Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Eksplorasi Minyak dan Gas Oleh
Perusahaan Asing di Indonesia
Kegiatan eksplorasi minyak dan gas di Indonesia merupakan suatu aktivitas
yang melibatkan tenaga kerja lintas bangsa dan negara. Komunikasi antar pekerja menentukan kesuksesan kegiatan eksplorasi tersebut. Indonesia adalah suatu bangsa yang kaya akan keragaman bahasanya. Dalam hal tersebut tentunya bahasa Indonesia memiliki hal yang sangat memiliki esensi yang tinggi sebagai bahasa komunikasi antar tenaga pekerja dalam suatu kegiatan eksplorasi minyak dan gas. Banyaknya perusahaan asing yang mengeksplorasi minyak dan gas di Indonesia juga berdampak pada para pekerja yang harus menggunakan bahasa asing sebagai bahasa mereka sehari-hari. Namun karena eksplorasi ini berjalan di Indonesia bahasa yang digunakan seharusnya adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sendiri memiliki kedudukan dan fungsi yang penting. Bahasa Indonesia berdiri sebagai lambang kebanggaan dan sebagai lambang identitas diri dari bangsa kita.
Pada dasarnya Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam komunikasi resmi
di lingkungan kerja pemerintah dan swasta. Yang dimaksud dengan lingkungan kerja swasta adalah perusahaan yang berbadan hukum Indonesia dan perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Bagi pegawai di lingkungan kerja lembaga pemerintah dan swasta yang belum mampu berbahasa Indonesia wajib mengikuti atau diikutsertakan dalam pembelajaran untuk meraih kemampuan berbahasa Indonesia. Kewajiban menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk berkomunikasi juga dapat dilihat dari Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, Dan Pelindungan Bahasa Dan Sastra, Serta Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia (PP 57/2014). Dalam peraturan tersebut dikatakan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara mempunyai beberapa fungsi, salah satunya adalah sebagai sarana komunikasi tingkat nasional. Perlu diketahui lebih lanjut bahwa orang asing yang bekerja di Indonesia harus bisa berbahasa Indonesia. Warga negara asing yang akan bekerja dan/atau mengikuti pendidikan di Indonesia harus memiliki kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan standar kemahiran berbahasa Indonesia yang dipersyaratkan. Jika WNA belum memenuhi standar kemahiran berbahasa Indonesia, WNA tersebut harus mengikuti atau diikutsertakan dalam pembelajaran untuk meraih kemampuan berbahasa Indonesia. Hal serupa juga diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing (Permenaker 12/2013). Akan tetapi, ketentuan tersebut dikecualikan bagi jabatan Komisaris, Direksi, usaha jasa impresariat, dan pekerjaan yang bersifat sementara. Mengenai keharusan dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, kualifikasi dapat berbahasa Indonesia bagi TKA ada kaitannya dengan transfer pengetahuan. TKA yang bekerja di Indonesia diharapkan bisa memberikan pengetahuannya kepada warga Indonesia.
Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam lingkungan
kerja merupakan hal yang penting. Sekalipun dalam perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Dimana telah di atur dalam peraturan pemerintah yang mengharuskan tenaga kerja menggunakan bahasa Indonesia bahkan tenaga kerja asing juga diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia saat berkomunikasi. Namun masi banyak perusahaan asing yang masi melanggar peraturan itu dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa saat tenaga kerja saling berkomunikasi. Penggunaan bahasa Indonesia dalam dunia kerja juga bertujuan untuk mempersatukan rakyat-rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini ditujukan agar tidak ada kesalah pahaman antar pekerja dan kegiatan eksplorasi minyak dan gas di Indonesia berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan.