I. Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian juga
menghasilkan panas. Pada peralatanperalatan yang menggunakan arus listrik sebagai
sumber energinya, apabila kita aktifkan dalam jangka waktu tertentu, maka akan timbul
panas pada bagian rangkaian listrik yang merupakan tempat / pusat aktifitas arus listrik.
Hal inilah yang melatar belakangi praktikum kami tentang Hukum joule yang bertujuan
untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik. Kenyataan tersebut perlu dikaji
lebih lanjut mengingat panas yang ditimbulkan tergantung oleh beda potensial, arus listrik
serta waktu yang diperlukan.
Kalor adalah banyaknya panas yang dikandung pada suatu zat. Satuan dari kalor
dinyatakan dalam satuan energi, sebuah kalor adalah energi. Hubungan antara satu
satuan kalor setara dengan sejumlah satuan energi. Telah dibuktikan dengan apa yang
disebut percobaan Joule dan menghasilkan kesetaraan berikut :
1 kalori = 4,2 Joule
1 kkal = 4,2 x 102 Joule
1 Joule = 0,24 kalori
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk
menaikkan suhu sebesar satu satuan suhu. Untuk mengukur kalor jenis diperlukan
kalorimeter.
Q = m.c. t Dengan :
c = kalor jenis (kal/g) atau (J/Kg.K)
Q = kalor ( kalor atau Jou le)
m = massa benda ( gram atau Kg)
t = perubahan suhu
Kapasitas kalor.
Kapasitas kalor adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya kalor yangdiperlukan
oleh suatu benda untuk menaikkan suhu benda sebesar 1. Apabila kapasitas kalor (C) yang
dihubungkan dengan kalor jenis (c) maka akandidapat persamaan berikut: C = mc
Kalor perpindahan dari suhu tinggi ke suhu rendah
Pada sebuah benda yang mempunyai suhu yang tidak sama, seluruh bagian-
bagiannya maka akan terjadi perpindahan kalor dari bagian yang bersuhu lebih tinggi
ke bagian suhu yang lebih rendah. Demikian pula bila sebuah benda bersuhu lebih
tinggi dari suhu lingkungan. Benda tersebut akan memancarkan energi sampai suhu
benda sama dengan suhu lingkungan. Bila suhu sudah sama, maka akan terjadi
kesetimbangan atau tidak ada lagi perpindahan kalor atau energi.
Arus listrik menimbulkan panas pada suatu kawat tahanan yang dialirinya. Jika
kawat tahanan ini dimasukkan kedalam zat cair, maka akan terjadi perpindahan panas
dari kawat ke zat cair yang keadaannya lebih dingin. Maka banyaknya panas yang
ditimbulkan oleh aliran listrik sama dengan jumlah panas yang diisap oleh zat cair
bersama tempatnya (kalorimeter).
Kalorimeter adalah suatu alat untuk memperlihatkan besarnya kalor jenis suatu
zat. Kalorimeter ini bekerja berdasarkan Azas Black, yang berbunyi Besarnya kalor
yang dilepaskan oleh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi akan sama dengan kalor
yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah.
Joule juga merumuskan bahwa perbandingan jumlah satuan usaha dengan jumlah satuan panas
yang dihasilkan selalu sama, sehingga:
W=Q
V.I.t=Q
Rangkaian
6. Susunlah rangkaian seperti diagram dibawah ini.
7. Janganlah dihubungkan dengan sumber arus dulu sebelum mendapat persetujuan
asisten.
Percobaan Pendahuluan :
8. Dinginkan kalorimeter beserta airnya kira-kira 3oC dibawah temperatur ruangan.
9. Amatilah dan catatlah temperatur kalorimeter dan air setiap setengah menit, untuk
beberapa menit (pertukaran panas dengan udara sekitarnya).
10. Catatlah keadaan ruang (p, t, c), sebelum dan sesudah tiap percobaan (kalorimeter tetap
pada tempatnya).
Percobaan sesungguhnya :
11. Aturlah tahanan muka Rm , sehingga didapatkan kuat arus yang pantas (ditentukan
asisten).
12. Masukkan kawat spiral kedalam kalorimeter, setelah rangkaian diperiksa oleh asisten.
13. Aduklah kalorimeter dan tunggulah sebentar.
14. Baca dan catatlah temperatur kalorimeter dengan seksama sebelum ada arus listrik.
15. Alirkan arus listrik dan aduklah kalorimeter setiap saat.
16. Baca dan catatlah kuat arus serta temperatur kalorimeter setiap setengah menit.
17. Catatlah temperatur ruang selama percobaan ini.
18. Jangan lupa mengaduk kalorimeter perlahan-lahan dan teratur (periodik).
19. Hentikan arus jika temperatur kalorimeter telah naik kira-kira 5oC.
Percobaan akhir (menentukan harga k lagi)
20. Catatlah temperatur kalorimeter setiap setengah menit selama beberapa menit
(kalorimeter tetap didalam).
21. Jangan lupa mengaduk perlahan-lahan setiap saat.
22. Pada akhir catatlah temperatur ruangan sekali lagi.