FURNACE
OPERASI TEKNIK KIMIA I
Menggunakan fluida
Menggunakan fuel + O2
panas hasil furnace
Tipe: Tipe:
box, slilindris, cabin Water & Fire tube
Gas panas hasil pembakaran furnace Gas panas hasil pembakaran furnace
melewati shell, water masuk pada tube melewati tube, water masuk pada shell
• Kapasitas steam tinggi (>50000 kg/jam)
• Kapasitas rendah - sedang (< 50000 kg/jam) • Tekanan rendah (< 25 bar)
• Tekanan tinggi (120 bar)
• Saturated steam
• Superheatead steam
KOMPONEN BOILER
Saturated steam dipanaskan lebih lanjut
oleh fuel gas menjadi superheated steam
superheater
Boiler
Menyalurkan water steam drum Mud drum Evaporator Menguapkan feed water
ke evaporator
Steam drum
PEMBAKARAN/
HEATING FLUIDA
BURNER
Next Process
SILINDIRS
BOX FURNACE CABIN FURNACE
FURNACE
BOX
FURNACE
• Transfer panas diperoleh secara radiasi dari nyala api dan dari pantulan
panas refractory.
• Ada 2 bagian tube: Tube konveksi, tube radiasi
• Terdapat bride wall (dinding pemisah) antara ruang burner dengan
konveksi
• Tube konveksi biasanya ditempatkan pada bagian atas furnace.
• Pada tube konveksi ada shield tube yang ditempatkan pada bagian bawah
seksi konveksi.
• Shield Tube konveksi menyerap baik panas radian maupun panas
konveksi, maka tube tersebut akan menerima kerapatan panas yang
tertinggi.
• Burner dipasang secara horizontal pada dinding furnace
CABIN
FURNACE
• Transfer panas diperoleh secara radiasi dari nyala api dan dari pantulan
panas refractory.
• Terdiri dari bagian konveksi dan radiasi
• Tube radiasi terletak pada bagian bawah, tube konveksi pada bagian atas
furnace.
• Shield tube konveksi terletak pada bagian bawah tube konveksi
• Burner terletak pada bagian lantai bawah, nyala api tegak lurus keatas
• Memiliki efisiensi paling tinggi dibanding dengan jenis furnace yang lain
SILINDER
VERTICAL
FURNACE
• Burner terletak pada lantai ruang bakar dengan nyala api tegak sejajar
dengan dinding furnace
• Tube-tube furnace di daerah radiasi terpasang tegak melingkar
mengelilingi burner.
• Panas dipancarkan secara radiasi di bagian silinder. Bagian konveksi
berada di atas bagian radiasi.
• Diantara bagian radiasi dan konveksi dipasang kerucut untuk
menyempurnakan radiasi (Reradiating Cone)
Tempat terjadinya reaksi pembakaran antara bahan
BURNER
bakar dengan udara
Tubes bundles
Tubes support: menjaga tubes bundle agar tidak
TUBES
mengalami deformasi akibat overheat
BAGIAN FURNACE
• Tube ditempatkan disekeliling burner • Memanfaatkan panas sensible dari gas buang seksi • Membuang gas hasil dari proses
• Fluida proses disirkulasi dalam tube radiasi seksi radiasi dan konveksi ke udara
• Perpindahan utama secara radiasi, meskipun • Fluida dialirkan pad tube dengan sirkulasi kecepatan bebas
konveksi tetap ada (minor) tinggi • Suhu gas keluar stack 200-300oC
• Suhu gas buang keluar dari seksi radiasi 700-1100oC • Tube diberi sirip (fin) untuk meningkatkan luas perp
panas
• Efisiensi perp panas paling tinggi
• Suhu gas keluar seksi konveksi 400-600oC
Dinamakan radian tube karena menerima perp Dinamakan convection tube karena menerima perp
panas dari pancaran api burner dan dinding panas dari aliran udara hasil pembakaran burner
refraktory
ALIRAN UDARA
FURNACE
Menggunakan tekanan udara Fan diletakkan di bagian antara seksi Menggunakan energy dari luar (fan) 1 fan menarik gas keluar
lingkungan untuk mengalirkan gas konveksi dan stack furnace untuk untuk membantu mengalirkan 1 fan memaksa udara masuk furnace
hasil pembakaran. membuat tekanan menjadi vacum udara menuju ruang pembakaran Efisiensi: 90-92%
P furnace< Patm pada ruang pembakaran untuk pembakaran yang lebih
Efisiensi: 70-84% sempurna
NATURAL DRAFT INDUCED DRAFT
• Tekanan di dalam furnace menjadi negatif karena gas panas memiliki densitas lebih kecil dibandingkan udara luar
• Gas panas beratnya lebih rendah dibandingkan dengan udara yang suhunya lebih dingin, sehingga mengambang
(buoyancy force) di dalam furnace.
• Pengambangan (buoyancy force) menyebabkan gas naik ke atas dan keluar melalui stack dan menghasilkan kondisi
vacuum di dalam furnace.
• Pembacaaan draft yang paling penting berada di bawah bagian konveksi karena tekanan negatif yang paling kecil
berada di sini.
• Tekanan negatif yang kecil berhubungan dengan susunan tube di bagian konveksi yang menghalangi aliran gas naik
ke atas. Hambatan aliran ini dapat menyebabkan tekanan di bagian konveksi menuju shift berubah dari sedikit negatif
menjadi sedikit positif.
• Jika tekanan shift positif maka terjadi loss draft.
• Loss draft menyebabkan panas terbentuk dan terkumpul hanya di bawah furnace arch yang dapat menyebabkan
kerusakan struktur furnace.
• Loss draft juga berarti tidak ada udara yang tertarik ke dalam furnace sehingga burner padam.
BURNER
• Burner adalah transduser yang berguna untuk mengubah energi kimia yang terdapat dalam bahan bakar,
menjadi energi panas di dalam furnace melalui suatu reaksi kimia dalam nyala api.
• Kunci utama burner adalah untuk membakar bahan bakar seefisien mungkin dan menghasilkan heat flux
yang optimum.
BURNER
• Bahan bakar (gas alam, light oil) dicampurkan dengan udara primer yang mengalir ke dalam burner secara
bersamaan.
• Suplai udara sekunder diatur untuk mendapatkan setpoint O2 (stoikhiometri) yang diinginkan.
• Udara sekunder yang terlalu banyak ataupun terlalu sedikit akan menghasilkan pembakaran yang buruk
• Sejumlah kecil O2 excess diperlukan untuk menghasilkan pembakaran yang lengkap, sebaliknya terlalu
banyaknya udara excess akan menurunkan suhu nyala api dan efisiensi furnace
PRODUKSI GAS SAMPING
• Nox terbentuk akibat reaksi oksigen dengan nitrogen pada suhu nyala api yang tinggi.
• Udara excess yang rendah adalah cara yang paling sederhana untuk menurunkan pembentukan NOx dan
meningkatkan efisiensi.
• Semakin banyak udara excess, semakin banyak pula oksigen yang tersedia untuk memproduksi NOx.
KEBOCORAN UDARA
• Kebocoran udara diakibatkan karena flowrate pada air register yang terlalu tinggi, implikasinya
draft yang melewati heater meningkat , tekanan lebih negative pada furnace.
• Kebocoran udara di bagian konveksi akan menurunkan efisiensi panas dari furnace akibat
pencampuran udara luar yang bersuhu rendah dengan gas buang yang bersuhu tinggi
• Diimbangi dengan meningkatkan laju alir fuel gas, agar nyala api dalam furnace tetap terjaga
(afterburning)
SOLUSI:
• Mengatur air register, menjepit damper untuk menurunkan laju alir udara
• Draft yang melewati heater menurun, P pada bagian konveksi meningkat
PENCAMPURAN UDARA: BAHAN BAKAR
• Fungsi dari burner adalah untuk mencampur oksigen dalam bentuk udara dengan bahan bakar,
sehingga bahan bakar akan terbakar dengan efisien
• Udara masuk melalui primary air register bercampur lebih efisien dibandingkan udara yang masuk
melalui secondary air register pada beberapa burner
• Sisa kekurangan udara pembakaran akan disediakan melalui secondary air register
GAS LIQUID
KALOR
KALOR LATEN
SENSIBEL
𝑄𝑆 = 𝑚. 𝑐𝑝. 𝑑𝑇 𝑄𝑆 = 𝑚. 𝛌
Apabila suatu zat menerima atau melepas kalor, mengalami Apabila suatu zat menerima atau melepas kalor, terjadi
peningkatan temperature, namun zat tersebut tidak perubahan suhu dan mencapai keadaan jenuhnya (mengalami
mengalami perubahan fasa perubahan fasa)
H2O terembunkan
Transfer panas:
Cold Fluid-hot fluid Turunnya suhu
𝑂2
𝐻𝐻𝑉 = 33950. 𝐶 + 144200. 𝐻2 − + 9400. 𝑆
8
21% O2
UDARA 78% N2
1% Ar, CO2
Udara, fuel
C2H4O
>1425oC
EFISIENSI
FUEL
Untuk mencari UDARA TEORITIS
KOMPOSISI UDARA KERING Udara tanpa kandungan uap air
100 + 𝑧 100 % 𝑂2
𝑈𝑑𝑡 = . 𝑂 %𝐸𝐴 = . 100%
21 − % 𝑂2
100 23 𝑘𝑠𝑡
3. Hitung massa udara
1 + % 𝐸𝐴
. 𝑈𝑑𝑡
100
KEBUTUHAN OKSIGEN
𝑂2 𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠
%𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠 = . 100%
𝑂2 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
𝐶 + 𝑂2 −→ 𝐶𝑂2 + ℎ𝑒𝑎𝑡
Unsur BM (kg/kmol)
12 𝑘𝑔 𝐶 + 32 𝑘𝑔 𝑂2 −→ 44 𝑘𝑔 𝐶𝑂2 + ℎ𝑒𝑎𝑡
C 12
1 kg C memerlukan: 32/12=2,67 kg O2 O2 32
H2 2
2𝐻 + 𝑂2 −→ 𝐻2 𝑂 + ℎ𝑒𝑎𝑡 S 32
4 𝑘𝑔 𝐻 + 32 𝑘𝑔 𝑂2 −→ 36 𝑘𝑔 𝐻2 𝑂 + ℎ𝑒𝑎𝑡 N2 28
CO2 44
1 kg H memerlukan: 32/4=8 kg O2
SO2 64
H2O 18
Kebutuhan O2, bukan udara, bagaimana dengan udara?
KEBUTUHAN UDARA TEORITIS
UDARA MENGANDUNG:
79%
𝐶 + 𝑂2 −→ 𝐶𝑂2 + 𝑁2
N2
21% O2
21% O2
21% O2
UDARA MENGANDUNG:
79% N2
21% O2
𝐶 + 𝑂2 −→ 𝐶𝑂2 𝑆 + 𝑂2 −→ 𝑆𝑂2
12 𝑘𝑔 𝐶 + 32 𝑘𝑔 𝑂2 −→ 44 𝑘𝑔 𝐶𝑂2 32 𝑘𝑔 𝑆 + 32 𝑘𝑔 𝑂2 −→ 64 𝑘𝑔 𝑆𝑂2
117
. 32 = 312
117 𝑘𝑔 𝐶 + 312 𝑘𝑔 𝑂2 −→ 429 𝑘𝑔 𝐶𝑂2 12 4,5 𝑘𝑔 𝑆 + 4,5 𝑘𝑔 𝑂2 −→ 9 𝑘𝑔 𝑆𝑂2
UNSUR H
2𝐻2 + 𝑂2 −→ 2𝐻2 𝑂
4 𝑘𝑔 𝐻2 + 32 𝑘𝑔 𝑂2 −→ 36 𝑘𝑔 𝐻2 𝑂
312 + 120 + 4,5 𝑘𝑔 𝑂2
15 𝑘𝑔 𝐻2 + 120 𝑘𝑔 𝑂2 −→ 135 𝑘𝑔 𝐻2 𝑂 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑂2 = = 2,91
150 𝑘𝑔 𝑓𝑢𝑒𝑙
0 𝑘𝑔 𝑂2 𝑚3 𝑂2
𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑂2 = 8,9 0,78 + 26,7. 0,1 − + 3,33 0,03 = 9,71 3
8 𝑘𝑔 𝑓𝑢𝑒𝑙 𝑚 𝑓𝑢𝑒𝑙
𝑂 𝑘𝑔 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
= 11.44𝐶 + 34,32. 𝐻 − + 4,29. 𝑆 = 12,484
8 𝑘𝑔 𝑓𝑢𝑒𝑙
CONTOH SOAL 2
Diketahui komposisi bahan bakar furnace sebagai berikut:
1 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝐻4 + 2𝑚𝑜𝑙 𝑂2 −→ 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 + 2 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂 2𝑚𝑜𝑙 𝐶2 𝐻6 + 7𝑚𝑜𝑙 𝑂2 −→ 4 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 + 6 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂
30𝑚𝑜𝑙 𝐶𝐻4 + 60𝑚𝑜𝑙 𝑂2 −→ 30𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 + 60𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂 40𝑚𝑜𝑙 𝐶2 𝐻6 + 140𝑚𝑜𝑙 𝑂2 −→ 80𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 + 120𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂
1 𝑚𝑜𝑙 𝐶2 𝐻4 + 3𝑚𝑜𝑙 𝑂2 −→ 2 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 + 2 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂 1 𝑚𝑜𝑙 𝐶3 𝐻8 + 5𝑚𝑜𝑙 𝑂2 −→ 3 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 + 4 𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂
26𝑚𝑜𝑙 𝐶2 𝐻4 + 78𝑚𝑜𝑙 𝑂2 −→ 52𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 + 52𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂 4𝑚𝑜𝑙 𝐶3 𝐻8 + 20𝑚𝑜𝑙 𝑂2 −→ 12𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 + 16𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝑂
𝑃. 𝑉 = 𝑛. 𝑅. 𝑇
𝐿. 𝑎𝑡𝑚
0,75 𝑎𝑡𝑚. 𝑉 = 60 𝑚𝑜𝑙. 0,082 . (670 𝐾)
𝑚𝑜𝑙. 𝐾
𝑉 = 4395,2 𝐿
Dengan cara yang sama, diperoleh:
O2 FUEL
NILAI NILAI
KETERANGAN KETERANGAN
L m3 L m3
2𝐶𝐻4 + 4𝑂2 −→
Komposisi hasil pembakaran
Komposisi udara
78,5
𝑁2 𝑎𝑤𝑎𝑙: . 5 𝑚𝑜𝑙 = 15,231 𝑚𝑜𝑙
19,5 N2 yang terbawa di excess
79,2
𝑁2 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑤𝑎: 15,231 𝑚𝑜𝑙 + . 𝑥 𝑚𝑜𝑙 = 15,231 + 3,808𝑥 𝑚𝑜𝑙
20,8
𝑥
Jumlah mol gas hasil pembakaran: 𝑚𝑜𝑙 𝑂2 𝑠𝑖𝑠𝑎 = = 5,1%
21,231 + 4,808𝑥
𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 + 𝑚𝑜𝑙 𝐻2𝑂 + 𝑚𝑜𝑙 𝑂2 𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠 + 𝑚𝑜𝑙 𝑁2
𝑋 = 1,413 𝑚𝑜𝑙
Excess O2
𝑂2 𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠
= 2 𝑚𝑜𝑙 + 4 𝑚𝑜𝑙 + 𝑥𝑚𝑜𝑙 + 15,231 + 3,808𝑥 𝑚𝑜𝑙 %𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠 = . 100%
𝑂2 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
= 21,231 𝑚𝑜𝑙 + 4,808𝑥 𝑚𝑜𝑙 1,429
N2 total terbawa 𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠 𝑂2 = = 35,337%
4
O2 sisa = 5,1% vol
CONTOH SOAL 4
Gas Propane dibakar dengan O2 excess:
78,5
𝑁2 𝑎𝑤𝑎𝑙: . 4 𝑚𝑜𝑙 = 16,103 𝑚𝑜𝑙
19,5 N2 yang terbawa di excess
78,5
𝑁2 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑤𝑎: 16,103 𝑚𝑜𝑙 + . 𝑥 𝑚𝑜𝑙 = 16,103 + 4,026𝑥 𝑚𝑜𝑙
19,5
2,0
𝐶𝑂2 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑤𝑎: . 𝑥 𝑚𝑜𝑙 = 0,103𝑥 𝑚𝑜𝑙
19,5
Excess udara: xmol O2 sisa = 5,2% vol
𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2 + 𝑚𝑜𝑙 𝐻2𝑂 + 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂 + 𝑚𝑜𝑙 𝑂2 𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠 + 𝑚𝑜𝑙 𝑁2 + 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑂2
Excess udara
𝑥
𝑚𝑜𝑙 𝑂2 𝑠𝑖𝑠𝑎 = = 5,2%
24,103 + 5,128𝑥
𝑋 = 1,702 𝑚𝑜𝑙
𝑂2 𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠 1,702
%𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠 = . 100% 𝑒𝑥𝑐𝑒𝑠𝑠 𝑂2 = = 42,552 %
𝑂2 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 4
CONTOH SOAL 5
Diketahui komposisi bahan bakar dalam 128 kg sbb:
𝑆 + 𝑂2 −→ 𝑆𝑂2
KEBUTUHAN O2 teoritis
32 𝑚𝑜𝑙 𝑆 + 32 𝑚𝑜𝑙 𝑂2 −→ 64 𝑚𝑜𝑙 𝑆𝑂2
18
𝑂2 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑥 = . 439,467 = 79,104 𝑘𝑔 𝑂2
100
𝑃0 𝑃1
𝑂2 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 79,104 + 439,467 = 518,571 𝑘𝑔 𝑂2 𝜌0 . 𝑇0
=
𝜌1 . 𝑇1
T0 273 K
KETERANGAN NILAI (kg) % BERAT BM MOL Vol (L) DENSITAS 0O (P0) DENSITAS 280O (P1)
T1 553 K
𝑃0 𝑃1 ⍴0 . 𝑇0 . 𝑃1
= ⍴1 =
𝜌0 . 𝑇0 𝜌1 . 𝑇1 𝑃0 . 𝑇1