Anda di halaman 1dari 26

Kalor

By: Reski Amelia


105131110520
Pengertian Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda pada
benda lainnya kerena terdapat suatu perbedaan suhu. Saat dua benda memiliki
perbedaan suhu dipertemukan maka kalor akan mengalir atau berpindah dar
benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diperlukan atau mungkin


dilepaskan oleh suatu zat adalah sebagai berikut.

1. Massa benda
2. Kenaikan suhu
3. Kalor jenis
 Massa benda
Semakin banyak massa suatu zat maka
kalor yang diperlukan juga semakin
banyak.

 Kenaikan suhu
Semakin besar kenaikan suhunya maka
semakin besar pula kalor yang
diperlukan oleh sebuah zat.

 Kalor jenis
Kalor jenis benda adalah banyaknya
kalor yang diperlukan atau dilepaskan
oleh suatu benda yang massa 1 kg untuk
menaikkan suhu 1
Fenomena
kalor
Perpindahan kalor
Kalor dapat berpindah dengan tiga cara, yaitu:

1. Konduksi 2. Konveksi 3. Radiasi


Perpindahan kalor Perpindahan kalor
Perpindahan kalor
yang merambat pada secara aliran dengan
secara pancaran
medium perantara diikuti molekul-molekul
tanpa zat perantara
yang berpindah
tempat
Kapasitas Kalor

Kalor Jenis

Kalor Laten
Kapasitas Kalor
Bila sejumlah kalor atau energi panas ditambahkan pada suatu zat, maka suhu zat itu tentu
akan naik (kecuali pada saat perubahan wujud, misalnya air menguap atau es mencair).
Banyaknya kalor () yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat disbanding dengan
perubahan temperatur () zat tersebut. Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan
sebagai berikut.

Dengan merupakan kapasitas kalor zat.

Kapasitas kalor didefinisikan sebagai banyaknya kalor atau energi panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 atau 1 K. Oleh karena satuan untuk kalor
adalah joule dan satuan suhu adalah kelvin, maka satuan untuk kapasitas kalor adalah
joule/kelvin (J/K).
Contoh Soal
Berapakah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda
sebesar 15 bila kapasitas kalor benda tersebut adalah 840 J/K.

Jawab:

Dik: C = 840 J/K, = 15 = 15 K (kenaikan suhu dalam Celcius sama dengan Kelvin)

Dit: Q = ?

Peny:

= 840.15 K = 12600 J

Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda tersebut adalah 12.600 J.
Kalor Jenis
Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 kilogram zat itu sebesar 1 atau 1 K. Atau dengan kata lain, banyaknya kalor ( yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebanding dengan perubahan temperatur () dan
massa () zat tersebut. Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan sebagai berikut.

Dengan merupakan massa zat dan merupakan kalor jenis zat. Dari persamaan-persamaan
di atas, kita melihat adanya hubungan antara kalor jenis zat dengan kapasitas kalor zat.
Sehingga kita memperoleh hubungan antara kalor jenis zat dan kapasitas kalor zat sebagai
berikut.

Atau

Berdasarkan persamaan tersebut, maka satuan kalor jenis suatu zat adalah joule/kg K (J/kg K)

Kalor jenis suatu zat merupakan sifat termal zat terhadap kemampuannya menyerap kalor. Nilai
kalor jenis zat tentu akan beragam, bergantung pada kemampuan masing-masing zat dalam
menyerap kalor.
Tabel Kalor jenis beberapa zat pada suhu 20 dan tekanan 1 atm.

Nama Zat Kalor jenis (J/kg. K)

Aluminium 900
Tembaga 385
Emas 130
Baja/besi 450
Timah 130
Raksa 140
Air 4190
Contoh Soal:
kalor jenis air adalah 4200 J/kg K. Berapakah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 2 kg air sehingga suhunya naik dari 27 menjadi 45 ?
Jawab:
Dik: c = 4200 J/kg K
m = 2 kg
= 45 - 27 = 18 = 18 K
Dit: Q = ?
Peny:

Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat tersebut adalah 151,2 kJ.
Kalor Laten

Kalor yang diperlukan oleh suatu zat


untuk berubah wujud dinamakan kalor
laten (L), dan besarnya kalor laten ini
bebeda-beda, bergantung dari jenis
zatnya. Besarnya kalor yang
diperlukan pada perubahan wujud
suatu benda dinyatakan oleh
persamaan berikut.

Dengan L merupakan kalor laten.


Nilai kalor laten zat ini bergantung dari proses perubahan
wujud yang terjadi. Pada saat benda melebur (berubah
wujud dari padat menjadi cair atau sebaliknya ), maka
kalor laten yang digunakan adalah kalor laten lebur dan
biasanya disebut kalor lebur atau kalor beku. Pada saat
benda menguap (berubah wujud dari cair menjadi gas
atau sebaliknya ), maka kalor laten yang digunakan adalah
kalor laten didih dan biasanya disebut kalor didih atau
kalor uap.
Contoh Soal
Tentukan berapa banyak kalor Penyelesain:
yang diperlukan untuk
melebur 1 kg besi yang mula- Dik:
mula bersuhu 10 bila m = 1 kg
diketahui titik lebur besi c = 4,6 x 102 J/kg
adalah 1300 , kalor jenis besi T1 = 10
4,6 x 102 J/kg dan kalor lebur T2 = 1300 (titik lebur besi)
besi 30 kkal/kg. L = 30 kkal/kg = 1,26 x 105 J/kg

Dit: Q = ?
Peny:

Dalam persoalan ini, kalor yang ditambahkan atau yang diberikan pada besi digunakan
untuk menaikkan suhu besi dan mengubah wujud besi.

 Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu besi dari 10 hingga 1300
adalah:

 Banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur besi pada titik leburnya adalah:

)
 Banyaknya kalor yang diperlukan
untuk meleburkan besi dari suhu
10 hingga 1300 adalah:

Jadi, banyaknya kalor yang


diperlukan adalah 719,4 kJ.
Diagram Fasa Air
Diagram fasa adalah ungkapan perubahan
keadaan dasar fasa suatu zat dalam bentuk
diagram. Diagram fasa dapat dinyatakan
berdasarkan perubahan suhu (°C) dan
tekanan (atm), dinamakan diagram P – T.
Dalam diagram fasa terdapat kurva
kesetimbangan antara fasa padat, cair, dan
gas.
Seperti Anda ketahui, air dapat berada dalam fasa gas, cair, dan padat bergantung pada suhu
dan tekanan. Ketiga fasa tersebut dapat diungkapkan dalam bentuk diagram P – T (Gambar 1).

Pada diagram fasa tersebut terdapat tiga kurva yang


membagi diagram ke dalam daerah padat, cair, dan
gas. Pada setiap daerah, menunjukkan keadaan wujud
zat yang stabil. Setiap titik pada kurva menunjukkan
hubungan tekanan dan suhu. Kurva AB yang membagi
wilayah padat dan cair, menyatakan keadaan padat
dan cair berada dalam keadaan setimbang:

Padat = Cair

Gambar 1. Diagram fasa air Titik tripel A (0,01 °C;


0,006 atm), titik leleh (atau titik beku) normal B (0 °C; 1
atm); titik didih normal C (100 °C; 1 atm), dan titik kritis
D (374,4 °C; 217,7 atm).
Kurva tersebut memberikan informasi tentang titik leleh padatan atau titik beku cairan
pada suhu dan tekanan tertentu. Umumnya peleburan (padat → cair) atau
pembekuan (cair → padat) tidak dipengaruhi oleh tekanan sehingga kurva AB
cenderung membentuk garis lurus.

Kurva AB untuk air agak miring ke kiri karena pembentukan es pada tekanan tinggi
suhunya turun sebesar 1 °C dari keadaan normal (1 atm). Hal ini disebabkan pada
keadaan cair kurang rapat dibandingkan pada keadaan padat.

