1. Massa benda
2. Kenaikan suhu
3. Kalor jenis
Massa benda
Semakin banyak massa suatu zat maka
kalor yang diperlukan juga semakin
banyak.
Kenaikan suhu
Semakin besar kenaikan suhunya maka
semakin besar pula kalor yang
diperlukan oleh sebuah zat.
Kalor jenis
Kalor jenis benda adalah banyaknya
kalor yang diperlukan atau dilepaskan
oleh suatu benda yang massa 1 kg untuk
menaikkan suhu 1
Fenomena
kalor
Perpindahan kalor
Kalor dapat berpindah dengan tiga cara, yaitu:
Kalor Jenis
Kalor Laten
Kapasitas Kalor
Bila sejumlah kalor atau energi panas ditambahkan pada suatu zat, maka suhu zat itu tentu
akan naik (kecuali pada saat perubahan wujud, misalnya air menguap atau es mencair).
Banyaknya kalor () yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat disbanding dengan
perubahan temperatur () zat tersebut. Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan
sebagai berikut.
Kapasitas kalor didefinisikan sebagai banyaknya kalor atau energi panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 atau 1 K. Oleh karena satuan untuk kalor
adalah joule dan satuan suhu adalah kelvin, maka satuan untuk kapasitas kalor adalah
joule/kelvin (J/K).
Contoh Soal
Berapakah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda
sebesar 15 bila kapasitas kalor benda tersebut adalah 840 J/K.
Jawab:
Dik: C = 840 J/K, = 15 = 15 K (kenaikan suhu dalam Celcius sama dengan Kelvin)
Dit: Q = ?
Peny:
= 840.15 K = 12600 J
Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda tersebut adalah 12.600 J.
Kalor Jenis
Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 kilogram zat itu sebesar 1 atau 1 K. Atau dengan kata lain, banyaknya kalor ( yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebanding dengan perubahan temperatur () dan
massa () zat tersebut. Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan sebagai berikut.
Dengan merupakan massa zat dan merupakan kalor jenis zat. Dari persamaan-persamaan
di atas, kita melihat adanya hubungan antara kalor jenis zat dengan kapasitas kalor zat.
Sehingga kita memperoleh hubungan antara kalor jenis zat dan kapasitas kalor zat sebagai
berikut.
Atau
Berdasarkan persamaan tersebut, maka satuan kalor jenis suatu zat adalah joule/kg K (J/kg K)
Kalor jenis suatu zat merupakan sifat termal zat terhadap kemampuannya menyerap kalor. Nilai
kalor jenis zat tentu akan beragam, bergantung pada kemampuan masing-masing zat dalam
menyerap kalor.
Tabel Kalor jenis beberapa zat pada suhu 20 dan tekanan 1 atm.
Aluminium 900
Tembaga 385
Emas 130
Baja/besi 450
Timah 130
Raksa 140
Air 4190
Contoh Soal:
kalor jenis air adalah 4200 J/kg K. Berapakah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 2 kg air sehingga suhunya naik dari 27 menjadi 45 ?
Jawab:
Dik: c = 4200 J/kg K
m = 2 kg
= 45 - 27 = 18 = 18 K
Dit: Q = ?
Peny:
Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat tersebut adalah 151,2 kJ.
Kalor Laten
Dit: Q = ?
Peny:
Dalam persoalan ini, kalor yang ditambahkan atau yang diberikan pada besi digunakan
untuk menaikkan suhu besi dan mengubah wujud besi.
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu besi dari 10 hingga 1300
adalah:
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur besi pada titik leburnya adalah:
)
Banyaknya kalor yang diperlukan
untuk meleburkan besi dari suhu
10 hingga 1300 adalah:
Padat = Cair
Kurva AB untuk air agak miring ke kiri karena pembentukan es pada tekanan tinggi
suhunya turun sebesar 1 °C dari keadaan normal (1 atm). Hal ini disebabkan pada
keadaan cair kurang rapat dibandingkan pada keadaan padat.
Kurva AC yang membagi wilayah cair dan gas memberikan informasi tentang
tekanan uap air pada berbagai suhu. Kurva tersebut menunjukkan garis
kesetimbangan fasa antara cair dan gas. Titik leleh dan titik didih air pada tekanan 1
atm ditunjukkan dengan garis putus-putus, berada pada suhu 0 °C dan 100 °C.
Kurva AD yang membagi wilayah padat dan gas memberikan
informasi tentang tekanan uap padatan pada berbagai suhu. Kurva
tersebut menunjukkan garis kesetimbangan fasa antara padat dan
gas. Kurva ini berpotongan dengan kurva yang lain pada titik A. Titik A
dinamakan titik tripel, yaitu titik di mana pada suhu dan tekanan
tersebut terjadi kesetimbangan fasa antara gas, cair, dan padat
secara bersama-sama. Titik tripel untuk air terjadi pada suhu 0,01 °C
dan tekanan 0,006 atm (4,58 mmHg).
Dik:
mbjn = 0,5 kg
mair = 0,5 kg
Tair = 100
Tbjn = 25
cair = 4.200 J/kg
cbjn = 900 J/kg
Dit: Takhir/Ttermal = …?
Peny:
Qlepas = Qterima
mair x cair x air = mbjn x cbjn x bjn
mair x cair x (Tair – Ttermal) = mbjn x cbjn x (Ttermal – Tbjn)
0,5 x 4.200 x (100 – Ttermal) = 0,5 x 900 x (Ttermal – 25)
2.100 x (100 – Ttermal) = 450 x (Ttermal – 25)
210.000 – 2.100 Ttermal = 450 Ttermal – 11.250
450 Ttermal + 2.100 Ttermal = 210.000 + 11.250
2.550 Ttermal = 221.250
Ttermal = 221.250/2.550
Ttermal = 86,76