Anda di halaman 1dari 9

RESUME

MANAJEMEN PEMASARAN

COMPANY AND MARKETING STRATEGY


PARTNERING TO BUILD CUSTOMER RELATIONSHIP

PENYUSUN:

1. Ovita Dwi P NIM: 2016110537


2. Yuni Pratiwi NIM: 2016110552
3. Reni Wulandari NIM: 2016110556

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2017
A. PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan
managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang
dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun
pembeli potensial.

B. PERANAN PEMASARAN
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga
tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah
menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik,
mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan
pelanggan.

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

1. Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi
dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan
distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak
mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas
dengan daya beli mereka.
2. Konsep Produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini
adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk
berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri ciri terbaik.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para
pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami
semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen
strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan
semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

Konsep Pemasaran Inti


1. Pasar sasaran dan segmentasi
2. Tempat pasar, ruang pasar, dan metamarket
3. Pemasar dan calon pelanggan
4. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
5. Produk, tawaran, dan merek
6. Nilai dan kepuasan
7. Pertukaran dan transaksi
8. Relasional dan jaringan kerja
9. Saluran pemasaran
10. Rantai pasokan
11. Persaingan
12. Lingkungan pemasaran
13. Program pemasaran

Strategi Pemasaran
Hellriegel D &Slocum JW mengemukakan 2 jenis strategi pemasaran, yaitu :
1. Market penetration strategy, yang berupaya untuk meningkatkan pemasaran pada pasar
yang sekarang ada melalui produk yang sekarang telah ada pula. Kegiatan yang dilakukan
meliputi upaya meningkatkan jumlah pembelian dari produk, mencoba menarik konsumen
yang sekarang menggunakan produk dari kompetitor/pesaing atau malahan sekaligus
membeli kompetitor tersebut.
2. Market development strategy yaitu upaya mencari pasar baru dari produk yang sudah ada.
Tiga kegiatan utama mencari pasar baru ini adalah menemukan pasar secara geografis
(contoh : buka cabang di daerah lain), menemukan target market baru (contoh : video yang
tadinya untuk presentasi ilmiah kemudian dipasarkan untuk hiburan dalam rumah tangga)
serta menemukan penggunaan baru dari produk yang ada (misalnya mobil niaga diubah
menjadi mobil keluarga).

C. KEMITRAAN & MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN


Rencana strategis perusahaan membentuk jenis bisnis yang akan dioperasikan
perusahaan dan tujuan masing-masing jenis bisnis tersebut. Kemudian, dalam setiap unit
bisnis, dilakukan perencanaan yang lebih rinci. Departemen fungsional utama dalam setiap
unit harus bekerja sama untuk mencapai tujuan strategis
Kesuksesan perusahaan bergantung pada bagaimana masing-masing departemen
melaksanakan aktivitas bernilai tambah bagi pelanggan dan bagaimana departemen bekerja
sama dengan baik untuk melayani pelanggan. Tetapi perlu diingat, pemasar tidak bisa berdiri
sendiri untuk menghasilkan nilai yang unggul bagi pelanggan. Meskipun pemasar
menjalankan peran utama, pemasaran hanya bisa menjadi mitra dalam menarik,
mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan. Sehingga, mereka harus bekerja sama
dengan mitra pemasaran di departemen lain dalam perusahaan dan pihak-pihak lain di luar
perusahaan. Selain mampu melaksanakan manajemen hubungan pelanggan, pemasar juga
harus mampu mempratekkan manajemen hubungan kemitraan.

Manajemen Hubungan Kemitraan : Mitra Di Dalam Perusahaan


Manajemen hubungan kemitraan bekerja secara erat dengan rekan dalam departemen
lainnya di perusahaan dan membentuk rantai nilai (value chain) untuk melayani pelanggan.
Keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada seberapa baik kinerja masing-masing
departemen dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga pada seberapa baik koordinasi
kegiatan berbagai departemen tersebut. Rantai nilai perusahaan tidak mungkin lebih kuat
daripada penghubung terlemahnya. Kesuksesan perusahaan bergantung pada seberapa baik
masing-masing departemen melakukan pekerjaannya dan baik koordinasi aktivitas berbagai
departemen tersebut
Sebagai contoh, Wal-Mart bertujuan menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan
dengan menyediakan produk-produk yang diinginkan pada harga semurah mungkin. Pemasar
di Wal-Mart mempelajari kebutuhan pelanggan dan memasok rak-rak toko dengan produk
yang diinginkan pada harga termurah. Pemasar menyiapkan iklan dan program
merchandising dan membantu pembelanja dengan layanan pelanggan. Departemen pembelian
mencari para pemasok yang diinginkan dan membeli dari mereka dengan harga yang rendah.
Departemen teknologi informasi harus menyediakan informasi yang cepat dan akurat tentang
produk mana yang sedang dijual di masing-masing toko. Dan orang-orang bagian operasi
memberikan penanganan barang dagangan yang murah dan efektif
Manajemen Hubungan Kemitraan: Mitra di Luar Perusahaan
Manajemen hubungan kemitraan harus bekerja sama secara efektif dengan perusahaan
lainnya dalam sistem pemasaran untuk membentuk jaringan penghantar nilai (value delivery
network) unggul yang kompetitif.
Pentingnya Hubungan Baik Dengan Pelanggan
Menjalin hubungan baik dengan pelanggan adalah hal yang selayaknya dilakukan
oleh setiap organisasi pelayanan baik perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Hal
inidikarenakan posisi dan keberadaan pelanggan sangat memberikan pengaruh dalam
keberlangsungan bisnis suatu organisasi. Terdapat beberapa alasan mengapa jalinan
hubungan baik dengan pelanggan sangat penting dilakukan , antara lain :

1. Untuk mengetahui lebih jauh kebutuhan dan harapan melalui sudut pandang pelanggan
sehingga akan memudahkan organisasi pelayanan dalam menyusun strategi pelayanan

2. Mendorong tingkat loyalitas pelanggan terhadap jasa layanan yang diberikan oleh
organisasi (perusahaan/pemerintah).

3. Untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan


melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan.

Loyalitas pelanggan mutlak diperlukan apabila perusahaan ingin tetap eksis dalam
sebuah industri yang memiliki tingkat persaingan tinggi. Jalinan hubungan baik dengan
pelanggan ini dikenal dengan konsep Customer Relanship Management (CRM). Kisah kuno
tentang Ming Hua tersebut merupakan contoh klasik implementasi Customer Relationship
Management (CRM) yang sangat dasar.

Pada dasarnya, Konsep Customer Relationship Management (CRM) muncul


berdasarkan konsep relationship marketing. Jika dalam relationship marketing perusahaan
berusaha untuk menjalin hubungan dengan seluruh pihak yang berkepentingan dalam
organisasi pelayanan, maka Customer Relationship Management (CRM) menekankan pada
sisi pelanggan saja (Vanessa Gaffar, 2007:86). Pelanggan yang dimaksud tentulah tidak
hanya pada kepentingan pelanggan eksternal saja melainkan juga pelanggan internal yaitu
para karyawan dari organisasi pelayanan tersebut baik perusahaan ataupun lembaga
pemerintahan.

Konsep Customer Relationship Management

Dalam perkembangan mutakhir konsep Customer Relationship Management


(CRM) banyak menjadi kajian khususnya dalam berbagai kegiatan penelitian. Hal ini
dikarenakan pada saat ini banyak perusahaan tengah terfokus pada kegiatan perawatan
pelanggan mereka. Banyak cara dan program dibuat untuk mendapatkan loyalitas pelanggan,
karena pada akhirnya loyalitas pelanggan ini akan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Manajemen hubungan pelanggan atau Customer Relationship Management


(CRM) merupakan konsep yang berbeda-beda menurut pandangan berbagai pihak. Bagi
sebagian orang, CRM adalah singkatan dari Customer Relationship Marketing. Sementara itu
kelompok lain yang berkeyakinan bahwa tidak semua pelanggan menghendaki hubungan
dengan supplier, menghapus kata hubungan dan memilih istilah yang lebih singkat, yaitu
manajemen pelanggan alias Customer Management. Ada pula pihak-pihak yang lebih
menyukai Relationship Marketing. Apapun istilahnya yang jelas CRM adalah praktik bisnis
yang terfokus atau berorientasi pada pelanggan.
Menurut Francis Buttle (2004:2) Manajemen hubungan pelanggan
atau Customer Relationship Management (CRM)adalah strategi inti dalam bisnis yang
mengintegrasikan proses-proses dan fungsi-fungsi internal dengan semua jaringan eksternal
untuk menciptakan serta mewujudkan nilai bagi para konsumen sasaran secara profitabel.

Sedangkan Brown dan Rigby, Reincheld, Dawson (dalam Vaness Gaffar, 2007:87)
mengungkapkan bahwa Customer Relationship Management (CRM) merupakan suatu proses
mendapatkan, mempertahankan, dan mengembangkan pelanggan yang menguntungkan dan
memerlukan suatu fokus yang jelas terhadap atribut suatu jasa yang dapat menghasilkan nilai
kepada pelanggan sehingga dapat menghasilkan loyalitas. Jadi disini Customer Relationship
Management (CRM) bukanlah suatu konsep atau proyek, melainkan suatu strategi bisnis yang
bertujuan untuk memahami, mengantisipasi, dan mengelola kebutuhan pelanggan yang ada
dan pelanggan potensial dari suatu organisasi.

Customer Relationship Management (CRM) dapat dikaji dari tiga tataran (Francis
Buttle,2004:3) yaitu:

1. CRM Strategis, adalah pandangan top down tentangCustomer Relationship


Management (CRM) sebagai strategi bisnis paling penting yang mengutamakan konsumen
dan bertujuan memikat dan mempertahankan konsumen yang mneguntungkan.

2. CRM Operasional, adalah pandangan tentang Customer Relationship Management


(CRM) yang berfokus pada proyek-proyek otomatisasi seperti otomatisasi layanan,
otomatisasi armada penjualan, dan otomatisasi penjualan.

3. CRM Analitis, adalah pandangan bottom up tentangCustomer Relationship


Management (CRM) yang terfokus pada kegiatan penggalian data konsumen untuk tujuan-
tujuan strategis dan taktis.

D. BAURAN PEMASARAN
Banyak diantara kita mungkin tidak menyadari bahwa setiap produk yang kita beli
atau konsumsi sebenarnya menjalani proses penciptaan yang rumit hingga menjadi suatu
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. Membutuhkan biaya hingga
menjadi produk yang dibutuhkan konsumen, memerlukan komunikasi dari produsennya
hingga kita mengetahui bahkan mengkonsumsinya, dan mungkin juga menjalani perjalanan
panjang hingga akhirnya ada di tangan kita.Kombinasi variabel atau kegiatan memasarkan
itulah yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Sedikitnya ada 4 aktivitas pemasaran dan
disebut dengan Bauran Pemasaran atau Marketing Mix.

Beragam definisi atau pengertian Bauran Pemasaran atau Marketing


Mix disampaikan pakar marketing namun secara umum dapat disampaikan adalah kumpulan
dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan
usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Jadi, bauran pemasaran terdiri
dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.

Bauran pemasaran terdiri dari 4 komponen, yaitu :


1. Produk
2. Harga
3. Distribusi
4. Promosi

Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:


1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk
dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety,
quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.
2. Price (harga) adalah sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau
mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment
period, credit terms, and retail price.
3. Place (tempat) adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang
dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain
channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
4. Promotion (promosi) adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan
dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain
sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.

