Anda di halaman 1dari 32

DIAGRAM PVT

THERMODINAMIKA
SISTEM
THERMODINAMIKA

TEMPERATUR (T) TEKANAN (P) VOLUME (V)

DIAGRAM P-V-T

Perubahan fase
2
PERUBAHAN FASE

COMPRESSED SATURATED SATURATED


LIQUID LIQUID VAPOUR

Keadaan T berada
dibawah titik didih
Campuran fase liquid - vapour

Saturasi: keadaan zat berada pada titik


didih / titik embun sesuai dengan tekanan
3
EXAMPLE:

1 atm; 25oC : compressed liquid / standart liquid


1 atm; 100oC : saturated liquid
1 atm; 100oC : mixture (liquid – vapour) Dalam waktu yang sama

1 atm; 100oC : saturated vapour


1 atm; 320oC : superheated vapour

4
PERUBAHAN FASA

dapat berbentuk dua fasa dalam kesetimbangan;


misalnya air dan uap air dalam boiler atau condenser

5
Diagram TV
Isobaris,
panas sensible

Isotermal,
panas laten

T cair jenuh uap

Cair
Padat uap jenuh

6
V
Diagram TV
P3

P2
S
- L-V
L P1

S-V

7
V = 1/
Sistem
Thermodinamika

Perubahan Perubahan
Keadaan Kesetimbangan

Lintasan Proses

Keadaan awal – akhir


ZAT MURNI

Zat murni: zat yang selalu mempunyai komposisi kimia yang


sama pada semua tingkat keaadaan, tetapi dapat mempunyai beberapa
fase yang berbeda

Campuran AIR – MINYAK ≠ ZAT MURNI

9
Diagram PT

Fusion
curve
Fluid region
Critical
point
Pc 
Liquid
Pressure

Solid region Vaporization


region curve

Triple Gas region


point Vapor
 region

Sublimation
curve
Tc 10

isotherm Temperature isobarik


11
DIAGRAM P-V THERMODINAMIKA

Saturated liquid line

Tekanan naik = boiling point naik


Titik P,Q,R mewakili boiling point zat.

12
DIAGRAM P-V THERMODINAMIKA

Saturated vapour line

Jika cairan dipanaskan pada P konstan, penambahan


kalor dapat mengubah fase dari liquid menjadi vapour
13
14
Keadaan dalam Perubahan Fasa
Thermodinamika

Critical
Critical Point Critical Pressure
Temperatur

15
: tekanan minimal untuk merubah
fase suatu zat pada temperature kritisnya

: temperatur minimal dimana fase


gas tidak dapat dicairkan pada tekanan kritisnya.
Pada tekanan berapapun jika temperaturnya berada
diatas temperatur kritisnya tidak akan dapat
dicairkan.

: Keadaan kesetimbangan suatu zat. Tidak dapat


membedakan fase suatu zat. Zat berada dalam fase, liquid
– gas.

Example:
Aseton gas memiliki temp kritis 100oC dan tekanan kritis 10
Mpa
16
P-V-T SURFACE

(a) (b) (c) (d)

liquid vapor
solid
Diagram PVT

18
19
PERS
CLAUSIUS - CLAPEYRON

VOLUME TEKANAN ENTALPI SUHU

PERUBAHAN FASE

kondensasi penguapan sublimasi peleburan pemadatan

20
ENTALPI

ENTALPI ENTALPI ENTALPI ENTALPI


PELEBURAN PEMADATAN PENGUAPAN KONDENSASI

21
Pers Clapeyron:
Kesetimbangan SOLID - LIQUID

Menggambarkan hubungan kesetimbangan antara perubahan tekanan


dengan suhu system untuk proses peleburan maupun pemadatan

𝑑𝑃𝑜 ∆ℎ𝑙 (ℎ𝐿 − ℎ 𝑆 ) 𝑑𝑇 𝑇. ∆𝑉 𝑇. (𝑉 𝐿 − 𝑉 𝑆 )


= = Pers.1 = = Pers.2
𝑑𝑇 𝑇. ∆𝑉 𝑇. (𝑉𝐿 − 𝑉𝑆 ) 𝑑𝑃𝑜 ∆ℎ𝑙 (ℎ𝐿 − ℎ 𝑆 )

Perubahan suhu thd tekanan


Perubahan tekanan thd suhu

△hl : panas laten peleburan


T : suhu system
△V : perubahan volume
Po : tekanan uap zat
Untuk sebagian besar zat murni, dT/dP kecil dan bernilai positif.
Namun untuk air pada transisi es-liquid 0oC, nilai dT/dP = -0,007 K/atm.
Hal ini karena ⍴ air fase padat lebih kecil dibanding fase liquidnya 22
Kesetimbangan SOLID – GAS & LIQUID - GAS

kesetimbangan fasa terkondensasi, baik padat dengan fasa


uapnya maupun cair dengan fasa uapnya sesuai pers:

𝑑𝑃𝑜 ∆𝑆 ∆ℎ𝑠𝑢𝑏𝑙 (ℎ𝐿 − ℎ 𝑆 )


= = = Pers.3
𝑑𝑇 ∆𝑉 𝑇. ∆𝑉 𝑇. (𝑉 𝐺 − 𝑉𝑆 )

Dengan mengasumsikan volume gas mengikuti


hukum gas ideal, maka:
𝑅𝑇
𝑉𝐺 = Pers.4
𝑃𝑜

Substitusi pers 3 dan 4, menjadi pers Clausius - Clayperon

𝑑𝑃𝑜 ∆ℎ𝑠𝑢𝑏𝑙 . 𝑃𝑜
= Pers.5
𝑑𝑇 𝑅. 𝑇 2 23
𝑑𝑃𝑜 ∆ℎ. 𝑃𝑜
= Pers.5
𝑑𝑇 𝑅. 𝑇 2

𝑑𝑃𝑜 1 ∆ℎ
. = Pers.6
𝑃𝑜 𝑑𝑇 𝑅. 𝑇 2
𝑑𝑙𝑛𝑃𝑜 ∆ℎ
= Pers.7
𝑑𝑇 𝑅. 𝑇 2

Integrasi pers 7, asumsi △h tidak bergantung suhu:

∆ℎ 𝑑𝑇
𝑙𝑛𝑃𝑜 = Pers.8
𝑅 𝑇2

∆ℎ 1
ln 𝑃𝑜 =− +𝐶 Pers.9
𝑅 𝑇
Jika terjadi perubahan dari keadaan 1 ke keadaan 2:
24
𝑃1𝑜 −∆ℎ 1 1
𝑙𝑛 𝑜 = . − Pers.10
𝑃2 𝑅 𝑇1 𝑇2
Persamaan diatas bisa digunakan jika perbedaan suhu (dT)
kecil, jika perbedaan suhu besar, maka:

𝑑𝑃𝑜 ∆ℎ (ℎ𝐿 − ℎ 𝑆 )
= = Pers.1
𝑑𝑇 𝑇. ∆𝑉 𝑇. (𝑉𝐿 − 𝑉𝑆 )

∆ℎ = ∆ℎ𝑣 Panas laten penguapan

Jika dianggap gas ideal

𝑅𝑇
∆𝑉 = 𝑜
𝑃 Konstanta antoine
𝑑𝑃𝑜 ∆ℎ𝑣 𝑃𝑜 . ∆ℎ𝑣
= = Pers.11
𝑑𝑇 𝑇. ∆𝑉 𝑅𝑇 2
diintegrasi ∆ℎ𝑣
𝑑𝑃𝑜 /𝑃𝑜 ∆ℎ𝑣 𝑙𝑛𝑃 𝑜 =− +𝐶 Pers.13
= − Pers.12 25
𝑑𝑇/𝑇 2 𝑅 𝑅𝑇
∆ℎ𝑣
𝑙𝑛𝑃𝑜 =− +𝐶 Pers.13
𝑅𝑇

∆ℎ𝑣 = 𝑎 + 𝑏𝑇 + 𝑐𝑇 2 Pers.14

Substitusi pers.13 & pers.14

𝑎 1 𝑏 𝑐
𝑙𝑛𝑃𝑜 = − . + 𝑙𝑛𝑇 + 𝑇 + 𝑑 Pers.15
𝑅 𝑇 𝑅 𝑅

𝑎 𝑏 𝑐
𝐴= ;𝐵 = ;𝐶 = ;𝐷 = 𝑑 Pers.16
𝑅 𝑅 𝑅

𝐴
𝑙𝑛𝑃𝑜 = − + 𝐵 𝑙𝑛𝑇 + 𝐶𝑇 + 𝐷 Pers.17
𝑇

𝐴 26
𝑙𝑛𝑃𝑜 =− +𝐵 Pers.18 A,B,C = konstanta ANTOINE
𝑡+𝐶
CONTOH SOAL 1

Hitunglah perbedaan suhu terhadap tekanan system kesetimbangan air


fase solid-liquid suhu 273 K.

Diketahui:
⍴ solid : 0,917 g/cm3
⍴ liquid : 1 g/cm3
△hf :79,6 cal/g

𝑑𝑇 𝑇. ∆𝑉 𝑇. (𝑉 𝐿 − 𝑉 𝑆 )
= =
𝑑𝑃 ∆ℎ (ℎ𝐿 − ℎ 𝑆 )
1 𝑐𝑚3
𝑑𝑇 𝑇. ∆𝑉 273 𝐾. 1 − 0,917 𝑔 𝐾. 𝑐𝑚3 𝐾
= = = 0,311 = −0,0075
𝑑𝑃 ∆ℎ 𝑐𝑎𝑙 𝑐𝑎𝑙 𝑎𝑡𝑚
79,6
𝑔
27
CONTOH SOAL 2

Tekanan Uap asam nitrat pada suhu 40OC dan 70OC adalah 133
torr dan 467 torr.Maka entalpi penguapan asam nitrat?

𝑃1 −∆ℎ 1 1
𝑙𝑛 = . −
𝑃2 𝑅 𝑇1 𝑇2

133 𝑡𝑜𝑟 −∆ℎ 1 1


𝑙𝑛 = . −
467 𝑡𝑜𝑟 8,314 313 𝐾 343 𝐾

133 𝑡𝑜𝑟 −∆ℎ 1 1


𝑙𝑛 = . −
467 𝑡𝑜𝑟 8,314 𝐽 313 𝐾 343 𝐾
𝐾. 𝑚𝑜𝑙
−5
𝐽
−1,26 = 3,36.10 . ∆ℎ
𝑚𝑜𝑙
28
𝐽
∆ℎ = −3,74
𝑚𝑜𝑙
CONTOH SOAL 3

Pada suhu 373,6oK dan 372,6oK tekanan uap masing – masing adalah
1,018 atm dan 0,982 atm. Tentukan kalor penguapan air.

𝑃1𝑜 −∆ℎ 1 1
𝑙𝑛 𝑜 = . −
𝑃2 𝑅 𝑇1 𝑇2

1,018 𝑎𝑡𝑚 −∆ℎ 1 1


𝑙𝑛 = . −
0,98 𝑎𝑡𝑚 𝑘𝑎𝑙 373,6 𝐾 373 𝐾
1,987
𝐾. 𝑚𝑜𝑙

𝑘𝑎𝑙
∆ℎ = 9790
𝑚𝑜𝑙
29
CONTOH SOAL 4
Tekanan uap jenuh (Po) dan konstanta kesetimbangan (Ks) suatu
komponen kimia ditentukan dengan persamaan Antione sebagai
berikut:

No Komponen A B C
1 Benzene 14,16 2948,78 -44,56
2 Toluene 14,25 3242,38 -47,18
3 O-Xylene 14,12 3412,02 -58,68

Jika tekanan P sistem = 150 kPa, dan T sistem = 400 K,


tentukan tekanan uap jenuh (Po) dan konstanta kesetimbangan
(Ks) setiap komponen!

30
Tekanan uap jenuh Konstanta kesetimbangan

𝐴 352,1 𝑘𝑃𝑎
𝑙𝑛𝑃𝑜 = − +𝐵 𝐾𝑠 =
𝑡+𝐶 150 𝑘𝑃𝑎
14,16
𝑙𝑛𝑃𝑜 = − + 2948,78 𝐾𝑠 = 2,3
400𝐾 + −44,56

𝑃𝑜 = 352,1 𝑘𝑃𝑎

Komponen Po Ks
Benzene 352,10 2,35
Toluene 157,61 1,05
O-xylene 61,77 0,41
31
32

Anda mungkin juga menyukai