Kurva AC yang membagi wilayah cair dan gas memberikan informasi tentang
tekanan uap air pada berbagai suhu. Kurva tersebut menunjukkan garis
kesetimbangan fasa antara cair dan gas. Titik leleh dan titik didih air pada tekanan 1
atm ditunjukkan dengan garis putus-putus, berada pada suhu 0 °C dan 100 °C.
Kurva AD yang membagi wilayah padat dan gas memberikan
informasi tentang tekanan uap padatan pada berbagai suhu. Kurva
tersebut menunjukkan garis kesetimbangan fasa antara padat dan
gas. Kurva ini berpotongan dengan kurva yang lain pada titik A. Titik A
dinamakan titik tripel, yaitu titik di mana pada suhu dan tekanan
tersebut terjadi kesetimbangan fasa antara gas, cair, dan padat
secara bersama-sama. Titik tripel untuk air terjadi pada suhu 0,01 °C
dan tekanan 0,006 atm (4,58 mmHg).

Dengan diagram fasa, Anda dapat memperkirakan wujud suatu zat


pada suhu dan tekanan tertentu. Pada tekanan 1 atm dan suhu 25
°C, air akan berwujud cair, sedangkan pada suhu 0 °C air berwujud
padat (es).
Asas Black
Jika ada dua buah zat cair yang memiliki suhu berbeda (panas dan
dingin) bila dicampurkan menjadi satu dalam sebuah wadah maka air
akan menjadi hangat.
Besarnya kalor yang dilepaskan oleh air yang suhunya tinggi sama
dengan kalor yang diterima oleh air yang suhunya rendah. (Teori
Josep Black yang kemudian disebut sebagai Asas Black)

Secara matematis Asas Black dapat ditulis:


Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Asas Black dalam
kehidupan sehari-hari

 Penentuan nilai pembakaran suatu bahan bakar (LHV/HHV/GHV)


 Penentuan kapasitas beban pendinginan mesin (cooling water rate)
 Menentukan jumlah energi dalam bentuk perpindahan panas untuk menaikkan
temperatur pada derajat tertentu, sehingga dapat memperkirakan waktu yang
diperlukan untuk pemanasan.
 Penentuan temperatur kesetimbangan termal insulasi reaktor atau engine atau
sistem apa saja yang menerapkan pemakaian insulasi termal.
 Ketika kita minum es teh. Pada pembuatan es teh, mula-mula teh diseduh dengan
air panas baru kemudian dicampurkan es. Pada proses pencampuran ini, air
seduhan yang panas dan es akan berinteraksi termal dan mencapai temperatur
kesetimbangan baru, yang mana akan lebih rendah dari panas semula.
 Penetapan untuk pemilihan bangunan rumah, semisal lantai. Dari Asas Black, maka
energi dalam bentuk perpindahan panas haruslah sama, hanya ada konstanta
panas jenis (kalor jenis). Jika dipilih konstanta panas jenis yang tinggi, maka lantai
tersebut akan terasa lebih hangat dibanding dengan bahan yang memiliki panas
jenis yang lebih rendah yang lebih terasa dingin.
Contoh Soal
Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100 dituangkan ke dalam bejana dari aluminium yang memiliki
massa 0,5 kg. Jika suhu awal bejana sebesar 25 kalor jenis aluminium 900 J/kg , dan kalor jenis
air 4.200 J/kg , maka tentukan suhu kesetimbangan yang tercapai! (anggap tidak ada kalor yang
mengalir ke lingkungan)
Jawab:

Dik:
mbjn = 0,5 kg
mair = 0,5 kg
Tair = 100
Tbjn = 25
cair = 4.200 J/kg
cbjn = 900 J/kg

Dit: Takhir/Ttermal = …?
Peny:

Qlepas = Qterima
mair x cair x air = mbjn x cbjn x bjn
mair x cair x (Tair – Ttermal) = mbjn x cbjn x (Ttermal – Tbjn)
0,5 x 4.200 x (100 – Ttermal) = 0,5 x 900 x (Ttermal – 25)
2.100 x (100 – Ttermal) = 450 x (Ttermal – 25)
210.000 – 2.100 Ttermal = 450 Ttermal – 11.250
450 Ttermal + 2.100 Ttermal = 210.000 + 11.250
2.550 Ttermal = 221.250
Ttermal = 221.250/2.550
Ttermal = 86,76

Jadi, suhu kesetimbangannya adalah 86,76.


Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai