dengan 2016.

c. Cara pengumpulan data

Data sekunder berupa data Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

audited yang diambil dari website resmi kementerian keuangan dan data Laporan

Keuangan BUMN yang listing di BEI yang diambil dari website resmi Bursa Efek

Indonesia dalam periode 2010 sampai dengan 2016.

d. Metode pengolahan data

Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan analisis adalah metode

regresi data panel. Analisis dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data sekunder yang

akan diolah dengan menggunakan software STATA 12.

e. Sarana yang Akan Digunakan untuk Mengolah Data

Dalam penelitian ini, sarana yang akan digunakan dalam pengolahan data

adalah program Microsoft Excel dan WEKA 3.6.13. Program Microsoft Excel

digunakan untuk proses persiapan data, sedangkan WEKA 3.6.13 digunakan dalam

pengolahan data dengan teknik data mining.


7

7. Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang

penelitian, ruang lingkup penelitian, masalah penelitian, tujuan dan

manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan menguraikan landasan teori yang mendukung

penelitian, baik dari studi pustaka maupun hasil dari penelitian

sebelumnya. Landasan teori menguraikan pengertian dan jenis-jenis

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maksud dan tujuan pendirian

BUMN, pengertian Penyertaan Modal Negara, jenis-jenis dan syarat

PMN, pengertian dan proses pelaksanaan IPO, pengertian dan jenis-

jenis dividen, jenis pendapatan negara, dan kerangka pemikiran teoritis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum objek penelitian,

metodologi penelitian yang terdiri dari jenis dan metode penelitian, jenis

dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Dalam bab ini akan dilakukan pengolahan data-data yang ada melalui

metode regresi data panel, setelah itu akan dilanjutkan dengan analisis

dan pembahasan terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan

sebelumnya, sehingga diharapkan analisis yang dihasilkan dapat

membantu tercapainya tujuan penelitian.


8

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai simpulan yang ditarik dari hasil

penelitian, keterbatasan penelitian dan saran sebagai bahan masukan

serta pertimbangan bagi pemerintah guna menentukan kebijakan yang

akan ditempuh dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai