Anda di halaman 1dari 40

PVT Properties of

Pure Substances
ISNANDA NURISKASARI, S.Si., M.T
PROBLEM A.5-1

Variabel Intensif dan


Ekstensif
Sifat ekstensif adalah mereka yang nilainya tergantung pada ukuran atau luas
sistem. Sifat ekstensif dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat berubah
menurut waktu. Contoh dari sifat ekstensif adalah massa, volume, dan energi.

Nilai sifat intensif tidak dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat bervariasi di
setiap bagian sistem pada waktu yang berbeda. Sehingga sifat intensif merupakan
fungsi posisi dan waktu. Contoh sifat intensif adalah volume spesifik, tekanan,
dan temperatur
UNIT OF
PROPERTIES
DIAGRAM FASA P-V-TA.1

• Diagram p-v-T dapat menerangkan fase yang terjadi pada


satu titik tertentu.
• Terdapat tiga daerah satu fase (single phase region) pada
diagram p-v-T yaitu solid (padat), liquid (cair) dan vapor
(uap).
• Daerah fase tunggal hanya memiliki satu fase saja dan setiap
pasangan sifat seperti tekanan, volume spesifik dan
temperatur bersifat bebas.
• Daerah dua fase meliputi fase cair-uap (penguapan), padat-
cair (peleburan) dan padat-uap (sublimasi). Pada daerah dua
fase, tekanan dan temperatur bersifat tidak bebas sehingga
salah satu tidak dapat berubah tanpa perubahan lainnya.
Aturan fase Gibbs PROBLEM A.1
dikemukakan oleh J. Willard Gibbs pada tahun
1875.
F=2–π+N
dimana :
◦π = jumlah fase
◦N = jumlah spesi kimia
◦F = derajat kebebasan sistem (degree of freedom)
Derajat kebebasan sistem mewakili jumlah variable bebas pada titik tertentu di
diagram fase tersebut. Jika derajat kebebasannya 2 (divariant) seperti pada daerah fase
tunggal maka temperatur dan tekanan bersifat bebas. Daerah dua fase memiliki nilai
F=1 disebut univariant. Pada daerah dengan nilai F = 0 (invariant), tidak ada variable
bebas, seperti pada titik tripel.

Titik tripel merupakan pertemuan antara kurva


sublimasi, kurva penguapan dan kurva peleburan.

Titik kritis merupakan titik pertemuan antara garis cair


jenuh dan garis uap jenuh yang berada di puncak kubah
uap.
DIAGRAM FASA AIR
Manakah dibawah ini yang merupakan diagram fasa untuk air ?

zat mengembang ketika membeku zat menyusut ketika membeku


ANOMALI AIR
• Air memiliki anomali dibandingkan zat cair lain karena
hanya air yang bersifat mengembang ketika membeku.
• Ketika dalam fase cair, molekul air bergerak bebas dan
terikat satu sama lain oleh ikatan hidrogen.
• Pada temperatur rendah, gerakan molekul air melambat dan
merapat hingga pada suhu 4°C molekul air berada pada
posisi serapat mungkin. Setelah melewati suhu 4°C, tiap
molekul melakukan rearrangement membentuk struktur yang
lebih stabil hingga pada suhu 0°C, air membeku membentuk
es.
• Rearrangement yang terjadi menyebabkan es memiliki
kerapatan yang lebih rendah dibandingkan air pada suhu
4°C, terdapat lebih banyak molekul air pada ruang yang
sama untuk air dingin dibandingkan es.
Kemiringan Negatif Kemiringan Positif
PROBLEM A.3

Diagram PT dan Diagram PVT zat yang menyusut ketika


membeku
Pada zat yang menyusut saat beku, kondisi liquid harus memenuhi syarat, bahwa suhunya haruslah berada
diatas suhu triple point. Bila suhunya dibawah suhu triple point, maka zat tersebut sudah dapat dipastikan
berada dalam keadaan beku.
PROBLEM A.3

Diagram PT dan Diagram PVT zat


yang mengembang ketika membeku

Untuk zat yang memuai saat beku seperti air, kondisi liquid dapat terjadi pada suhu di bawah suhu
triple point apabila tekanannya jauh lebih tinggi dari tekanan triple point.
GAS SUPERKRITIS

Fasa gas terbagi menjadi dua, fasa gas yang berada


dibawah temperatur kritis disebut sebagai uap,
sedangkan fasa gas yang berada diatas temperatur
kritis disebut sebagai gas.
Uap terkondensasi menjadi cairan saat tekanan
dinaikkan, sedangkan gas saat tekanan dinaikkan akan
menjadi gas superkritis.
Gas superkritis yaitu gas yang sudah tidak lagi memiliki
keadaan cair dan keadaan padat karena sudah
melewati temperatur kritis dan tekanan kritis (diatas Tc
dan Pc).Gas superkritis memiliki viskositas serendah
gas, dan massa jenis setinggi cairan.
ISOTERMAL, ISOKHORIK, PROBLEM A.5-1

ISOBARIK

Contoh Proses Isokhorik ;


Contoh Proses Isotermal ;
Diagram P-T untuk air
Diagram P-V untuk air

Contoh Proses Isobarik ;


Diagram V-T untuk air
PROBLEM B.1-1

Air di puncak Himalaya mendidih pada titik didih


yang lebih rendah daripada di pantai Ancol?
Diagram T- v air pada
berbagai variasi tekanan
Semakin jauh dari permukaan bumi, Tekanan
akan semakin berkurang. Hal tersebut
menunjukan bahwa PHimalaya<PAncol
PROBLEM B.1-2

Air di puncak Himalaya mendidih pada titik didih yang


lebih rendah daripada di pantai Ancol?

Diagram fasa eksperimental air yang


memperlihatkan fasa padatan yang
berbeda
PROBLEM
Air dan uap air B.1-3
memiliki
densitas yang
sama pada titik
kritis?
PROBLEM B.1-4

Entalpi penguapan bernilai nol pada titik


kritis?

Diagram entalpi penguapan Diagram p-T


Air dan Es PROBLEM B.1-5

inkompresibel
Zat yang incompressible adalah zat yang tidak dapat dimampatkan. Air (liquid) dan es (solid) merupakan zat
yang kerapatan antar molekulnya cukup tinggi sehingga volumenya hampir tidak dipengaruhi oleh tekanan.

Diagram v-p Diagram p-T


PROBLEM B.2-1

Menentukan fase uap-cair yang terdiri atas volume dari cair jenuh
dan uap jenuh terhadap temperatur dari titik triple sampai ke titik
kritis
Kurva uap-cair air
400

350

300

250
Temperatur, oC

200
T vs vf
150 T vs
vg
100

50

0
0,0001 0,001 0,01 0,1 1 10 100 1000
volume spesifik (f dan g), m /kg
3

Daerah sebelum titik kritis berada dalam fase cair jenuh disebut daerah compress liquid dan
daerah setelah titik kritis berada dalam fase uap jenuh disebut daerah superheated vapor.
Menentukan kurva tekanan uap dari titik triple sampai ke titik
kritis, ketergantungan suhu dalam tekanan uap, dan titik didih
normal 250

200

150
P (bar)

100

50
Titik Didih Normal

T (oC)

Suhu sangat bergantung terhadap tekanan uap. Ketergantungan suhu dari


tekanan uap dinyatakan dalam persamaan Antoine :
B
ln P = A - T+C
Apakah tekanan uap dari liquid sensitif terhadap perubahan
suhu?
Iya, tekanan uap pada liquid sangat bergantung pada temperatur. Hal ini sesuai
dengan persamaan Clausius-Clapeyron dan persamaan Antoine :

B
Persamaan Antoine : ln P = A -
T+C

P1
∆ H uap 1
)
1
Persamaan Clausius-Clapeyron : ln = ( −
P2
R
T2
T1
PROBLEM B.2-4

Perbandingan data steam table dengan persamaan Antoine

T (oC) P dari Steam Table P dari persamaan Antoine (Mpa)


Pada persamaan Antoine untuk air : (Mpa)

B
ln P = A - 0 0,0006117 0,000606
T+C
10 0,001228 0,001221

20 0,002339 0,00233
untuk air, nilai A = 16,3872 ; B = 3885,70 ; C = 30 0,004247 0,004232
230,170 40 0,007385 0,007358

maka : 50 0,01235 0,012306

60 0,01995 0,01987
3885,70
ln P = 16,3872 - 70 0,03120 0,031087
T+230,170
80 0,04741 0,047267
Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa hasil perbandingan steam
table dengan persamaan Antoine tidak berbeda jauh atau hampir 90 0,07018 0,07003

sama. Hal ini membuktikan bahwa persamaan Antoine memiliki 100 0,1014 0,101337
keakuratan yang cukup tinggi.

FAKTOR KOMPRESIBILITAS
Transportasi gas alam dalam jarak jauh dapat dilakukan secara efisien jika transportasi gas
dilakukan dalam bentuk Liquified Natural Gas (LNG) atau Compressed Natural Gas (CNG). Jika
kapasitas kapal adalah 2500 m3, tentukan jenis transportasi yang dapat mengakomodasi lebih
banyak gas alam dalam setiap perjalanan? Asumsikan kondisi berikut: 1 bar dan -162 °C untuk
LNG dan 125 bar dan suhu ruangan untuk CNG. Dalam melakukan perhitungan, gunakan faktor
kompresibilitas yang dapat diunduh dari internet (Savidge: Compressibility of Natural Gas).
Bandingkan hasil yang didapat dengan nilai yang dihitung menggunakan korelasi umum nilai Z
oleh Pitzer, mempergunakan faktor asentrik. Asumsikan gas alam adalah metana murni dan
berikan perbedaannya dalam persentase. Jelaskan perbedan antara korelasi umum untuk dua
parameter dan tiga parameter. Jelaskan faktor asentrik dengan bahasamu sendiri.
PROBLEM C

DIKETAHUI

3 LNG :
R = 83,1447 cm bar mol K
P = 1 bar = 14,5037738007 psia ≈ 14,5
psia T = -162 °C = -259,6 °F = 111 K
untuk metana :
CNG :
Faktor asentrik (ω) = 0,012 P = 125 bar = 1812.9717250874999 psia ≈ 1813 psia
Tc = 190,6 K T = 25 °C = 77 °F = 298 K

Pc = 45,99 bar
Zc = 0,286
Vc = 98,6 cm3/mol
Volume (v) = 2500 m3 =
2500 x 106 cm3
Perhitungan oleh PROBLEM C
Savidge

• Hanya dapat berlaku bagi gas


alam dalam fasa gas.
• Jika dilakukan pendekatan
interpolasi pada grafik maka
akan didapatkan nilai Z untuk
CNG metana murni (T = 77 °F
dan P = 1813 psia) adalah
sekitar 0,825.
PROBLEM C

Sedangkan untuk LNG, digunakan korelasi umum untuk liquid, sehingga untuk mencari
volume molar LNG digunakan persamaan korelasi umum densitas :

𝜌𝑟 = 𝑉𝑐 → 𝑉 = 𝑉𝑐
𝑉 𝜌𝑟

Untuk LNG :
𝑇 111 𝐾
𝑇𝑟 = = = 0,5824
𝑇𝑐 190,6 𝐾

𝑃 1 𝑏𝑎𝑟
𝑃𝑟 = = = 0,0217
𝑃𝑐 45,99 𝑏𝑎𝑟
PROBLEM C

Melalui hasil pendekataan


pada grafik, didapatkan nilai
ρr adalah sebesar 2,796

Nilai volume molar yaitu sebesar :

3
98,6 𝑐𝑚
𝑉 = 𝑉𝑐 = 𝟑
𝑚𝑜𝑙 = 𝟑𝟓, 𝟐𝟔 𝒄𝒎 𝒎𝒐𝒍-1
𝜌𝑟 2,796
PROBLEM C
Perhitungan faktor kompresibilitas dengan korelasi umum
Pitzer
𝑍 = 𝑍0 +

𝜔𝑍1

Untuk 𝑇CNG : 298 𝐾


𝑇𝑟 = = = 1,5635
𝑇𝑐 190,6 𝐾

𝑃 125 𝑏𝑎𝑟
𝑃𝑟 = = = 2,7180
𝑃𝑐 45,99 𝑏𝑎𝑟
PROBLEM C
Mencari Z0
Pr/Tr 2,0000 2,7180 3,0000
1,50 0,8328 x1 0,7887
1,5635 Z0
1,60 0,8738 x2 0,8410

2,7180 − 2,0000 𝑥 (0,7887 − 0,8328)


𝑥1 = + 0,8328 = 0,8011
3,0000 − 2,0000
2,7180 − 2,0000 𝑥 (0,8410 − 0,8738)
𝑥2 = + 0,8738 = 0,8502
3,0000 − 2,0000

1,5635 − 1,50 𝑥 (0,8502 − 0,8011)


𝒁𝟎 = + 0,8011 = 𝟎, 𝟖𝟑𝟐𝟑
1,60 − 1,50
PROBLEM C
Mencari Z1
Pr/Tr 2,0000 2,7180 3,0000
1,50 0,1806 x1 0,2433
1,5635 Z1
1,60 0,1729 x2 0,2381

2,7180 − 2,0000 𝑥 0,2433 − 0,1806


𝑥1 = + 0,1806 = 0,2256
3,0000 − 2,0000
2,7180 − 2,0000 𝑥 (0,2381 −
𝑥2 = 0,1729) + 0,1729 = 0,2197
3,0000 − 2,0000

1,5635 − 1,50 𝑥 (0,2197 − 0,2256)


𝒁𝟏 = + 0,2256 = 𝟎, 𝟐𝟐𝟏𝟗
1,60 − 1,50

Maka nilai faktor kompresibilitas (Z) adalah :


𝑍 = 0,8323 + 0,012 0,2219
𝒁 = 𝟎, 𝟖𝟑𝟓
PROBLEM C

Untuk LNG, kembali digunakan korelasi umum untuk liquid yaitu menggunakan
persamaan Rackett :
(1−𝑇�) 0,2857
𝑉𝑠 𝑎 = 𝑉𝑐 𝑍
𝑡 �
𝑐 3
𝑉𝑠 𝑎 = 98,6 𝑐
𝑚 𝑜 (0,286)(1−0,5824)0,2857
𝑡 𝑚
𝑙
𝑽𝒔𝒂𝒕 = 𝟑𝟕, 𝟏𝟕𝟕 𝒄𝒎𝟑 𝒎𝒐𝒍
Jenis transportasi apa dapat mengakomodasi lebih banyak gas alam PROBLEM C
dalam setiap perjalanan?

Untuk CNG menggunakan perhitungan oleh Savidge :


𝑃𝑉 = 𝑍𝑛𝑅𝑇

3 )(298 𝐾)
125 𝑏𝑎𝑟 2500 𝑥 106 𝑐𝑚3 = (0,825)(𝑛)(83,1447 𝑐𝑚 𝑏𝑎𝑟 𝑚𝑜𝑙 𝐾
𝑛 = 15287808,66 𝑚𝑜𝑙
𝑚 = 𝑛 𝑥 𝑀𝑟
𝑚 = 15287808,66 𝑚𝑜𝑙 𝑥 16 𝑔 = 𝟐𝟒𝟒𝟔𝟎𝟒𝟗𝟑𝟖, 𝟓 𝒈
𝑚𝑜𝑙
PROBLEM C

Untuk CNG menggunakan korelasi umum Pitzer :


𝑃𝑉 = 𝑍𝑛𝑅𝑇

2500 𝑥 106 𝑐𝑚3 = (0,835)(𝑛)(83,1447 𝑐𝑚 𝑏𝑎𝑟 𝑚𝑜𝑙 𝐾 )(298 𝐾)


3
125 𝑏𝑎𝑟
𝑛 = 15104721,13 𝑚𝑜𝑙
𝑚 = 𝑛 𝑥 𝑀𝑟
𝑚 = 15104721,13 𝑚𝑜𝑙 𝑥 16 𝑔 = 𝟐𝟒𝟏𝟔𝟕𝟓𝟓𝟑𝟖 𝒈
𝑚𝑜𝑙
PROBLEM C

Untuk LNG menggunakan korelasi umum densitas :

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑉= →𝑛 =
𝑛 𝑉

2500 𝑥 106 𝑐𝑚 3
𝑛=
35,26 𝑐𝑚3
𝑚𝑜𝑙
𝑛 = 70901871,81 𝑚𝑜𝑙
𝑚 = 𝑛 𝑥 𝑀𝑟
𝑚 = 70901871,81 𝑚𝑜𝑙 𝑥 16 𝑔 = 𝟏𝟏𝟑𝟒𝟒𝟐𝟗𝟗𝟒𝟗 𝒈
𝑚𝑜𝑙
PROBLEM C

Untuk LNG menggunakan persamaan Rackett :


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑉= →𝑛 =
𝑛 𝑉
2500 𝑥 106 𝑐𝑚 3
𝑛=
37,177 𝑐𝑚3
𝑛 = 67245877,83 𝑚𝑜𝑙𝑚𝑜𝑙
𝑚 = 𝑛 𝑥 𝑀𝑟
𝑚 = 67245877,83 𝑚𝑜𝑙 𝑥 16 𝑔 = 𝟏𝟎𝟕𝟓𝟗𝟑𝟒𝟎𝟒𝟓 𝒈
𝑚𝑜𝑙

Bentuk gas alam yang lebih efisien untuk transportasi ini adalah LNG, dengan massa yang lebih banyak.
Perbedaan perhitungan oleh Savidge dan korelasi umum PROBLEM C
Pitzer
Untuk CNG :
Persentase oleh Savidge terhadap korelasi umum Pitzer
% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝑍 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝑎𝑣𝑖𝑑𝑔𝑒 − 𝑍 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑢 𝑚 𝑢 𝑚 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑡𝑧𝑒𝑟
𝑍 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑢 𝑚 𝑢 𝑚 𝑃𝑖𝑡𝑧𝑒𝑟
244604938,5 𝑔 − 241675538 𝑔
% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
241675538 𝑔
% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝟏, 𝟐𝟏𝟐%

Persentase korelasi umum Pitzer terhadap oleh Savidge


% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝑍 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑢 𝑚 𝑢 𝑚 𝑃𝑖𝑡𝑧𝑒𝑟 − 𝑍 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100%
𝑆𝑎𝑣𝑖𝑑𝑔𝑒
𝑍 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝑎𝑣𝑖𝑑𝑔𝑒
241675538 𝑔 − 244604938,5 𝑔
% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
244604938,5 𝑔
% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝟏, 𝟏𝟗𝟖%
PROBLEM C

Untuk LNG :
Persentase oleh korelasi umum densitas terhadap persamaan Rackett
% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝑍 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑢 𝑚 𝑢 𝑚 𝑑𝑒𝑛𝑠 𝑖𝑡 𝑎𝑠 − 𝑍 𝑝 𝑒 𝑟 𝑠 𝑎 𝑚 𝑎 𝑎 𝑛 𝑥 100%
𝑅 𝑎𝑐 𝑘𝑒𝑡 𝑡
𝑍 𝑝 𝑒 𝑟 𝑠 𝑎 𝑚 𝑎 𝑎 𝑛 𝑅𝑎𝑐 𝑘𝑒𝑡 𝑡
1134429949 𝑔 − 1075934045 𝑔
% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
1075934045 𝑔
% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝟓, 𝟒𝟑𝟕%

Persentase persamaan Rackett terhadap korelasi umum densitas


% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝑍 𝑝 𝑒 𝑟 𝑠 𝑎 𝑚𝑎 𝑎 𝑛 𝑅 𝑎𝑐 𝑘𝑒𝑡 𝑡 − 𝑍 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑢 𝑚 𝑢 𝑚 𝑥 100%
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑍 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑢 𝑚 𝑢 𝑚 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
1075934045 𝑔 − 1134429949 𝑔
% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
1134429949 𝑔
% 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎𝑎𝑛 = 𝟓, 𝟏𝟓𝟔%
PROBLEM C

Perbedaan korelasi umum dua parameter dan tiga parameter, serta penjelasan faktor
asentrik
“Semua fluida, jika dibandingkan antara temperatur tereduksi dan tekanan tereduksi yang
sama, akan memiliki nilai faktor kompresibilitas yang hampir sama, dan semua
penyimpangan dari perilaku gas ideal juga hampir sama.”
Pernyataan di atas hanya berlaku untuk fluida sederhana
Dibuat sebuah parameter baru yang dinamakan faktor
asentrik Perbedaan antara dua dan tiga parameter terletak pada faktor
asentrik
Faktor asentrik adalah besar koreksi dari penyimpangan fluida kompleks dengan fluida
sederhana sebagai basisnya, dibandingkan dengan prediksi pada teori korelasi umum dua
“Semua fluida yang memiliki nilai faktor asentrik yang sama, dan semua penyimpangan
parameter.
tekanan tereduksi dan temperatur tereduksi yang sama, memiliki nilai faktor
kompresibilitas yang sama, dan semua penyimpangan dari perilaku gas ideal juga hampir
sama.”
PROBLEM D
Anda ingin mengetahui apakah gas dalam kondisi berikut ini termasuk gas ideal atau
bukan (a) uap pada 60 bar dan 2000 C (b) udara pada 1 bar dan 250 C (c) n-butana
pada 10 atm dan 4000 K. Apa yang harus anda lakukan tanpa eksperimen di lab?
Definisikan gas ideal atau kondisi gas ideal menurut anda!
Pada keadaan dimana P relatif kecil terhadap tekanan kritis Pc dan atau T relatif besar terhadap temperatur kritis Tc,
maka faktor kompresibilitas Z= PV/RT mendekati nilai satu, maka pada keadaan semacam ini, dapat diasumsikan
bahwa Z=1 atau PV= RT (persamaan gas ideal).

Suatu gas adalah gas ideal apabila memiliki nilai Z=1 dan berada dalam kondisi suhu tinggi, tekanan rendah.
Perhitungan Z dengan korelasi pitzer 𝑍 = 𝑍 0 + 𝜔𝑍 1

𝑍 0 𝑑𝑎𝑛 𝑍 1 merupakan fungsi dari Tr (temperatur reduksi) dan Pr (tekanan reduksi),


𝑇 𝑃
𝑇𝑟 = 𝑇𝑐
dan 𝑃𝑟 = 𝑃𝑐
T dan P merupakan kondisi temperatur dan tekanan dari zat tersebut yang diketahui, kemudian Tc dan Pc merupakan temperatur
kritis dan tekanan kritis dari gas tersebut, dan 𝜔 merupakan faktor asentrik dari zat tersebut. Nilai Tc, Pc, dan 𝜔 dapat dilihat
pada tabel B.1 Properties of Pure Species.
PROBLEM E

Kara bertanya pada Remi untuk


memelajari fasa diagram suatu zat selain
air.mencari alasankenapa dry ice (solid,
CO2)digunakan untuk menjaga es
krimtetap dingin dan tidak meleleh?
gunakan diagram PT dari CO2
Diagram p-T CO2 Diagram titik tripel air dan CO2

Anda mungkin juga menyukai