BAB IV-V Fix
BAB IV-V Fix
Tanggamus Provinsi Lampung. BPS Yudiana S. Amd.Keb adalah salah satu Bidan
Praktek Swasta, memiliki 5 tenaga kesehatan yang terdiri dari 1 bidan pengelola yaitu
bidan. Sarana dan prasarana ruang di BPS Yudiana S. Amd.Keb terdiri dari 1 ruang
bersalin, 2 ruang observasi nifas, 1 ruang poli kebidanan, 2 ruang petugas jaga dan
meliputi pemeriksaan ibu hamil, pelayanan ibu bersalin dan nifas, pelayanan
imunisasi, pelayanan Keluarga Berencana (KB), pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S.
Amd.Keb periode maret-april 2016 atau telah memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi
yaitu sebanyak 55 ibu hamil. Deskripsi karakteristik ibu hamil yang akan di amati
hamil pada segi usia yang melakukan pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu
hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S. Amd.Keb periode maret-april 2016,
menunjukan bahwa sebanyak 50 (90,9%) ibu hamil berada pada usia 20-35 tahun,
sebanyak 3 (5,5%) ibu hamil berada pada usia < 20 tahun, sedangkan sebanyak 2
SD 11 20,0
SMP / Sederajat 21 38,2
SMA/ Sederajat 23 41,8
Total 55 100%
trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S. Amd.Keb periode
lulusan Sekolah Menengah Atas, sebanyak 21 (38,2%) ibu hamil merupakan lulusan
Sekolah Dasar.
4.1.3 Hasil Analisis Data
Setelah di lakukan uji statistik dengan SPSS, tingkat pengetahuan ibu hamil
dikategorikan berdasarkan 3 kategori yaitu baik, sedang, dan kurang. Untuk lebih
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel (4.3), menunjukan bahwa tingkat
pengetahuan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu
hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S. Amd.Keb periode maret-april 2016
yaitu memperoleh skoring lebih dari 16 poin, sebanyak 34 (61,8%) ibu hamil
kurang dari 12 poin. Untuk nilai rata-rata didapati ibu hamil menjawab dengan skor
pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS
dikategorikan berdasarkan 2 kategori yaitu positif (+) dan negatif (-). Untuk lebih
terlihat pada tabel 4.4 , menunjukan bahwa prevalensi ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS
4.2.1 Pengetahuan
Dari 20 pertanyaan yang telah dirancang, maka dilakukan uji validitas untuk
mengukur apakah alat ukur yang digunakan memiliki keterkaitan yang tinggi. Dari
hasil uji reliabilitas dan uji validitas oleh peneliti didapati nilai reliabilitas 0.978 dan
nilai validitas dengan interval kepercayaan 95% yaitu 0,707. Ini menjadikan 20
pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian. Hasilnya, skoring maksimal yang
Dari hasil penelitian ini, rata-rata tingkat pengetahuan ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan
12,07. Sementara, hanya 7 (12,7%) ibu hamil yang dikategorikan mempunyai tingkat
pengetahuan yang baik. Dalam suatu penelitian yang dijalankan pada masyarakat di
menyakinkan (Afsar HA, 2006). Beberapa penelitian yang dijalankan di sekitar dunia
umur, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi. Dilihat dari hasil penelitian,
maka diperoleh bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
kehamilan trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S.
Amd.Keb adalah baik, yaitu sebesar (12.7%) ibu hamil. Untuk ibu hamil tingkat
dilakukan oleh Hazim tahun 2010 pada 38 pasien hepatitis B yang di rawat di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, mengenai tingkat pengetahuan pasien
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Setiana D tahun 2011 pada 54 orang
pencegahan infeksi yaitu sebanyak (57,4%). Penelitian lain yang dilakukan oleh
praktik tentang pencegahan dan penularan infeksi hepatitis B, menunjukkan tidak ada
satupun mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sebagian besar
penyakit hepatitis B, dari penelitian ini diperoleh bahwa dari 5 pertanyaan mengenai
faktor risiko hepatitis B yaitu kurang dari (80%) yaitu sekitar (78,2%) dijawab ibu
hamil menjawab dengan benar yaitu penggunaan jarum suntik secara bersamaan
merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit hepatitis B. Hasil penelitian lain
yang dilakukan oleh Keseima dkk pada tahun 2011 tentang pengetahuan terhadap
hepatitis B. 91,7%. Hasil penelitian lain dilakukan oleh Sheila pada tahun 2010
utara angkatan 2010 tentang penularan dan pencegahan hepatitis B bahwa mayoritas
tinggi dengan benar yaitu 74 orang (94.9%). Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh
Noubiap dkk tahun 2012 pada 111 orang mahasiswa kedokteran mengenai tingkat
Robotin dkk pada tahun 2013 tentang dampak dari program pendidikan kedokteran
yang berkelanjutan terhadap pengetahuan hepatitis B pada penyedia perawatan
kelompok yang lebih berisiko terinfeksi hepatitis B yaitu orang dengan keadaan
pertanyaan mengenai cara-cara penularan hepatitis B, lebih dari (80%) dijawab ibu
hamil dengan benar yaitu penyakit hepatitis B bisa ditularkan dari ibu ke janin di
dalam kandungan, selebihnya kurang dari (80%) 4 pertanyaan dijawab oleh ibu hamil
dengan benar. Hasil penelitian berkaitan dengan cara penularan infeksi hepatitis B
yang dilakukan Gioula G dkk menunjukkan hal yang berbeda dengan hasil
penelitian ini, dimana 86.2% mahasiswa mengetahui cara penularan infeksi hepatitis
B.
pencegahan hepatitis B, lebih dari 80% dijawab oleh ibu hamil dengan benar yaitu
penyakit hepatitis B bisa di cegah dengan vaksin, selebihnya kurang dari 80% dijawab
oleh ibu hamil dengan benar. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wah dkk tentang
sangat kurang (jawaban benar sebanyak 44.6%), serta hanya 36.9% responden
bahwa tingkat pengetahuan yang rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak
dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula
mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang
perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis
besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi,
hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan
fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin
trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S. Amd.Keb periode
maret-april 2016, didapatkan hasil distribusi frekuensi prevalensi ibu hamil terhadap
penyakit Hepatitis B, bahwa sebanyak 55 ibu hamil mendapatkan hasil HBsAg negatif
(-). Hasil ini menunjukan bahwa ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan
trimester 3 dan ibu hamil yang akan melahirkan di BPS Yudiana S. Amd.Keb tidak
ada yang mengidap penyakit hepatitis B. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor
terjadinya hepatitis B. Ibu hamil yang menderita hepatitis B Ibu hamil yang menderita
penyakit hepatitis B merupakan salah satu penyebab tertularnya bayi mengingat ibu
pengidap HBsAg (+) yang melahirkan akan menularkan pada bayi yang baru lahir
sekitar 50%. Apabila ibu disertai HBeAg (+) maka akan menularkan 90% kepada
bayinya. Kemudian diantaranya karena pola hidup sehat masyarakat khususnya ibu
hamil di desa kalibening cukup baik sehingga mengurangi angka terjadi penularan
virus hepatitis B.
variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu
hamil. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup sehingga responden hanya
bisa menjawab benar atau salah dan jawaban responden belum bisa mengetahui
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian tentang tingkat pengetahuan dan prevalensi ibu
bahwa:
pengetahuan sedang.
2016, dari 55 ibu hamil yang menjadi sampel penelitian yang telah