Anda di halaman 1dari 14

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
A. Identitas
A.1. Identitas Pasien
1. Inisial klien : Tn. M
2. Usia : 19 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Tgl lahir : 24-04-1998
5. No. RM : 1400429
6. Tanggal masuk : 16/08/2017
7. Tanggal pengkajian : 17/08/2017
8. Diagnosa Medis : DHF
9. Alamat : Jl. Kampung Sawah blok D2 no 8 RT
07 RW 09 Kel. Bojong
A.2. Penggung Jawab
1. Nama : Tn.U
2. Umur : 42 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan : SMA
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Petani
7. Hubungan Dengan Klien : Ayah

B. Keluhan utama masuk RS


Demam sejak 2 hari sebelum masuk RS

C. Riwayat Kesehatan

24
a) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh demam sejak 2 hari sebelum masuk RS.
Demam dirasakan dating tiba- tiba dan tinggi, klien mengeluh
nyeri otot, myalgia, mengeluh mual , muntah dan sakit kepala.
Pemeriksaan Lab : DPL Hb : 12.4, Ht: 39, Leuko : 4100,
Tromb:125000 rb.
b) Riwayat penyakit dahulu
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama dan tidak
pernah dirawat di Rumah Sakit.
c) Riwayat penyakit keluarga
Di dalam keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang
sama saat ini denga klien
d) Riwayat kesehatan lingkungan
Klien mengatakan saat ini tinggal di lingkungan yang padat
namun bersih. Satu minggu sebelumnya klien melakukan
perjalanan keluar kota bersama teman-temannya dan menginap
selama 2 hari. Klien mengatakan selama menginap banyak
nyamuk.
D. Pemeriksaan fisik
1. Sistem Pernapasan / Respirasi :
Frekuensi nafas 24 x/mnt, pergerakan dada simetris, nafas
cuping hidung tidak ada, batuk tidak ada, suara paru vesikuler,
ronchi dan Crakles tidak ada.
2. Sistem Kardiovaskuler
TD: 90/60 mmHg, N: 90 x/mnt, CRT > 3 detik, Uji tourniquet
positif.
3.Sistem Persyarafan / neurologi
Kualitas : Compos mentis (Kesadaran baik)
Eye (E): 4
Verbal (V): 5

25
Motorik (M): 6
4. Sistem perkemihan
Frekuensi BAK 6-7 kali/hari, warna urine jernih.
5. Sistem Pencernaan / Gastrointestinal
Selaput mukosa kering, mual, muntah, nafsu makan
menurun, porsi makan tidak habis, makan porsi.
6. Sistem integument
Tampak kemerahan pada kulit, kulit teraba panas, tampak
bintik merah di kulit lengan
dan kaki.
7. Pemeriksaan penunjang 13.5/37/6.14/142000

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


DPL Hemoglobin : 14.6 13,00-16,00 gr/dl
Hematokrit : 39 40-48%
Leukosit : 2.230 5000-10.000/mm3
Trombosit : 61 rb 150-400.rb/mm3
Elektrolit Natrium : 128 135-145
Kalium : 3.1 3.5-4.5
Cl = 99 98-109
Fungsi Hepar SGOT = 86 0-37
SGPT = 46 0-40
NS 1 Dengue Positif

26
E. Pemeriksaan head to toe
1. Kepala : bentuk kepala simestris, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada massa dan tidak ada lesi.
a. Rambut
- Inspeksi : penyebaran rambut merata, rambut hitam dan
sedikit rontok
- Palpasi : rambut tidak terasa lengket
b. Mata
-Inspeksi :- bentuk mata simetris
:- pupil isokhor
:- kemampuan mata mengedip spontan
:- fungsi penglihatan baik
:- sklera putih/ normal
:- konjungtiva anemis
c. Hidung
- Inspeksi :- tidak ada pembengkakan
:- fungsi penciuman baik ditandai
dengan pasien mampu mencium aroma kayu putih
:- tidak ada sekret atau lendir
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d. Telinga
- Inspeksi :- kedua daun telinga simetris
:- tidak ada lesi atau serum
:-fungsi pendengaran baik ditandai
dengan pasien mendengar getaran garpu tala
- Palpasi :-tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
- Inspeksi :- bentuk bibir simetris
:- tidak terdapat massa
:- mukosa bibir kering

27
f. Leher
- Inspeksi :- bentuk leher simetris
:- tidak terdapat massa
:- tidak terdapat edema
- Palpasi :- tidak ada pembengkakan tiroid
2. Thoraks dan Fungsi Pernafasan
- Inspeksi :- bentuk dada simetris
:- tidak ada lesi
- Palpasi :- tidak ada nyeri tekan
:- tidak ada pembengkakan
- Auskultasi :- terdengar suara/ bunyi vesikuler di
paru kanan dan paru kiri
3. Pemeriksaan Jantung
- Palpasi :- frekuensi 90 x 1 menit
- Auskultasi :- terdengar bunyi lup dan dup
dengan teratur
4. Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi :- tidak ada lesi, tapi bagian
epigastrium bengkak
:- Warna perut merata
:- Bentuk simetris
- Palpasi :- Terdapat nyeri tekan pada
epigastrium
- Auskultasi :- bising usus 6x/menit
5. Kulit dan Ekstermitas
a. Kulit
- Inpeksi :-warna kulit kuning langsat merata,
tidak ada lesi
- Palpasi :-turgor kulit lama kembali
Palpasi kuku :-Cafillary reffil time > 3 detik

28
- Inspeksi kuku :-warna kuku pucat

b. Ekstermitas Atas
- Inspeksi :-terpasang inful RL 20 tetes/menit,
tidak ada lesi
- Palpasi :-tidak ada edema dan nyeri tekan
c. Ekstermitas Bawah
- Inspeksi :-tidak ada lesi, tidak ada bekas luka
dan bengkak
- Palpasi :-tidak ada edema

5 5

5 5
Keterangan skala:
1 = teraba gerakan konstraksi otot, tidak ada gerakan.
2 = dapat menggerakan anggota gerak.
3 = dapat menggerakan anggota badan untuk menahan.
4 = dapat menggerakan sendiri (aktif).
5 = kekuatan normal

6. Genitalia : tidak ada pembengkakan, tidak terpasang kateter.


Kebiasaan sehari-hari
1. Pola makan dan minum
Di rumah : klien di rumah makan 3x sehari, jenisnya nasi, lauk tidak
tentu, sayuran, dan minum 7-8 gelas per hari
Di rumah sakit : klien hanya menghabiskan 1/4 makanan yang
disediakan di rumah sakit, minum kurang lebih 1 di pagi hari
2. Pola istirahat dan tidur
Di rumah : klien biasanya tidur 7-8 jam per hari dan
tidak ada gangguan tidur

29
Di rumah sakit : tidak ada gangguan tidur, tetapi tidurnya
hanya 5 jam per hari

3. Pola BAB dan BAK


Di rumah : BAB 1x Tiap pagi feses normal
Di rumah sakit : klien belum BAB selama di rumah sakit

4. Pola personal hygiene


Di rumah : klien mandi 2 x sehari, sikat gigi, dan ganti
baju sesuai kebutuhan
Di rumah sakit : klien dibersihkan tubuhnya dengan kain
basah.
5. Pola aktivitas
Di rumah : aktivitas lancar tidak ada hambatan
Di rumah sakit : klien mengatakan aktivitas di bantu keluarga
dan tenaga medis

Data Psikologis
Klien mengatakan ingin cepat pulang.

Data Spiritual
Klien beragama islam, saat dirumah sakit klien beribadah seperti
sholat dll, klien juga yakin bahwa penyakitnya akan sembuh.

Data Sosial
Klien memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya dan
tetangganya. Klien mengtakan selama di rumah sakit, tetangga dan
kerabatnya sering datang dan menjenguk klien.

30
ANALISA DATA

No. Data Etilogi Masalah Keperawatan


1. DS : Peningkatan suhu Defisit volume cairan
Klien mengatakan tubuh
selalu merasa haus,
badan berkeringat Ektravasasi cairan
terus, badan lemas intake kurang
DO :
- Tampak berkeringat Volume plasma
- Suhu 39,5 C berkurang
- Mukosa bibir kering
- TD : 90/60 mmHg Penurunan volume
cairan tubuh
2. DS: Proses infeksi virus Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi)
- Klien mengatakan dengue
badan panas
- Klien mengatakan Viremia
demam sejak 2 hari
yang lalu thermoregulasi
DO:
- Kulit tampak
kemerahan dan
berkeringat
- Suhu 39,5 C
- Kulit teraba panas

31
3.2. Diagnosa keperawatan
1. Volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan permeabilitas dinding plasma.
2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia).

3.3. Intervensi Keperawatan

Diagnosa
No. Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Volume cairan Tupan : Setelah dilakukan Mandiri : 1. Menetapkan
tubuh kurang dari kebutuhan asuhan 1. Kaji keadaan data dasar pasien
kebutuhan tubuh cairan terpenuhi. keperawatan umum pasien (lemah, untuk mengetahui
berhubungan Tupen : selama 1x 24 jam pucat) serta tanda- penyimpangan
dengan Turgor kulit diharapkan klien : tanda vital. dari keadaan
peningkatan baik, 1. Tekanan darah, 2. Anjurkan pasien normal.
permeabilitas konjungtiva suhu tubuh dalam untuk banyak minum. 2. Asupan cairan
dinding plasma. normal, kulit batas normal 3. Observasi intake sangat diperlukan
dan membran 2. Tidak ada tanda dan output cairan. Untuk menambah
mukosa lembab. tanda dehidrasi, 4. Palpasi capilary volume cairan
Elastisitas turgor refill, temperatur kulit tubuh.
kulit baik, 5. Monitor adanya 3. Untuk
membran mukosa nyeri dada tiba-tiba, mengetahui
lembab, tidak dispnea, sianosis, keseimbangan
ada rasa haus yang kurang istirahat. cairan.
berlebihan 4. Kondisi yang
3. Haluaran urine berkontribusi
adekuat, capilary dalam kekurangan
refill time < 3dtk. cairan
ekstraselular yang

32
dapat
menyebabkan
kolaps pada
sirkulasi/ syok.
5.Hemokonsentra
si dan
peningkatan
platelet agregrasi
dapat
mengakibatkan
pembentukan
emboli sistemik.

2 Peningkatan suhu Tupan : Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri :


tubuh berhubungan Suhu tubuh asuhan 1. Monitor suhu 1. Pola demam
dengan proses kembali normal keperawatan pasien. dapat membantu
penyakit (viremia). Tupen : selama 1x 24 jam, 2. Anjurkan pasien dalam diagnosis;
Suhu tubuh diharapkan klien : untuk banyak minum kurva demam
menurun 1. Suhu tubuh (kurang lebih 2,5 liter lanjut lebih dari 4
dalam rentang /24 jam). hari
normal 3. Berikan kompres menunjukan
2. Tidak ada hangat. infeksi yang lain.
perubahan warna 4. Anjurkan untuk 2. Minum air
kulit tidak memakai akan
dan tidak ada selimut dan pakaian menggantikan
pusing yang tebal. cairan yang
Kolaborasi : hilang dan
1. Berikan terapi mengganti
cairan intravena dan mineral yang

33
obat-obatan sesuai keluar dari tubuh.
program 3.Mengeluarkan
dokter panas tubuh dan
2. Berikan antipiretik. memindahkannya
ke lingkungan
luar
4. Pakaian tipis
membantu
mengurangi
penguapan tubuh.
Kolaborasi :
1. Pemberian
cairan sangat
penting
bagi pasien
dengan suhu
tinggi.
2. Digunakan
untuk mengurangi
demam dengan
aksi sentralnya
pada hipotalamus.

34
3.4. Implementasi dan Evaluasi

Tanggal
No Diagnosa Tujuan Implementasi Evaluasi Paraf
dan waktu
1. 17- 05 Volume cairan 1. Tekanan darah, Mandiri : S:
2017 tubuh kurang nadi, suhu tubuh 1. Memantau - Klien mengatakan
dari kebutuhan dalam batas kondisi umum dan sudah tidak
1. 08.00 tubuh normal tanda-tanda syok merasakan haus
berhubungan 2.Tidak ada tanda 2. Menganjurkan berlebih
dengan tanda dehidrasi, pasien untuk tetap - BAK 4-5
2. 08.10 peningkatan Elastisitas turgor banyak minum. kali/hari, warna
permeabilitas kulit baik, 3. Mengkaji intake urine
dinding membran mukosa minum dan output jernih
3. 08.13 plasma. lembab, tidak cairan. O:
DS : ada rasa haus 4. Memantau - TD : 110 / 70
- Klien yang berlebihan cairan intravena mmHg
4. 08.18 mengatakan 3. capilary yang masuk sesuai - Suhu 370C
masih sering refill time < 3dtk. program A : Masalah
merasa teratasi sebagian
haus P:
- Klien Lanjtukan
mengatakan intervensi :
BAK 3-4 kali 1. Menganjurkan
DO: pasien untuk tetap
-Tampak banyak minum.
berkeringat 2. Mengkaji intake
- Suhu 39,50 C minum dan output
- Mukosa cairan.
kering 3. Memantau

35
- TD : 90/60 cairan intravena
mmHg yang masuk sesuai
program

2. Peningkatan 1. Suhu tubuh Mandiri : S:


suhu tubuh dalam rentang 1. Memantau suhu - Klien mengatakan
1. 08.23
berhubungan normal pasien. badan sudah tidak
dengan proses 2. Tidak ada 2. Menganjurkan terasa panas
penyakit perubahan warna pasien untuk O:
2. 08.30
(viremia). kulit dan tidak banyak - Kulit teraba tidak
DS: ada pusing minum (lebih panas
- Klien kurang 2,5 liter / 24 - Suhu 370C
mengatakan jam). A:
badan terasa 3. Memberikan Masalah sudah
3. 08.32
tambah panas kompres hangat. teratasi
DO: 4. Menganjurkan P:
4. 08.37
- Kulit tampak untuk Lanjutkan
kemerahan dan menggunakan Intervensi :
berkeringat pakaian yang tipis, 1. Memberikan
- Kulit teraba tidak memakai kompres hangat.
panas selimut dan 2. Menganjurkan
- Suhu 39,50C pakaian yang tebal. untuk
5. 08.40
5. Memantau terapi menggunakan
cairan intravena pakaian yang tipis,
yang masuk (RL tidak memakai
dan Fimahes) selimut dan
Kolaborasi : pakaian yang tebal.
1. Memberikan 3. Memantau terapi

36
antipiretik cairan intravena
Paracetamol 500 yang masuk (RL
mg. dan Fimahes)

37

Anda mungkin juga menyukai