Anda di halaman 1dari 44

SIFAT BATUAN DAN FLUIDA

PANAS BUMI
.

Seperti halnya di reservoir MIGAS sifat batuan yang


penting pada reservoir panasbumi adalah :
• Porositas
• Permeabilitas
• Densitas batuan
Beberapa parameter batuan yang penting
diketahui antara lain konduktivitas panas
dan panas spesifik batuan
SIFAT BATUAN RESERVOIR PANASBUMI

1. Porositas
Porositas dinyatakan sebagai fraksi dari volume total batuan

Secara matematis : Vp

Vb

Vp = volume pori
Vb = Volume batuan

Porositas batuan reservoir panasbumi dibedakan menjadi dua yaitu


porositas rekahan dan porositas antar butir.
2. Permeabilitas

Adalah suatu ukuran kemampuan batuan untuk


mengalirkan fluida

Di reservoir MIGAS permeabilitas ini dinyatakan dalam


satuan mD (mili Darcy),

Sedangkan di reservoir Panas Bumi dinyatakan dalam


satuan m2

Dimana 1Darcy = 10-12 m2

Besar permeabilitas ini tidak sama ke segala arah (anisotropy)


dan umumnya permeabilitas kearah horisontal lebih besar
daripada arah vertikal
Sifat Batuan Reservoir Di Beberapa Lapangan Panasbumi
(Sumber: Bjornsson & Bodvarsson, 1988)
3. Densitas Batuan

Adalah perbandingan antara berat batuan tersebut


dengan volume dari batuan tersebut.

4. Konduktivitas Panas batuan (K)

Adalah suatu parameter yang menyatakan besarnya


kemampuan batuan tersebut untuk menghantarkan
panas dengan cara konduksi

Q Q = laju alir panas persatuan luas


K dT/dz = gradien temperatur
dT
dz
Konduktivas Panas Beberapa Jenis Batuan
• Konduktivitas panas tidak sama untuk setiap batuan.
Konduktivitas panas suatu batuan tidak hanya ditentukan oleh
jenis batuan atau mineral-mineral penyusunnya, tetapi juga
ditentukan oleh struktur kristal yang membentuk batuan
tersebut
• Sehingga panas merambat dengan laju yang berbeda ke arah
yang berlainan.
• Keanekaragaman sifat konduktivitas panas batuan diperkirakan
tidak hanya karena susunan ion dari suatu struktur kristal
tetapi juga orientasi dari masing-masing butiran mineral.
• Kwarsa, misalnya, adalah konduktor panas yang baik

granit; konduktivitasnya berkisar antara 2.5 sampai 4 W/m.K,


bila batuan tersebut mengandung kwarsa sebanyak 20 – 35%.
5. Panas Spesifik Batuan

Adalah suatu parameter yang menyatakan banyaknya


panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu
satuan masa batuan tersebut sebesar 1oC

Satuan dari panas spesifik batuan adalah J/kg.K

Panas spesifik batuan umumnya mempunyai harga


sebagai berikut :
• Pada temperatur rendah = 0.75 – 0.85 kJ/kg.C
• Pada temperatur sedang = 0.85 – 0.95 kJ/kg.C
• Pada temperatur tinggi = 0.95 – 1.10 kJ/kg.C
SIFAT FLUIDA RESERVOIR PANASBUMI

Fluida panas bumi dapat berada dalam keadaan cair


atau uap tergantung dari tekanan dan temperatur
yang mempengaruhinya

Fluida dalam keadaan cair hanya apabila pada suatu


tekanan tertentu temperatunya lebih rendah dari
temperatur titik didih atau temperatur saturasinya.

Sebaliknya fluida akan berada dalam keadaan uap


apabila temperaturnya lebih tinggi dari temperatur
titik didihnya.
Air pada tekanan 1 atm (1.0325 bar) akan mendidih pada temperatur
100 oC , pada tekanan yang lebih tinggi misal pada tekanan 20 bar air
akan mendidih pada temperatur 212,9 oC

Besarnya temperatur saturasi pada berbagai tekanan untuk air murni


dapat dilihat pada steam table

Fasa cair dapat berada bersama-sama dengan fasa uap


pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu, yaitu pada
tekanan dan temperatur saturasi.
Pressure, bar

Temperature, oC

Hubungan Temperature saturasi terhadap Tekanan


Gambar diatas disebut sebagai kurva saturasi.

Apabila fluida mempunyai temperatur diatas temperatur


saturasi dan hanya fasa uap yang berada didalam
sistem, maka uap dalam keadaan ini disebut
Superheatead steam

Dibawah kurva saturasi hanya fasa cair yang


terdapat didalam sistem. Pada keadaan ini fasa cair
tersebut disebut Compressed liquid
JENIS FLUIDA ?
Compressed liquid P=?
Saturated liquid
Saturated vapor T=?
Two phase mixture
Superheated steam

Steam
Table

Tekanan (bar) Temperatur Saturasi (0C)


Pada suatu Tekanan tertentu 1.01325 100
Bila Tf > Tdidih Uap
10 179.9
Tf < Tdidih Air
20 212.9
30 233.8
Pada temperatur dan tekanan saturasi,

Fasa cair dapat berada bersama sama dengan fasa uap.


Fluida merupakan fluida dua fasa, yaitu berupa
campuran uap-air.
Fraksi uap didalam fluida sering disebut kualitas uap
atau dryness (notasi x), yang didefinisikan sebagai
perbandingan antara laju alir masa uap dengan laju alir
masa total.
Harga fraksi uap (x) bervariasi dari nol sampai dengan
satu.
• Adanya kandungan non-
condensible gas didalam air
akan menyebabkan
temperatur saturasi atau
temperatur titik didih menjadi
lebih rendah

• sedangkan adanya
kandungan garam akan
menaikan temperatur
saturasi.

Pengaruh CO2 dan NaCl Terhadap


Temperatur dan Tekanan Saturasi
KURVA “BPD “ : Boiling Point With Depth
Tekanan & Temp Tekanan & Temp

0 100 200 300 400 0 100 200 300 400


0 0

500
500
BPD

Kedalaman (m)
W.L.
W.L.
Kedalaman (m)

BPD

1000
1000

1500
1500
Temperatur Tekanan (kscg)
Temperatur Tekanan (kscg)
Boiling Point (BPD)
Boiling Point (BPD)
KURVA “BPD “ : Boiling Point With Depth

Fluida yang terkandung dibawah permukaan dapat


ditentukan dari landaian tekanan dan temperatur hasil
pengukuran di dalam sumur

bila landaian temperatur dari pengukuran sumur terletak


disebelah kanan dari kurva BPD, maka fluida hanya terdiri
satu fasa saja, yaitu uap.

Apabila landaian temperatur berimpit dengan kurva BPD


maka fluida terdiri dari dua fasa, yaitu uap dan air.

landaian temperatur dari pengukuran di sumur terletak di


sebelah kiri kurva BPD, maka fluida hanya terdiri dari satu
fasa saja, yaitu air.
Fluida Satu Fasa
Sifat Fluida Satu Fasa
Sifat thermodinamika uap dan air murni adalah :
volume spesifik (f dan g)
densitas (f dan g)
energi dalam (uf dan ug),
enthalpy (hf dan hg),
panas laten (hfg),
viskositas (f dan g)
Volume Specifik : air (f) dan uap (g)

adalah perbandingan antara volume fluida dengan


massa dari fluida tersebut.

 Satuan dari volume spesifik adalah m3/kg


 Volume spesifik air (f) dan uap (g) tergantung dari
besarnya tekanan dan temperatur dimana harganya
dapat dilihat pada Tabel Uap
Densitas
adalah perbandingan antara massa dengan volume
dari fasa fluida tersebut
Satuan densitas adalah kg/m3

 = 1/
Tekanan (bar) Temperatur (oC) f (kg/m3) g (kg/m3)
1.01325 100 957.9 0.05977

10 179.9 886.7 5.144

20 212.9 849.8 10.043

30 233.8 822.2 15.004


Hubungan Densitas Air dan Uap terhadap Tekanan
Pada Temperatur Saturasi
Energi Dalam (Internal Energi)
Energi dalam (u) merupakan parameter yang
menyatakan banyaknya panas yang terkandung
didalam suatu fasa persatuan masa
Satuan dari energi dalam adalah kJ/kg.
Besarnya energi dalam uap (ug) dan energi dalam air
(uf) juga tergantung dari tekanan dan temperatur dan
harganva dapat ditentukan dari Tabel Uap
Hubungan Energi Dalam terhadap Tekanan
Saturasi
3000

ug
2500

Critical
2000 Point
Internal Energy, kJ/kg

1500

uf

1000

500

0
0 50 100 150 200 250

Pressure, bar abs


Enthalpi dan Panas Laten
Entalpi adalah jumlah dari energi dalam (u) dengan energi
yang dihasilkan oleh kerja tekanan.
Hubungan dari energi dalam dengan entalpi adalah:
hf = uf + P/vf
hg = ug + P/vg
Satuan dari entalpi adalah kJ/kg.
Besarnya entalpi uap (hg) dan entalpi air (hf) juga
tergantung dari tekanan dan temperatur
Besarnya entalpi uap (hg) dan entalpi air (hf) juga
tergantung dari tekanan dan temperatur

Tekanan (bar) Temp. (oC) hf (kJ/kg) hg (kJ/kg) hfg (kJ/kg)


1.01325 100 419.1 2256.7 2675.8

10 179.9 763 2778 2015

20 212.9 909 2799 1890

30 233.8 1008 2803 1795


3000
3000
hg

hg
2500
2500

Critical
2000 Point Critical
2000 Point
Enthalpy, kJ/kg

Enthalpy, kJ/kg
1500
hf 1500

1000
1000

hf
500

500

0
0 50 100 150 200 250
0
Pressure, bar abs 0 50 100 150 200 250 300 350 400

Temperature, oC

Hubungan Enthalpi terhadap Hubungan Enthalpi terhadap


Tekanan Saturasi Temperatur Saturasi
Panas latent (hfg) adalah panas yang diperlukan
untuk mengubah satu satuan masa air pada
kondisi saturasi (jenuh) menjadi 100% uap.
Viskositas
Viskositas adalah ukuran keengganan suatu fluida untuk
mengalir.
Viskositas dibedakan menjadi dua, yaitu viskositas
dinamik () dan viskositas kinematik ().
Viskositas kinematis adalah viskositas dinamis dibagi
dengan densitasnya, yaitu:
 = /
Hubungan Viskositas Dinamik
terhadap Temperatur Saturasi
Sifat Fluida Dua Fasa (Uap-Air)
Sifat Fluida Dua Fasa (Uap-Air)
Sifat fluida dua fasa, yaitu campuran uap-air adalah
tergantung dari kwalitas uapnya atau dryness.
Secara matematis dryness (x) dinyatakan sebagai
berikut :

x = mV/mT

Atau

x = mV/(mV + mL)
dimana :
mv = laju alir masa uap (kg/det atau ton/jam)
mL = laju alir masa air (kg/det atau ton/jam)
mT = laju alir masa total (kg/det atau tonljam)
sifat-sifat air pada
f, f , uf , hf , sf, f
kondisi saturasi

g, g, ug, hg, sg, g sifat-sifat uap pada


kondisi saturasi

sifat fluida 2 fasa ?

h = hf + x hfg
s = sf + x s g
v = x vg + (1-x) vf
u = x ug + (1-x) uf
Apakah fluida, satu fasa atau dua fasa, biasanya
ditentukan dengan membandingkan harga entalpinya (h)
dengan entalpi air dan entalpi uap (hf dan hg) pada kondisi
saturasi.
Kriteria dibawah ini umumnya digunakan untuk
menentukan jenis fluida panasbumi.

h < hf Air (compressed liquid)


h = hf Air jenuh (saturated liquid)
h = hg Uap jenuh (saturated steam)
hf < h < h g Dua fasa (campuran uap-air)
h > hg Uap (superheated steam)
FLUIDA DUA FASA DI DALAM BATUAN
RESERVOIR
Di reservoir fluida dua fasa umumnya diasumsikan
tidak bercampur,
tetapi terpisah masing-masing fasanya.
 Rongga-rongga/pori-pori batuan ada yang diisi
uap dan ada pula yang diisi air.
Seperti di perminyakan, fraksi volume pori-pori
yang terisi uap biasanya disebut Saturasi air (SL)
dan yang terisi air disebut Saturasi uap (SV),
dimana:
SL + SV = 1
Bila L dan V masing-masing adalah densitas air dan
densitas uap,
hL dan hv adalah entalpi air dan uap serta
 uL dan uv adalah energi dalam air dan uap,
maka sifat fluida dua fasa yang terdapat didalam
media berpori biasanya dinyatakan oleh persamaan
berikut:
Densitas:  = L SL + V SV

Entalpi:  LSLhL VSVhV


h

Energi dalam:
 LSLu L VSV u
u V


Sifat fluida dua fasa dalam keadaan
mengalir
tergantung dari harga permeabilitas relatif.
Kurva permeabilitas relatif dari Corey (1954) dan
kurva permeabilitas relatif linier seperti ditunjukkan
pada Gambar berikut sering digunakan dalam
perhitungan teknik reservoir.
Kurva Permeabilitas Relative Corey dan Kurva Garis Lurus
Secara matematis persamaan Corey dapat
dinyatakan sebagai berikut:

dimana :
S L S LR
S L* 
1  S L R S V R

SLR dan SVR adalah residual liquid saturation dan residual vapour
saturation. Untuk perhitungan di bidang panasbumi biasanya
diasumsikan SLR = 0.3 dan SVR = 0.05
Dengan asumsi bahwa aliran di reservoir mengikuti hukum
Darcy, maka :
k krL
q mL   P   L g
L
k k rV
q mV   P   vg 
V

Aliran panas secara konduksi diabaikan, maka aliran panas


(Qe) yang tejadi secara konveksi adalah sebagai berikut:
Qe = hL qmL + hV qmV
Bila alirannya adalah horizontal (dengan pengaruh
gravitasi diabaikan),
maka entalpi fluida dua fasa dalam keadaan mengalir
dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

k rL k rV
hL hV
L V
h f 
k r L k rV

L V
Viskositas kinematik (t):

1 k r L k rV
 
t  L V
qml = Laju alir massa air
q mv = Laju alir massa uap
hv = enthalpy uap
hL = enthalpy air
vL = viskositas kinematis air
vV = viskositas kinematis uap
L = Densitas air
V = Densitas uap
P = Tekanan
G = Gravitas

Anda mungkin juga menyukai