Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Perubahan Fasa

Perubahan Fasa meruapakan efek dari adanya salah satu sifat fisika zat, yaitu
wujud.
Sifat fisika zat sendiri ialah sifat yang dapat diamati secara langsung tanpa
mengubah susunan zat, misalnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik, dan
kemagnetan, titik lebur dan titik didih.
Fase dari Zat Murni Solid (padat): jarak antar molekul sangat dekat sehingga gaya
tarik antar molekul sangat kuat, maka bentuknya tetap. Gaya tarik antara
molekul-molekul cenderung untuk mempertahankannya pada jarak yang relatif
konstan. Pada temperatur tinggi molekul melawan gaya antar molekul dan
terpencar.
Cairan: Susunan molekul mirip dengan zat padat, tetapi tidak tetap dalam
kaitannya dengan yang lain. Sekelompok molekul akan mengapung satu sama
lain.
Gas: Jarak antar molekul berjauhan dan susunannya acak. Molekul bergerak
secara acak
Proses Perubahan Fase Zat Murni :
Semua zat murni memiliki perilaku umum yang sama. Misalnya air

State 1 : Pada state ini disebut compressed liquid atau subcooled liquid. Pada
state ini penambahan panas hanya akan menaikkan temperatur tetapi belum
menyebabkan terjadi penguapan (not about to vaporize)
State 2: Disebut saturated liquid (cairan jenuh). Pada state ini fluida tepat akan
berubah fasenya. Penambahan panas sedikit saja akan menyebabkan terjadi
penguapan (about to vaporize). Akan mengalami sedikit penambahan volume
State 3: Disebut "Saturated liquid - vapor mixture" (campuran uap - cairan jenuh).
Pada keadaan ini uap dan cairan jenuh berada dalam kesetimbangan.
Penambahan panas tidak akan menaikkan temperatur tetapi hanya menambah
jumlah penguapan
State 4: Campuran tepat berubah jadi uap seluruhnya, disebut "saturated vapor"
(uap jenuh). Pada keadaan ini pengurangan panas akan menyebabkan terjadi
pengembunan ("about to condense")
State 5: Disebut "superheated vapor" (uap panas lanjut). Penambahan panas akan
menyebabkan kenaikkan suhu dan volume.. P=1at T-300°C Proses Proses di atas
dapat kita Gambarkan dalam sebuah Diagram Fasa

Proses-proses tersebut di atas dapat digambarkan dalam diagram T - v.


Diagramini menggambarkan perubahan-perubahan temperatur dan volume jenis

Diagram T-v diatas proses perubahan fase air pada tekanan konstan Proses 1-2-3-
4-5 adalah pemanasan pada tekanan konstanProses 5-4-3-2-1 adalah pendinginan
pada tekanan konstan
PROPERTY DIAGRAM   ( DIAGRAM SIFAT)

Diagram T- v diatas perubahan fase zat murni (air) pada berbagai variasi tekanan

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa semakin tinggi tekanan air maka
semakintinggi pula titik didihnya. Tsat merupakan fungsi dari Psat ,(Tsat = f Psat)

Tsat = Saturation temperature, temperatur saat zat murni berubah phase pada tekanan
tertentu.Psat= Saturation pressure, tekanan saat zat murni berubah phase
padatemperatur tertentu.Garis yang menghubungkan keadaan cair jenuh dan uap
jenuh akan semakin pendek jika tekanannya makin besar. Pada tekanan tertentu
(22,09 MPa) keadaancair jenuh dan uap jenuh berada pada satu titik. Titik ini
disebut titik kritis(critical point ). Untuk air (water )   :   T   =   3 7 4 , 1 4 ̊ C

Pcr= 22,09 MPa ; Vcr =0,003155 m3/kg. Jika titik-titik pada keadaan cair
jenuh dihubungkan makadiperoleh garis cair jenuh. Jika titik-titik pada
keadaan uap jenuh dihubungkanmaka diperoleh garis uap jenuh. Kedua
garis ini bertemu di titik kritis
Diagram T- v at murni Di atas titik tekanan kritis proses perubahan dari cair
menjadi uap tidak lagiterlihat jelas/nyata. Terjadi perubahan secara spontan dari
cair menjadi uap.

Bentuk dari diagram P-v mirip dengan diagram T- v. Pada


diagram P-vgaris temperatur konstan mempunyai trend menurun
sedangkan pada diagram T-vgaris tekanan konstan mempunyai
trend menaik.
Diagram P - v dan P-T fase padat, cair dan gasMengecil sewaktu
membeku
Kebanyakan zat murni akan menyusut saat membeku.

Diagram P- v zat murni yang mengembang saatmembeku (contohnya adalah


air)Pada kondisi tertentu fase padat, cair dan gas berada dalamkesetimbangan.
Pada diagram P-v dan T-v keadaan ini akan membentuk suatugaris yang disebut
Triple line. Dalam diagram P-T keadaan ini nampak sebagaisuatu titik dan disebut
Triple point
.Triple point a i r a d a l a h T   = 0 , 0 1 ̊C dan
PTR= 0,06113 kPa

Diagram fase adalah sejenis grafik yang digunakan untuk menunjukkan kondisi
kesetimbangan antara fase-fase yang berbeda dari suatu zat yang sama,
melibatkan 3 komponen, yaitu Tekanan (P), Volume (V) dan Temperatur (T).
Diagram Fasa yang melibatkan 3 komponen berupa grafik 3 dimensi, sedangkan
Diagram Fasa yang hanya melibatkan 2 komponen berupa Grafik 2 dimensi.

Diagram P-T untuk zat murni secara umum dapat dilihat dalam gambar berikut ini.
Diagram ini sering juga disebut dengan diagram fasa zat karena menunjukkan
ketiga jenis fasa zat yang dipisahkan oleh garis
Penjelasan Grafik
Garis Sublimation line (garis sublim) memisahkan daerah uap (vapor) dengan
daerah beku (solid).
Garis vaporization line (garis penguapan) memisahkan daerah cair dari daerah
uap.
Garis melting line (garis leleh) memisahkan daerah beku dari daerah cair.
Pada gambar diatas, terlihat dua lokasi untuk garis melting line yang dibedakan
dengan jenis garis. Garis putus-putus melting line merupakan garis melting line
untuk zat yang memuai saat beku, sementara untuk zat yang menyusut saat beku
garis melting line nya berupa garis biasa.
Dari gambar diatas juga terlihat bahwa kondisi liquid (cair) hanya dapat terjadi
pada tekanan dibawah tekanan triple point.
Diagram Fasa P-T untuk air

Titik Tripel
Pada titik ini semua fasa berada dalam kesetimbangan, temperatur dan tekanan
tetap.
Titik tripel untuk air ada pada temperatur 0,01 °C dan tekanan 4,58 mmHg. Titik
tripel untuk air, 273,16 K.
• Derajat kebebasan: F= c - p + 2 (c = jumlah minimum komponen yang
menentukan sistem; p= jumlah fasa; 2= variabel yang menentukan sistem);
menyatakan seberapa banyak faktor yang menyatakan suatu sistem.
Derajat kebebasan untuk air pada titik tripel adalah: f=1- 3+2=0, karena c=1 yaitu
air, p=3 yaitu es, air dan uap air.
Apa itu Gas Ideal?
Gas ideal adalah gas yang memenuhi beberapa syarat tertentu. Gas ideal
memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
- Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada menarik antar partikel.
- Gaya tarik Ukuran gas sangat kecil bila dibanding dengan ukuran wadah,
jadi ukuran gas diabaikan. Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting
sempurna.
- Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dalam wadah.
- Partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak. • Semua partikel
bergerak dengan acak.
Dalam kehidupan nyata sebenarnya tidak ada gas ideal, ini hanya permisalan saja.

Persamaan Gas Ideal


persamaan keadaan gas ideal PV=nRT
P= Tekanan= atm
V= volume = m3
N= mol = mol
T = suhu = K
R= tetapan gas
udara R = 287 J/(kg K)
helium R = 2077 J/(kg K)
argon R = 208 J/(kg K)
nitrogen R = 296 J/(kg K)

Darimana Persamaan itu diperoleh?


• Hukum Boyle
Pada suhu konstant, untuk gas dengan massa tertentu, hasil kali volume (v) dan
tekanan (p) adalah konstan.
PV=ki ---T, n tetap
Hukum Charles
Pada tekanan konstant, untuk gas dengan massa tertentu, volume bertambah
secara linier dengan temperatur.
V/T= k2 --P,n tetap.
Hukum Gay Lussac
Pada volume kontan, tekanan gas berbanding lurus denagn temperatur absolut.
10 P/Tk3 --V,n tetap Hukum Boyle dan Charles dapat digabung sbb:
PV/T=k
Hukum Avogadro
Pada tekanan dan suhu sama, Volume yang sama dari gas gas akan mengandung
jumlah mol yang sama.
V/n= Ka ---P,T tetap

Hukum Boyle: V=1/p


Hukum Charles : V=T
Hukum Avogadro: V=n
Dari hukum hukum ini diperoleh : V-nT/P atau V=R
nT/P Jadi persamaan gas ideal ialah PV-nRT"
maka dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa Tekanan dikalikan dengan
Volume Gas ideal akan sebanding dengan hasil kali jumlah Mol gas ideal dengan
Suhu dalam satuan Kelvin.

Anda mungkin juga menyukai