Namun dalam pengembangannya 4 komponen Bauran Pemasaran (marketing


mix) mengalami perkembangan. Pakar marketing yaitu Lovelock dan Wright
mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service
management dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu: product elements, place,
cyberspace, and time, promotion and education, price and other user outlays, process,
productivity and quality, people, and physical evidence.
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai
bagi pelanggan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan
bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif
untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik
yang perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan
korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan
tawarkan atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan
untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan
layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi
pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan
pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk
dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara
nyata kualitas produk dan layanan.
E. MENGELOLA USAHA PEMASARAN
Pengelolaan usaha yaitu kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan/Individu dalam
bisnisnya dalam pendirian usaha, penyusunan anggaran keuangan, serta menjalankan
perusahaan yang berkaitan aspek produksi, pemasaran, sumberdaya manusia, serta
pengelolaan keuangan. Perencanaan usaha merupakan suatu dokumen yang menyatakan
keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan
menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah usaha yang
dijalankan nanti memiliki prospek keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa menyakinkan
orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama.
Perencanaan usaha juga harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan adanya
barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga perencanaan usaha harus
berbasis pada permintaan pasar.
ALASAN :
1. Untuk dipakai sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha sehari-
hari
Perencanaan usaha yang telah disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksana
untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang atau sesuai dengan rencana.
Dengan adanya perencanaan usaha yang disusun (tentunya sebelum suatu kegiatan
dilakukan) dengan cermat dapatlah dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan mana yang
diperlukan dan mana yang tidak
Dengan adanya perencanaan usaha, maka segala kegiatan dapat dilakukan secara
tertib dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang semestinya.
2. Untuk mendapatkan pembiayaan dari Lembaga Pemberi Pinjaman (To obtain the
institution financing)
Dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan memudahkan kita untuk mencari
bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam perencanaan usaha menunjukkan
aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang mana hal tersebut akan memudahkan pengelola
usaha mendapat dukungan berupa pinjaman melalui lembaga pemberi pinjaman
3. Untuk mendapatkan dana investasi (To obtain investment funds)
Perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita untuk mendapatkan pinjaman
melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan mendukung pemenuhan investasi usaha
kita.
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerjasama (To arrange strategic alliances)
Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah
ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok
barang buat perusahaan anda
5. Untuk mendapatkan kontrak besar (To large contracts)
Perencanaan yang baik menarit minat perusahaan-perusahaan yang lebih besar
memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda
6. Untuk menarik tenaga kerja inti (To attract key employes)
Perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau
mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda
memerlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam
perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat
pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri
7. Untuk memotivasi dan fokus (To motivate and focus your management team)
Perencanaaan yang baik menjamin adanya perhatian yang fokus pada tujuan dari
berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan bertumbuh
makin lama makin komplek sehingga perencanaan usaha akan menjadi komponen yang
sangat penting bagi setiap orang untuk tetap berpijak pada arah yang benar.

TUJUAN : Sebuah perencanaan usaha paling tidak mempunyai tiga tujuan utama yakni:
1. Sebagai Rencana Aksi (Action Plan)
Sebuah perencanaan usaha akan membantu untuk bergerak dan mengambil tindakan
bisnis. Kita mungkin sudah lama memikirkan untuk memulai sebuah usaha, tetapi prosesnya
mungkin tampak seperti sesuatu yang menakutkan dan terlalu kompleks.
Sebuah rencana usaha akan membantu untuk memilah-milah proses dimaksud menjadi
bagian-bagian kecil yang lebih jelas. Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar
dapat dilihat sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil. Dan dengan memecahkan
masalah masalah kecil dimaksud, otomatis masalah besar tersebut juga akan dapat
terpecahkan. Jadi menulis sebuah perencanaan usaha akan membantu dalam mengambil
tindakan bisnis dengan membagi masalah besar ke dalam masalah-masalah kecil yang tidak
terlalu rumit.
2. Sebagai Peta Jalan (Road Map)
Seketika memulai sebuah usaha, perencanaan usaha akan menjadi alat yang sangat
berguna agar usaha tetap pada arah yang diinginkan. Dalam kegiatan bisnis sehari-hari yang
hiruk-pikuk, sangat mudah bagi seseorang untuk kehilangan arah usaha untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai. Sebuah rencana bisnis membantu untuk tetap fokus dalam arah
yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan. Juga perencanaan usaha
akan membantu pihak lain untuk memahami visi usaha yang akan dijalankan , termasuk
supplier, pekerja, mitra bisnis, teman dan keluarga.
3. Sebagai Alat Penjualan (Sales Tool)
Mungkin yang paling penting adalah bahwa sebuah perencanaan usaha merupakan
sebuah alat bantu penjualan (Sales Tool), sehingga sebuah perencanaan usaha merupakan alat
yang bisa dipergunakan untuk meyakinkan investor untuk menempatkan investasinya di
usaha tersebut.

Anda mungkin juga menyukai