Anda di halaman 1dari 39

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

TERMODINAMIKA
(TPT 2314, SKS 2/1)
2021 BAB 3
Pertemuan ke-4 SIFAT ZAT MURNI
Oleh:
Rifah Ediati, S.TP., M.P.
• Memperkenalkan konsep zat murni.
• Diskusikan fisika proses perubahan fasa.
• Ilustrasikan diagram properti P-v, T-v, dan P-T dan P-v-T permukaan zat
murni.
• Mendemonstrasikan prosedur untuk menentukan sifat termodinamika zat
murni dari tabel dari data properti.
• Menjelaskan zat hipotetis "gas ideal" dan persamaan keadaan gas ideal.
• Menerapkan persamaan keadaan gas ideal dalam larutan masalah yang
khas.
• Memperkenalkan faktor kompresibilitas, yang menjelaskan penyimpangan
gas nyata dari perilaku gas ideal.
• Menyajikan beberapa persamaan keadaan yang paling terkenal.
3.1. ZAT MURNI
• Fase zat: bentuk fisik dari zat/materi : padat, cair, gas, plasma (tidak
umum terjadi di bumi)
• Suatu fase diidentifikasi memiliki susunan molekul berbeda yang
homogen di seluruh dan dipisahkan dari yang lain oleh permukaan batas
yang mudah diidentifikasi. Dua fase H 2 O dalam air es mewakili contoh
ini dengan baik.
• Komposisi kimia zat : jumlah dan jenis relatif unsur kimia dalam suatu zat
• Zat murni : zat yang terdiri dari unsur dan atau senyawa kimia yang
homogen dan mempunyai karakteristik yang tetap sama.
• Contoh zat murni: gas nitrogen (N2), udara, air (H20), campuran air yang
berbentuk cair dan uap.
• Contoh bukan zat murni: campuran udara yang berbentuk gas dan cair,
karena pada tekanan yang sama titik cair/kondensasi senyawa kimia
dalam udara berbeda-beda. Ingat komposisi senyawa dalam udara
atmosfer dan ingat titik cair masing-masing senyawa tersebut.
3.2. FASE ZAT MURNI DAN PROSES PERUBAHANNYA
• Zat murni dapat berubah fase
• Zat murni dapat berupa campuran fase
• Dalam fase gas, energi zat murni tertinggi. Untuk berubah dari gas menjadi fase cair atau padat,
zat melepaskan energi.
• Perubahan fase merupakan fenomena molekuler seperti Gambar 3-5.
Contoh perubahan zat murni : Air (H20)
• Cairan terkompresi (20 C, 1 atm)
• Cairan jenuh (100 C, 1 atm)
• Uap jenuh (100 C, 1 atm)
• Uap lewat jenuh/superheated vapor
(300 C, 1 atm)
• Diagram T-v dari perubahan fase ini
dapat dilihat pada Gambar 3-11
Suhu jenuh dan tekanan jenuh = suhu
saturasi dan tekanan saturasi = titik didih
dan tekanan didih
Kita sering mendengar, air mendidih pada
suhu 100 C, yang lengkap adalah air
mendidih pada suhu 100 C dan tekanan 1
atm. Jika tekanan dinaikkan menjadi 2 bar,
misalnya spt pada panci presto, maka titik
didih air akan meningkat menjadi 121 C,
dst.
Sumber gambar : www.ohio.edu
Cairan terkompresi = compressed liquid
Cairan jenuh = saturated liquid
Uap jenuh = saturated vapor
Uap lewat jenuh = superheated vapor
✓ Triple line : garis pada diagram T-v atau P-v yang
menunjukkan zat dalam keadaan tiga fase bersamaan.
✓ Triple point : titik pada diagram P-T yang
menunjukkan zat berada dalam keadaan tiga fase
secara bersamaan.
• Beberapa hikmah penting:
✓ Suhu didih dapat ditingkatkan dengan menaikkan tekanan → presto, autoclave, retort, boiler
✓ Suhu didih/penguapan dapat diturunkan dengan menurunkan tekanan → pengeringan vakum,
penggorengan vakum
✓ Suhu pencairan dapat diturunkan dengan menurunkan tekanan → pengeringan beku (freeze
drying)
✓ Bagaimana dengan sebaliknya? Suhu pembekuan, suhu pengembunan, suhu penyubliman, suhu
desublimasi/deposisi?
Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan
sampai menjadi uap
• Berapa kalor yang diperlukan untuk melebur 5 kg es pada suhu –10 oC
agar semua menjadi uap pada suhu 100 oC . Kalor jenis es 0,5 kal/g. oC
, kalor lebur es 80 kal/g, kalor jenis air 1 kal/g . oC dan kalor uap 540
kal/g.
• Diketahui :

• mair = 5 kg = 5000 g
• ces = 0,5 kal /g. oC
• Les = 80 kal/g
• cair = 1 kal /g. oC
• Luap = 540 kal/g

• Ditanya : Qtotal = …. ?
• Penyelesaian:

• Es mulai mencari dari –10 oC sd, 0 oC, kalor yang diperlukan Q1


t • Q1 = mes.ces. Dt1 =5000.0,5.( 0 –(-10))
• = 25.000 kal
Q4
1000
• Es berubah wujudnya menjadi air seluruhnya pada suhu tetap 0oC , kalor yang diperlukan Q2
• Q2 = mes. Les =5000.80 = 400.000 kal

Q3
• Air dipanaskan dari 0 oC sd, 100 oC , kalor yang diperlukan Q3
Q2 • Q3 = mair.cair. Dt3 =5000.1.(100 – 0)
00 • = 500.000 kal
Q
Q1 • Air berubah wujudnya menjadi uap seluruhnya pada suhu tetap 100 oC, kalor yang diperlukan Q4
–100
• Q4 = muap. Luap =5000.540 = 2.700.000 kal

• Jumlah kalor yang diperlukan seluruh-nya untuk merubah es menjadi uap Qtotal
• Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 + Q4
• = 25.000+400.000+500.000+2.700.000
• = 3.625.000 kal atau
• Qtotal = 3.625.000 x 4,18 = 15.152.500 J
3.3. TABEL PROPERTI
Tabulasi telah dibuat untuk banyak zat dengan sifat
termodinamika P, v, dan T dan properti tambahan untuk
diidentifikasi di bab-bab selanjutnya (energi dalam,
entalpi, dan entropi)

Nilai disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.


Tabel C-1 memberikan sifat jenuh (saturated) air sebagai
fungsi suhu jenuh.
Tabel C-2 memberikan properti ini sebagai fungsi tekanan
jenuh.

Informasi yang terdapat pada kedua tabel pada dasarnya


sama, pilihannya adalah soal kenyamanan.

Dalam daerah campuran, tekanan dan suhu saling


tergantung. Jadi untuk menetapkan keadaan campuran,
jika kita menentukan tekanannya, kita perlu menentukan
satu properti selain suhu. Sebaliknya, jika kita menentukan
suhu, kita harus menentukan properti selain tekanan.
Variabel bebas dalam kondisi saturated adalah 1 yaitu
suhu atau tekanan. Dengan mengetahui salah satunya, kita
dapat mengetahui sifat-sifat lainnya.
Tabel C-3
• Tabel C-3 mencantumkan
sifat uap air superheated.
• Untuk menyatakan keadaan
suatu substansi sederhana di
wilayah superheated, perlu
menentukan dua properti,
prosedur yang paling umum
adalah menggunakan
tekanan dan suhu.
• Jadi, properti seperti v akan
diketahui jika properti P dan
T ditentukan
• Variabel bebas dalam
kondisi superheated adalah
2 yaitu suhu dan tekanan. P
dan T harus diketahui
keduanya, agar dapat dicari
sifat-sifat lainnya.
Saturated dan superheated steam
• Uap jenuh (saturated vapor) adalah uap yang diperoleh dengan cara
memanaskan air pada tekanan 1 atm hingga 100 C (panas sensisbel)
dan berubah menjadi uap tanpa terjadi peningkatan suhu (panas
laten)
• Uap jenus biasa juga disebut uap basah, karena mengandung droplets
air.
• Uap lewat jenuh atau uap dipanaskan lanjut (superheated steam)
adalah uap yang telah mencapai 100 C kemudian diberikan sumber
panas lain yang langsung mengenai uap sehingga suhunya naik
(sensibel) menjadi lebih dari 100 C.
• Memahami saturated dan superheated steam, bisa cek link
https://www.youtube.com/watch?v=qKS_Eejqwf8
Tabel C-4

• Tabel C-4 mencantumkan data yang berkaitan dengan cairan terkompresi


• Pada suhu tertentu volume tertentu cairan pada dasarnya tidak tergantung pada
tekanan.
• Misalnya, untuk suhu 100 ° C dalam Tabel C-1, volume spesifik cairan adalah 0,001044
m3 / kg pada tekanan 100 kPa, sedangkan pada tekanan 10 MPa volume spesifik
0,001038 m3 / kg, kurang dari penurunan 1 persen secara spesifik volume.
• Oleh karena itu, umum dalam perhitungan untuk mengasumsikan bahwa volume spesifik
cairan terkompresi adalah sama dengan volume spesifik cairan jenuh pada suhu yang
sama.
• Perhatikan, bagaimanapun, bahwa file volume spesifik cairan jenuh meningkat secara
signifikan dengan meningkatnya suhu, terutama pada suhu yang lebih tinggi suhu.
Tabel C-5
• Tabel C-5 memberikan sifat-sifat padatan jenuh dan uap jenuh untuk
suatu kesetimbangan kondisi.
• Perhatikan bahwa nilai volume spesifik es relatif tidak sensitif
terhadap suhu dan tekanan untuk garis padat jenuh. Juga, itu
memiliki nilai yang lebih besar (hampir 10 persen lebih besar)
daripada nilai minimum pada garis cairan jenuh.
Contoh penggunaan tabel properti
• Dalam analisis termodinamika dibutuhkan data nilai property suatu zat,

• pada semua nilai property dapat diprediksi dengan persamaan matematis


hubungan antar property → tetapi biasanya amat kompleks.

• Solusi : Tabel Termodinamika → nilai tekanan, temperatur, volume spesifik,


energi internal, panas laten, enthalpy (h), dan entropy (s).
• Data property untuk keadaan fasa campuran dihitung dengan menggunakan parameter
kualitas campuran (x) yaitu:

mg
x=
mtotal
dengan massa total campuran (m total)= massa liquid + massa uap = mf + mg

• Yang dimaksud dengan campuran adalah zat murni yang terdiri dari fase gas dan cairan
• x = 0 apabila mg = 0 (kondisi liquid jenuh), x = 1 apabila mf = 0 atau mg =
mtotal (keadaan uap jenuh)
• Hubungan antara parameter x dengan nilai property tertentu, misalnya
enthalpy (h) adalah:

h = h f + x  h fg

• dengan h = enthapy pada kondisi campuran, hf = enthalpy pada keadaan


liquid jenuh, hfg = panas laten
• v = vf + x (vg-vf)
• v = volume jenis system
• vf = volume jenis fluida
• vg = volume jenis gas
• x = kualitas
LATIHAN SOAL
Pertanyaan
Tentukan perubahan volume ketika 1 kg air jenuh diuapkan seluruhnya pada tekanan (a) 1 kPa, (b) 100
kPa, dan (c) 10000 kPa.

Cara mengerjakan
Cek di Tabel C-2. Kuantitas yang dicari adalah vfg = vg –vf . Perhatikan bahwa P diberikan dalam MPa.
Maka
(a) Perubahan volume atau vfg pada 1 kPa adalah vfg =
(b) Perubahan volume atau vfg pada 100 kPa adalah vfg =
(c) Perubahan volume atau vfg pada 10.000 kPa adalah vfg =

• Perhatikan, perubahan besar dalam volume spesifik pada tekanan rendah dibandingkan dengan
perubahan kecil saat mendekati titik kritis
Pertanyaan
LATIHAN SOAL
Empat kg air ditempatkan dalam volume tertutup 1 m3. Panas ditambahkan sampai suhunya 150 ° C. Temukan (a) tekanan, (6) massa uap, dan (c) volume
uap.
Cara mengerjakan
Cek Tabel C-1. Volume 4 kg uap jenuh pada 150 oC adalah (0,3928X4) = 1,5712 m3. Karena volume ruangan yang diberikan dalam soal lebih kecil dari 1,5712
m3 ini, maka kita asumsikan keadaan sistem adalah pada wilayah fase campuran.
(a) di wilayah kualitas tekanan diberikan sebagai P = 475,8 kPa.
(b) Untuk mencari massa uapnya kita harus menentukan kualitasnya. Itu ditemukan dari (2.3), menggunakan v = 1/4 m3 / kg = 0,25 m3/kg, sehingga
v = vf + x (vg-vf)
0,25 = 0,00109 + x (0,3928 - 0,00109)
x = 0,2489 / 0,3917 = 0,6354.
Menggunakan (2.2), massa uapnya adalah
x = mg/m → mg = m.x
mg= m.x = (4) (0,6354) = 2,542 kg
(c) Akhirnya, volume uap diperoleh dari
Vg = vg.mg = (0.3928)(2.542) = 0.9985 m3
• Perhatikan penulisan dan pahami arti simbol dengan baik. V adalah volume, v adalah volume jenis, dst.
• Perhatikan bahwa dalam campuran yang kualitasnya tidak terlalu mendekati nol, fase uap menempati sebagian besar volume.
• Di contoh ini, dengan kualitas 63,54 persen, uap menempati 99,85 persen volume, sisanya fasa cair
• Di samping adalah tampilan Tabel C-1 di halaman
306

• Perhatikan kolom pertama, karena kolom pertama


berisi Temperature maka disebut Temperature
Table atau Tabel Suhu. Fungsinya untuk
memudahkan mencari nilai sifat zat (H2O jenuh)
jika diketahui nilai Suhu.

• Tabel C-2 di halaman 308 berisi angka yang sama


dengan Tabel C-1, hanya saja kolom pertama
berisi data Tekanan sehingga disebut Pressure
Table atau Tabel Tekanan. Fungsinya untuk
memudahkan mencari nilai sifat zat (H2O jenuh)
jika diketahui nilai Tekanan.
Gas Ideal

• Molekul gas dalam suatu ruangan, bergerak ke segala arah dengan tidak beraturan
(chaotic motion) → terjadi tumbukan antar molekul.

• T gas meninggi → kecepatan gerak meninggi → momentum tumbukan membesar


→ P dalam ruangan membesar.

• Diasumsikan suatu jenis gas ideal dengan sifat:


• 1. Gaya tarik-menarik antar molekul gas diabaikan.

• 2. Total volume molekul gas diabaikan terhadap volume ruangan.


Penurunan Persamaan Keadaan Gas Ideal
Skala Celcius vs skala Kelvin : “dijelaskan di papan tulis”
• lim (𝑝. 𝑉) = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 → f (T)
𝑝→0
• Dihasilkan oleh percobaan Boyle, pada tekanan mendekati nol, jika tekanan
dinaikkan atau diturunkan, volume berubah mengecil atau membesar, maka
hasil tekanan kali volume adalah konstan. Yang mengubah konstan tersebut
hanya T (suhu)
Gas Ideal
Pv = RT
• Persamaan Keadaan Gas Ideal (persamaan P = tekanan absolut gas,
v = volume spesiifik gas,
Boyle – Gay Lussac)
R = konstanta gas,
T = temperatur absolut gas.
• Besarnya konstanta gas R berbeda untuk
setiap jenis gas, dan dapat dihitung dengan:
Ro
• Besarnya konstanta gas universal adalah
R=
M
sama untuk semua jenis gas yaitu Ru = 8,314
Ro = konstanta gas universal,
kJ/(kmol.K). M = massa setiap molekul gas
• Ro = 8,3149 . 103 Joule/kgm-mole K
• Ro = 848 kg . M / kgm-mole K
• Ro = 8,3149 . 107 erg/grm-mole K
• Ro = 1545,33 ft.lbf/lbm-mole R

Note : 1 Joule = 1 Newton meter


• Persamaan Umum Gas Ideal
Boyle-Gay Lusac
•Pv=RT
•PV=mRT
Gas Ideal
• Hubungan antara variabel gas di dalam ruangan pada dua keadaan yang
berbeda, dengan masa gas (m)

P1V1 P2V2
=
T1 T2
dengan indeks 1 dan 2 menunjukkan bahwa gas pada keadaan 1 dan pada
keadaan 2.
• Beberapa jenis gas (udara, oksigen, hidrogen, helium, argon, neon, CO2) dapat
dperlakukan sebagai gas ideal dengan penyimpangan perhitungan sekitar 1%.
• Gas yang dipadatkan (uap dalam ketel uap, refrigeran dalam mesin pendingin)
tidak boleh diperlakukan sebagai gas ideal.
• Kehati-hatian harus diberikan • ditemui untuk tekanan setinggi
dalam menggunakan persamaan 3000 kPa pada suhu kamar, atau
keadaan yang mudah digunakan untuk suhu serendah - 130 ° C
ini. pada tekanan atmosfer.
• P bisa jadi dengan kerapatan • Faktor kompresibilitas 2
rendah dialami baik dengan membantu kita dalam
tekanan rendah atau suhu tinggi. menentukan apakah persamaan
Untuk udara persamaan gas ideal gas ideal harus atau tidak
adalah sangat akurat untuk digunakan. Ini didefinisikan a
berbagai suhu dan tekanan;
kesalahan kurang dari 1 persen
Gas Ideal
Persamaan Van Der Waals

 a
 P + 2 (v − b ) = RT
 v 
27 R 2Tcr2 RTcr
a= b=
64 Pcr 8Pcr

Persamaan Beattie-Bridgeman

RT  c 
P = 2 1 − 3 (v − B ) − 2
A
v  vT  v

 a  b
A = A0 1 −  B = B0 1 − 
 v  v
Latihan soal
Pelajari contoh soal 2.5 dan 2.6
Selamat Belajar

Belajar itu menyenangkan, seperti perjalanan untuk menemukan keajaiban-keajaiban


Syukran

Anda mungkin juga menyukai